You are on page 1of 9

ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Zink Topikal (Zn) terhadap Jumlah Makrofag


Ulkus Traumatikus

Pipit Kusuma Wardani1, Herlambang Prehananto2, Sindy Sabatina3


Program Studi S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
pipitkusuma.wardani@yahoo.com

1
Mahasiswa Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2
Departemen Penyakit Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
3
Departemen Penyakit Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Latar belakang : Ulkus traumatikus disebabkan paparan trauma. Zink


mempercepat fase inflamasi dengan menurunkan jumlah makrofag. Tujuan :
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberiaan zink topikal terhadap
jumlah sel makrofag ulkus traumatikus mukosa mulut Rattus norvegicus. Metode
: Jenis penelitian ini eksperimental laboratoris, dengan rancangan post test only
control group design. Penelitian dilakukan pada 24 Rattus Norvegicus jantan
berusia 2-4 bulan,berat 200 gram. Dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok ke-
1 tidak diberikan zink topikal. Kemudian ke-2, ke-3, ke-4 diberikan zink topikal
dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% perhari. Pemberian ekstrak dilakukan
setelah terbentuknya ulkus traumatikus. Tikus dikorbankan pada hari ke-5 untuk
pengambilan jaringan ulkus. Kemudian lakukan pengecatan jaringan dengan HE
selanjutnya menghitung jumlah makrofag. Kemudian data dianalisa menggunakan
uji statistik One Way ANOVA. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat
pengaruh pemberiaan zink topikal terhadap jumlah sel makrofag ulkus
traumatikus mukosa mulut pada tikus Rattus norvegicus secara signifikan dengan
nilai signifikan p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan : Pemberian zink topikal
dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dapat menurunkan jumlah makrofag pada
ulkus traumatikus.

Kata Kunci : Zink topikal, Makrofag, Ulkus traumatikus


ABSTRACT

Influence of Topical Zinc (Zn) Giving on Number of Macrophages


of Traumaticus Ulcer

Pipit Kusuma Wardani1, Herlambang Prehananto2, Sindy Sabatina3


1
Dental Medical Student Institute of Health Sciences Bhakti Wiyata
Kediri
2
Department Oral Medicine of Dentistry Institute of Health Sciences Bhakthi
Wiyata Kediri
3
Department Oral Medical of Dentistry Institute of Health Sciences Bhakthi
Wiyata Kediri

Background: Traumatic ulcers are caused by trauma. Zink accelerates the


inflammatory phase by decreasing the number of macrophages. The purpose:
This study was to determine the effect of topical zinc the number of mucosal
traumatic mouth macrophage cells Rattus norvegicus. Methods: This was a
laboratory experimental study, with a post test only control group design design.
The study was conducted on 24 male Rattus Norvegicus aged 2-4 months,
weighing 200 grams. Divided into 4 groups, 1st not given topical zinc. Then 2nd,
3rd, 4th given topical zinc with concentration of 5%, 10%, and 20% everyday.
Giving extract after the formation of traumatic ulcers. Mice were sacrificed on the
5th day for ulcer tissue removal. Then tissue painting with HE and count the
number of macrophages. Then the data were analyzed using One Way ANOVA
statistic test. Results: The results showed that there was an effect of topical zinc
on the number of mucosal traumatic mouth macrophage cells in Rattus
norvegicus mice significantly with significant value of p = 0.000 (p <0.05).
Conclusion: Topical zinc concentrations of 5%, 10%, and 20% can decrease the
number of macrophages in traumatic ulcers.

Keywords: Topical Zink, Macrophage, Traumatic Ulcer


LATAR BELAKANG 5 hari. Dalam kondisi normal,
Ulkus merupakan kerusakan makrofag meningkat dalam waktu
jaringan mukosa atau kulit yang singkat yaitu di hari ke-3 sampai hari
menyebabkan seluruh struktur epitel ke-5 dengan jumlah paling tinggi di
hilang hingga melebihi membran hari ke-5 (Mujayanto dkk., 2016).
basalis atau sudah mencapai lamina Makrofag merupakan sel turunan
propia. Ulkus traumatikus adalah dari monosit, makrofag berperan
suatu lesi pada rongga mulut yang penting dalam proses inflamasi, yaitu
disebabkan oleh bahan kimia, panas, berperan dalam sistem pertahanan
listrik dan kekuatan mekanik. Ulkus tubuh melawan infasi bakteri dengan
traumatikus merupakan kasus yang cara fagositosis. Makrofag berumur
sering terjadi pada penyakit mulut, lebih panjang dibanding dengan sel
pada FebruariJuli 2007 RSGM PMN dan tetap ada di dalam luka
FKG Unair terdapat 15 pasien sampai proses penyembuhan berjalan
dengan ulkus traumatikus dari 26 sempurna. Makrofag memfagositosis
pasien yang menggunakan alat dan mencerna organisme patologis
ortodonsi (Damayanti., 2015). Hal dan sisa-sisa jaringan. Makrofag juga
serupa juga terjadi pada penelitian melepas zat biologis aktif. Zat ini
terhadap para pengguna alat mempermudah terbentuknya sel
ortodontik cekat pada mahasiswa inflamasi tambahan yang membantu
Program Studi Kedokteran Gigi makrofag dalam dekontaminasi dan
Fakultas Kedokteran Universitas membersihkan sisa jaringan.
Sam Ratulangi (PSKG FK- (Kurniaji dkk., 2014).
UNSRAT) di bulan Juli 2013, Secara umum pengobatan yang
terdapat 55 pasien dengan ulkus dilakukan untuk penyembuhan luka
traumatikus dari 61 pasien pengguna dilakukan dengan pemberian obat-
alat ortodonsi (Anindita dkk., 2013). obatan. Penggunaan obat pada luka
Penyembuhan luka terjadi bertujuan untuk mempercepat proses
dalam beberapa fase yaitu fase penyembuhan. Salah satu obat yang
inflamasi, fase proliferasi dan fase digunakan berbahan zink, dimana
maturasi. Pada fase inflamasi terjadi zink memiliki peran penting dalam
aktivitas seluler dengan pergerakan penyembuhan luka karena zink
leukosit menembus dinding mempunyai peran dalam berbagai
pembuluh darah (diapedesis) menuju proses biologis dalam tubuh, seperti
luka karena daya kemotaksis. pertumbuhan anak yang terhambat,
Leukosit mengeluarkan enzim sintesis deoxyribonucleic acid
hidrolitik yang membantu (DNA), pembelahan sel, sintesis
menghancurkan bakteri dan sel-sel protein, dan seluruh proses dalam
yang rusak pada luka. Beberapa jam regenerasi jaringan. Zink berperan
setelah luka, terjadi invasi sel dalam berbagai macam reaksi
inflamasi pada jaringan luka. Sel enzimatik yang berkaitan dengan
polimorfonuklear (PMN) bermigrasi kesembuhan luka, antara lain
menuju daerah luka, setelah 1-2 hari 1
produksi deoxyribonucleic acid
terjadi transisi sel PMN menjadi sel (DNA) polimerase (berperan dalam
makrofag. Makrofag merupakan sel proliferasi seluler) dan superoxide
paling dominan pada fase ini selama dismutase. Zink juga terlibat dalam
berbagai proses respon imunologis mukosa saat digunakan, daya lekat
seperti fagositosis, imunitas humoral tinggi dan pelepasan obatnya baik
dan seluler, serta aktivitas (Pertiwi dkk., 2016). Peneliti
bakterisidal (Anggraeni dkk., 2015). mengambil konsentrasi 5%, 10% dan
Pemberian zink topikal berupa 20% berdasar penelitian sebelumnya
gel, pemberian secara topikal karena yaitu penelitian Anggraeni di tahun
topikal lebih baik daripada secara 2015. Peneliti memilih tikus Rattus
oral, sedangkan gel memiliki Norvegicus, karena hewan ini
keistimewaan yaitu mampu memiliki metabolisme tubuh yang
berpenetrasi lebih baik daripada mirip dengan manusia (Mendrofa
krim, pasta, dan obat kumur. Gel dkk, 2015). Berdasarkan
banyak digunakan sebagai obat permasalahan yang telah diuraikan
mukosa, salah satunya mukosa maka penelitian ini bertujuan untuk
mulut. Gel mengandung basis gel mengetahui pengaruh pemberian
yang bersifat hidrofilik maupun zink topikal terhadap jumlah sel
hidrofobik. Basis gel hidrofilik makrofag ulkus traumatikus mukosa
menimbulkan efek pendinginan pada mulut.
METODE PENELITIAN musculus quatdricep. Keuntungan
Jenis penelitian yang pemberian anestetik dengan
dilakukan adalah penelitian penyuntikan adalah cepat dicapai
Experimental Laboratories dengan induksi dan pemulihan. Peneliti
rancangan penelitian Post Test Only membuat ulkus traumatikus
Control Group Design. Penelitian menggunakan ujung burnisher bulat
dilakukan pada bulan April 2017. yang dipanaskan selama 15 detik
Sampel penelitian ini adalah tikus dengan Bunsen spiritus sampai
putih (Rattus Norvegicus) jenis tikus burner (ujung burnisher merah
Wistar jantan dengan berat badan menyala), kemudian disentuhkan 1
200 gr dan umur 2-4 bulan. detik pada mukosa bukal hewan coba
Kelompok penelitian dibagi dalam 4 sedalam diameter ujung burnisher.
kelompok. Kelompok 1, elompok Observasi dilakukan pada 24 jam dan
kontrol dengan jumlah 6 sampel. 48 jam pasca luka. Pada 24 jam
Kelompok 2, kelompok pemberian terlihat kerusakan mukosa bukal
zink topikal 5% perhari dengan dengan dasar warna putih tipis
jumlah 6 sampel. Kelompok 3, berdiameter 3 mm. Pada 48 jam
kelompok pemberian zink topikal pasca trauma, terlihat ulkus yang
10% perhari dengan jumlah 6 dalam pada mukosa bukal dengan
sampel. Kelompok 4, pemberian zink dasar warna kuning. Pada tikus
topikal 20% perhari dengan jumlah 6 kelompok pertama tidak diberi zink
sampel. Jadi, jumlah keseluruhan topikal. Pada tikus putih kelompok
sampel adalah 24 sampel. kedua, ulkus di olesi zink topikal
Hewan coba sebelum diberi dengan konsentrasi 5% satu kali
perlakuan, dilakukan pembiusan perhari setiap jam 9 pagi, pada tikus
dengan menggunakan ketamin putih kelompok ketiga ulkus di olesi
dengan dosis 80mg/kg berat badan zink topikal 10% satu kali perhari
yang disuntikkan pada kaki belakang setiap jam 9 pagi, dan pada tikus
bagian kanan hewan coba di kelompok keempat ulkus diolesi zink
topikal konsentrasi 20% satu kali alat tissue processor selama 24 jam.
perhari setiap jam 9 pagi. Tikus tidak Dilakukan pengecatan Hematoksilin
diberi makan dan minum 30 menit Eosin (HE). Sel makrofag setelah
setelah mengaplikasian zink topikal. perlakuan kemudian diamati secara
Kemudian tikus putih dipelihara di histologis menggunakan mikroskop
dalam kandang secara individual, cahaya dengan pembesaran 400x.
selanjutnya di korbankan pada hari Perhitungan dilakukan dengan cara
ke-5, dimana sel makrofag akan melihat melalui 4 lapang pandang,
dominan selama 5 hari. Dalam agar daerah sel yang telah dilihat
kondisi normal, makrofag meningkat tidak terjadi penghitungan ulang.
dalam waktu singkat yaitu di hari ke- Langkah pertama yaitu
3 sampai hari ke-5 dan jumlah paling melakukan uji normalitas distribusi
tinggi pada hari ke-5 (Mujayanto dengan uji Shapirowilk. Setelah
dkk., 2016). Tikus putih dikorbankan dilakukan uji normalitas, maka
dengan eter secara inhalasi. Setelah selanjutnya dilakukan uji
itu diambil jaringan disekitar ulkus homogenitas dengan uji Levenes
dengan menggunakan gunting bedah Test. Data yang terdistribusi normal,
dan blade. Potongan jaringan dilanjutkan dengan uji parametrik
difiksasi dengan larutan formalin One Way ANOVA. Untuk melihat
10% dan diberi label sesuai hasil analisis data antar kelompok
kelompok penelitian. Kemudian menggunakan uji Tuckey High
pengolahan berikutnya menggunakan Significant Different (HSD).
HASIL

A B

C D
Gambar 1. (A) Gambaran jumlah makrofag pada kelompok kontrol (B) Gambaran
jumlah makrofag pada kelompok perlakuan zink topikal 5% (C) Gambaran jumlah
makrofag pada kelompok perlakuan zink topikal 10% (D) Gambaran jumlah
makrofag pada kelompok perlakuan zink topikal 20%.
Tabel 1. Rerata jumlah makrofag
Kelompok Kontrol 5% 10% 20%
1 90 58 38 22
2 80 48 39 18
3 85 52 27 30
4 78 46 42 12
5 76 42 30 16
6 83 40 29 17
Rerata 82 48 34 19
Kelompok kontrol didapatkan rerata jumlah makrofag 82, kelompok perlakuan
pemberian zink topikal 5% dengan jumlah rerata 48, sedangan kelompok
perlakuan pemberian zink 10% dan 20% di dapatkan rerata 34 dan 19.

Tabel 2. Uji One Way Anova


Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 12951.500 3 4317.167 117.155 .000
Within Groups 737.000 20 36.850
Total 13688.500 23
Hasil Uji One Way Anova diketahui terdapat perbedaan signifikan jumlah sel
makrofag antar kelompok.
Tabel 3. Uji Tuckey HSD

Kelompok Kontrol 5% 10% 20%


Kontrol - 0.000 0.000 0.000
5% 0.000 - 0.005 0.000
10% 0.000 0.005 - 0.002
20% 0.000 0.000 0.002 -
Berdasarkan uji Tuckey HSD, dapat disimbulkan terdapat perbedaan signifikan
jumlah sel makrofag pada masing-masing kelompok.

PEMBAHASAN putih (Rattus norvegicus) kelompok


Ulkus merupakan kerusakan kontrol dan ketiga kelompok
jaringan mukosa yang menyebabkan perlakuan dilukai atau diberi trauma
seluruh struktur epitel hilang hingga menggunakan burnisher kecil
melebihi membran basalis atau sudah dengan diameter 2 mm yang
mencapai lamina propia. Dalam sebelumnya telah dipanasi dengan
penelitian ini, agar terbentuk ulserasi menggunakan api Bunsen
hingga mencapai lamina propria, (Mujayanto., 2016).
mukosa bukal sebelah kanan tikus
Lesi yang timbul dari trauma Efek anti-inflamasi dari zink dan
pada mukosa bukal kanan tikus meningkatnya level zink dalam darah
Wistar menunjukkan gambaran menunjukkan bahwa zink dapat
klinis ulkus traumatikus dalam waktu melakukan penetrasi ke jaringan
2 hari. Tampak gambaran klinis yang lebih dalam dan diabsorbsi ke
ulkus traumatikus yakni berupa dalam sirkulasi darah. Pada tikus
ulserasi berbentuk bulat sampai yang mengalami defisiensi zink
dengan oval dengan diameter 3 mm, dapat terjadi penurunan sintesis
dasar lesi berwarna putih DNA, penurunan deposisi jaringan
kekuningan, dan dikelilingi batas tepi granulasi, penurunan kekuatan
yang eritema. Setelah terjadinya regangan luka dan tertundanya
ulkus traumatikus barulah diberi penutupan luka yang terbuka. Tanda
perlakuan selama 3 hari dengan tikus yang mengalami defisiensi zink
menggunakan gel zink topikal (De mengalami penurunan nafsu makan,
Long., 2008) diare, pertumbuhan terlambat,
Makrofag muncul pertama pada penurunan daya tahan, dan
hari ke-2 setelah terjadinya luka dan meningkatnya kepekaan terhadap
dominan selama 5 hari. Dalam infeksi (Anggraeni dkk., 2015).
kondisi normal, makrofag meningkat Dari hasil uji One way ANOVA,
dalam waktu singkat yaitu di hari ke- setelah dilakukan perbandingan
3 sampai hari ke-5 dengan jumlah antara kelompok kontrol dan ketiga
paling tinggi pada hari ke-5 kelompok perlakuan tersebut dapat
(Mujayanto dkk., 2016). Hal ini dilihat secara statistik adanya
merupakan alasan peneliti perbedaan yang signifikan antara
melakukan pengorbanan di hari ke-5, kelompok kontrol dengan kelompok
karena memudahkan dalam perlakuan p = 0,000 (p < 0,05)
penghitungan jumlah makrofag dimana tiap kelompok perlakuan
karena di hari ke-5 ini jumlah mengalami penurunan jumlah
makrofag paling tinggi. Pengorbanan makrofag yang berarti. Hal ini
ini dilakukan setelah luka diamati menunjukkan bahwa proses
selama 2 hari sampai terjadi ulkus penyembuhan (healing) pada
dengan warna kuning keabuan dan kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 lebih
dilanjutkan memiliki dengan cepat dibandingkan dengan
pemberian perlakuan selama 3 hari. kelompok kontrol. Hal ini dapat
Dalam penyembuhan luka, zink dilihat dari hasil rerata jumlah
peran yang penting. Zink berperan makrofag pada kelompok perlakuan.
dalam berbagai macam reaksi Dibandingkan dengan kelompok
enzimatik yang berkaitan dengan Perlakuan1 yang diberi zink topikal
kesembuhan luka, antara lain dengan konsentrasi 5% dan
produksi DNA polimerase (berperan Perlakuan 2 yang diberi zink topikal
dalam proliferasi seluler) dan dengan konsentrasi 10%, jumlah sel
superoxide dismutase. Di samping makrofag pada kelompok Perlakuan
itu, zink juga terlibat dalam berbagai 3 dengan pemberian zink topikal
proses respon imunologis seperti dengan konsentrasi 20% adalah
fagositosis, imunitas humoral dan sebanyak 19 merupakan yang
seluler, serta aktivitas bakterisidal. terendah. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian zink topikal dapat 2. Disarankan untuk dapat
menurunkan jumlah makrofag. Hal dilakukan clinical trial, agar
ini sesuai dengan yang disebutkan kemudian dapat dimanfaatkan
Anggraeni dkk (2015) bahwa zink kegunaannya bagi proses
mempunyai efek anti-inflamasi. penyembuhan luka pada ulkus
Pemberian zink topikal dengan traumatikus.
konsentrasi 5%, 10%, dan 20%
mengalami penurunan. Zink aman DAFTAR PUSTAKA
digunakan dalam dosis tertentu, Anggraeni, D., Adji, D., dan
dalam penelitian ini dosis 20% Murwati, R., 2015.
merupakan dosis paling baik dalam Kesembuhan Luka Setelah
mempercepat penyembuhan. Hal ini Pemberian Zink pada Tikus
menunjukkan semakin tinggi dengan Lemak Tinggi. Jurnal
konsentrasi zink maka semakin baik Kedokteran Hewan. 13 (4) :
pula aktivitas antioksidan, melalui 107-108.
aktivitas antioksidan dalam
melindungi terhadap reactive oxygen Anindita, S.P., Hutagalung, B.,
species dan toksin bakteri Manopo, K.S., 2013.
(Anggraeni dkk., 2015). Hal ini Gambaran Ulkus Traumatik
berdampak pada C5a yang diperoleh pada Mahasiwa Pengguna
dari aktivasi komplemen menurun. Alat Ortodontik Cekat di
C5a berperan dalam kemotaktik Program Studi Kedokteran
makrofag sehingga semakin sedikit Gigi Fakultas Kedokteran
pula makrofag yang muncul. Dari Universitas Sam Ratulangi.
uraian diatas dapat diketahui bahwa Jurnal e- Gigi. 1 (2) : 7.
pemberian zink topikal 20%
merupakan konsentrasi terbaik yang Damaiyanti W D. 2015. Ekspresi
dapat menurunkan jumlah makrofag High Mobility Group Box 1
yang akan berpengaruh terhadap pada Ulkus Traumatikus Tikus
penyembuhan luka pada tikus putih Wistar dengan Terapi Ekstrak
dibanding penyembuhan secara Taripang Emas. Jurnal PDGI.
alami. 64(2): 95-99.
KESIMPULAN
Pemberiaan zink topikal dengan De Long, L., dan Burkhart. 2008.
konsentrasi 20% pada penelitian ini General and Oral Pathology
berpengaruh efektif paling tinggi for The Dental Hygienisti.
untuk menurunkan jumlah makrofag Philadelphia, US: Lippincott
ulkus traumatikus mukosa mulut Williams and Wilkins. P.295-
pada tikus Rattus norvegicus. 297.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih Kurniaji., Fachrian, D., dan
lanjut mengenai pengaruh Witjaksono., 2014. Ekspresi
pemberian zink topikal dengan Sel CD4+ di Jaringan Luka
konsentrasi yang lebih tinggi pada Tikus Wistar. Jurnal
dalam proses penyembuhan Anastesiologi Indonesia. 6 (2)
ulkus traumatikus. : 11
Mendrofa, A.M., Karsini, I., dan
Mulawarmanti, D., 2015.
Ekstrak Daun Mangrove (A.
marina) Mempercepat
Kesembuhan Ulkus
Traumatikus. Jurnal
Dentofasial. (14)1 : 11-14.

Mujayanto, R., Harijanti, K., and


Hernawan, I., 2016 .
Topical Application of 1%
ZnSO4 on Oral Ulcers
Increases the Number of
Macrophages in Normal or
Diabetik Conditions of
Wistar Rats. Dental
Journal. 49(3): 133-136.

Pertiwi, D.R., Kristanto, J., Pratiwi,


G.A., 2016. Uji Aktivitas
Antibakteri Formulasi Gel
untuk Sariawan dari Ekstrak
Daun Saga terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus. Jurnal
Ilmiah Manantung. 2(2). 239.

You might also like