Professional Documents
Culture Documents
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S A N
si
Nomor : 932 K/PID/2014
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu MAHKAMAH
memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam
AGUNG
In
perkara Terdakwa :
A
Nama lengkap : NASIRUDDIN BIN TONAS ;
ah
lik
Umur : 33 tahun ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
am
ub
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Desa Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto,
ep
Kabupaten Lumajang ;
k
Agama :Islam;
ah
R
Pekerjaan : Kepala Desa Kaliboto ;
si
Terdakwa tidak ditahan ;
ne
ng
do
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada hari Senin tanggal 21 Pebruari
gu
2010 sekitar pukul 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam
bulan Pebruari 2010 di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten
In
A
Lumajang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Lumajang, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
ah
lik
orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
m
ub
menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang atau menghapuskan
piutang yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
ka
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada waktu dan tempat tersebut di atas
ep
berawal ketika mendatangi saksi H. Samsi Abdullah Bin Jasuni dengan maksud menjual
ah
tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui milik Terdakwa dan lokasinya berada
R
di atas tanah TKD Desa Kaliboto Lor, yang berada di Dusun Curah Wedi, Kecamatan
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rp20.000,00 kepada saksi korban sehingga jumlah keseluruhan seharga
R
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) akan tetapi oleh saksi korban ditawar dengan
si
harga Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa
ne
ng
mengatakan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal tersebut bisa ditebang pada bulan Juli
2010, kemudian saksi korban tanpa mengecek di lokasi tanaman tebu tersebut percaya
do
kepada Terdakwa karena selaku Kepala Desa Kaliboto Lor, selanjutnya Terdakwa
gu menyakinkan saksi korban melalui saksi Karno disuruh mengecek keberadaan lokasi
tanaman tebu tersebut yang dijual kepada saksi korban, setelah saksi korban yakin
In
A
kemudian dibayar sebanyak dua kali yang pertama dibayar pada tanggal 23 Pebruari
2010 sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan yang ke dua pada tanggal 26
ah
lik
Pebruari 2010 sebesar Rp8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah) sehingga
jumlah keseluruhan pembayarannya sesuai bukti kuintansi sebesar Rp58.500.000,00
am
ub
(lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayar di Balai Desa Kaliboto
Kidul, teryata setelah jatuh tempo dan tanaman tebu akan ditebang pada bulan Juli 2010
bukan milik Terdakwa, akan tetapi milik orang lain yang bernama Umar dan tebunya
ep
k
sudah tidak ada ditebang oleh pemiliknya, sedangkan punya Terdakwa hanya 500
ah
kuintal dan sudah ditebang oleh Terdakwa namun tidak diberikan kepada saksi korban,
R
si
akan tetapi dijual kepada orang lain, sehingga saksi korban merasa ditipu oleh
Terdakwa, akibat perbuatan Terdakwa saksi korban mengalami kerugian
ne
ng
Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah), dan uang hasil
penipuan sebesar Rp58.500.000,00 digunakan untuk kebutuhan pribadi dan membayar
do
gu
hutang ;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378
In
KUHP ;
A
Atau :
Kedua :
ah
lik
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada hari Minggu tanggal 21 Pebruari
2010 sekitar pukul 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu
m
ub
Lumajang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum
ep
Pengadilan Negeri Lumajang, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
ah
dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan
es
ng
2
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada waktu dan tempat tersebut di atas
R
berawal ketika mendatangi saksi H. Samsi Abdullah Bin Jasuni dengan maksud menjual
si
tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui milik Terdakwa dan lokasinya berada
ne
ng
di atas tanah TKD Desa Kaliboto Lor, yang berada di Dusun. Curah Wedi, Kecamatan
Jatiroto, Kabupaten Lumajang, kemudian oleh Terdakwa ditawarkan per kuintal
do
Rp20.000,00 kepada saksi korban sehingga jumlah keseluruhan seharga
gu Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) akan tetapi oleh saksi korban ditawar dengan
harga Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa
In
A
mengatakan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal tersebut bisa ditebang pada bulan Juli
2010, kemudian saksi korban tanpa mengecek di lokasi tanaman tebu tersebut percaya
ah
lik
kepada Terdakwa karena selaku Kepala Desa Kaliboto Lor, selanjutnya Terdakwa
menyakinkan saksi korban melalui saksi Karno disuruh mengecek keberadaan lokasi
am
ub
tanaman tebu tersebut yang dijual kepada saksi korban, setelah saksi korban yakin
kemudian dibayar sebanyak dua kali yang pertama dibayar pada tanggal 23 Pebruari
2010 sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan yang ke dua pada tanggal 26
ep
k
Pebruari 2010 sebesar Rp8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah) sehingga
ah
si
(lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayar di Balai Desa Kaliboto
Kidul, teryata setelah jatuh tempo dan tanaman tebu akan ditebang pada bulan Juli 2010
ne
ng
teryata tanaman tebu tersebut sudah tidak ada dan dijual kepada orang lain oleh
Terdakwa, sedangkan uang hasil penjualan tanaman tebu oleh Terdakwa tidak
do
gu
diserahkan kepada saksi korban, namun digunakan untuk kepentingan pribadi dan
membayar hutang ;
In
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
A
KUHP ;
Mahkamah Agung tersebut ;
ah
lik
ub
ep
es
tahanan ;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3 Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 23 Pebruari
R
2010 dikembalikan kepada saksi korban H. Samsi Abdullah ;
si
4 Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
ne
ng
Rp2.500,00 (dua ribu lima rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Lumajang Nomor : 110/PID.B/ 2013/
do
PN.Lmj. tanggal 24 Juli 2013 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
gu 1 Menyatakan Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan ;
In
A
2 Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas dengan pidana
penjara selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan ;
ah
lik
3 Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 23 Februari
2010 dikembalikan kepada saksi korban H. Samsi Abdullah ;
am
ub
4 Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.500,00 (dua
ribu lima ratus rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor : 590/Pid/2013/ PT.Sby.
ep
k
si
Negeri Lumajang dan Penasihat Hukum Terdakwa ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Lumajang tanggal 24 Juli 2013 No. 110/
ne
ng
do
gu
yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) ;
Mengingat akta tentang permohonan kasasi Nomor : 01/IV/Akta Kasasi
In
A
lik
April 2014 Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas mengajukan permohonan kasasi terhadap
putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut ;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 02 April 2014 dari Penasihat Hukum
m
ub
Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 April 2013 tersebut sebagai
ka
diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 2 April 2014 dan Terdakwa mengajukan
M
ng
4
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permohonan kasasi pada tanggal 2 April 2014 serta memori kasasinya telah diterima di
R
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lumajang pada tanggal 2 April 2014, dengan
si
demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam
ne
ng
tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan
kasasi tersebut formal dapat diterima ;
do
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
gu Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :
I Keberatan Ke Satu, Tentang Hukum Formilnya ;
In
A
1 Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengkriminalisasi saudara Terdakwa
Nasiruddin Bin Tonas, terbukti dalam surat-surat ;
ah
lik
a Surat Pengantar No. TAR 317/0.5.26/Ep.1/04/2013. yang ditujukan kepada
Pengadilan Negeri Lumajang. Pada poin, 4 (empat) terdapat Surat Penahanan
am
ub
(T.7) atas nama Terdakwa, pada faktanya T.7 tidak ada dan Terdakwa tidak
ditahan (bukti copy terlampir) ;
b P.31 Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa, Nomor :
ep
k
terlampir) ;
R
si
c BA-15 Berita Acara Penerimaan dan Penelitian Tersangka ;
Diterangkan, tidak ditahan ;
ne
ng
do
gu
Jaksa Penuntut Umum, hal-hal yang tidak dipertimbangkan dalam putusan Judex
Facti Pengadilan Negeri Lumajang dan Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya.
ah
lik
ub
Bahwa dasar dan alasan keberatan kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa terhadap
putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Lumajang, dan Judex Facti Pengadilan
ka
ep
1 Bahwa terlebih dahulu mohon segala hal yang terurai dalam Nota Pembelaan
R
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mohon dianggap satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan memori
R
kasasi ;
si
2 Bahwa, Majelis Hakim pada Judex Facti Pengadilan Negeri Lumajang yang
ne
ng
memeriksa Terdakwa Nasiruddin bin Tonas dalam putusannya berpendapat
bahwa melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang telah didakwakan
do
oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Dakwaan Alternatif ke Satu melanggar
gu Pasal 378 KUHP. Dengan demikian dalam pertimbangannya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lumajang pada pokoknya karena adanya kerugian
In
A
terhadap H. Samsi Abdullah dan telah dibuktikan dengan kuitansi
pembayaran tertanggal 23 Februari 2010. sehingga Judex Facti Majelis
ah
lik
Hakim Pengadilan Negeri Lumajang dalam putusannya berpendapat bahwa
unsur barangsiapa dan unsur membujuk orang lain dengan memakai nama
am
ub
palsu, memakai tipu muslihat serta unsur dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum secara
Yuridis dianggap telah terpenuhi atau terbukti pada diri Terdakwa
ep
k
si
dikuatkan putusannya oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya telah
keliru dalam menilai kronologi kejadian perkaranya atau kasus posisinya.
ne
ng
do
gu
Jadi bukan hanya satu obyek sebagaimana pemahaman Judex Facti Majelis
Hakim pada Pengadilan Negeri Lumajang ;
m
ub
Fakta ini telah diuraikan dalam Nota Pembelaan Terdakwa, pada tanggal 24 Juni
ka
4 Bahwa Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lumajang yang telah
ah
bahkan pledoi atau Nota Pembelaan Terdakwa hanya sebagian yang menjadi
M
ng
6
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan. Dan memori banding tidak dipertimbangkan oleh Judex Facti
R
Pengadilan Tinggi Surabaya ;
si
Bahwa yang menjadikan dasar segala tuntutan Jaksa Penuntut Umum, dan
ne
ng
pertimbangan Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lumajang, dikuatkan
putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya, karena adanya kerugian yang
do
timbul. Padahal pada fakta hukumnya adalah : adanya prestasi yang belum
gu terselesaikan, atau bisa juga disebut Wanprestasi. Wanprestasi berasal dari bahasa
Belanda yang berarti prestasi buruk yang timbul dari adanya perjanjian baik secara
In
A
tertulis maupun secara adat, yang dibuat oleh satu orang atau lebih dengan satu
orang atau lebih lainnya (obligatoire overeenkomst) (lihat Pasal 1313 KUHPerdata).
ah
lik
Wanprestasi dikategorikan ke dalam perbuatan-perbuatan sebagai berikut (Subekti,
Hukum Perjanjian) :
am
ub
a Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya ;
b Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan ;
c Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat ;
ep
k
Unsur-unsur ini yang bersesuaian dengan kasus posisi hukumnya, antara saksi
R
si
korban H. Samsi Abdullah dengan Terdakwa Nasiruddin ;
Sedangkan, penipuan adalah perbuatan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
ne
ng
378 KUHP pada Bab XXV tentang Perbuatan Curang (bedrog). Bunyi selengkapnya
Pasal 378 KUHP adalah sebagai berikut :
do
gu
Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
In
tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
A
lik
ub
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Unsur poin c di atas yaitu mengenai cara adalah unsur pokok delik yang harus
R
dipenuhi untuk mengkategorikan suatu perbuatan dikatakan sebagai penipuan.
si
Demikian sebagaimana kaidah dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1601 K/
ne
ng
Pid/1990 tanggal 26 Juli 1990 yang mengatakan : Unsur pokok delik penipuan (ex.
Pasal 378 KUHP) adalah terletak pada cara/upaya yang telah digunakan oleh si
do
pelaku delik untuk menggerakan orang lain agar menyerahkan sesuatu barang ;
gu Oleh sebab itu, maka unsur yang harus dipenuhi apabila perkara perdata berupa
wanprestasi dapat dilaporkan pidana apabila perjanjian telah dibuat dengan memakai
In
A
nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat atau rangkaian kebohongan ;
Hal-hal ini yang diabaikan oleh Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri
ah
lik
Lumajang. Yang dikuatkan oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya ;
Dalam unsur-unsur pokok ex Pasal 378 KUHP Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
am
ub
tidak memenuhi, sehingga terjadi analisa dan pemahaman yang menyesatkan,
sehingga mendholimi Saudara Terdakwa ;
Demikian memori kasasi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya
ep
k
Memori Kasasi ini dapat berguna bagi penegakan hukum dan keadilan, serta
R
si
mempunyai makna bagi kami, Terdakwa selaku Pencari Keadilan ;
III Tinjauan Yuridis Tentang Perbedaan Wanprestasi, Penipuan Dan Penggelapan ;
ne
ng
Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan hukum yang dilakukan oleh setiap manusia
sebagai subyek hukum untuk tujuan di atas baik antara dua orang atau lebih dapat
do
gu
terjadi dalam segala bentuk, patut atau tidak patut menurut parameter nilai susila,
legal atau illegal menurut kriteria hukum, dan lain sebagainya ;
In
Secara yuridis, suatu hubungan hukum yang dilakukan seseorang dengan orang lain
A
lik
ub
antara dua orang misalnya, ketika realisasi dari perjanjian atau hubungan jual beli
tersebut tidak sesuai rencana semula atau terjadi penghianatan di antara mereka,
ka
ep
aspek-aspek hukum dalam suatu tindakan hukum menjadi sangat urgen untuk
R
es
M
ng
8
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dipahami oleh setiap manusia sebagai subyek hukum. Sebagaimana yang telah
R
terjadi pada kasus Terdakwa Nasiruddin bin Tonas;
si
Sesuai dengan adanya perspektif yuridis tentang perbedaan wanprestasi, penipuan
ne
ng
dan penggelapan, maka untuk menguraikannya dalam ini kiranya perlu dikemukakan
ilustrasi kasus yang menggambarkan kemungkinan terjadinya kompleksitas
do
persoalan hukum terkait suatu tindakan hukum yang dilakukan seorang Terdakwa
gu Nasiruddin bin Tonas, dengan kasus posisi tersebut adalah sebagai berikut :
Bahwa pada sekitar tahun 2010 Terdakwa Nasiruddin bin Tonas punya usaha
In
A
sebagai petani atau pekebun tebu, mempunyai area lahan pertanian atau
perkebunan kurang lebih luas 95.000 m2 yang luas keseluruhan area atau lahan
ah
lik
tersebut ada di berbagai daerah diantaranya yaitu :
a Luas 25.000 m2 terletak di Desa Randu Agung Kecamatan Randu Agung
am
ub
Kabupaten Lumajang ;
b Luas 20.000 m2 terletak di Desa Wonogriyo Kecamatan Tekung Kabupaten
ep
Lumajang ;
k
Lumajang ;
R
si
Bahwa keseluruhan area atau lahan pertanian tersebut ditanami tebu kepada 4
ne
ng
do
gu
Bahwa karena H. Samsi Abdullah lebih dekat dari obyek yang luasnya
50.000 m2 maka ditunjukkan di area atau lahan yang di Desa Curah Wedi
ah
lik
Kecamatan Jatiroto. Sebelum traksaksi jual beli terjadi para pihak sama-sama
melihat area atau lahan yang tumbuh tanaman tebu di atas lahan tersebut.
m
ub
Abdullah ;
ep
Bahwa harga telah disepakati dan berat barangpun juga telah disepakati yaitu
ah
3.000 kuintal dan harga per 1 (satu) kuintalnya Rp20.000,00 jadi jumlah
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rp8.500.000,00 yang ke II di Kantor Desa Kaliboto Kecamatan Jatiroto
R
Lumajang sebesar Rp50.000.000,00 jumlah keseluruhan Rp58.500.000,00
si
dibuatkan tanda bukti pembayaran berupa kuitansi yang ditandatangani pada
ne
ng
tanggal 26 Pebruari 2010. Yang selebihnya dikasihkan ke perantara atau
calonya ;
do
gu Dalam transaksi jual beli tebu seberat 3.000 kuintal, antara para pihak Terdakwa
Nasiruddin bin Tonas sebagai penjual, dan H. Samsi Abdullah sebagai pembeli,
ada kesepakatan yang tidak tertulis dan secara adat, yaitu: pada waktu transaksi
In
A
jual beli tebu yang telah dijual kepada H. Samsi Abdullah, belum saatnya
dipanen atau ditebang, dan bisanya dipanen atau ditebang sekitar kurang lebih
ah
lik
bulan Juli. Dan merupakan kebiasaan di Kabupaten Lumajang pada umumnya
bahwa jual beli tebu transaksi atau pembayarannya kebanyakan jauh sebelum
am
ub
masa panen atau masa tebang tiba, karena sifatnya musiman ;
Bahwa ketika musim panen atau masa tebang tiba, Habib Ali dan Pak Umar
ep
mulai memanen atau menebang di wilayah Randu Agung, dan di Desa
k
si
begitu juga H. Asmadin juga menebang di wilayah Curahwedi Kecamatan
Jatiroto, ternyata juga kurang, sehingga H. Samsi Abdullah (saksi korban) tidak
ne
ng
kebagian ;
Bahwa pada tahun 2010 kualitas tanaman tebu menurun, dikarenakan curah
do
gu
berat kira-kira kurang lebih 800 kuintal, tapi ternyata pada saat itu mendapatkan
kira-kira kurang lebih 500 kuintal. Sehingga mengakibatkan H. Samsi Abdullah
ah
tidak kebagian ;
lik
ub
yang mana tujuannya untuk menggantikan lahan tebu yang lokasinya di daerah
ka
Klakah Lumajang. Namun H. Samsi Abdullah tidak mau. Dengan alasan jauh,
ep
padahal semua akibat kerugian yang timbul akan diganti oleh Terdakwa, dan H.
ah
Samsi Abdullah minta kembalikan uang secara cash dan kontan tidak mau
R
dicicil ;
es
M
ng
10
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa karena permintaan pembayaran cash dan tidak mau dicicil, Terdakwa
si
tidak mampu, dan kemampuan Terdakwa ketika itu hanya mampu bayar
Rp20.000.000,00 dan sisanya akan dicicil Rp10.000.000,00 per bulan.
ne
ng
Ketidakmampuan Terdakwa disebabkan karena kerugian dalam berkebun atau
bertani tebu ;
do
gu Bahwa Terdakwa minta tolong ke Bapak Camat Jatiroto dan H. Romli ketika itu
yang tujuannya untuk memfasilitasi antara Terdakwa dan H. Samsi Abdullah,
untuk bisanya melakukan pembayaran secara cicil, tapi H. Samsi Abdullah tetap
In
A
tidak mau ;
Pada kesimpulan dalam kronologi kasus posisinya adalah sebagai berikut :
ah
lik
1 Bahwa terjadinya jual beli antara pihak Terdakwa Nasiruddin dan H. Samsi
Abdullah ;
am
ub
2 Telah dilaksanakan transaksi pembayaran yang disepakati, dibuktikan dengan
kuitansi pembayaran pada tanggal 26 Februari 2010 ;
ep
Kuitansi ditandatangani Terdakwa Nasiruddin ;
k
tidak palsu dan distempel Kepala Desa Kaliboto Kidul (atas nama jabatan).
R
si
Karena pembayaran yang ke dua dilaksanakan di Kantor Desa Kaliboto
Kidul ;
ne
ng
3 Telah terjadi ingkar janji (wanprestasi) terhadap hal-hal yang telah disepakati
secara lisan dan adat. Karena ketika lahan tebunya mau ditebang ternyata tidak
do
gu
ada, namun awalnya benar-benar ada, hal itu disebabkan oleh akibat dari curah
hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan berat tebu menurun ;
In
A
4 Adanya itikat baik untuk mengganti barang (tebu) dan adanya itikad baik untuk
melakukan pembayaran, dan pihak pembeli tidak mau ;
ah
lik
5 Adanya kerugian yang timbul dari pihak pembeli, karena H. Samsi Abdullah
tidak mau menerima barang pengganti di lahan daerah Klakah Lumajang, dan
karena tidak mau menerima pembayaran secara menyicil ;
m
ub
Dalam kasus posisi di atas, terlihat sekali bahwa Terdakwa Nasiruddin bin Tonas
ka
sama sekali tidak ada unsur untuk menipu ataupun menggelapkan, karena bahwa
ep
awal mula hubungan dan tindakan hukum yang terjadi antara diri Terdakwa dengan
ah
perjanjian yang tidak dapat dipenuhi dengan baik oleh Terdakwa Nasiruddin bin
es
Tonas. Namun apakah secara yuridis sikap H. Samsi Abdullah yang langsung
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melaporkan Terdakwa Nasiruddin bin Tonas sebagai pelaku penipuan dan ataupun
R
penggelapan tersebut, memang bisa dan tepat dan telah memenuhi unsur tindak
si
pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 378 (Dakwaan Ke I) dan Pasal 372
ne
ng
(Dakwaan Ke II) untuk dilakukan? Tidaklah hakekat kasus di atas adalah masalah
wanprestasi dalam suatu perjanjian? Apa sesungguhnya batas-batas hal yang
do
membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan perbuatan penipuan dan
gu penggelapan yang sudah merupakan suatu kejahatan/tindak pidana? Berikut paparan
singkat tentang hal-hal tersebut ;
In
A
Wanprestasi :
Dalam perspektif hukum perdata, masalah wanprestasi bisa diindentifikasi
ah
lik
kemunculan atau terjadinya melalui beberapa parameter sebagai berikut :
1 Dilihat dari segi sumber terjadinya wanprestasi ;
am
ub
Wanprestasi timbul dari persetujuan (agreement). Artinya untuk mendalilkan
suatu subjek hukum telah melakukan wanprestasi, harus ada lebih dahulu
perjanjian antara dua pihak atau lebih sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320
ep
k
persetujuan yang sah dan mengikat, perlu dipenuhi empat syarat yaitu : adanya
R
si
kesepakatan para pihak yang mengikatkan dirinya; adanya kecakapan untuk
membuat suatu perikatan; adanya suatu pokok persoalan tertentu yang disetujui;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
M
ng
12
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kecuali jika ternyata dalam perjanjian tersebut terdapat klausul yang mengatakan
R
bahwa debitur langsung dapat dianggap lalai tanpa memerlukan somasi
si
(summon) atau peringatan. Ketentuan demikian juga diperkuat oleh salah satu
ne
ng
Yurisprudensi Mahkamah Agung tertanggal 1 Juli 1959 yang menyatakan
Apabila perjanjian secara tegas telah menentukan tentang kapan pemenuhan
do
perjanjian maka menurut hukum, debitur belum dapat dikatakan alpa memenuhi
gu kewajiban (baca: wanprestasi) sebelum hal itu secara tertulis oleh pihak
kreditur ;
In
A
3 Dilihat dari segi tuntutan ganti rugi ;
Mengenai perhitungan tentang besarnya ganti rugi dalam kasus wanprestasi
ah
lik
secara yuridis adalah dihitung sejak saat terjadi kelalaian. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 1237 BW/KUHPerdata yang menegaskan bahwa : Pada suatu
am
ub
perikatan untuk memberikan barang tertentu, barang itu menjadi tanggungan
kreditur sejak perikatan lahir. Jika debitur lalai untuk menyerahkan barang
bersangkutan, maka barang itu, semenjak perikatan dilahirkan, menjadi
ep
k
tanggungannya ;
ah
si
rugi dan bunga, yang boleh dituntut kreditur, terdiri atas kerugian yang telah
dideritanya dan keuntungan yang sedianya dapat diperolehnya ;
ne
ng
do
gu
yang dapat dituntut haruslah terinci dan jelas. Hal tersebut berbeda jika
dibandingkan dengan masalah tuntutan ganti rugi pada kasus perbuatan melawan
ah
lik
hukum. Dalam kasus demikian, tuntutan ganti rugi harus sesuai dengan
ketentuan Pasal 1265 BW/KUHPerdata, yakni tidak perlu menyebut ganti rugi
m
ub
bagaimana bentuknya dan tidak perlu perincian. Jadi tuntutan ganti rugi
didasarkan pada hitungan objektif dan konkrit yang meliputi materiil dan moril.
ka
ep
Dapat juga diperhitungkan jumlah ganti rugi berupa pemulihan kepada keadaan
semula (restoration to original condition, hestel in de oorpronkelijke toestand,
ah
hertel in de vorige toestand). Namun demikian, meski tuntutan ganti rugi tidak
R
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tuntutan besaran nilai dan jumlah ganti rugi dalam kasus akibat perbuatan
R
melawan hukum ini, seperti terlihat pada putusan tertanggal 7 Oktober 1976
si
yang menyatakan Besarnya jumlah ganti rugi perbuatan melawan hukum,
ne
ng
diperpegangi prinsip Pasal 1372 KUHPerdata yakni didasarkan pada penilaian
kedudukan sosial ekonomi kedua belah pihak. Demikian pula putusan
do
Mahkamah Agung tertanggal 13 April 1978, yang menegaskan bahwa Soal
gu besarnya ganti rugi pada hakekatnya lebih merupakan soal kelayakan dan
kepatutan yang tidak dapat didekati dengan suatu ukuran ;
In
A
Bahwa pada kasus pada diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas, siap membayar akibat
kerugian yang timbul dalam hubungan jual beli tebu dengan H. Samsi Abdullah, saat
ah
lik
itu sebelum perkara dilaporkan secara Pidana ;
Deskripsi Ringkas tentang Penipuan dan Penggelapan Dalam Dakwaan Jaksa
am
ub
Penuntut Umum ;
Tindak pidana penipuan dan penggelapan dalam KUHP diatur pada Buku II tentang
Kejahatan terhadap Harta Kekayaan yaitu berupa penyerangan terhadap kepentingan
ep
k
hukum orang atas harta benda yang dimilikinya. Secara umum, unsur-unsur tindak
ah
pidana terhadap harta kekayaan ini adalah mencakup unsur obyektif dan unsur
R
si
subyektif ;
Adapun unsur obyektif yang dimaksud adalah berupa hal-hal sebagai berikut: (1)
ne
ng
do
gu
menggerakkan hati/pikiran orang lain (dalam kasus penipuan) dan sebagainya; (2)
Unsur benda/barang; (3) Unsur keadaan yang menyertai terhadap obyek benda yakni
In
harus merupakan milik orang lain; (4) Unsur upaya-upaya tertentu yang digunakan
A
dalam melakukan perbuatan yang dilarang; (5) Unsur akibat konstitutif yang timbul
setelah dilakukannya perbuatan yang dilarang ;
ah
lik
Sedangkan unsur subyektifnya adalah terdiri atas : (1) Unsur kesalahan yang
dirumuskan dengan kata-kata seperti dengan maksud, dengan sengaja, yang
m
ub
diketahuinya/patut diduga olehnya dan sebagainya; dan (2) Unsur melawan hukum
baik yang ditegaskan eksplisit/tertulis dalam perumusan pasal maupun tidak ;
ka
ep
diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas, maka kiranya tidak perlu dibahas lagi, untuk
R
es
M
ng
14
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
itu. Penasihat Hukum Terdakwa akan membahas sebagaimana Dakwaan ke I
R
sebagaimana yang dimaksud Pasal 378 KUHP ;
si
Mengenai delik penipuan, KUHP mengaturnya secara luas dan terperinci dalam
ne
ng
Buku I Bab XXV dari Pasal 378 s/d. Pasal 395 KUHP. Namun ketentuan mengenai
delik genus penipuan (tindak pidana pokoknya) terdapat dalam Pasal 378 KUHP
do
yang berbunyi sebagai berikut : Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan
gu diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu
atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan
In
A
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya atau supaya
memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan
ah
lik
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun ;
Berdasar bunyi Pasal 378 KUHP di atas, maka secara yuridis delik penipuan harus
am
ub
memenuhi unsur-unsur pokok berupa : 1. Unsur Subyektif Delik berupa kesengajaan
pelaku untuk menipu orang lain yang dirumuskan dalam pasal undang-undang
dengan kata-kata : dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
ep
k
lain secara melawan hukum, dan 2. Unsur Obyektif Delik yang terdiri dari : (a)
ah
Unsur Barangsiapa; (b) Unsur Menggerakkan orang lain agar orang lain tersebut
R
si
menyerahkan suatu benda/memberi hutang/menghapuskan piutang; dan (c) Unsur
Cara menggerakkan orang lain yakni dengan memakai nama palsu/martabat atau
ne
ng
do
gu
subyektif maupun unsur obyektifnya. Hal ini berarti, dalam konteks pembuktian
unsur subyektif misalnya, karena pengertian kesengajaan pelaku penipuan (opzet)
ah
lik
secara teori adalah mencakup makna willen en witens (menghendaki dan atau
mengetahui), maka harus dapat dibuktikan bahwa Terdakwa memang benar telah :
m
ub
a Bermaksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum ;
ka
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c Mengetahui/menyadari bahwa yang ia pergunakan untuk menggerakkan orang
R
lain, sehingga menyerahkan suatu benda/memberi hutang/menghapuskan piutang
si
kepadanya itu adalah dengan memakai nama palsu, martabat palsu atau sifat
ne
ng
palsu, tipu muslihat atau rangkaian kebohongan ;
Unsur delik subyektif di atas, dalam praktek peradilan sesungguhnya tidak mudah
do
untuk ditemukan fakta hukumnya. Terlebih lagi jika antara pelaku dengan
gu korban penipuan semula memang meletakkan dasar tindakan hukumnya pada
koridor suatu perjanjian murni. Oleh karena itu, tidak bisa secara sederhana
In
A
dinyatakan bahwa seseorang telah memenuhi unsur subyektif delik penipuan ini
hanya karena telah menyampaikan informasi menjual barang atau benda, prospektif
ah
lik
kepada seseorang kemudian orang tersebut tergerak ingin memberi dalam hubungan
jual beli tersebut. Karena Majelis Hakim tetap harus membuktikan bahwa ketika
am
ub
orang tersebut menyampaikan informasi mau menjual barang atau benda, prospektif
kepada orang lain tadi, harus ditemukan fakta hukum pula bahwa ia sejak semula
memang bermaksud agar orang yang diberi informasi tadi tergerak untuk membeli
ep
k
barang atau benda/hartanya dan seterusnya, informasi jual beli tersebut adalah harus
ah
si
menguntungkan diri sendiri atau orang lain ;
Disamping itu, karena sifat/kualifikasi tindak pidana penipuan adalah merupakan
ne
ng
do
gu
Oleh karenanya pula realitas suatu kasus wanprestasipun seharusnya tidak bisa
secara simplifistik (sederhana) ditarik dan dikualifikasikan sebagai kejahatan
ah
lik
penipuan ;
Berdasarkan paparan singkat mengenai apakah hakekat perbuatan wanprestasi,
m
ub
penipuan tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa meskipun batas antara keduanya
dalam realitas kasus seringkali memang tipis, namun tetap dapat dibedakan berdasar
ka
ep
es
diletakkan secara proporsional dan tidak ditarik secara sederhana apalagi dengan
M
ng
16
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemaksaan rekayasa sebagai kasus kejahatan penipuan (dalam Dakwaan ke I)
R
terhadap diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas terlebih lagi jika hal itu dilakukan
si
dengan maksud atau tujuan-tujuan tertentu ;
ne
ng
Untuk itu dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dalam Dakwaan kedua
sebagaimana perbuatan Terdakwa diancam dalam Pasal 372 KUHP tidak terbukti ;
do
Selanjut dasar tuntutan Jaksa Penuntut Umum berdasarkan Dakwaan Kedua diancam
gu Pasal 378 KUHP. Padahal juga tidak terbukti dan tidak meyakinkan, karena bukti
yang ada dan yang nampak dipersidangan adalah sifat dan unsurnya adalah Perdata ;
In
A
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
ah
lik
Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, sebab Judex Facti tidak
salah menerapkan hukum. Pertimbangan hukum Judex Facti dalam putusannya sudah
am
ub
tepat dan benar, yang menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Penipuan ;
ep
Bahwa dalam pemeriksaan persidangan terbukti adanya rangkaian kebohongan
k
atau tipu muslihat yang dilakukan Terdakwa yang mengakibatkan kerugian bagi saksi
ah
korban H. Samsi Abdullah bin Jasuni sebesar Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta
R
si
lima ratus ribu rupiah) ;
Bahwa perbuatan Terdakwa diawali dengan mendatangi saksi korban H. Samsi
ne
ng
Abdullah bin Jasuni menawarkan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui
milik Terdakwa, tetapi ternyata milik orang lain yaitu Umar dan saat hendak dipanen
do
gu
ternyata tebu tersebut sudah ditebang, dan tanaman milik Terdakwa hanya 500 kuintal
yang juga sudah ditebang oleh Terdakwa, dan tidak diberikan kepada saksi korban ;
In
Bahwa alasan kasasi Terdakwa juga tidak dapat dibenarkan karena mengenai
A
Keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
lik
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana
m
ub
mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-
ka
yang dimaksud dalam Pasal 253 Ayat (1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 (Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana) ;
ah
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
R
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
si
undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ;
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus
dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini ;
do
Memperhatikan Pasal 378 KUHP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
gu tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (KUHAP), dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
In
A
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta
ah
lik
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
am
ub
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : NASIRUDDIN
Bin TONAS tersebut ;
ep
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada tingkat
k
kasasi yang ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ah
si
hari Jumat, tanggal 7 Nopember 2014 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H., L.L.M.,
Ketua Muda Pidana yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
ne
ng
Majelis, Dr. Drs. H. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum., dan Desnayeti M,
S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang
do
gu
dinyatakan terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis
beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Endrabakti Heris Setiawan,
In
A
S.H., Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum.
ah
lik
Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,
m
ub
Ttd./ Ttd./
Dr. Drs. H. Dudu Duswara M., S.H., M.Hum. Dr. Artidjo Alkostar, S.H., L.L.M.
ka
Ttd./
ep
Panitera Pengganti,
es
M
Ttd./
ng
18
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Endrabakti Heris Setiawan, S.H.
si
Untuk Salinan,
ne
ng
Mahkamah Agung RI.
a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana,
do
gu
In
A
Dr. H. Zainuddin, S.H., M.Hum.
NIP. 195810051984031001
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19