You are on page 1of 19

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor : 932 K/PID/2014

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu MAHKAMAH
memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam
AGUNG

In
perkara Terdakwa :
A
Nama lengkap : NASIRUDDIN BIN TONAS ;
ah

Tempat lahir : Sampang ;

lik
Umur : 33 tahun ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
am

ub
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Desa Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto,
ep
Kabupaten Lumajang ;
k

Agama :Islam;
ah

R
Pekerjaan : Kepala Desa Kaliboto ;

si
Terdakwa tidak ditahan ;

ne
ng

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Lumajang, karena didakwa :


Kesatu :

do
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada hari Senin tanggal 21 Pebruari
gu

2010 sekitar pukul 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam
bulan Pebruari 2010 di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten
In
A

Lumajang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Lumajang, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
ah

lik

orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
m

ub

menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang atau menghapuskan
piutang yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
ka

Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada waktu dan tempat tersebut di atas
ep

berawal ketika mendatangi saksi H. Samsi Abdullah Bin Jasuni dengan maksud menjual
ah

tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui milik Terdakwa dan lokasinya berada
R

di atas tanah TKD Desa Kaliboto Lor, yang berada di Dusun Curah Wedi, Kecamatan
es
M

Jatiroto, Kabupaten Lumajang, kemudian oleh Terdakwa ditawarkan per kuintal


ng

Hal. 1 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp20.000,00 kepada saksi korban sehingga jumlah keseluruhan seharga

R
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) akan tetapi oleh saksi korban ditawar dengan

si
harga Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa

ne
ng
mengatakan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal tersebut bisa ditebang pada bulan Juli
2010, kemudian saksi korban tanpa mengecek di lokasi tanaman tebu tersebut percaya

do
kepada Terdakwa karena selaku Kepala Desa Kaliboto Lor, selanjutnya Terdakwa
gu menyakinkan saksi korban melalui saksi Karno disuruh mengecek keberadaan lokasi
tanaman tebu tersebut yang dijual kepada saksi korban, setelah saksi korban yakin

In
A
kemudian dibayar sebanyak dua kali yang pertama dibayar pada tanggal 23 Pebruari
2010 sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan yang ke dua pada tanggal 26
ah

lik
Pebruari 2010 sebesar Rp8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah) sehingga
jumlah keseluruhan pembayarannya sesuai bukti kuintansi sebesar Rp58.500.000,00
am

ub
(lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayar di Balai Desa Kaliboto
Kidul, teryata setelah jatuh tempo dan tanaman tebu akan ditebang pada bulan Juli 2010
bukan milik Terdakwa, akan tetapi milik orang lain yang bernama Umar dan tebunya
ep
k

sudah tidak ada ditebang oleh pemiliknya, sedangkan punya Terdakwa hanya 500
ah

kuintal dan sudah ditebang oleh Terdakwa namun tidak diberikan kepada saksi korban,
R

si
akan tetapi dijual kepada orang lain, sehingga saksi korban merasa ditipu oleh
Terdakwa, akibat perbuatan Terdakwa saksi korban mengalami kerugian

ne
ng

Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah), dan uang hasil
penipuan sebesar Rp58.500.000,00 digunakan untuk kebutuhan pribadi dan membayar

do
gu

hutang ;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378
In
KUHP ;
A

Atau :

Kedua :
ah

lik

Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada hari Minggu tanggal 21 Pebruari
2010 sekitar pukul 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu
m

ub

dalam bulan Pebruari 2010 di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten


ka

Lumajang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum
ep

Pengadilan Negeri Lumajang, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
ah

dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan
es

cara-cara antara lain sebagai berikut :


M

ng

2
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas pada waktu dan tempat tersebut di atas

R
berawal ketika mendatangi saksi H. Samsi Abdullah Bin Jasuni dengan maksud menjual

si
tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui milik Terdakwa dan lokasinya berada

ne
ng
di atas tanah TKD Desa Kaliboto Lor, yang berada di Dusun. Curah Wedi, Kecamatan
Jatiroto, Kabupaten Lumajang, kemudian oleh Terdakwa ditawarkan per kuintal

do
Rp20.000,00 kepada saksi korban sehingga jumlah keseluruhan seharga
gu Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) akan tetapi oleh saksi korban ditawar dengan
harga Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa

In
A
mengatakan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal tersebut bisa ditebang pada bulan Juli
2010, kemudian saksi korban tanpa mengecek di lokasi tanaman tebu tersebut percaya
ah

lik
kepada Terdakwa karena selaku Kepala Desa Kaliboto Lor, selanjutnya Terdakwa
menyakinkan saksi korban melalui saksi Karno disuruh mengecek keberadaan lokasi
am

ub
tanaman tebu tersebut yang dijual kepada saksi korban, setelah saksi korban yakin
kemudian dibayar sebanyak dua kali yang pertama dibayar pada tanggal 23 Pebruari
2010 sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan yang ke dua pada tanggal 26
ep
k

Pebruari 2010 sebesar Rp8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah) sehingga
ah

jumlah keseluruhan pembayarannya sesuai bukti kuintansi sebesar Rp58.500.000,00


R

si
(lima puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayar di Balai Desa Kaliboto
Kidul, teryata setelah jatuh tempo dan tanaman tebu akan ditebang pada bulan Juli 2010

ne
ng

teryata tanaman tebu tersebut sudah tidak ada dan dijual kepada orang lain oleh
Terdakwa, sedangkan uang hasil penjualan tanaman tebu oleh Terdakwa tidak

do
gu

diserahkan kepada saksi korban, namun digunakan untuk kepentingan pribadi dan
membayar hutang ;
In
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
A

KUHP ;
Mahkamah Agung tersebut ;
ah

lik

Membaca tuntutan pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lumajang,


tanggal 13 Juni 2013 sebagai berikut :
m

ub

1 Menyatakan Terdakwa Nasirudin Bin Tonas terbukti secara sah bersalah


melakukan tindak pidana penipuan sebagaimana dalam dakwaan Alternatif
ka

ep

Kesatu diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP ;


2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Nasirudin Bin Tonas berupa pidana
ah

penjara selama : 1 (satu) tahun 8 (delapan) bulan dengan perintah masuk


R

es

tahanan ;
M

ng

Hal. 3 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 23 Pebruari

R
2010 dikembalikan kepada saksi korban H. Samsi Abdullah ;

si
4 Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar

ne
ng
Rp2.500,00 (dua ribu lima rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Lumajang Nomor : 110/PID.B/ 2013/

do
PN.Lmj. tanggal 24 Juli 2013 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
gu 1 Menyatakan Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan ;

In
A
2 Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas dengan pidana
penjara selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan ;
ah

lik
3 Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 23 Februari
2010 dikembalikan kepada saksi korban H. Samsi Abdullah ;
am

ub
4 Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.500,00 (dua
ribu lima ratus rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor : 590/Pid/2013/ PT.Sby.
ep
k

tanggal 06 Januari 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut :


ah

Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan


R

si
Negeri Lumajang dan Penasihat Hukum Terdakwa ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Lumajang tanggal 24 Juli 2013 No. 110/

ne
ng

Pid.B/2013/PN.Lmj. yang dimintakan banding tersebut ;


Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua Tingkat Peradilan

do
gu

yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) ;
Mengingat akta tentang permohonan kasasi Nomor : 01/IV/Akta Kasasi
In
A

Pid/2014/PN.Lmj. Jo. Perkara Nomor : 110/Pid.B/2013/PN.Lmj. yang dibuat oleh


Panitera pada Pengadilan Negeri Lumajang yang menerangkan, bahwa pada tanggal 02
ah

lik

April 2014 Terdakwa Nasiruddin Bin Tonas mengajukan permohonan kasasi terhadap
putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut ;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 02 April 2014 dari Penasihat Hukum
m

ub

Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 April 2013 tersebut sebagai
ka

Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lumajang pada


ep

tanggal 02 April 2014 ;


ah

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


R

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut telah


es

diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 2 April 2014 dan Terdakwa mengajukan
M

ng

4
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan kasasi pada tanggal 2 April 2014 serta memori kasasinya telah diterima di

R
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lumajang pada tanggal 2 April 2014, dengan

si
demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam

ne
ng
tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan
kasasi tersebut formal dapat diterima ;

do
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
gu Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :
I Keberatan Ke Satu, Tentang Hukum Formilnya ;

In
A
1 Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengkriminalisasi saudara Terdakwa
Nasiruddin Bin Tonas, terbukti dalam surat-surat ;
ah

lik
a Surat Pengantar No. TAR 317/0.5.26/Ep.1/04/2013. yang ditujukan kepada
Pengadilan Negeri Lumajang. Pada poin, 4 (empat) terdapat Surat Penahanan
am

ub
(T.7) atas nama Terdakwa, pada faktanya T.7 tidak ada dan Terdakwa tidak
ditahan (bukti copy terlampir) ;
b P.31 Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa, Nomor :
ep
k

B-123/0.5.26/Ep.2/04/2013 telah diterangkan Terdakwa ditahan (bukti copy


ah

terlampir) ;
R

si
c BA-15 Berita Acara Penerimaan dan Penelitian Tersangka ;
Diterangkan, tidak ditahan ;

ne
ng

d P.37. Surat Panggilan Terdakwa Nomor : B-40/0.5.26/Epp.1/04/2013 ;


Bahwa dasar pemanggilan terhadap Terdakwa, sehubungan dengan Perkara

do
gu

Penadahan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 480 (bukti copy


terlampir) ;
In
Bahwa dengan demikian membuktikan, bahwa Terdakwa telah dikriminalisasi oleh
A

Jaksa Penuntut Umum, hal-hal yang tidak dipertimbangkan dalam putusan Judex
Facti Pengadilan Negeri Lumajang dan Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya.
ah

lik

Sehingga perkara pidana menjadi Obscuur Libel ;


II Keberatan Kedua Tentang Penerapan Hukumnya ;
m

ub

Bahwa dasar dan alasan keberatan kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa terhadap
putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Lumajang, dan Judex Facti Pengadilan
ka

ep

Tinggi Surabaya, baik yang menyangkut tentang pertimbangan-pertimbangan hukum


maupun amar putusan, selengkapnya adalah sebagaimana terurai di bawah ini ;
ah

1 Bahwa terlebih dahulu mohon segala hal yang terurai dalam Nota Pembelaan
R

es

(Pledooi) dinyatakan dan dianggap terulang dan tercantum kembali, serta


M

ng

Hal. 5 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mohon dianggap satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan memori

R
kasasi ;

si
2 Bahwa, Majelis Hakim pada Judex Facti Pengadilan Negeri Lumajang yang

ne
ng
memeriksa Terdakwa Nasiruddin bin Tonas dalam putusannya berpendapat
bahwa melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang telah didakwakan

do
oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Dakwaan Alternatif ke Satu melanggar
gu Pasal 378 KUHP. Dengan demikian dalam pertimbangannya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lumajang pada pokoknya karena adanya kerugian

In
A
terhadap H. Samsi Abdullah dan telah dibuktikan dengan kuitansi
pembayaran tertanggal 23 Februari 2010. sehingga Judex Facti Majelis
ah

lik
Hakim Pengadilan Negeri Lumajang dalam putusannya berpendapat bahwa
unsur barangsiapa dan unsur membujuk orang lain dengan memakai nama
am

ub
palsu, memakai tipu muslihat serta unsur dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum secara
Yuridis dianggap telah terpenuhi atau terbukti pada diri Terdakwa
ep
k

Nasiruddin bin Tonas ;


ah

3 Bahwa Majelis Hakim Judex Facti Pengadilan Negeri Lumajang yang


R

si
dikuatkan putusannya oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya telah
keliru dalam menilai kronologi kejadian perkaranya atau kasus posisinya.

ne
ng

Sebagaimana yang telah terurai dalam pertimbangan hukumnya dalam


salinan putusan pada halaman 20 dan 21 pada Judex Facti Pengadilan Negeri

do
gu

Lumajang, masing-masing pada alinea ke-1 (satu) yang benar adalah :


Bahwa area atau lahan tebu bukan hanya satu area yang dijadikan obyek jual
In
beli, tapi semuanya tersebar di 3 (tiga) wilayah yaitu di Randuagung,
A

Tekung, dan Jatiroto kesemuanya di wilayah Kabupaten Lumajang ;



ah

Bahwa luas keseluruhan adalah 95.000 M2 ;


lik

Jadi bukan hanya satu obyek sebagaimana pemahaman Judex Facti Majelis
Hakim pada Pengadilan Negeri Lumajang ;
m

ub

Fakta ini telah diuraikan dalam Nota Pembelaan Terdakwa, pada tanggal 24 Juni
ka

2013. Mohon dijadikan periksa ;


ep

4 Bahwa Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lumajang yang telah
ah

dikuatkan oleh putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya, telah


R

sepotong-sepotong dalam menganalisa fakta di persidangan, dan fakta juridis,


es

bahkan pledoi atau Nota Pembelaan Terdakwa hanya sebagian yang menjadi
M

ng

6
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan. Dan memori banding tidak dipertimbangkan oleh Judex Facti

R
Pengadilan Tinggi Surabaya ;

si
Bahwa yang menjadikan dasar segala tuntutan Jaksa Penuntut Umum, dan

ne
ng
pertimbangan Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lumajang, dikuatkan
putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya, karena adanya kerugian yang

do
timbul. Padahal pada fakta hukumnya adalah : adanya prestasi yang belum
gu terselesaikan, atau bisa juga disebut Wanprestasi. Wanprestasi berasal dari bahasa
Belanda yang berarti prestasi buruk yang timbul dari adanya perjanjian baik secara

In
A
tertulis maupun secara adat, yang dibuat oleh satu orang atau lebih dengan satu
orang atau lebih lainnya (obligatoire overeenkomst) (lihat Pasal 1313 KUHPerdata).
ah

lik
Wanprestasi dikategorikan ke dalam perbuatan-perbuatan sebagai berikut (Subekti,
Hukum Perjanjian) :
am

ub
a Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya ;
b Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan ;
c Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat ;
ep
k

d Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya ;


ah

Unsur-unsur ini yang bersesuaian dengan kasus posisi hukumnya, antara saksi
R

si
korban H. Samsi Abdullah dengan Terdakwa Nasiruddin ;
Sedangkan, penipuan adalah perbuatan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal

ne
ng

378 KUHP pada Bab XXV tentang Perbuatan Curang (bedrog). Bunyi selengkapnya
Pasal 378 KUHP adalah sebagai berikut :

do
gu

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
In
tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
A

menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun


menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling
ah

lik

lama empat tahun ;


Berdasarkan bunyi pasal di atas unsur-unsur dalam perbuatan penipuan adalah :
m

ub

a Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dengan melawan hukum ;


b Menggerakkan orang untuk menyerahkan barang sesuatu atau supaya memberi
ka

ep

hutang maupun menghapuskan piutang ;


c Dengan menggunakan salah satu upaya atau cara penipuan (memakai nama
ah

palsu, martabat palsu, tipu muslihat, rangkaian kebohongan) ;


R

es
M

ng

Hal. 7 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Unsur poin c di atas yaitu mengenai cara adalah unsur pokok delik yang harus

R
dipenuhi untuk mengkategorikan suatu perbuatan dikatakan sebagai penipuan.

si
Demikian sebagaimana kaidah dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1601 K/

ne
ng
Pid/1990 tanggal 26 Juli 1990 yang mengatakan : Unsur pokok delik penipuan (ex.
Pasal 378 KUHP) adalah terletak pada cara/upaya yang telah digunakan oleh si

do
pelaku delik untuk menggerakan orang lain agar menyerahkan sesuatu barang ;
gu Oleh sebab itu, maka unsur yang harus dipenuhi apabila perkara perdata berupa
wanprestasi dapat dilaporkan pidana apabila perjanjian telah dibuat dengan memakai

In
A
nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat atau rangkaian kebohongan ;
Hal-hal ini yang diabaikan oleh Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri
ah

lik
Lumajang. Yang dikuatkan oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Surabaya ;
Dalam unsur-unsur pokok ex Pasal 378 KUHP Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
am

ub
tidak memenuhi, sehingga terjadi analisa dan pemahaman yang menyesatkan,
sehingga mendholimi Saudara Terdakwa ;
Demikian memori kasasi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya
ep
k

masih memiliki kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian semoga Nota


ah

Memori Kasasi ini dapat berguna bagi penegakan hukum dan keadilan, serta
R

si
mempunyai makna bagi kami, Terdakwa selaku Pencari Keadilan ;
III Tinjauan Yuridis Tentang Perbedaan Wanprestasi, Penipuan Dan Penggelapan ;

ne
ng

Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan hukum yang dilakukan oleh setiap manusia
sebagai subyek hukum untuk tujuan di atas baik antara dua orang atau lebih dapat

do
gu

terjadi dalam segala bentuk, patut atau tidak patut menurut parameter nilai susila,
legal atau illegal menurut kriteria hukum, dan lain sebagainya ;
In
Secara yuridis, suatu hubungan hukum yang dilakukan seseorang dengan orang lain
A

yang semula sangat bersifat keperdataan (individual contract), seringkali dapat


berkembang menjadi problem yang kompleks karena mengandung aspek yuridis
ah

lik

lain, misalnya dimensi kepidanaan. Peristiwa hukum berupa perjanjian atau


hubungan jual beli yang menimbulkan hubungan hutang piutang yang dilakukan
m

ub

antara dua orang misalnya, ketika realisasi dari perjanjian atau hubungan jual beli
tersebut tidak sesuai rencana semula atau terjadi penghianatan di antara mereka,
ka

ep

seringkali berubah menjadi kasus-kasus pidana sebagai penipuan, penggelapan, dan


sebagainya. Jika sudah demikian, maka pengetahuan dan kehati-hatian tentang
ah

aspek-aspek hukum dalam suatu tindakan hukum menjadi sangat urgen untuk
R

es
M

ng

8
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipahami oleh setiap manusia sebagai subyek hukum. Sebagaimana yang telah

R
terjadi pada kasus Terdakwa Nasiruddin bin Tonas;

si
Sesuai dengan adanya perspektif yuridis tentang perbedaan wanprestasi, penipuan

ne
ng
dan penggelapan, maka untuk menguraikannya dalam ini kiranya perlu dikemukakan
ilustrasi kasus yang menggambarkan kemungkinan terjadinya kompleksitas

do
persoalan hukum terkait suatu tindakan hukum yang dilakukan seorang Terdakwa
gu Nasiruddin bin Tonas, dengan kasus posisi tersebut adalah sebagai berikut :
Bahwa pada sekitar tahun 2010 Terdakwa Nasiruddin bin Tonas punya usaha

In
A
sebagai petani atau pekebun tebu, mempunyai area lahan pertanian atau
perkebunan kurang lebih luas 95.000 m2 yang luas keseluruhan area atau lahan
ah

lik
tersebut ada di berbagai daerah diantaranya yaitu :
a Luas 25.000 m2 terletak di Desa Randu Agung Kecamatan Randu Agung
am

ub
Kabupaten Lumajang ;
b Luas 20.000 m2 terletak di Desa Wonogriyo Kecamatan Tekung Kabupaten
ep
Lumajang ;
k

c Luas 50.000 m2 terletak di Desa Curah Wedi Kecamatan Jatiroto Kabupaten


ah

Lumajang ;
R

si
Bahwa keseluruhan area atau lahan pertanian tersebut ditanami tebu kepada 4

ne
ng

(empat) orang yaitu :


1 Habib Ali, seberat 2.000 kuintal ;
2 Pak Umar, seberat 1.000 kuintal ;

do
gu

3 H. Asmadin, seberat 1.500 kuintal ;


4 H. Samsi Abdullah (sebagai saksi korban) seberat 3.000 kuintal ;
In
A

Bahwa karena H. Samsi Abdullah lebih dekat dari obyek yang luasnya
50.000 m2 maka ditunjukkan di area atau lahan yang di Desa Curah Wedi
ah

lik

Kecamatan Jatiroto. Sebelum traksaksi jual beli terjadi para pihak sama-sama
melihat area atau lahan yang tumbuh tanaman tebu di atas lahan tersebut.
m

ub

Yang mana H. Samsi Abdullah menyuruh orang kepercayaannya, begitu juga


Terdakwa menyuruh orangnya untuk mengantar orang kepercayaan H. Samsi
ka

Abdullah ;
ep

Bahwa harga telah disepakati dan berat barangpun juga telah disepakati yaitu
ah

3.000 kuintal dan harga per 1 (satu) kuintalnya Rp20.000,00 jadi jumlah
R

keseluruhan Rp60.000.000,00 maka terjadilah transaksi pembayaran, yaitu 2


es
M

(dua) kali pembayaran, pembayaran yang ke I di rumah H. Samsi Abdullah


ng

Hal. 9 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp8.500.000,00 yang ke II di Kantor Desa Kaliboto Kecamatan Jatiroto

R
Lumajang sebesar Rp50.000.000,00 jumlah keseluruhan Rp58.500.000,00

si
dibuatkan tanda bukti pembayaran berupa kuitansi yang ditandatangani pada

ne
ng
tanggal 26 Pebruari 2010. Yang selebihnya dikasihkan ke perantara atau
calonya ;

do
gu Dalam transaksi jual beli tebu seberat 3.000 kuintal, antara para pihak Terdakwa
Nasiruddin bin Tonas sebagai penjual, dan H. Samsi Abdullah sebagai pembeli,
ada kesepakatan yang tidak tertulis dan secara adat, yaitu: pada waktu transaksi

In
A
jual beli tebu yang telah dijual kepada H. Samsi Abdullah, belum saatnya
dipanen atau ditebang, dan bisanya dipanen atau ditebang sekitar kurang lebih
ah

lik
bulan Juli. Dan merupakan kebiasaan di Kabupaten Lumajang pada umumnya
bahwa jual beli tebu transaksi atau pembayarannya kebanyakan jauh sebelum
am

ub
masa panen atau masa tebang tiba, karena sifatnya musiman ;
Bahwa ketika musim panen atau masa tebang tiba, Habib Ali dan Pak Umar
ep
mulai memanen atau menebang di wilayah Randu Agung, dan di Desa
k

Wonogriyo Desa Tekung ternyata berat yang diperjanjikan kurang, dan


ah

kekurangannya mengambil di wilayah Desa Curahwedi Kecamatan Jatiroto,


R

si
begitu juga H. Asmadin juga menebang di wilayah Curahwedi Kecamatan
Jatiroto, ternyata juga kurang, sehingga H. Samsi Abdullah (saksi korban) tidak

ne
ng

kebagian ;
Bahwa pada tahun 2010 kualitas tanaman tebu menurun, dikarenakan curah

do
gu

hujan tinggi yang mengakibatkan rendemens atau beratnya menurun, yang


biasanya kalau normal, pendapatan per hektar (1 hektar lahan) mendapatkan
In
A

berat kira-kira kurang lebih 800 kuintal, tapi ternyata pada saat itu mendapatkan
kira-kira kurang lebih 500 kuintal. Sehingga mengakibatkan H. Samsi Abdullah
ah

tidak kebagian ;
lik

Bahwa karena H. Samsi Abdullah tidak kebagian, Terdakwa Nasiruddin bin


Tonas, menyuruh orang kepercayaannya untuk mendatangi H. Samsi Abdullah,
m

ub

yang mana tujuannya untuk menggantikan lahan tebu yang lokasinya di daerah
ka

Klakah Lumajang. Namun H. Samsi Abdullah tidak mau. Dengan alasan jauh,
ep

padahal semua akibat kerugian yang timbul akan diganti oleh Terdakwa, dan H.
ah

Samsi Abdullah minta kembalikan uang secara cash dan kontan tidak mau
R

dicicil ;
es
M

ng

10
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena permintaan pembayaran cash dan tidak mau dicicil, Terdakwa

si
tidak mampu, dan kemampuan Terdakwa ketika itu hanya mampu bayar
Rp20.000.000,00 dan sisanya akan dicicil Rp10.000.000,00 per bulan.

ne
ng
Ketidakmampuan Terdakwa disebabkan karena kerugian dalam berkebun atau
bertani tebu ;

do
gu Bahwa Terdakwa minta tolong ke Bapak Camat Jatiroto dan H. Romli ketika itu
yang tujuannya untuk memfasilitasi antara Terdakwa dan H. Samsi Abdullah,
untuk bisanya melakukan pembayaran secara cicil, tapi H. Samsi Abdullah tetap

In
A
tidak mau ;
Pada kesimpulan dalam kronologi kasus posisinya adalah sebagai berikut :
ah

lik
1 Bahwa terjadinya jual beli antara pihak Terdakwa Nasiruddin dan H. Samsi
Abdullah ;
am

ub
2 Telah dilaksanakan transaksi pembayaran yang disepakati, dibuktikan dengan
kuitansi pembayaran pada tanggal 26 Februari 2010 ;

ep
Kuitansi ditandatangani Terdakwa Nasiruddin ;
k

Kuitansi benar-benar yang tandatangan benar-benar nama Nasiruddin. Dan


ah

tidak palsu dan distempel Kepala Desa Kaliboto Kidul (atas nama jabatan).
R

si
Karena pembayaran yang ke dua dilaksanakan di Kantor Desa Kaliboto
Kidul ;

ne
ng

3 Telah terjadi ingkar janji (wanprestasi) terhadap hal-hal yang telah disepakati
secara lisan dan adat. Karena ketika lahan tebunya mau ditebang ternyata tidak

do
gu

ada, namun awalnya benar-benar ada, hal itu disebabkan oleh akibat dari curah
hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan berat tebu menurun ;
In
A

4 Adanya itikat baik untuk mengganti barang (tebu) dan adanya itikad baik untuk
melakukan pembayaran, dan pihak pembeli tidak mau ;
ah

lik

5 Adanya kerugian yang timbul dari pihak pembeli, karena H. Samsi Abdullah
tidak mau menerima barang pengganti di lahan daerah Klakah Lumajang, dan
karena tidak mau menerima pembayaran secara menyicil ;
m

ub

Dalam kasus posisi di atas, terlihat sekali bahwa Terdakwa Nasiruddin bin Tonas
ka

sama sekali tidak ada unsur untuk menipu ataupun menggelapkan, karena bahwa
ep

awal mula hubungan dan tindakan hukum yang terjadi antara diri Terdakwa dengan
ah

H. Samsi Abdullah sesungguhnya adalah hubungan hukum keperdataan yakni


R

perjanjian yang tidak dapat dipenuhi dengan baik oleh Terdakwa Nasiruddin bin
es

Tonas. Namun apakah secara yuridis sikap H. Samsi Abdullah yang langsung
M

ng

Hal. 11 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaporkan Terdakwa Nasiruddin bin Tonas sebagai pelaku penipuan dan ataupun

R
penggelapan tersebut, memang bisa dan tepat dan telah memenuhi unsur tindak

si
pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 378 (Dakwaan Ke I) dan Pasal 372

ne
ng
(Dakwaan Ke II) untuk dilakukan? Tidaklah hakekat kasus di atas adalah masalah
wanprestasi dalam suatu perjanjian? Apa sesungguhnya batas-batas hal yang

do
membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan perbuatan penipuan dan
gu penggelapan yang sudah merupakan suatu kejahatan/tindak pidana? Berikut paparan
singkat tentang hal-hal tersebut ;

In
A
Wanprestasi :
Dalam perspektif hukum perdata, masalah wanprestasi bisa diindentifikasi
ah

lik
kemunculan atau terjadinya melalui beberapa parameter sebagai berikut :
1 Dilihat dari segi sumber terjadinya wanprestasi ;
am

ub
Wanprestasi timbul dari persetujuan (agreement). Artinya untuk mendalilkan
suatu subjek hukum telah melakukan wanprestasi, harus ada lebih dahulu
perjanjian antara dua pihak atau lebih sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320
ep
k

BW/KUHPerdata yang pada pokoknya menyatakan bahwa Supaya terjadi


ah

persetujuan yang sah dan mengikat, perlu dipenuhi empat syarat yaitu : adanya
R

si
kesepakatan para pihak yang mengikatkan dirinya; adanya kecakapan untuk
membuat suatu perikatan; adanya suatu pokok persoalan tertentu yang disetujui;

ne
ng

suatu sebab yang tidak terlarang ;


Secara umum, wanprestasi biasanya terjadi karena debitur (orang yang dibebani

do
gu

kewajiban untuk mengerjakan sesuatu sesuai perjanjian) tidak memenuhi isi


perjanjian yang telah disepakati, yaitu :
In
a Tidak memenuhi prestasi sama sekali; atau
A

b Tidak tepat waktu dalam memenuhi prestasi; dan atau


c Tidak layak dalam pemenuhan prestasi sebagaimana yang dijanjikan ;
ah

lik

Bahwa, sementara Terdakwa Nasiruddin bin Tonas dengan H. Samsi Abdullah


tidak adanya bukti-bukti perikatan tertulis ;
m

ub

2 Dilihat dari segi timbulnya hak menuntut ganti rugi ;


Penuntutan ganti rugi pada wanprestasi diperlukan terlebih dahulu adanya suatu
ka

ep

proses, seperti pernyataan lalai dari kreditor (inmorastelling, negligent of


expression, inter pellatio, ingeberkestelling). Hal ini penting karena Pasal 1243
ah

BW/KUHPerdata telah menggariskan bahwa Perikatan ditujukan untuk


R

es

memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
M

ng

12
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecuali jika ternyata dalam perjanjian tersebut terdapat klausul yang mengatakan

R
bahwa debitur langsung dapat dianggap lalai tanpa memerlukan somasi

si
(summon) atau peringatan. Ketentuan demikian juga diperkuat oleh salah satu

ne
ng
Yurisprudensi Mahkamah Agung tertanggal 1 Juli 1959 yang menyatakan
Apabila perjanjian secara tegas telah menentukan tentang kapan pemenuhan

do
perjanjian maka menurut hukum, debitur belum dapat dikatakan alpa memenuhi
gu kewajiban (baca: wanprestasi) sebelum hal itu secara tertulis oleh pihak
kreditur ;

In
A
3 Dilihat dari segi tuntutan ganti rugi ;
Mengenai perhitungan tentang besarnya ganti rugi dalam kasus wanprestasi
ah

lik
secara yuridis adalah dihitung sejak saat terjadi kelalaian. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 1237 BW/KUHPerdata yang menegaskan bahwa : Pada suatu
am

ub
perikatan untuk memberikan barang tertentu, barang itu menjadi tanggungan
kreditur sejak perikatan lahir. Jika debitur lalai untuk menyerahkan barang
bersangkutan, maka barang itu, semenjak perikatan dilahirkan, menjadi
ep
k

tanggungannya ;
ah

Selanjutnya ketentuan Pasal 1246 BW/KUHPerdata menyatakan, biaya, ganti


R

si
rugi dan bunga, yang boleh dituntut kreditur, terdiri atas kerugian yang telah
dideritanya dan keuntungan yang sedianya dapat diperolehnya ;

ne
ng

Berdasarkan Pasal 1246 BW/KUHPerdata tersebut, dalam wanprestasi,


perhitungan ganti rugi harus dapat diatur berdasarkan jenis dan jumlahnya secara

do
gu

rinci seperti kerugian kreditur, keuntungan yang akan diperoleh sekiranya


perjanjian tersebut dipenuhi dan ganti rugi bunga (interst). Dengan demikian
In
kiranya dapat dipahami bahwa ganti rugi dalam wanprestasi (injury damage)
A

yang dapat dituntut haruslah terinci dan jelas. Hal tersebut berbeda jika
dibandingkan dengan masalah tuntutan ganti rugi pada kasus perbuatan melawan
ah

lik

hukum. Dalam kasus demikian, tuntutan ganti rugi harus sesuai dengan
ketentuan Pasal 1265 BW/KUHPerdata, yakni tidak perlu menyebut ganti rugi
m

ub

bagaimana bentuknya dan tidak perlu perincian. Jadi tuntutan ganti rugi
didasarkan pada hitungan objektif dan konkrit yang meliputi materiil dan moril.
ka

ep

Dapat juga diperhitungkan jumlah ganti rugi berupa pemulihan kepada keadaan
semula (restoration to original condition, hestel in de oorpronkelijke toestand,
ah

hertel in de vorige toestand). Namun demikian, meski tuntutan ganti rugi tidak
R

es

diperlukan secara terinci, beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung membatasi


M

ng

Hal. 13 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tuntutan besaran nilai dan jumlah ganti rugi dalam kasus akibat perbuatan

R
melawan hukum ini, seperti terlihat pada putusan tertanggal 7 Oktober 1976

si
yang menyatakan Besarnya jumlah ganti rugi perbuatan melawan hukum,

ne
ng
diperpegangi prinsip Pasal 1372 KUHPerdata yakni didasarkan pada penilaian
kedudukan sosial ekonomi kedua belah pihak. Demikian pula putusan

do
Mahkamah Agung tertanggal 13 April 1978, yang menegaskan bahwa Soal
gu besarnya ganti rugi pada hakekatnya lebih merupakan soal kelayakan dan
kepatutan yang tidak dapat didekati dengan suatu ukuran ;

In
A
Bahwa pada kasus pada diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas, siap membayar akibat
kerugian yang timbul dalam hubungan jual beli tebu dengan H. Samsi Abdullah, saat
ah

lik
itu sebelum perkara dilaporkan secara Pidana ;
Deskripsi Ringkas tentang Penipuan dan Penggelapan Dalam Dakwaan Jaksa
am

ub
Penuntut Umum ;
Tindak pidana penipuan dan penggelapan dalam KUHP diatur pada Buku II tentang
Kejahatan terhadap Harta Kekayaan yaitu berupa penyerangan terhadap kepentingan
ep
k

hukum orang atas harta benda yang dimilikinya. Secara umum, unsur-unsur tindak
ah

pidana terhadap harta kekayaan ini adalah mencakup unsur obyektif dan unsur
R

si
subyektif ;
Adapun unsur obyektif yang dimaksud adalah berupa hal-hal sebagai berikut: (1)

ne
ng

Unsur perbuatan materiel, seperti perbuatan mengambil (dalam kasus pencurian),


memaksa (dalam kasus pemerasan), memiliki/mengklaim (dalam kasus penggelapan,

do
gu

menggerakkan hati/pikiran orang lain (dalam kasus penipuan) dan sebagainya; (2)
Unsur benda/barang; (3) Unsur keadaan yang menyertai terhadap obyek benda yakni
In
harus merupakan milik orang lain; (4) Unsur upaya-upaya tertentu yang digunakan
A

dalam melakukan perbuatan yang dilarang; (5) Unsur akibat konstitutif yang timbul
setelah dilakukannya perbuatan yang dilarang ;
ah

lik

Sedangkan unsur subyektifnya adalah terdiri atas : (1) Unsur kesalahan yang
dirumuskan dengan kata-kata seperti dengan maksud, dengan sengaja, yang
m

ub

diketahuinya/patut diduga olehnya dan sebagainya; dan (2) Unsur melawan hukum
baik yang ditegaskan eksplisit/tertulis dalam perumusan pasal maupun tidak ;
ka

ep

Dalam Dakwaan Ke I Pasal 378 KUHP :


Bahwa karena Dakwaan ke II telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan pada
ah

diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas, maka kiranya tidak perlu dibahas lagi, untuk
R

es
M

ng

14
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu. Penasihat Hukum Terdakwa akan membahas sebagaimana Dakwaan ke I

R
sebagaimana yang dimaksud Pasal 378 KUHP ;

si
Mengenai delik penipuan, KUHP mengaturnya secara luas dan terperinci dalam

ne
ng
Buku I Bab XXV dari Pasal 378 s/d. Pasal 395 KUHP. Namun ketentuan mengenai
delik genus penipuan (tindak pidana pokoknya) terdapat dalam Pasal 378 KUHP

do
yang berbunyi sebagai berikut : Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan
gu diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu
atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan

In
A
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya atau supaya
memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan
ah

lik
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun ;
Berdasar bunyi Pasal 378 KUHP di atas, maka secara yuridis delik penipuan harus
am

ub
memenuhi unsur-unsur pokok berupa : 1. Unsur Subyektif Delik berupa kesengajaan
pelaku untuk menipu orang lain yang dirumuskan dalam pasal undang-undang
dengan kata-kata : dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
ep
k

lain secara melawan hukum, dan 2. Unsur Obyektif Delik yang terdiri dari : (a)
ah

Unsur Barangsiapa; (b) Unsur Menggerakkan orang lain agar orang lain tersebut
R

si
menyerahkan suatu benda/memberi hutang/menghapuskan piutang; dan (c) Unsur
Cara menggerakkan orang lain yakni dengan memakai nama palsu/martabat atau

ne
ng

sifat palsu/tipu muslihat/rangkaian kebohongan ;


Dengan demikian untuk dapat menyatakan seseorang sebagai pelaku kejahatan

do
gu

penipuan, Majelis Hakim Pengadilan harus melakukan pemeriksaan dan


membuktikan secara sah dan meyakinkan apakah benar pada diri dan perbuatan
In
orang tersebut telah terbukti unsur-unsur tindak pidana penipuan baik unsur
A

subyektif maupun unsur obyektifnya. Hal ini berarti, dalam konteks pembuktian
unsur subyektif misalnya, karena pengertian kesengajaan pelaku penipuan (opzet)
ah

lik

secara teori adalah mencakup makna willen en witens (menghendaki dan atau
mengetahui), maka harus dapat dibuktikan bahwa Terdakwa memang benar telah :
m

ub

a Bermaksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum ;
ka

ep

b Menghendaki atau setidaknya mengetahui/menyadari bahwa perbuatannya


sejak semula memang ditujukan untuk menggerakkan orang lain agar orang lain
ah

tersebut menyerahkan suatu benda/memberi hutang/menghapuskan piutang


R

es

kepadanya (pelaku delik) ;


M

ng

Hal. 15 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c Mengetahui/menyadari bahwa yang ia pergunakan untuk menggerakkan orang

R
lain, sehingga menyerahkan suatu benda/memberi hutang/menghapuskan piutang

si
kepadanya itu adalah dengan memakai nama palsu, martabat palsu atau sifat

ne
ng
palsu, tipu muslihat atau rangkaian kebohongan ;
Unsur delik subyektif di atas, dalam praktek peradilan sesungguhnya tidak mudah

do
untuk ditemukan fakta hukumnya. Terlebih lagi jika antara pelaku dengan
gu korban penipuan semula memang meletakkan dasar tindakan hukumnya pada
koridor suatu perjanjian murni. Oleh karena itu, tidak bisa secara sederhana

In
A
dinyatakan bahwa seseorang telah memenuhi unsur subyektif delik penipuan ini
hanya karena telah menyampaikan informasi menjual barang atau benda, prospektif
ah

lik
kepada seseorang kemudian orang tersebut tergerak ingin memberi dalam hubungan
jual beli tersebut. Karena Majelis Hakim tetap harus membuktikan bahwa ketika
am

ub
orang tersebut menyampaikan informasi mau menjual barang atau benda, prospektif
kepada orang lain tadi, harus ditemukan fakta hukum pula bahwa ia sejak semula
memang bermaksud agar orang yang diberi informasi tadi tergerak untuk membeli
ep
k

barang atau benda/hartanya dan seterusnya, informasi jual beli tersebut adalah harus
ah

dilihat palsu/bohong dan ia dengan semua itu memang bermaksud untuk


R

si
menguntungkan diri sendiri atau orang lain ;
Disamping itu, karena sifat/kualifikasi tindak pidana penipuan adalah merupakan

ne
ng

delik formil-materiil, maka secara yuridis teroritas juga diperlukan pembuktian


bahwa korban penipuan dalam menyerahkan suatu benda dan seterusnya kepada

do
gu

pelaku tersebut, haruslah benar-benar kausaliteit (berhubungan dan disebabkan oleh


cara-cara pelaku penipuan) sebagaimana ditentukan dalam Pasal 378 KUHP. Dan
In
hal demikian ini tentu tidak sederhana dalam praktek pembuktian di Pengadilan.
A

Oleh karenanya pula realitas suatu kasus wanprestasipun seharusnya tidak bisa
secara simplifistik (sederhana) ditarik dan dikualifikasikan sebagai kejahatan
ah

lik

penipuan ;
Berdasarkan paparan singkat mengenai apakah hakekat perbuatan wanprestasi,
m

ub

penipuan tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa meskipun batas antara keduanya
dalam realitas kasus seringkali memang tipis, namun tetap dapat dibedakan berdasar
ka

ep

doktrin-doktrin hukum terkait. Sehingga suatu kasus wanprestasi sebagaimana telah


diilustrasikan pada pendahuluan, yang hakekatnya merupakan masalah murni
ah

keperdataan (kontraktual individual), semestinya tetap harus dipandang dan


R

es

diletakkan secara proporsional dan tidak ditarik secara sederhana apalagi dengan
M

ng

16
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemaksaan rekayasa sebagai kasus kejahatan penipuan (dalam Dakwaan ke I)

R
terhadap diri Terdakwa Nasiruddin bin Tonas terlebih lagi jika hal itu dilakukan

si
dengan maksud atau tujuan-tujuan tertentu ;

ne
ng
Untuk itu dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dalam Dakwaan kedua
sebagaimana perbuatan Terdakwa diancam dalam Pasal 372 KUHP tidak terbukti ;

do
Selanjut dasar tuntutan Jaksa Penuntut Umum berdasarkan Dakwaan Kedua diancam
gu Pasal 378 KUHP. Padahal juga tidak terbukti dan tidak meyakinkan, karena bukti
yang ada dan yang nampak dipersidangan adalah sifat dan unsurnya adalah Perdata ;

In
A
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung

berpendapat :
ah

lik
Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, sebab Judex Facti tidak
salah menerapkan hukum. Pertimbangan hukum Judex Facti dalam putusannya sudah
am

ub
tepat dan benar, yang menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Penipuan ;
ep
Bahwa dalam pemeriksaan persidangan terbukti adanya rangkaian kebohongan
k

atau tipu muslihat yang dilakukan Terdakwa yang mengakibatkan kerugian bagi saksi
ah

korban H. Samsi Abdullah bin Jasuni sebesar Rp58.500.000,00 (lima puluh delapan juta
R

si
lima ratus ribu rupiah) ;
Bahwa perbuatan Terdakwa diawali dengan mendatangi saksi korban H. Samsi

ne
ng

Abdullah bin Jasuni menawarkan tanaman tebu sebanyak 3.000 kuintal yang diakui
milik Terdakwa, tetapi ternyata milik orang lain yaitu Umar dan saat hendak dipanen

do
gu

ternyata tebu tersebut sudah ditebang, dan tanaman milik Terdakwa hanya 500 kuintal
yang juga sudah ditebang oleh Terdakwa, dan tidak diberikan kepada saksi korban ;
In
Bahwa alasan kasasi Terdakwa juga tidak dapat dibenarkan karena mengenai
A

penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan.


ah

Keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
lik

kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana
m

ub

mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-
ka

Undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana


ep

yang dimaksud dalam Pasal 253 Ayat (1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 (Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana) ;
ah

es
M

ng

Hal. 17 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,

R
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau

si
undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus
dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini ;

do
Memperhatikan Pasal 378 KUHP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
gu tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (KUHAP), dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

In
A
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta
ah

lik
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
am

ub
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : NASIRUDDIN
Bin TONAS tersebut ;
ep
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada tingkat
k

kasasi yang ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


R

si
hari Jumat, tanggal 7 Nopember 2014 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H., L.L.M.,
Ketua Muda Pidana yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua

ne
ng

Majelis, Dr. Drs. H. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum., dan Desnayeti M,

S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang

do
gu

dinyatakan terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis

beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Endrabakti Heris Setiawan,
In
A

S.H., Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum.
ah

lik

Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,
m

ub

Ttd./ Ttd./
Dr. Drs. H. Dudu Duswara M., S.H., M.Hum. Dr. Artidjo Alkostar, S.H., L.L.M.
ka

Ttd./
ep

Desnayeti M., S.H., M.H.


ah

Panitera Pengganti,
es
M

Ttd./
ng

18
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Endrabakti Heris Setiawan, S.H.

si
Untuk Salinan,

ne
ng
Mahkamah Agung RI.
a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana,

do
gu

In
A
Dr. H. Zainuddin, S.H., M.Hum.
NIP. 195810051984031001
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Hal. 19 dari 19 hal. Putusan No. 932 K/Pid/2014


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

You might also like