You are on page 1of 2

Penanganan KTD, KPC, dan KNC

Nomor :
Terbit ke :
SOP No. revisi :
Tgl Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS
Dr.Janette S. Pontororing
PERAWATAN Nip. 19820103 201101 2 001
SULAMADAHA
1. Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,
terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
3. Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
followup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam penanganan KTD, KPC dan KNC dalam
pelaksanaannya harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
SPO
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, 2011
2. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes
R.I. 2006

5. Prosedur 1. Bila mendapatkan KTD,KPC,KNC atau resiko medis segera melapor


ke tenaga medis dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis.
2. Memberi tindakan medis, penanganan awal dan observasi sesuai
kondisi.
3. Melakukan pengamanan bukti dan informasi yang menyangkut
KTD,KPC,KNC dan resiko klinis.
4. Penanggungjawab manajemen mutu Puskemas mencatat hasil
identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam
buku laporan KTD, KPC dan KNC,
5. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil
temuan KTD, KPC atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas.

6. Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis


mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penangan.
7. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab manajemen mutu
Puskesmas dan penanggung jawab masing masing upaya yang
terkait, untuk membahas mengenai penanganan KTD,KPC, dan KNC
yang terjadi.
8. manajemen mutu Puskesmas mencatat rencana penanganan KTD,
KPC atau Penaggung jawab KNC yang telah disepakati dalam buku
tindak lanjut KTD, KPC atau KNC,
9. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggung
jawab masing masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC
atau KNC sesuai dengan rencana,
10. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mengevaluasi
penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh
masing masing upaya terkait,
11. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil evaluasi
penanganan KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan,
12. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mengsosialisasikan
semua rencana tindak lanjut, pelaksanaan dan evaluasi penanganan
KDT, KPC dan KNC pada rapat rutin puskesmas.

6.Unit terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan (Dokter, Perwat,
Bidan, Analisis Kesehatan, Nutrisionis dan Sanitarian).
7.Dokumen Blangko menejmen KDT, KPC, KNC, KTC, Dan resiko Klinis
terkait
9. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidi
berlakukan

You might also like