You are on page 1of 1

4.

2
Berdasarkan kondisi SPL 1-4 yang terdapat di UB Forest, akan direkomendasi berupa teknik konservasi secara mekanis dan
konservasi secara vegetative. Konservasi secara mekanik dilakukan dengan pemberian teras gulud . Sistem gulud ialah sistem dengan
menggunakan larikan dimana bagian saluran gulud dapat berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah (infiltrasi).
Teras gulud dapat diterapkan dengan cara penggalian tanah yang terdapat di sela-sela plot penanaman dan tanah hasil galian di
tumpuk pada barisan plot penanaman, sehingga tempat atau plot penanaman berukuran lebih tinggi. Teras gulud biasanya dibuat
sejajar dengan garis kontur atau sedikit membuat sudut dengan garis kontur. Pembuatan teras gulud, mempunyai beberapa
keuntungan bila di terapkan pada SPL tersebut. Keuntungan yang di peroleh antara lain ialah efektif menahan erosi dan mengurangi
hanyutan hara, meningkatkan infiltrasi tanah kedalam air, saluran gulud dapat digunakan untuk menumpuk sisa-sisa tanaman sehingga
mempertahankan kandungan bahan organic tanah dan meningkatkan efektivitas organisme tanah, mudah diterapkan oleh petani lain
karena telah lama diterapkan oleh masyarakat (Agus, et al., 2002). Selain itu juga, teras gulud sederhana ini biaya pembuatannya
relative lebih rendah dari pada teras gunung ataupun teras bangku. Selain dari penerapan teknik konservasi mekanis, teknik konservasi
yang diterapkan ialah teknik konservasi vegetative.
Konservasi vegetative dilakukan pada masing-masing SPL diiringi dengan konservasi mekanisnya. Salah satu konservasi vegetativnya
adalah dengan menanam rumput gajah. Untuk penanaman rumput gajah, sebagai tanaman strip mempunyai kelebihan antara lain cukup
efektif dalam mengurangi erosi bila lereng tidak terlalu curam (<30%) (Agus, et al., 2002). Selain itu rumput gajah memiliki
kandungan gizi 19,9% bahan kering, 10,2% protein kasar, 1,6% lemak, 34,2% serat kasar, 11,7% abu, serta 42,3% bahan esktrak tanpa
ada nitrogen bahwa rumput gajah mempunyai nutrisi yang komplit serta sesuai untuk keperluan hewan ternak (Maulana, 2015).

Agus, F., A.Ng. Ginting, dan M. van Noordwidjk. 2002. Pilihan Teknologi
Agroforestri/Konservasi Tanah untuk Areal Pertanian Berbasis Kopi di
Sumberjaya, Lampung Barat. International Centre for Research in
Agroforestry, Bogor.

You might also like