You are on page 1of 9

PERCOBAAN P-4

POWER LOUDSPEAKER dan POLA KETERARAHAN


LOUDSPEAKER

LATAR BELAKANG
Dalam peristiwa sehari-hari telah diketahui bahwa semakin jauh sesorang dari orang lain
yang memanggilnya, maka semakin lemah suara yang didengarnya. Oleh karena itu bila
kita memanggil orang yang posisinya sangat jauh dari kita, maka kita harus memperkeras
suara kita (berteriak). Ini berarti bahwa tingkat tekanan bunyi semakin berkurang dengan
bertambahnya jarak dari sumbernya. Berapakah pengurangan tingkat tekanan bunyi dengan
bertambahnya jarak dari sumber bunyi ?.
Setiap sumber bunyi menyebarkan gelombang bunyi kesegala arah disekitarnya.
Penyebaran ini mempunyai pola yang sangat tergantung dari karakteristik sumber tersebut,
dan pada umumnya pola keterarahan tersebut berbeda-beda. Suatu sumber bunyi titik
adalah sumber bunyi yang ideal yang mempunyai pola keterarahan seperti permukaan bola.
Sumber bunyi yang mempunyai pola kerarahan seperti permukaan bola adalah sumber
bunyi yang mempunyai intensitas yang sama pada jarak yang sama untuk arah sudut
(terhadap sumbu sumber bunyi) yang berbeda. Pada umumnya, setiap sumber bunyi
mempunyai intensitas yang tidak sama pada jarak yang sama dan pada arah sudut yang
berbeda.

900
1200 600

1500
300

1800
00
TUJUAN
1. Membandingkan teori bahwa Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) akan berkurang 6 dB
bila jarak dari sumber bunyi bertambah menjadi 2 x dengan hasil praktikum.
2. Mengetahui pola keterarahan bunyi dari loudspeaker, dan ketergantungannya
terhadap frekuensi bunyi.
3. Membuktikan bahwa Faktor keterarahan dan Indeks Keterarahan tergantung pada
arah perambatan dan frekuensi bunyi.
4. Menentukan Power RMS suatu speaker

DASAR TEORI
A. Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak
Free Field merupakan media yang homogen, bebas dari pembatas atau permukaan yang
memantul. Misalkan bentuk paling sederhana dari sumber suara, yang akan memancarkan suara ke
segala arah secara merata, Energi gelombang suara akan dipancarkan menyebar secara merata ke
segala arah, satu detik kemudian akan disebarkan pada permukaan dalam bola dengan radius 3600
seperti gambar xx

Gambar xx Representasi radiasi suara pada sumber sederhana pada free field
Pada medan bebas, intensitas dan tekanan bunyi pada titik tertentu, persamaan matematis
pada jarak r (meter) dari sumber, sebagai berikut:
2 = = ()/(4 2 )
= /4 2
= Kelembapan udara
= daya bunyi Watt
c = Kecepatan Suara m/s
I = Intensitas bunyi
r = Jarak
Dalam persamaan tekanan suara persamaan sebelumnya dapat ditulis sebagai:

1
Yang sering dilakukan pendekatan menjadi

Untuk jarak r dan R dari sumber bunyi titik, maka titik-titik tersebut terletak pada
permukaan bola dengan jari-jari r dan R, seperti terlihat pada gambar di bawah. Luas
masing-masing bola konsentris tersebut adalah 4 r2 dan 4 R2.

r
Sumber
bunyi

Pada jarak d = r, Tingkat Tekanan Bunyinya = Lpr


Pada jarak d = R, Tingkat Tekanan Bunyinya = LpR

Karena = /4 2 dan = /4 2 maka

Ir dan IR = Intensitas pada jarak r dan R dari sumber.


Dari definisi Tingkat teknan bunyi dan intensitas bunyi, maka dapat ditulis :

2
Jadi setiap penambahan dua kali jarak, tingkat teknaan bunyi berkurang sebesar 6
dB, untuk sumber bunyi yang pola penyebarannya berbentuk bola.
Pengurangan tersebut akan menjadi lebih dari 6 dB bila disekitar sumber bunyi terdapat
rumput-rumputan, semak-semak atau penghalang lainnya.

B. Pola Keterarahan Loudspeaker


Keterarahan suatu sumber bunyi dinyatakan oleh besaran Faktor Keterarahan, Q , atau
Indeks Keterarahan, DI.
Faktor Keterarahan pada arah tertentu, didefinisikan sebagai :
Perbandingan antara intensitas bunyi pada suatu arah dan intensitas bunyi rata-rata.
Keduanya diukur pada jarak tertentu. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

(1.1)

dengan :

I = Intensitas bunyi pada jarak r dari sumber bunyi.


Irata-rata = Intensitas bunyi rata-rata pada jarak r dari sumber bunyi.
I dan Irata-rata diukur pada jarak yang sama dari sumber, sehingga (1.1) dapat ditulis :

(1.2)
Intensitas bunyi tergantung pada frekuensi bunyi yang dibangkitkan oleh sumber, sehingga
pers.(1.1) dapat ditulis :

3
(1.3)

Intensitas I di sebuah titik yang berjarak r dari pusat sumber bunyi dalam ruang bebas
ditentukan oleh harga kuadrat tekanan bunyi dan dapat dinyatakan sebagai :

(1.4)
dengan :

I = Intensitas bunyi pada jarak r dari sumber bunyi


p = Tekanan bunyi pada jarak r dari sumber bunyi
o = Rapat jenis medium
c = Kecepatan rambat bunyi

Sehingga,
(1..5)

Atau :

(1.6)
dengan p adalah tekanan bunyi pada arah sudut sebesar dan prata-rata adalah tekanan
bunyi rata-rata untuk seluruh arah.
Indeks Keterarahan, DI, didefinisikan sebagai :

DI = 10 log Q (1.7)

Persamaan (1.7) dapat ditulis sebagai :

(1.8)

Dari persamaan (1.6) dan (1.8), diperoleh :

4
(1.9)

Nilai DI dan Q dapat diperoleh dengan mengukur Tingkat Tekanan Bunyi pada jarak
tertentu dari sumber bunyi.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

Alat alat yang digunakan dalam praktikkum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Sound Level Meter (alat ukur tingkat tekanan bunyi )
2. Laptop dan sumber bunyi dari software Real Time Analyzer
3. Loudspeaker
4. Busur dan meteran gulung

CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


A. Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak
1. Rangkai peralatan seperti pada gambar
2. Ukur kelembapan dan suhu udara
3. Pilih skala Sound Level Meter dBC
4. Ukur Tingkat Tekanan Bunyi Latar Belakang (Background Noise)
5. Bangkitkan sumber bunyi dimulai dengan frekuensi rendah, yaitu 31.5 Hz.
6. Lakukan pengukuran dengan penambahan jarak sampai ttb berkurang 6 db
7. Ulangi lagi langkah 3 sampai 5 untuk frekuensi 500 Hz, dan 16.000 Hz.
8. Catat hasil pengukuran
9. Tentukan jarak free fieldnya
10. Tentukan power speaker

Tabel 1 : Hasil Pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi untuk frekuensi 31.5 Hz.

Gambar 1 : Percobaan Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak

5
B. Pola Keterarahan Loudspeaker

1. Mencari medan bebas tanpa halangan untuk pengukuran


2. Membuat skema pengukuran seperti gambar 1 dibawah ini, dengan R = 1 m.
3. Menempatkan speaker ditengah tengah area pengukuran.

900
0
120 600

1500
300

1800
00
Garis sumbu dari
sumber bunyi 00.

Gambar 2 : Titik pengukuran pada jarak yang sama, sudut yang berbeda

4. Bangkitkan sumber bunyi dengan frekuensi 31.5 Hz.


5. Mengukur tingkat tekanan bunyi pada titik titik di sekeliling sumber bunyi pada
jarak R = 1 meter dari sumber bunyi, pada arah sudut 0 (pada arah sumbu
loudspeaker), dan catat hasil pengukuran pada tabel 1 berikut :

Tabel 2 : Hasil Pengukuran TTB pada arah 00 .


ARAH SUDUT, derajad TINGKAT TEKANAN BUNYI, dB
0
30
60
90
120
150
180

6. Ulangi langkah 4 dengan frekuensi 63 Hz, 1000Hz, dan 16000 Hz.

6
7. Ulangi langkah 5 dengan frekuensi pada langkah 6.

TUGAS PENDAHULUAN
A. Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak
1. Pelajari cara mengoperasikan sound atau frequency generator !
2. Bacalah buku petunjuk penggunaan Sound Lever yang dipakai !
3. Buat tabel untuk mencatat hasil pengukuran tingkat tekanan bunyi !
4. Hitunglah TTB pada jarak 5 m dan 12 m !
5. Hitunglah berapa selisih TTB pada jarak 1 m dan 2 m, bila diketahui TTB pada
jarak 1 m = 90 dB !
6. Carilah persamaan kecepatan suara terhadap suhu !
7. Jelaskan karakteristik rambat gelombang mekanik pada medium air, gas dan udara
!
8. Jelaskan faktor yang mempengaruhi karakteristik rambat bunyinya !
9. Jelaskan apa yang dimaksud near field, far field dan free field !

B. Pola keterarahan Loudspeaker


1. Buatlah tabel untuk mencatat data hasilnya sebelum melakukan pengukuran !
2. Sebutkan dan jelaskan jenis pola keterarahan suatu sumber suara (speaker) !
3. Berilah contoh sumber bunyi yang disengaja mempunyai pola kerarahan pada arah
depan saja !
4. Carilah contoh pola keterarahan dari data spesifikasi speaker sembarang merk !

TUGAS LAPORAN RESMI


1. Plotkan data hasil pengukuran pada gambar 3, kemudian buatlah pola kerarahan
dengan cara menghubungkan masing-masing titik hasil plot tersebut. Untuk Bagian
bawah (sudut 1800 sampai 3600 ) datanya simetri dengan bagian atas. Lakukan
langkah ini untuk setiap frekuensi bunyi.
2. Tentukan/hitung nilai Q dan DI untuk setiap arah sudut dan setiap frekuensi
3. Simpulkan hasil percobaan saudara.

7
900
120 600

150
300

180
00

Gambar 3 : Untuk ploting hasil pengukuran. Lingkaran paling dalam merupakan nilai
TTB yang terbesar, lingkaran terluar nilai TTB yang terkecil. Garis-garis
tengah garis yang menunjukkan sudut.

You might also like