You are on page 1of 4

RESUME PENCEMARAN LINGKUNGAN

BIODIVERSITY ( KEANEKARAGAMAN HAYATI)

Tanaman dan hewan dari suatu wilayah merupakan keanekaragaman hayati.


Keanekaragaman hayati adalah kekayaan alam yang penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang
menunjukkan kesuluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada daerah.
Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang meliputi hewan,
tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem
yang dibangunnya. Keanekaragaman hayati dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan
keanekaragaman untuk sifat atau ciri makhluk hidup. Keanekaragam hayati dapat terjadi
pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati makin
tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil
hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi lingkungan makin tinggi. Oleh
karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan

Klasifikasi Keanekaragaman hayati

Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga


macam yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
Keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen


a. Ini mencakup jejak tanah; Varietas hortikultura; Cultivers, ecotype
(Jenis terkait yang berbeda karena perbedaan kondisi ekologis); Semua dalam
biologis jenis.
b. Keanekaragaman gen merupakan sifat yang terdapat dalam satu jenis. Dengan
demikian tidak ada satu makhluk pun yang sama persis dalam
penampakannya. dengan tekhnik budaya semakin banyak jenis tumbuhan hasil
rekayasa genetik seperti padi, jagung, ketela, semangka tanpa biji, jenis-jenis
mangga, dan sebagainya.
Perangkat genetik mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, dua
individu memiliki perangkat gen yang sama hidup dilingkungan yang berbeda maka kedua
individu tersebut dapat saja memunculkan ciri dan sifat yang berbeda. Keadaaan sebaliknya
dapat juga terjadi dua individu yang memiliki perangkat gen yang berbeda, tetapi hidup
dilingkungan yang sama dapat memunculkan ciri yang sama. Hal ini terlihat jelas bahwa
dalam spesies yang sama dapat terjadi keanekaragaman susunan gen sehingga memunculkan
variasi antara individu. Begitu banyak kemungkinan susunan gen pada setiap individu dalam
satu spesies, menyebabkan tidak adanya individu yang benar-benar sama dalam segala hal,
sekalipun saudara kembar. Keanekaragam inilah yang disebut sebagai keanekaragaman
individu yang terjadi akibat keanekaragaman pada tingkat genetik.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (Spesies)


jumlah total taksonomi atau biologis jenis. Ada lebih dari 200000 spesies di India
yang beberapa diantaranya terbatas (endemik). Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies
makhluk hidup di suatu tempat disebut keanekaragaman spesies. Biasanya dijumpai pada
suatu tempat yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies
(komunitas). Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen.
Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis
mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.Misalnya:
variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu
famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem


Ini mencakup berbagai zona biologis, seperti danau, padang pasir, pantai, muara,
lahan basah, bakau, terumbu karang dll. Baik flora dan fauna, Kegiatan ini sering dikaitkan
dengan pesatnya pertumbuhan populasi manusia, Penggundulan hutan, urbanisasi dan
industrialisasi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan


interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme
dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem,
organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai
suatu sistem. Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor
biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang
termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan, dan sebagainya.
Baik faktor biotik maupun abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekostem yang
merupakan kesatuan dari biotik dan abiotik pun bervariasi pula.
Didalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen
biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar tetap bertahan hidup. Jadi, interaksi
antar organisme didalam ekosistem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang
menyusunnya.Komponen biotik sangat beranekaragam dan komponen abiotik berbeda
kulitas dan kuantitasnya, perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan
perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda pula. Jadi
jelaslah bahwa keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun
ekosistem yang berbeda. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam
dan buatan. Secara garis besar ekosistem alam dibedakan menjadi ekosistem darat dan
ekosistem perairan.

Faktor Penyebab Menghilangnya Keanekaragaman Hayati

Menghilangnya kanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat disebabkan oleh


beberapa faktor berikut ini :

1. Hilangnya Habitat
Karena pertumbuhan populasi manusia, lahan basah menjadi kering. Hutan alam
dibersihkan oleh Industri, pertanian, bendungan, tempat tinggal, olahraga rekreasi, dll.
Sebagai konsekuensi Setiap spesies tanaman dan hewan yang menempati ekosistem
tersebut untuk sementara atau permanen, yang berpengaruh juga yaitu burung yang
bermigrasi atau hewan lain yang mengunjungi habitat tersebut. Dengan demikian,
populasi spesies yang berbeda yang menempati habitat tersebut menjadi tidak tenang.
Perubahan ekosistem menyebabkan perubahan pada ekosistem lain.
2. Polusi
Polusi juga mengubah habitat sedemikian rupa sehingga menjadi sangat penting
Kelangsungan hidup beberapa spesies. Misalnya polusi yang mengarah ke efek rumah
kaca menghasilkan pemanasan global. Semua spesies yang lambat menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan akhirnya hilang. Zat pencemar (polutan) adalah produk
buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia.Polutan tersebut dapat mencemari air,
tanah, dan udara. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme misalnya, nitrogen dan
sulfur oksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan
membentuk hujan asam yang merusak ekosistem. Pembuangan chlorofluorocarbon
(CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Akibatnya
intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan banyak
masalah, antara lain berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang menyebabkan
terganggunya keseimbangan rantai makanan organisme.
3. Degradasi Lingkungan
Berbagai faktor yang menyebabkan degradasi lingkungan dapat menyebabkan
hilangnya keanekaragaman hayati. Beberapa faktor tersebut adalah: pemanasan
global, peningkatan CO2 Konsentrasi di atmosfer, radiasi nuklir; UV
-exposure; Tumpahan minyak, dll.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi Hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap
komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan yang digunakan
untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning yang harganya mahal dan banyak
diminati oleh pencinta makanan laut Paus untuk minyak, ikan untuk makanan, pohon
untuk kayu, tanaman obat-obatan, dll . Eksploitasi yang berlebihan dapat
menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi bila tidak diimbangi dengan
usaha pengembangbiakannya.
5. Masuknya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang
sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut.Beberapa spesies
asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem.Contohnya
ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) merupakan spesies endemik Danau
Ayamaru, Papua Barat.Ikan pelangi terancam punah karena dimangssa oleh ikan mas
(Cyprinus carpio) yang dibawa dari jepang dan menjadi spesies invasif di danau
tersebut.

You might also like