Professional Documents
Culture Documents
A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik
7. Pekerjaan Kayu
8. Pekerjaan Plafond Kalsyboard
9. Pekerjaan Penutup Atap
10. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
13. Pekerjaan Pengecatan
14. Pekerjaan Instalasi Plumbing dan Sanitasi
15 Pekerjaan Lain-Lain
1
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB
dan spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan
syarat-syarat ini.
PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/URUGAN
4.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,
tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
4.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran pipa air bersih
dan air kotor).
4.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi.
4.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
4.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan.
4.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan
4.2. Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
4
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Tanah Timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-
akar kayu, serta sampah lainnya.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel
listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka KSM secepatnya
memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang
untuk mendapat petunjuk seperlunya. KSM bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian
tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda
purbakala maka KSM wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah
setempat. Galian-galian untuk septicktank, saluran air hujan, saluran air
kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam
gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang modah longsor
KSM harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap
didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.
4.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyaratkan dalam Site Plan.
4.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka KSM harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir
urug.
4.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, pipa saluran air
bersih dan pipa saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk
lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan
pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan
kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua
lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.
4.3.5. Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi
lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat.
Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan
ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
5
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI
5.1. Lingkup Pekerjaan
5.1.1. Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.2. Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.3. Pondasi cyclopen beton
5.1.4. Pondasi batu bata
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang
digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.2.2. Untuk pekerjaan cyclopen beton, batu kali/belah digunakan batu kali/belah
yang berukuran maksimum 10 cm - 15 cm, berwarna abu-abu hitam dan
tidak berpori.
5.2.3. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas
baik.
5.2.4. Untuk pasangan cerucuk digunakan kayu gelam/kayu kelukup/bakau
berdiameter 10 cm.
5.3. Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
5.3.2. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm dan
dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping,
untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi
batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu
kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air
6
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG
6.1. Lingkup Pekerjaan
6.1.1. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat
untuk
6.1.2. S l o o f
6.1.3. Kolom-kolom induk
6.1.4. Kolom-kolom praktis
6.1.5. Ring balok dan balok-balok latai
6.1.6. Plat dag beton tangki air dan kanopi
6.1.7. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.
6.2. Bahan
6.2.1. S e m e n
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI.8 Tahun 1972 dan
memenuhi S - 400 menurut standar Cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI.8 Tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam
satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan
campuran.
7
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
8
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
9
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 7
PEKERJAAN DINDING
7.1. Lingkup Pekerjaan
7.1.1. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, bagian tangga selasar bangunan dan septicktank,
seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
7.2. Persyaratan Bahan
7.2.1. B a t a
Mutu bahan yang digunakan dari jenis klas I menurut NI.10 dengan bentuk
standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-
siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya
retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau
campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga
tidak hancur bila direndam air.
7.2.2. P a s i r
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat.
10
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
7.2.4. P a p a n
Digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat dan untuk triplek digunak
produksi dalam negeri.
7.3. Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Pekerjaan dinding bata mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
Pasangan Kedap air ( 1 Pc:2 Ps )
- Semua Pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
- Pasangan dinding saluran keliling bangunan
Pasangan adukan 1 Pc:4 Ps berada diatas pasangan kedap air
tersebut
7.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
7.3.3. Pengukuran
Pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh KSM secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (Harizontal), dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
7.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan bata sudut.
7.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
11
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
7.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester).
7.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
dengan plesteran seluruh bidang tembok.
7.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara
terus menerus paling sedikit 7 (tujuh ) hari setelah pemasangannya.
PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,
saluran keliling bangunan.
8.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.
8.3. Pedoman Pelaksanaan
8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan
plesteran dapat merekat dengan baik.
8.3.2. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2
Ps,sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
8.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya
dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
Ketebalan yang diperbolehkan berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal
plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang
dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara
horizontal dan vertikal.
12
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dan dinding keramik dibuat untuk semua bagian lantai
ruangan, selasar bangunan dan sekeliling dinding ruang basah. Pekerjaan lantai
dan dinding keramik terdiri dari :
9.1.1. Lantai pada ruangan, kamar mandi dan WC, tempat cuci serta selasar
gedung.
9.1.2. Dinding pada ruangan, kamar mandi dan WC serta tempat cuci.
9.2. Bahan yang dipergunakan
9.2.1 Bahan yang digunakan adalah :
Keramik Standard ex Roman/Mulia atau produk yang setara dengan
ukuran 30/30 cm polished untuk ruangan dan selasar serta 20/20 cm
unpolished untuk kamar mandi, WC dan tempat wudhuk, 20/25 cm
polished untuk dinding ruangan ,kamar mandi, WC, dan tempat mencuci
yang disetujui Direksi Pengawas.
9.2.2 Wama akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing wama harus
seragam, wama yang tidak seragam akan ditolak.
9.2.3 Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazur, kekuatan lentur 250
kglcm2 dan mutu tingkat 1 (satu).
9.2.4 Bahan pengisi siar dari semen wama kental.
9.2.5 Bahan perekat adalah adukan 1 PC : 3 Ps
9.2.6 Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai : Ukuran 30 x 30 cm type
I mutu standard digunakan sebagai finishing seluruh lantai ruangan-
ruangan yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
9.2.7 Untuk dinding dipasang sesuai dengan gambar.
13
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 10
PEKERJAAN KAYU
10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu
yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
Pekerjaannya adalah
10.1.1. Pekerjaan Kozen pintu dan ventilasi
10.1.2. Daun pintu dan ventilasi
14
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
10.1.3. Lesplang
10.2. Pesyaratan Bahan
10.2.1. Untuk semua kozen pintu dan ventilasi, daun pintu dan lesplang
digunakan kayu klas II kualitas terbaik.
10.2.2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.
Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
10.3. Pedoman Pelaksanaan
10.3.1. Kozen pintu dan ventilasi
Ukuran kayu untuk kozen pintu dan ventilasi adalah 5/13 cm
(ukuran setelah jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan
perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya
bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar
sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kozen pintu dan ventilasi harus dilengkapi angker minimal 3
(tiga) buah untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Khusus
untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang
diangker kedalam neut beton.
Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/ beton
dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan
cat minie 2 (dua) kali.
10.3.2. Daun pintu dan ventilasi
Daun pintu panil dibuat dengan kayu kelas II petak 6 (enam), dan
disyaratkan agar KSM memesan langsung pada tempat khusus
pembuat pintu atau pada toko. Tidak dibenarkan KSM membuat
sendiri dilapangan pekerjaan.
Ventilasi dibuat model kaca silang, disesuaikan dengan gambar
detail. Kaca untuk ventilasi dipasang kaca polos tebal 5 mm.
Pasangan kaca harus diperhatikan muai susut baik dari kozen,
maupun bahan kaca tersebut.
10.3.3. Lesplang dibuat dari papan lebar sesuai gambar.
Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus
rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban
KSM.
15
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 11
PEKERJAAN PLAFOND KALSYBOARD
16
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
17
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Kuda kuda dan gording menggunakan dari bahan Baja ringan C.75.
12.1.2 Memasang atap seng genteng metal 0.25 mm.
12.1.3 Memasang rabung atap seng genteng metal tebal 0.25 mm.
18
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu kayu dan
daun pintu alumanium, selanjutnya pada daun pintu alumanium dipasang grendel,
kunci pintu dan pegangan.
13.2. Persyaratan Bahan
13.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon ukuran 4"
atau yang setaraf.
13.2.2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yalee 2 (dua) slaag (dua kali
putar) atau yang setaraf.
13.2.3. Grendel (sloot), kunci dan pegangan pintu alumanium berkualitas baik.
13.3. Pedoman Pelaksanaan
13.3.1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag setara merk yalee,
yang berkualitas baik.
13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak
dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozen dengan
menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan
memutarkan dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempelkan kuat ke kayu yang dipasang.
13.3.3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang KSM wajib
memperlihatkan contoh tersebih dahulu untuk diminta persetujuan
Direksi atau Pemberi Tugas.
13.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan
yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar
kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya KSM.
13.3.5 Grendel, kunci dan pegangan pintu alumanium dipasang 1 (satu) buah
untuk setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan
baik.
Untuk melengketkan alat tersebut ke daun pintu harus menggunakan
mur.
19
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik
sebagai suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini
adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian, pengesahan
terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan resmi
PLN, LMK dan atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak
tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi
perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang
bekerjanya sistim / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat
Khusus Teknis atau gambar dokumen. Pekerjaan ini meliputi :
20
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
1) Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet
untuk saklar dinding dan receptables outlet harus galvanized steel
dan tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 x 10,1 cm. untuk peralatan
tunggal dan 11,9 x 11,9 cm. untuk dua peralatan dan kotak-kotak
multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
2) Saklar.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating
minimum 10A / 250V. Saklar pada umumnya dipasang terhadap
permukaan tembok, kecuali bila ditentukan lain pada gambar. Jika
tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian
140 cm. di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut
harus dipasang doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus
dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110
cm. (di ruang basah dan pantry) dan 30 cm. (selain di ruang basah
dan pantry) dari permukaan lantai yang sudah selesai (finished)
sesuai petunjuk Pengawas. Saklar dan stop kontak ex MK.
21
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
3) Jumlah Kutub. Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub
(fasa, netral dan pentanahan) dengan rating minimum 10A / 220V.
Cara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan
diberi saluran pentanahan.
14.3.2. Kabel-Kabel.
23
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
6) Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas
daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang
rapi dan teratur yang memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada
kabel yang membentang tanpa pendukung.
7) Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.
14.3.3. Pengaman / Pemutus Daya.
1) Miniatur Circuit Breaker (MCB).
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 Part 1
1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk
tegangan sampai 220 VAC .
MCB harus dapat dioperasikan secara reverse feed, baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak - kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. Handle toggle MCB
tiga fasa harus dapat membuka semua kutub (kontak utama)
secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir
pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurrent instaneous) secara mekanis dengan
solenoid (magnetis). Arus nominal dari draw out ACB, MCB harus
sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking
capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
24
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Lingkup pekerjaan
15.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok, sambungan-
sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
15.1.2. Menie besi untuk baut-baut dan besi strip.
15.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu
panel, ventilasi kayu dan lesplang.
25
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
15.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan
plafond.
15.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
15.2.1. Menie kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.2. Cat kayu sekualitas-sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
15.2.4. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,
Platon.
15.3. Pedoman pelaksanaan
15.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
15.3.2. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali.
15.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisian dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
15.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,
setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Sete-
lah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap
dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2
(dua) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama
dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
15.3.5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang
atau noda-noda mengelupas.
26
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL I6
27
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
1) P i p a
Pipa dengan diameter 3/4, baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju sumber air dan pipa dari tangki air
menggunakan pipa PVC tipe AW, semua pipa setara WAVIN.
2) Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
3) Valves dan Stop Kran
Valve dan stop kran dengan diameter 3/4 diperkenankan
menggunakan sambungan ulir (screwed).
Semua valve dan stop kran harus mempunyai diameter yang sama
besar dengan pipanya.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).
2) Accessories.
Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
Floor drain dan clean out dari bahan alumanium.
3) Bak Kontrol
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem
distribusi air bersih, terbuat dari dinding bata pas 1 Pc : 4 Ps yang
diplaster luar dalam lengkap dengan tutup beton yang dapat dengan
mudah dibuka / diangkat.
2) Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
3) Penyambung Pipa.
Seluruh penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus tegak
lurus terhadap pipa.
29
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
keadaan semula.
30
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
1) Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 2 %. Perletakan pipa
harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di
dinding / tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah
harus menggunakan fitting dengan sudut 45o ( misalnya Y branch
dan sebagainya) jenis long radius.
31
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar
perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir
(screw) dan membentuk sudut 45 dengan pipa utamanya.
16.3.2.3 Pengujian.
1) Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8
kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 15 kg/cm2 .
2) Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke
peralatan ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam
kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
3) Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh KSM.
4) KSM harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-
kekurangannya.
5) Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
32
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
dianggap perlu.
6) Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah
termasuk tenggung jawab KSM.
7) Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan
baik oleh Pengawas.
16.4.1 Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum 70%
pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
16.4.2 Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
16.4.3 Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
16.4.4 Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang
khusus untuk air minum.
16.4.5 Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau
sejenisnya yang khusus untuk air minum.
16.4.6 Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces
terbuat dari tungsteen carbide.
16.4.7 Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain
air.
16.4.8 Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
16.4.9 Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan baja
tunggal (base plate).
16.4.10 Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran
air ke saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
16.4.11 Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan
suara di atas normal ( 50 dB A ).
16.4.12 Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven) dengan
kopling fleksibel.
16.4.13 Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
16.4.14 Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch yang
mendapat sinyal dari water level control yang diletakan di dalam ground
reservoir.
33
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 18
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
34