You are on page 1of 34

Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV.

Mitra Karya Consultant

SPESIFIKASI UMUM DAN SPESIFIKASI TEKNIK


DAFTAR PASAL-PASAL

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik
7. Pekerjaan Kayu
8. Pekerjaan Plafond Kalsyboard
9. Pekerjaan Penutup Atap
10. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
13. Pekerjaan Pengecatan
14. Pekerjaan Instalasi Plumbing dan Sanitasi
15 Pekerjaan Lain-Lain

SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN


A. SPESIKASI UMUM
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MCK KOMUNAL


PROGRAM : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM
DAN AIR LIMBAH
KEGIATAN : PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH
LOKASI : GP. ALUE BU TUNONG KEC. PEUREULAK BARAT
KAB. ACEH TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2015

1
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB
dan spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan
syarat-syarat ini.

PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

2.1 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) NI.2


2.2 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
2.3 Peraturan Muatan Indonesia NI.8
2.4 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
2.5 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994
2.6 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
2.7 Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991
2.8 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
2.9 Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1972
2.10 Peraturan Bata Merah sebagai bagunan bangunan NI.10
2.11 Peraturan Plumbing Indonesia
2.12 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-
1991
2.13 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03- 2410-
1991
2.14 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan
Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis tidak sempurna atau belum lengkap
sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka KSM wajib mengikuti
ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

2
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi Pekerjaan
3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling Bangunan
3.1.2. Persiapan Direksi Keet
3.1.3. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
3.1.4. Pembuatan papan nama proyek
3.1.5. Pemasangan bouwplank
3.1.6. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1. Untuk Direksi Keet disewa bangunan di sekitar lokasi kerja
3.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus
memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971
3.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat
putih
3.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu klas II 5/7 dan papan ukuran 2/20 cm
3.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong
dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat

3.3. Pedoman Pelaksanaan


3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuhan termasuk pembongkaran
akar-akar pohon yang terkena bangunan termasuk perataan
tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut
diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.
3.3.2. Persiapan Direksi Keet
Untuk persiapan Direksi Keet disewa bangunan yang dapat melindungi
bahan material dari panas dan hujan.
3.3.3. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air
terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan.
Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama

3
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam


PBI 1971 NI.2
3.3.4. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100
cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan
pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
Nama proyek
Pemilik proyek
Lokasi proyek
Jumlah biaya (kontrak)
Nama Pelaksana (KSM)
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.5. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus
pada sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-
sudutnya harus siku.

B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/URUGAN
4.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,
tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
4.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran pipa air bersih
dan air kotor).
4.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi.
4.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
4.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan.
4.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan
4.2. Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

4
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

Tanah Timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-
akar kayu, serta sampah lainnya.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel
listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka KSM secepatnya
memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang
untuk mendapat petunjuk seperlunya. KSM bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian
tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda
purbakala maka KSM wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah
setempat. Galian-galian untuk septicktank, saluran air hujan, saluran air
kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam
gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang modah longsor
KSM harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap
didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.
4.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyaratkan dalam Site Plan.
4.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka KSM harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir
urug.
4.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, pipa saluran air
bersih dan pipa saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk
lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan
pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan
kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua
lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.
4.3.5. Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi
lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat.
Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan
ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.

5
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

4.3.6. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.


Pengurungan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga
jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.
Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atsa kesempurnaan
pengurungan dan pemadatan.
4.3.7. Dibawah pondasi, dan dibawah pipa saluran air diurug dengan pasir
pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan.

PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI
5.1. Lingkup Pekerjaan
5.1.1. Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.2. Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.3. Pondasi cyclopen beton
5.1.4. Pondasi batu bata
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang
digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.2.2. Untuk pekerjaan cyclopen beton, batu kali/belah digunakan batu kali/belah
yang berukuran maksimum 10 cm - 15 cm, berwarna abu-abu hitam dan
tidak berpori.
5.2.3. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas
baik.
5.2.4. Untuk pasangan cerucuk digunakan kayu gelam/kayu kelukup/bakau
berdiameter 10 cm.
5.3. Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
5.3.2. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm dan
dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping,
untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi
batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu
kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air

6
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut.


Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
5.3.3. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2 dibawah pondasi
dipasang cerucuk kayu, gelam/kelukup/bakau yang ditumbuk hingga
mencapai kedalaman tanah keras.
5.3.4. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan
gambar detail. Campuran yang digunakan : Plat tapak beton adukan 1
Pc:2 Ps:3 Kr. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc:2 Ps:3
Kr yang diisikan 40 % batu kali. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
aperekat 1 Pc : 4 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4
Ps dan pada bagian sisi diplester kasar adukan 1 Pc : 4 Ps.
5.3.5. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan
dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.

PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG
6.1. Lingkup Pekerjaan
6.1.1. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat
untuk
6.1.2. S l o o f
6.1.3. Kolom-kolom induk
6.1.4. Kolom-kolom praktis
6.1.5. Ring balok dan balok-balok latai
6.1.6. Plat dag beton tangki air dan kanopi
6.1.7. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.
6.2. Bahan
6.2.1. S e m e n
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI.8 Tahun 1972 dan
memenuhi S - 400 menurut standar Cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI.8 Tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam
satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan
campuran.

7
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat


yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling
tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari
semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.
6.2.2. Pasir beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI -
1971.
6.2.3. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI1971.
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis
material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan
komposisi material yang tepat.
6.2.4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
bersih yang dapat diminum.
6.2.5. Besi beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu BJTP -
240 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm).
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat
lepas dan bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan
batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar
dan harus diminta persetujuan direksi terlebih dahulu.
Jika KSM tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan
diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi.

8
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut


tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibat-
kan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab KSM.
6.2.6. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-
batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan
uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
didalam pasal 5.1 PBI 1991.
6.2.7. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc:2 Ps:3 Kr.
6.3. Pedoman Pelaksanaan
6.3.1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka
sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971.
6.3.2. KSM wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada
perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
6.3.3. Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat penge-
coran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisah dan kehilangan bahan-bahan
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antar
beton yang sudah dicoor dan yang akan dicoor, dan nilai slump
untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI
1971.
6.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerjan dilarang berdiri dan
berjalan-jalan diatas penulangan.
Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan
papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut
harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicoor. Apabila pengecoran
beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh
Direksi. Untuk melanjutkan bagian permukaan yang mengeras harus

9
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang


memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom,
adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
6.3.5. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut :
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai
penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,
permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau
diperbaiki segera atas resiko KSM.

PASAL 7
PEKERJAAN DINDING
7.1. Lingkup Pekerjaan
7.1.1. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, bagian tangga selasar bangunan dan septicktank,
seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
7.2. Persyaratan Bahan
7.2.1. B a t a
Mutu bahan yang digunakan dari jenis klas I menurut NI.10 dengan bentuk
standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-
siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya
retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau
campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga
tidak hancur bila direndam air.
7.2.2. P a s i r
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat.

10
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

7.2.3. Semen dan Air


Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang
telah digariskan pada pasal beton bertulang.

7.2.4. P a p a n
Digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat dan untuk triplek digunak
produksi dalam negeri.
7.3. Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Pekerjaan dinding bata mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
Pasangan Kedap air ( 1 Pc:2 Ps )
- Semua Pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
- Pasangan dinding saluran keliling bangunan
Pasangan adukan 1 Pc:4 Ps berada diatas pasangan kedap air
tersebut
7.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
7.3.3. Pengukuran
Pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh KSM secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (Harizontal), dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
7.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan bata sudut.
7.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

11
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

7.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester).
7.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
dengan plesteran seluruh bidang tembok.
7.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara
terus menerus paling sedikit 7 (tujuh ) hari setelah pemasangannya.

PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,
saluran keliling bangunan.
8.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.
8.3. Pedoman Pelaksanaan
8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan
plesteran dapat merekat dengan baik.
8.3.2. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2
Ps,sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
8.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya
dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
Ketebalan yang diperbolehkan berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal
plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang
dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara
horizontal dan vertikal.

12
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

8.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan


memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus
diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran
berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
8.3.5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plesteran.
8.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup
atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dan dinding keramik dibuat untuk semua bagian lantai
ruangan, selasar bangunan dan sekeliling dinding ruang basah. Pekerjaan lantai
dan dinding keramik terdiri dari :
9.1.1. Lantai pada ruangan, kamar mandi dan WC, tempat cuci serta selasar
gedung.
9.1.2. Dinding pada ruangan, kamar mandi dan WC serta tempat cuci.
9.2. Bahan yang dipergunakan
9.2.1 Bahan yang digunakan adalah :
Keramik Standard ex Roman/Mulia atau produk yang setara dengan
ukuran 30/30 cm polished untuk ruangan dan selasar serta 20/20 cm
unpolished untuk kamar mandi, WC dan tempat wudhuk, 20/25 cm
polished untuk dinding ruangan ,kamar mandi, WC, dan tempat mencuci
yang disetujui Direksi Pengawas.
9.2.2 Wama akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing wama harus
seragam, wama yang tidak seragam akan ditolak.
9.2.3 Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazur, kekuatan lentur 250
kglcm2 dan mutu tingkat 1 (satu).
9.2.4 Bahan pengisi siar dari semen wama kental.
9.2.5 Bahan perekat adalah adukan 1 PC : 3 Ps
9.2.6 Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai : Ukuran 30 x 30 cm type
I mutu standard digunakan sebagai finishing seluruh lantai ruangan-
ruangan yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
9.2.7 Untuk dinding dipasang sesuai dengan gambar.

13
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

9.2.8 Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi terhadap tebal = 6%.


9.2.9 Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SlI-0023-81.
9.2.10 Semua portland harus memenuhi N1-8, pasir harus memenuhi PUBI
1982 Pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PUBI 1982 Pasal 9.
9.3. Pedoman Pelaksanaan
9.3.1 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contohnya (minimal 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang
berlainan) kepada Direksi Pengawas.
9.3.2 Sebelum pekerjaan dimulai KSM diwajibkan membuat shop drawing dan
pola pemasangan bahan yang disetujui Direksi Pengawas dan
Perencana
9.3.3 Pemasangan lantai keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik
sudah selesai dengan baik dan sempuma serta disetujui Direksi
Pengawas (antara lain screed lantai, waterproofing dan lain-lain) baru
pemasangan keramik dilaksanakan.
9.3.4 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bemoda.
9.3.5 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
9.3.6 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 6 mm dan kedalaman maksimum
2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas, yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar clan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan
saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

PASAL 10
PEKERJAAN KAYU
10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu
yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
Pekerjaannya adalah
10.1.1. Pekerjaan Kozen pintu dan ventilasi
10.1.2. Daun pintu dan ventilasi

14
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

10.1.3. Lesplang
10.2. Pesyaratan Bahan
10.2.1. Untuk semua kozen pintu dan ventilasi, daun pintu dan lesplang
digunakan kayu klas II kualitas terbaik.
10.2.2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.
Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
10.3. Pedoman Pelaksanaan
10.3.1. Kozen pintu dan ventilasi
Ukuran kayu untuk kozen pintu dan ventilasi adalah 5/13 cm
(ukuran setelah jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan
perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya
bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar
sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kozen pintu dan ventilasi harus dilengkapi angker minimal 3
(tiga) buah untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Khusus
untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang
diangker kedalam neut beton.
Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/ beton
dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan
cat minie 2 (dua) kali.
10.3.2. Daun pintu dan ventilasi
Daun pintu panil dibuat dengan kayu kelas II petak 6 (enam), dan
disyaratkan agar KSM memesan langsung pada tempat khusus
pembuat pintu atau pada toko. Tidak dibenarkan KSM membuat
sendiri dilapangan pekerjaan.
Ventilasi dibuat model kaca silang, disesuaikan dengan gambar
detail. Kaca untuk ventilasi dipasang kaca polos tebal 5 mm.
Pasangan kaca harus diperhatikan muai susut baik dari kozen,
maupun bahan kaca tersebut.
10.3.3. Lesplang dibuat dari papan lebar sesuai gambar.
Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus
rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban
KSM.

15
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

PASAL 11
PEKERJAAN PLAFOND KALSYBOARD

11.1. Lingkup Pekerjaan


11.1.1 Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan
ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempuma.
11.1.2 Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond ternasuk
pemasangan list plafond sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
11.2. Persyaratan Bahan
11.2.1 Bahan Rangka:
Sebagai rangka utama kayu plafond kls II. Ukuran rangka sesuai yang
disyaratkan dalam gambar detail.
11.2.2 Penutup plafond :
Digunakan plafon kalsyboard yang bermutu baik, tidak bergelombang
dan cacat. Produk Lokal atau setara, dengan tebal standard pabrik.
Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah
disetujui dalam arti kekebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan
tersebut.
11.2.3 Bahan finishing penutup plafond :
1) Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar
cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Direksi Pengawas.
Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata dan
halus serta sambungan antar plafon harus didempul.
2) Wama dan corak akan ditentukan kemudian.
11.3. Pedoman Pelaksanaan
11.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, KSM diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out I penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
11.3.2 KSM wajib membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk / mekanisme
kerja yang disesuaikan gambar rencana dan telah disesuaikan keadaan
di lapangan, shop drawing harus mendapat persetujuan Direksi

16
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

Pengawas dan Perencana.


11.3.3 Bilamana diinginkan, KSM wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai dan dipasang.
11.3.4 KSM harus mengajukan 3 buah contoh untuk disetujui oleh Direksi
Pengawas dan Perencana.
11.3.5 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, kalsyboard dan
material yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang /
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
11.3.6 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan rangka,
penggantung dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat
pemasangan.
11.3.7 Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh
menyimpang dari persyaratan.
11.3.8 Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya
dan sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi
kemiringan yang diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
11.3.9 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam
gambar, KSM wajib menanyakan hal ini kepada Direksi Pengawas.
11.3.10 Pertemuan plafon dan dinding diberi list . Untuk bentuk dan pola plafond
sesuai dengan gambar kerja yang ada.
11.3.11 Setelah pemasangan, KSM wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab KSM.
11.3.12 Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai
petunjuk-petunjuk gambar.
11.3.13 Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan
kerapihan dan kekuatannya.
11.3.14 Bekas lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak
terlihat dan semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin
kekuatannya.

17
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Kuda kuda dan gording menggunakan dari bahan Baja ringan C.75.
12.1.2 Memasang atap seng genteng metal 0.25 mm.
12.1.3 Memasang rabung atap seng genteng metal tebal 0.25 mm.

12.2. Bahan yang digunakan


Semua bahan/material harus baru sesuai dengan spesifikasi di bawah ini, kecuali
tecantum lain dalam gambar rencana. Seluruh jenis bahan sebelum didatangkan
ke lapangan, KSM harus memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapat
persetujuan Direksi Lapangan.
12.2.1 Atap seng genteng metal
12.2.2 Bahan penutup atap seng genteng metal .
12.2.3 Atap seng genteng metal harus mempunyai permukaan yang baik.
12.2.4 Kerapatan pada pemasangan baik.
12.2.5 Warna harus sama, untuk ini ditentukan kemudian oleh Direksi,
12.2.6 Seng genteng metal ukuran disesuaikan dengan gambar :
12.3. Pedoman Pelaksanaan
12.3.1. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan
menggunakan paku ulir khusus.
12.3.2. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur
harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir
pasangan akan rapi.
12.3.3. Bubungan ditutup dengan bahan atap seng metal 0.25 mm. Tindisan
antara satu lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya
harus sesuai dengan persyaratan pabrik.
12.3.5. Pasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan
dipasang baru.

18
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

PASAL 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu kayu dan
daun pintu alumanium, selanjutnya pada daun pintu alumanium dipasang grendel,
kunci pintu dan pegangan.
13.2. Persyaratan Bahan
13.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon ukuran 4"
atau yang setaraf.
13.2.2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yalee 2 (dua) slaag (dua kali
putar) atau yang setaraf.
13.2.3. Grendel (sloot), kunci dan pegangan pintu alumanium berkualitas baik.
13.3. Pedoman Pelaksanaan
13.3.1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag setara merk yalee,
yang berkualitas baik.
13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak
dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozen dengan
menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan
memutarkan dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempelkan kuat ke kayu yang dipasang.
13.3.3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang KSM wajib
memperlihatkan contoh tersebih dahulu untuk diminta persetujuan
Direksi atau Pemberi Tugas.
13.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan
yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar
kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya KSM.
13.3.5 Grendel, kunci dan pegangan pintu alumanium dipasang 1 (satu) buah
untuk setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan
baik.
Untuk melengketkan alat tersebut ke daun pintu harus menggunakan
mur.

19
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

PASAL 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik
sebagai suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini
adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian, pengesahan
terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan resmi
PLN, LMK dan atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak
tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi
perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.

Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang
bekerjanya sistim / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat
Khusus Teknis atau gambar dokumen. Pekerjaan ini meliputi :

14.1.1 Pekerjaan di dalam Gedung.

1) Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya /


penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan
kabel / konduktor pentanahan netral / badan panel.
2) Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis NYY untuk
penghubung antar panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya
menuju peralatan (mesin AC, pompa-pompa dan lain-lain).
3) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop
kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
armatur penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
4) Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan.
5) Pengadaan dan pemasangan instalasi under floor duct lengkap
dengan material bantu yang dibutuhkan.

20
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

14.1.2 Pekerjaan di luar Gedung.

1) Pengadaan dan pemasangan instalasi pentanahan untuk instalasi


daya.
2) Pengadaan dan pemasangan instalasi untuk mesin pompa air.
14.2. Gambar-Gambar
Gambar-gambar Elektrikal menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik
yang di- dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta
spesifikasi tertentu lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Gambar-gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal / Elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan. KSM harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus
disampaikan kepada Ahli, Pengawas dan atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
14.3. Persyaratan Bahan
14.3.1. Saklar dan Stop Kontak.

1) Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet
untuk saklar dinding dan receptables outlet harus galvanized steel
dan tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 x 10,1 cm. untuk peralatan
tunggal dan 11,9 x 11,9 cm. untuk dua peralatan dan kotak-kotak
multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
2) Saklar.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating
minimum 10A / 250V. Saklar pada umumnya dipasang terhadap
permukaan tembok, kecuali bila ditentukan lain pada gambar. Jika
tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian
140 cm. di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut
harus dipasang doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus
dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110
cm. (di ruang basah dan pantry) dan 30 cm. (selain di ruang basah
dan pantry) dari permukaan lantai yang sudah selesai (finished)
sesuai petunjuk Pengawas. Saklar dan stop kontak ex MK.
21
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

3) Jumlah Kutub. Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub
(fasa, netral dan pentanahan) dengan rating minimum 10A / 220V.
Cara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan
diberi saluran pentanahan.
14.3.2. Kabel-Kabel.

Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi:


kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan
dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistim dan
peralatan.

1) Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600V).


Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi
persyaratan PUIL, IEC, VDE, SPLN, LMK untuk penggunaan sebagai
kabel instalasi dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus
seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Semua
kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat banyak
dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang
diizinkan adalah 2,5 mm2 , kecuali untuk pemakaian kontrol pada
sistim remote control yang panjangnya kurang dari 30 meter bisa
menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2 . Kecuali disyaratkan
lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel instalasi di dalam
bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk kabel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam
konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan di-klem /
diikat dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi
di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap. Faktor pengisian
konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40%. Kabel merk
SUPREME / KABELINDO atau setara.

2) Kabel Tanah Tegangan Rendah.


Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi
persyaratan PUIL, IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan
sebagai kabel instalasi yang ditanam langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat
22
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil


adalah 2,5 mm2 . Cara penanaman kabel secara langsung di dalam
tanah (direct burial) harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk
cara persilangan dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel
tegangan menengah 20 kV. Apabila diperlukan penyambungan kabel
dalam tanah, harus dilakukan dengan alat penyambung khusus (
jointing kit ) tegangan rendah jenis epoxy resin-cold pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga
yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan
mengikuti anjuran pabrik pembuat jointing kit yang digunakan,
sehingga diperoleh hasil penyambungan yang andal, tahan terhadap
lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi.
Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
3) Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splin, connection dan lain-lain seperti
karet, PVC, vernished cambric, asbes, gelas, tape syntetic, splice
case, composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan
harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut anjuran
perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.
4) Peralatan.
Untuk keperluan pemasangan kabel, KSM harus menyediakan
sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, besi penunjang,
penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang
horizontal maupun vertikal.
Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada
biaya pemasangan kabel tersebut.
5) Penggunaan Warna Kabel.
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan
fasa, netral dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan
oleh PUIL, yaitu sistim tegangan 220 V, 1 Fasa :
a. Hitam : Fasa
b. Biru : Netral
c. Kuning / Hijau : Pentanahan (G).

23
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

6) Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas
daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang
rapi dan teratur yang memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada
kabel yang membentang tanpa pendukung.

7) Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.
14.3.3. Pengaman / Pemutus Daya.
1) Miniatur Circuit Breaker (MCB).
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 Part 1
1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk
tegangan sampai 220 VAC .
MCB harus dapat dioperasikan secara reverse feed, baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak - kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. Handle toggle MCB
tiga fasa harus dapat membuka semua kutub (kontak utama)
secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir
pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurrent instaneous) secara mekanis dengan
solenoid (magnetis). Arus nominal dari draw out ACB, MCB harus
sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking
capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.

24
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

14.3.4. Peralatan Penerangan.


Lampu-Lampu Hemat Energi.
Lampu HE harus dengan warna standar white deluxe ukuran 14 dan 26
watt dan menggunakan fitting plafond putih.
14.4. Pedoman Pelaksanaan
14.4.1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan
gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa-pipa listrik
pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan
penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator
khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas
plafond tersebut dimasukan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi
stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pertanahan) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
14.4.2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220
Volt.
14.4.3. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, KSM boleh
menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha
instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari
Perum Listrik Negara (PLN). KSM tetap bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk
biaya pangujian dengan pihak P.L.N.
14.4.4. Pengujian instalasi harus dilakukan KSM pada beban penuh selama 1 x
24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab KSM.

PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Lingkup pekerjaan
15.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok, sambungan-
sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
15.1.2. Menie besi untuk baut-baut dan besi strip.
15.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu
panel, ventilasi kayu dan lesplang.

25
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

15.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan
plafond.
15.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
15.2.1. Menie kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.2. Cat kayu sekualitas-sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
15.2.4. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,
Platon.
15.3. Pedoman pelaksanaan
15.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
15.3.2. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali.
15.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisian dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
15.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,
setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Sete-
lah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap
dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2
(dua) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama
dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
15.3.5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang
atau noda-noda mengelupas.

26
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

15.4. Warna yang digunakan


Untuk warna disesuaikan atau dikoordinasikan dengan Direksi.

PASAL I6

PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI

16.1 Lingkup Pekerjaan

Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi


plumbing (pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam
dan di luar bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-
bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang /
material, instalasi dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan
pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan, juga termasuk ke dalam
pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini
adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan,
material, peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan
peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum
untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada
syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen. Perincian umum pekerjaan
instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :

16.1.1. Instalasi Air Bersih


1) Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam
dan di luar bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai
dengan gambar rencana dan spesifikasi tekniknya.
2) Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani
instalasi plumbing serta peralatan-peralatannya.
3) Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang
bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh KSM.
4) Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis
secara parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan
pengamatan sampai sistem bekerja dengan baik dan aman.

27
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

5) Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta


pembersihan site.

16.1.2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan


1) Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap
dengan peralatan dan berada di dalam bangunan, antara lain WC,
urinoir, wastafel, floor drain, clean out dan lain sebagainya.
2) Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam
bangunan menuju saluran drainase dan septic tank.
3) Pembuatan septic tank (IPAL) lengkap dengan pemipaan vent-out dan
filternya.
4) Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
5) Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan
hidrolis.
6) Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja
yang diperlukan.

16.2 Persyaratan Bahan

16.2.1 Instalasi Air Bersih

1) P i p a
Pipa dengan diameter 3/4, baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju sumber air dan pipa dari tangki air
menggunakan pipa PVC tipe AW, semua pipa setara WAVIN.
2) Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
3) Valves dan Stop Kran
Valve dan stop kran dengan diameter 3/4 diperkenankan
menggunakan sambungan ulir (screwed).
Semua valve dan stop kran harus mempunyai diameter yang sama
besar dengan pipanya.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).

16.2.2 Instalasi Air Kotor / Air Buangan

1) Pipa di Dalam Bangunan dan di Luar Bangunan.


Pipa dengan ukuran 3 baik pipa utama maupun pipa cabang dan
28
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

untuk saluran pembuang menuju saluran drainase menggunakan pipa


4 digunakan PVC kelas AW, semua pipa setara WAVIN.

2) Accessories.
Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
Floor drain dan clean out dari bahan alumanium.

3) Bak Kontrol
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem
distribusi air bersih, terbuat dari dinding bata pas 1 Pc : 4 Ps yang
diplaster luar dalam lengkap dengan tutup beton yang dapat dengan
mudah dibuka / diangkat.

16.3 Pedoman Pelaksanaan

16.3.1 Instalasi Air Bersih

16.3.1.1 Pemasangan Pipa.


1) Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju kran air harus ditanam di dalam tembok /
lantai. KSM harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang
diperlukan pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa
dipasang, diklem dan diuji; harus ditutup kembali sehingga tidak
kelihatan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti semula dan
di-finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.

2) Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan.

3) Penyambung Pipa.
Seluruh penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus tegak
lurus terhadap pipa.
29
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

4) Penanaman Pipa di Dalam Tanah.


Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.

Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang


dalamnya 50 mm. untuk penempatan pipa sambungan pipa.
Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.

Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat


setebal 15 cm. dihitung dari atas pipa.

Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
keadaan semula.

16.3.1.2 Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.


1) Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji
dengan tekanan hidrolis 15 Kg / Cm2 selama 24 jam tanpa terjadi
perubahan / penurunan tekanan.

2) Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh KSM.

3) Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas atau yang dikuasakan


untuk itu.

4) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, KSM harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai
berhasil dengan baik.
5) Dalam hal ini, semua biaya ditanggung oleh KSM, termasuk biaya
pemakaian air dan listrik.

16.3.1.3 Pengujian sistem kerja (Trial Run).


Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang, termasuk
penyambungan ke pipa distribusi, KSM diharuskan melakukan
pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air
bersih yang disaksikan oleh Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu
sampai sistem bisa bekerja dengan baik. .

30
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

16.3.1.4 Pekerjaan Lain-Lain.


Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh KSM adalah
pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah dari
hasil galian dan lain-lain yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali
seperti semula.

16.3.2 Instalasi Air Kotor / Air Buangan

16.3.2.1 Cara Pemasangan Pipa di Dalam Bangunan ( Termasuk Pipa Vent ).

1) Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 2 %. Perletakan pipa
harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di
dinding / tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah
harus menggunakan fitting dengan sudut 45o ( misalnya Y branch
dan sebagainya) jenis long radius.

2) Pipa di Dalam Tanah.


Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/jalan
dengan tebal/tinggi timbunan minimal 80 cm. diukur dari atas pipa
sampai permukaan tanah/lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar
galian harus diurug dahulu dengan pasir urug dipadatkan setebal
10 cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas
pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi
permukaan tanah/lantai bekas galian harus dikembalikan seperti
semula.
Penanaman pipa. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan
dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian
yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan pipa pada
bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari
beton. Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 2 %
dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.

3) Pipa Saluran Luapan Septic Tank.


Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan,
dengan kemiringan 1 2 % dari titik permulaan septic tank ke

31
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

drainase kota. Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan


dengan kedalaman kurang dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus
dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm. Pelat beton
tersebut tidak tertumpu pada pipa.
4) Penyambungan Pipa.
Pipa PVC dengan diameter 3 ke atas yang dipasang di bawah
pelat lantai dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint
(RRJ).
Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus
dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan
dalam dari pipa yang akan saling melekat.
Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa
yang akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran
yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
16.3.2.2 Cara Pemasangan Floor Drain Dan Clean Out.

Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar
perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir
(screw) dan membentuk sudut 45 dengan pipa utamanya.
16.3.2.3 Pengujian.
1) Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8
kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 15 kg/cm2 .
2) Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke
peralatan ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam
kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
3) Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh KSM.
4) KSM harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-
kekurangannya.
5) Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini

32
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

dianggap perlu.
6) Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah
termasuk tenggung jawab KSM.
7) Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan
baik oleh Pengawas.

16.4 Pompa Air Bersih

16.4.1 Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum 70%
pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
16.4.2 Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
16.4.3 Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
16.4.4 Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang
khusus untuk air minum.
16.4.5 Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau
sejenisnya yang khusus untuk air minum.
16.4.6 Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces
terbuat dari tungsteen carbide.
16.4.7 Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain
air.
16.4.8 Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
16.4.9 Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan baja
tunggal (base plate).
16.4.10 Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran
air ke saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
16.4.11 Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan
suara di atas normal ( 50 dB A ).
16.4.12 Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven) dengan
kopling fleksibel.
16.4.13 Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
16.4.14 Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch yang
mendapat sinyal dari water level control yang diletakan di dalam ground
reservoir.

33
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant

17.1 Motor Untuk Pompa Air Bersih.


17.2.1 Motor adalah jenis motor induksi rotor sangkar.
17.2.2 Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220/380 V,3 fasa,50 Hz.
17.2.3 Motor di atas 2,5 KW menggunakan starter star-delta otomatis,
sedangkan untuk motor dengan daya kurang dari 2,5 KW menggunakan
starter direct-on-line (DOL). Perintah start otomatis berasal dari pressure
switch yang diletakan di pemipaan header.
17.2.4 Belitan motor menggunakan isolasi kelas F.
17.2.5 Motor setidaknya dilindungi dengan :
Automatic short circuit / over curren protector
Automatic thermal protection relay
Automatic under voltage dan phase failure cut off relay.

PASAL 18
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN

18.1 Setelah pekerjaanpembangunan selesai, KSM harus melaksanakan


pembersihan dan pemeliharaan areal pekerjaan dari segala kotoran, bekas
sisa bahan pekerjaan, saat penyerahan pekerjaan akhir.
18.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan
pekerjaan walaupun tidak tersebut dalam uraian dokumen ini, adalah
merupakan tugas bagi pihak KSM untuk melaksanakan pekerjaan finishing.
18.3 Pihak KSM diharuskan melakukan opname photo untuk dokumentasi proyek,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pengambilan yaitu, sebelum pekerjaan
dimuiai (prestasi 0 %) Pekerjaan yang sedang dikerjakan (prestasi 50 %)
dan setelah pekerjaan selesai dikerjakan (prestos 100 %) dengan
pandangan yang sama dari 1 (satu) arah.
18.4 Apabila terdapat suatu ketentuan yang belum tercantum dalam rencana
kerja dan syarat-syarat ini, apabila dianggap perlu penambahan lebih lanjut,
akan disampaikan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan sebagai
lampiran Kontrak serta akan berlaku mengikat.
18.5 Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan oleh pihak KSM kepada
Direksi/Pengawas lapangan, adalah dalam keadaan selesai sama sekali,
sehingga memuaskan dan mendapat persetujuan dari pihak Direksi
Pengawas lapangan.

34

You might also like