Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kursiwi
1111015000113
2016
ABSTRAK
Kursiwi (1111015000113) Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi
Sosial Mahasiswa Semester V (Lima) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Gadget
terhadap interaksi sosial pada mahasiswa semester V (Lima) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun teori yang mendasari
penelitian ini peneliti bagi ke dalam dua penggolongan yakni; Pertama, pengaruh
penggunaan gadget terhadap diri mahasiswa, Kedua, pengaruh penggunaan gadget
terhadap interaksi dengan mahasiswa lain. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskritif. Sampel
responden dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) mahasiswa, terdiri dari 3 (tiga)
laki-laki dan 3 (tiga) perempuan. Berdasarkan temuan hasil penelitian di dapati
bahwasanya terdapat dampak positif dan negatif dalam penggunaan gadget pada
mahasiswa. Dampak positif penggunaan gadget meliputi; memudahkan
mahasiswa menjalin komunikasi dengan orang yang jauh, dan memudahkan
mahasiswa memperoleh informasi perkuliahan secara cepat. Adapun dampak
negatif penggunaan gadget meliputi; mahasiswa mengalami disfungsi sosial,
intensitas interaksi langsung dengan mahasiswa lain berkurang, mahasiswa kurang
peka terhadap lingkungan sekitar, kualitas interaksi langsung sangat rendah,
mahasiswa jarang melakukan komunikasi langsung (tatap muka) dan mahasiswa
menjadi konsumtif. Meski demikian bentuk interaksi yang berlangsung antar
mahasiswa cenderung ke arah asosiatif, artinya mahasiswa memanfaatkan gadget
telekomunikasi untuk melakukan kerjasama dengan mahasiswa lain dengan
membentuk grup-grup pada media chatting dan media sosial, tujuan utama
pembentukan grup tersebut adalah untuk penyebaran informasi waktu
perkuliahan, menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan sebagainya.
i
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the use of gadgets on social
interaction in the fifth semester students (Lima) Tarbiyah and Teaching Faculty,
Department of Education Social Sciences, State Islamic University (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. The theory underlying this study, researchers divided into two
classifications namely; First, the effect of the use of gadgets to the students
themselves, the Second, the effect of the use of gadgets to interact with other students.
The methodology used in this study using a qualitative descriptive approach. Sample
of respondents in this study were 6 (six) students, consisting of three (3) male and
three (3) women. Based on the research findings find that there are positive and
negative impact on students in the use of gadgets. The positive impact of the use of
the gadget include; facilitate student communication with the remote, and facilitate
students to obtain information quickly lectures. As for the negative impact of the use
of the gadget include; Student social dysfunction, the intensity of direct interaction
with other students is reduced, students are less sensitive to the surrounding
environment, the quality is very low direct interaction, students rarely have direct
communication (face to face) and students become consumptive. Nevertheless forms
of interaction that takes place between students tended toward associative, which
means that students utilize telecommunication gadgets to cooperate with other
students by forming groups on media chat and social media, the main objectives of
the group is for information dissemination time lectures, completing tasks lectures
and so on.
Alhamdullilah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT berkat
rahmat dan karunia-Nya, dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya skripsi dengan judul Dampak Penggunaan Gadget Terhadap
Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V Jurusan P. IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dapat diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yang senantiasa memberikan nasehat-nasehat yang
positif dan motivasi selama penulis kuliah.
4. Ibu Dr. Maila Dinia Husni Rahim, MA., Cut Dhien Nourwahida, MA dosen
pembimbing skripsi yang tak berhenti memberikan saran produktif dan kritik
yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Syaripulloh selaku sekertaris jurusan dan civitas akademika pendidikan
IPS Ibu Tri Harjawati, Bapak Rusmin Tumanggor, Ibu Rukmina Ghanibala,
Ibu Anisa, Ibu Neng Sri, Ibu Siti Sahara, Bapak Abd Rozak, Bapak Iwan
Hermawan, pembimbing PIQI bapak Furqon, Bapak Andri, Bapak Sodikin,
Bapak Moch Noviadi, Pak Arif dan semua dosen yang penulis belum
disebutkan.
iii
6. Orang Tua penulis, Ibunda Hj. Ranimih dan Ayahanda H. Durah, yang telah
mendidik dan memberi motivasi semangat, kemudian keluarga besar, yang
selalu memberikan semangat kepada penulis sehingga bisa menempuh
pendidikan sampai tingkatan sarjana
7. Keluarga Besar Permai-Ayu dan KMSGD dimana penulis mengabdikan diri
selama ini
8. Buat teman-teman satu angkatan di jurusan Pendidikan IPS Angkatan 2011
dan teman teman kosan yang selalu memberikan semangat dalam mengatasi
kemalasan.
9. Teman-teman Angkatan 2013 Pendidikan IPS yang sudah membantu untuk
menggali informasi, suami tercinta Rifqi yang telah memberikan dukungan
penuh, dan para sahabat Wazakah Savas, Nurafnisfa Syabani, Mayasari, NH
Amalia, winda Alfiani yang selalu memberikan semangat.
Kursiwi
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 9
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 10
1. Kegunaan Teoritis ............................................................... 10
2. Kegunaan Praktis ................................................................. 10
BAB II PENDEKATAN TEORITIK .......................................................... 11
A. Teori-Teori yang Relevan dengan Variabel Penelitian ................. 11
1. Definisi Dampak ........................................................................ 11
2. Definisi Gadget .......................................................................... 12
3. DampakPenggunaan Gadget....................................................... 14
4. Definisi Interaksi Sosial ............................................................ 16
a. Pengertian dan Konsep Dasar Interaksi Sosial .................. 17
b. Syarat - Syaratdan Faktor Faktor Yang Mendasari
Interaksi Sosial .................................................................. 18
c. Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial........................................ 20
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 21
1. Skripsi ....................................................................................... 21
2. Jurnal ......................................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24
vi
vii
1
Setiyadi, Elly dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial ; Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. (Jakarta: Prenada Media, 2011), h. 62
2
Merriam-Webster, Appl Copyright 2010-2016 Stanfy Corp, Version 2.0.
1
2
smartphone yaitu sebuah device yang memungkinkan untuk komunikasi dan juga
didalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan
layaknya komputer. Selain itu smartphone juga dilengkapi dengan Organizer
Digital. 5
Menurut Menkominfo pada tahun 2014 bisa dikatakan hampir semua orang
menggunakan Gadget (telepon seluler), yakni sekitar 270 juta pengguna,
sementara itu jumlah sambungan internet di Indonesia memiliki 47 juta
pengguna 6. Bila kita amati di berbagai tempat mulai dari keluar rumah sepanjang
perjalanan menuju tempat tujuan, sekolah, kantor, mall sampai kendaraan umum,
begitu banyak orang disibukkan dengan Gadget-nya. Gadget menjadi magnet
yang sangat menarik dan menjadi candu, sehingga berkomunikasi melalui dunia
maya menjadi kewajiban setiap hari dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
Gadget yang paling sering dijumpai dan dimiliki oleh hampir semua orang dari
berbagai kalangan saat ini adalah smartphone.
Kecanggihan smartphone menawarkan berbagai macam fitur dan aplikasi
serta mampu mengakses internet dilengkapi juga dengan kamera dengan beragam
resolusi, mulai yang paling rendah sampai paling tinggi (sebagaimana yang tidak
terdapat pada telepon genggam sebelumnya) kecanggihan smartphone ini sudah
hampir menyerupai komputer, sehingga smartphone dapat meng-install berbagai
program dalam komputer seperti Microsoft Office, Winamp, serta media sosial
seperti facebook, twiter, path, line, whatsapp, imo, instagram, dan program-
program yang lain yang dapat memudahkan dan memanjakan kehidupan manusia.
Program-program dalam smartphone tersebut (utamanya media sosial)
memungkinkan kita berhubungan dengan jutaan orang di berbagai belahan dunia,
bahkan yang tidak kita kenal sekalipun. Dengan Gadget, interaksi sosial yang
idealnya harus bertatap muka sekarang tidak harus bertatap muka. Interaksi antar
manusia pun kini secara perlahan tergantikan dengan interaksi manusia dengan
Gadget. Kapanpun dan di manapun orang selalu tergantung dengan Gadget-nya.
Banyak orang yang lebih asyik dengan Gadget-nya ketimbang berinteraksi dengan
5
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan v 9. No 1 (Januari 2012): h, 98.
6
http://ugm.ac.id/id/berita/8776-menkominfo:.270.juta.pengguna.ponsel.di.indonesia.
Penggunaan ponsel di Indonesia. Diakses pada 16 November 2015
4
lingkungan sosial di sekitarnya. Orang lebih suka mencari teman di media sosial
ketimbang berkenalan dengan teman satu bangku di kendaraan umum. Terkadang
kita berada dalam satu ruangan yang sama namun tidak terlibat dalam sebuah
pembicaraan, semua sibuk dengan Gadget masing-masing, asyik dengan dunianya
sendiri.
Teman-teman di jejaring sosial pun nampak lebih dekat dan nyata dibanding
keberadaan tetangga kita sendiri. Orang kemudian menjadi begitu terobsesi
dengan dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Hal inilah yang
kemudian menimbulkan berbagai gangguan kepribadian seperti sikap menyendiri,
anti-sosial cenderung tidak peka dengan kebutuhan orang sekitar, individualistis
dan lain-lain. 7
Pada akhirnya Penggunaan Gadget sekarang bukan hanya sebagai alat
komunikasi semata melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama
sekali berbeda dengan interaksi tatap muka disini interaksi yang terbentuk
kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan teks atau tulisan. 8 Umpan balik
komunikasi atau dikenal dengan Feedback merupakan reaksi (tanggapan) yang
diberi penerima pesan atau komunikasi kepada penyampai pesan atau
komunikator sumber. Selain itu, umpan balik juga dapat berupa reaksi yang
timbul dari pesan kepada komunikator. 9
Sehingga komunikasi tatap muka (baik dalam keluarga maupun lingkungan
sosial yang lain) yang dianggap merupakan hal yang sangat diperlukan. Seiring
dengan perkembangan teknologi di era millenium sebagaimana peneliti singgung
sebelumnya berlangsung sangat pesat dan terjadi pergeseran komunikasi maupun
di bidang-bidang lain, sebagai implikasi dari berbagai perkembangan revolusi
komunikasi. Demam Gadget memang sedang melanda masyarakat Indonesia,
orang seperti keranjingan berbagai informasi, rasa, canda, tawa, hasrat, ekpresi,
7
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 451
8
Brotosiswoyo B Suprapto. Dampak Sistem Jaringan Global dan Pendidikan Tinggi:
Peta Permasalahan Komunikasi. NO 28/IX. Tangerang Univ Terbuka 2002
9
Elvina Ardianto, Lukiati Komals, Komunikasi Massa (Bandung : Remaja Rosdakarya)
2004. Hal 45
5
dan impian lewat jejaring sosial di dunia maya. Anak sekolah, mahasiswa,
karyawan, hingga ibu rumah tangga menggunakan Gadget.
Penelitian yang dilakukan mengenai dampak pemakaian internet yang
dilakukan oleh tim peneliti di Carnegie Mellon University menemukan bahwa
pemakaian internet yang lebih tinggi berkaitan dengan hubungan dengan anggota
keluarga. Menurutnya hubungan sosial di luar keluarga dan meningkatnya depresi
dan rasa kesepian. Internet dapan menyingkirkan hubungan sosial bertatap muka
langsung. Internet juga dapat menyebabkan orang mengubah hubungan sosial
yang kuat yang dikembangkan dalam komunitas langsung dengan hubungan
sosial lemah yang dibangun dengan web. 10
Sementara itu hasil survey yang dilakukan oleh Yugof memperlihatkan
bahwa situs jejaring sosial menjauhkan orang dari lingkungan sosialnya
mengurangi penggunaaan SMS, telepon, radio, bermain game bahkan menonton
televisi sebanyak 63% dari 1600 orang yang di survey mengungkapkan bahwa
situs jejaring sosial tersebut telah mengubah hidup mereka, karena mereka
mengaku lebih banyak berkomunikasi secara online dari pada berbicara dengan
keluarga dan temannya. Penelitian dalam bidang akademik menunjukan bahwa
jejaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan mulai dari keluarga hingga
negara dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan
masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seseorang dalam
mencapai tujuannya. 11
Tren jejaring sosial pertemanan seperti facebook tidak hanya berhenti pada
tahap pencarian teman. Para pengguna facebook menyebut jejaring ini sebagai
tempat dimana seseorang dapat menjadi dirinya sendiri dan bebas berbicara
dengan teman dekat, ibu, bapak, sepupu, pacar, teman bisnis, atau jejaring yang
lebih luas. Facebook dianggap paling aman untuk berkomunikasi selama
percakapan penting dilakukan melalui kotak pesan (inbox) dengan orang yang
dapat dipercaya.
10
Serverin J Werner dan JW Tankard Jr. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan
Terapan Di Dalam Media Masa (Jakarta; Kencana Prenada media group). 2005. Hal 464
11
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 451
6
Meskipun seorang pengguna facebook bisa memiliki 1000 teman tetapi dia
dapat memilih berkomunikasi dengan siapa, tentang apa, melalui fasilitas kotak
pesan ini sehingga dengan cara ini pengguna tidak perlu merasa ada yang
tersisihkan karena tidak diajak bicara. Akan tetapi juga sebaliknya, semua
pengguna akan ikut berpartisipasi (memberikan saran atau komentar) jika topik
disajikan di wall. Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang terdapat
pada Gadget canggih sehingga para pengguna dapat bergabung dalam komunitas
di dunia maya seperti kota asal, profesi, sekolah, untuk berinteraksi dengan orang
lain.
Terdapat fenomena dimana tidak jarang individu lebih memilih memainkan
atau menggunakan telepon selularnya, meskipun ia berada di tengah-tengah suatu
kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, berdasarkan survey
siemens mobile lifestyle III, menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih
senang mengirim dan membaca SMS atau memainkan Gadgetnya di tengah acara
keluarga yang dianggap membosankan. 12
Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh bagi remaja yang selalu ingin
tahu hal-hal yang yang baru dan unik. Kondisi usia mereka merupakan usia paling
rawan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Sering kali orang mendefinisikan
remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa atau masa
usia belasan tahun, atau sesorang yang menunjukan tingkah laku tertentu seperti
susah diatur, emosional, dan sebagainya. 13
Perlu kita ketahui bahwa pada awal tahun 2000 teknologi komunikasi mulai
berkembang dengan pesat. Gadget mulai tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat. Departemen Psikiatri Universitas Michigan melakukan
studi meta-analisis yang menggabungkan hasil dari tujuh puluh studi yang
berbeda pada empati antara tahun 1974 hingga 2009. Studi tersebut menghasilkan
bahwa mahasiswa saat ini memiliki empati yang lebih rendah dibandingkan
dengan mahasiswa tahun 1980an dan 1990an. Studi tersebut menemukan
terjadinya penurunan empati terbesar terjadi setelah tahun 2000. Mahasiswa saat
12
Nurudin, Sistem Komunikasi di Indonesia (Jakarta : Raja Grafindo Persada). 2005
13
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta Raja Grafindo Persada, 1994). Hal
2
7
ini memiliki empati 40% lebih rendah dibandingkan mahasiswa sebelum tahun
2000. 14
Perbedaan antara yang nyata dan maya, yang asli dan palsu sangat tipis dan
sulit dibedakan. Banyak orang yang suka meng update statusnya di jejaring sosial
dan mendapat simpati ataupun komentar dari teman-temannya di dunia maya. Kita
merasa memiliki begitu banyak teman padahal bisa jadi orang yang ketika di
dunia maya memberi komentar dan simpati, ketika bertemu bahkan saling tidak
peduli. Perbedaan tentunya pasti kita rasakan ketika interaksi sosial terjadi secara
langsung daripada hanya sebatas virtual. Mimik muka, bahasa tubuh, sentuhan,
mungkin tidak bisa kita rasakan secara nyata. 15
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti pada 09 Oktober
2015 di ruang 4.19, peneliti menunjukan bahwa hampir semua mahasiswa
menggunakan Gadget. Namun seringkali para mahasiswa memainkan Gadget nya
di tengah-tengah perkuliahan atau ketika perkuliahan berlangsung. Mereka juga
umumnya tergabung dengan berbagai grup di media sosial. Dari berbagai merk
dan jenis Gadget, rata-rata mahasiswa menggunakan Gadget jenis handphone
merk Samsung. 16 Dengan berbagai pertimbangan (diantaranya cukup terjangkau
dan cukup canggih) mahasiswa umumnya memilih merk Samsung dibandingkan
dengan merk-merk yang lain, dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti
padahari jumat, tanggal 09-16 Oktober 2015 di ruang 4.19 pada mahasiswa
pendidikan ilmu pengetahuan sosial semester V (Lima) dari 80 mahasiswa
menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan semuanya
menggunakan Gadget dengan berbagai merk, 36 diantaranya menggunakan
Samsung, 6 menggunakan Oppo, 4 menggunakan Asus, 4 Apple, 5 Xiamoi, 4
Evercross, 4 Lenovo, 5 Smartfren, 3 Blackberry, 1 Redmi, 2 Nokia, 4 Sony
Experia. 2 LG.
14
Sigman, A. (2010). The Impact Of Screen Media On Children: A
Eurovision For Parliament. Diunduh pada tanggal 21 September 2015 dari
http://www.ecswe.com/downloads/publications/QOC-V3/Chapter-4.pdf
15
http://bpptik.kominfo.go.id/2014/03/10/399/Gadget-dan-interaksi-sosial-2/. Diakses pada
02 Oktober 2015.
16
Observasi Peneliti pada 09 Oktober 2015.
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang didapatkan peneliti dengan cara
observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa mahasiswa semester
V (Lima) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, maka dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih
tekonologi informasi dan komunikasi mengakibatkan pola interaksi
mengalami perubahan.
2. Penggunaan media sosial sebagai media komunikasi mengakibatkan
individu lebih menyukai komunikasi via gadget dibandingkan komunikasi
tatap muka.
3. Hampir semua mahasiswa menggunakan Gadget sebagai alat komunikasi,
sehingga menjadikan gadget sebagai sebuah kebutuhan.
9
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana dampak penggunaan
Gadget terhadap interaksi sosial pada mahasiswa semester V (Lima) Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan Gadget terhadap inteaksi sosial pada mahasiswa semester V
(Lima) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu
10
F. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran
terkait dengan dampak penggunaan Gadget.
2. Diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasi/referensi
bagi penelitian selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang berminat
mendalami studi tentang dampak penggunaan Gadget.
3. Diharapkan dapat mengembangkan khazanah keilmuan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Kegunaan Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat
terutama bagi:
1. Peneliti
Diharapkan hasil temuan penelitian ini memberi kontribusi
pengalaman pilan bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori secara
empiris yang sejalan dengan disiplin ilmu peneliti.
2. Mahasiswa
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pembelajaran
terhadap mahasiswa, khususnya mahasiswa semester lima dalam
menggunakan Gadget, supaya dapat memberikan dampak dan
pengaruh yang bersifat posotif terhadap kehidupan sosialnya.
3. Universitas
Diharapkan hasil temuan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi pemikiran atau saran-saran atau kebijakan kampus
khususnya terkait dengan penggunaan Gadget dikalangan mahasiswa.
BAB II
PENDEKATAN TEORITIK
1
Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008). Hal 1045
2
Nurlaelah Syarif, Pengaruh Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi
Interpersonal Siswa SMK IT Airlangga Samarinda, (eJurnal Ilmu Komunikasi Univ.
Mulawarman, 2015) h. 218
3
Ibid., h. 218
11
12
2. Definisi Gadget
Diantara pengertian Gadget sebagai berikut yaitu menurut Merriam
Webster yaitu an often small mechanichal or electronic device with
practical use but often thought of as a novelty . Yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah sebuah perangkat mekanik atau elektronik dengan
penggunaan praktis tetapi sering diketahui sebagai hal baru. 5 Gadget
mempunyai banyak definisi yang berbeda satu dengan yang lainya, Gadget
merujuk pada suatu peranti atau instrument kecil yang memiliki tujuan dan
fungsi praktis spesifik yang berguna.
Selain itu, dewasa ini Gadget lebih merupakan suatu media (alat) yang
dipakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah
kegiatan komunikasi manusia, kini kegiatan komunikasi semakin
6
berkembang semakin lebih maju dengan munculnya gadget. Dalam kamus
Oxford terdapat perbedaan antara gadget dengan barang elektronik yang
biasa digunakan orang-orang. Perbedaan tersebut yaitu unsur kebaruannya
yang terus berkembang dari hari ke hari. Gadget merupakan objek teknologi
seperti perangkat atau alat yang memiliki fungsi tertentu dan sering
dianggap hal baru. Gadget merupakan alat mekanis yang menarik, karena
selalu baru sehingga menimbulkan kesenangan baru kepada penggunanya.
Menurut kamus Oxford kata gadget pertama kali muncul pada abad ke 19.
Awalnya gadget digunakan sebagai nama tempat untuk menyimpan item
teknis tertentu dimana orang tidak dapat mengingat nama item tersebut. 7
Dengan demikian, gadget merupakan sebuah alat mekanis yang terus
mengalami pembaruan (upgrade) selain untuk membantu memudahkan
4
Ibid., h. 218
5
Merriam-Webster, Appl Copyright 2010-2016 Stanfy Corp, Version 2.0.
6
Lucia Tri Ediana P dan F Anita Herawati, Segmentasi Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi. Jurnal.Hal 2
7
Id.m,wikipedia,org/wiki/Oxford_English_Dictionary
13
8
Agusli, R. Panduan Koneksi Internet 3G & HSDPA di Handphone & Komputer. Jakarta:
Mediakita 2008
9
Nurlaelah Syarif, Pengaruh Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi
Interpersonal Siswa SMK IT Airlangga Samarinda, (eJurnal Ilmu Komunikasi Univ.
Mulawarman, 2015) h. 219
14
10
Fiati, Rina. Akses Internet Via ponsel, (Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta). 2005
11
Ina Astari Utaminingsih, Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap
Interaksi Sosial Remaja. 2006. Hal 12
15
12
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 455
16
13
Badwilan, Rayan Ahmad, Rahasia Dibalik Handphone, (Jakarta: Darul Falah). 2004
14
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 456
17
15
Soerjono Soekanto: Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 53
16
Kimball Young dan Raymond, W. Mack: Sociology and Social Life, (New York:
American Book Company, 1959), hlm. 137 dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm 55
17
Gillin dan Gillin, Cultural Sociology, a revision of An Introduction to Sociology, (New
York: The Macmillan Company, 1954), hlm. 489 dalam Soerjono Soekanto: Sosiologi Suatu
Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm 56
18
18
Soerjono Soekanto: Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 55
19
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 62
19
memberi reaksi atau respon atas gerakan atau tindakan tersebut maka
telah terjadi komunikasi.
Adapun faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial; Faktor
Imitasi, Sugesti, Identifikasi dan Simpati. Faktor Imitasi merupakan
dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Tarde faktor imitasi ini
merupakan satu satunya faktor yang mendasari atau melandasi
interaksi sosial.
Faktor Sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri
sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umunya
diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Peranan
sugesti dan imitasi dalam interaksi sosial hampir sama satu dengan
yang lain, namun sebenarnya keduanya berbeda. Dalam hal imitasi
adalah pasif. Dalam arti bahwa yang di-imitasi tidak dengan aktif
memberikan apa yang diperbuatnya.
Faktor Identifikasi merupakan suatu sitilah yang dikemukakan
oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi, khususnya psikoanalisis.
Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama)
dengan orang lain. Pada proses identifikasi ini seluruh norma-norma,
cita-cita, sikap dan sebagainya itu dari anak sendiri, dan anak
menggunakan hal tersebut dalam perilaku sehari-hari. Segala sesuatu
yang diperbuat oleh orang tua akan dijadikan tauladan bagi anak-
anaknya. Misal pada perkembangan anak, mula-mula anak
mengidentifikasi diri pada orang tuanya, tetapi kemudian setelah anak
masuk sekolah, tempat identifikasi dapat beralih dari orang tua kepada
gurunya atau kepada orang lain yang dianggapnya bernilai tinggi dan
yang dihormatinya.
Faktor Simpati merupakan rasa tertarik kepada orang lain, oleh
karena simpati merupakan perasaan, maka simpati timbul tidak atas
dasar logis rasional melainkan atas dasar emosi atau perasaan. Simpati
berkembang dalam hubungan individu satu dengan individu yang lain,
demikian pula antipasti. Dengan demikian interaksi sosial yang
20
20
Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Yogyakarta: andi) 2003 . hal 72-74
21
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm 64-65
22
J.Dwi Narwoko, Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan (Jakarta :
Kencana) 2007. Hal 58-62
21
23
Ibid. hal 64-70
22
25
Nesy Aryani Fajrin Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Pola Pemikiran
Remaja Di era Globalisasi (Program Studi Sosiologi Agama. Fakultas Ushuludin dan Pemikiran
Islam.Universitas Islam Negeri Yogyakarta). 2013
26
Anggit Purnomo, (Hubungan Antara Kecanduan Gadget (Mobile Phone) dengan Empati
Pada Mahasiswa), Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2014
24
GADGET
MAHASISWA
INTERAKSI SOSIAL
DISASOSIATIF
ASOSIATIF
- Persaingan
OO
- Akomodasi - Pertentangan
- Asimilasi
- Akulturasi
27
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012). Hal 91
25
26
27
Transkip
Wawanc
ara
6. Konsulta x Xx
si hasil
transkip
wawanca
ra dan
analisis
data Bab
IV
7. Penulisa x x x
n
Laporan
Penelitia
n BAB I-
V
B. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
deskritif kualitatif dimana peneliti berusaha untuk menguraikan temuan hasil
penelitian dengan menggunakan kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur yang
logik, serta menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan yang satu dengan
lainnya. Pendekatan kualitatif dipilih karena dapat mempresentasikan karakteristik
penelitian secara baik, dan data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam,
dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Pendekatan kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah. 1 Karena itu, sifat penelitian ini adalah naturalistik dan mendasar atau
bersifat kealamiahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan Pengaruh
1
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Alfabeta, 2012). h. 1
28
2
Sugiyono, op.cit., h. 53-54.
29
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti itu
sendiri. 4 Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi,
seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian untuk selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi
terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan
tehadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Peneliti kualitatif sebagai
human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulannya atas temuannya.
Instrumen teknis yang dipakai peneliti adalah dengan pedoman
wawancara yang digunakan sebagai acuan dalam proses wawancara. Peneliti
akan terjun langsung kelapangan untuk melakukan pengumpulan data, analisis
data dan membuat kesimpulan.
3
Hasil Observasi Peneliti 09 Oktober 2015
4
Sugiyono, op.cit., h.59
30
1. Observasi
Observasi adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan
mencatatnya pada alat observasi. 5 Observasi dalam penelitian ini dilakukan
untuk mencari partisipan yang akan diwawancarai oleh peneliti dengan
kriteria mahasiswa yang menggunakan smartphone canggih dan mahassiswa
yang menggunakan smartphone biasa dengan data yang sudah diperoleh.
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan
dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui
saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai
sebagai sumber data. 6 Wawancara ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu
wawancara pembuka, wawancara inti dan terakhir member check yang
dilakukan dengan cara mendiskusikan kembali hasil penelitian kepada
sumber-sumber data yang telah memberikan data. 7
Wawancara pembuka yaitu dimulai dengan perkenalan profil
partisipan, wawancara ini dilakukan selama 10-20 menit, lalu peneliti dan
partisipan membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk
melakukan wawancara ketahap selanjutnya yaitu wawancara inti dimana
wawancara ini dilakukan untuk menemukan jawaban atau hasil dari
perumusan masalah yang telah ditentukan, wawancara ini dilakukan selama
kurang lebih 35-45 menit.
Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara yang telah dilakukan
oleh narasumber dalam bentuk transkrip wawancara. Selanjutnya, tahap
terakhir member check dimana peneliti mendiskusikan kembali hasil
wawancara yang berupa transkip wawancara untuk disepakati oleh peneliti
dan narasumber agar data tersebut valid sehingga data semakin dipercaya.
Dalam penelitian ini partisipan yang akan diwawancarai berjumlah
enam mahasiswa yaitu, terdiri dari; tiga mahasiswa yang menggunakan
5
Wina Sanjaya, op. cit., h 270
6
Ibid., h. 263
7
Sugiyono, op.cit., h.129.
31
8
Ibid., h. 74
9
Ibid., h. 89
32
10
Ibid., h. 92
11
Ibid., h. 117
12
Ibid., h. 117
13
Idid., h. 125
33
14
Ibid., h. 124
15
Ibid., h. 129
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
Pada bab ini peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam
yang dilakukan terhadap narasumber yang peneliti sebut sebagai
partisipan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik
wawancara terstruktur, sebagai bentuk pengumpulan data dan informasi-
informasi dengan partisipan. Data primer berasal dari hasil wawancara,
sedangkan data sekunder berupa dokumentasi.
Dalam bab ini pula peneliti mencoba untuk mendeskripsikan
bagaimana pengaruh penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada
mahasiswa semester V jurusan Pendidikan IPS, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain membahas hasil penelitian, pada bab
ini juga peneliti mencoba untuk menguraikan gambaran umum objek
penelitian, informasi partisipan dan diskusi.
34
35
1
Profil Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015
36
115 mahasiswa. Pada tahun 2013 kembali menurun menjadi 111 mahasiswa,
begitu pun pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 98 mahasiswa. 3
Tujuan didirikannya Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ini sesuai dengan misi yakni guna menyiapkan tenaga ahli ilmu sosial dan
guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian professional dan sosial. Dengan demikian lulusan Jurusan
Pendidikan IPS diharapkan mampu tidak hanya sebatas sebagai tenaga
pendidik melainkan juga menyiapkan ilmuwan-ilmuwan sosial islami,
nasionalis, dan berperi kemanusiaan. 4
Selain itu, tujuan didirikannya jurusan IPS adalah untuk
mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
untuk tingkat SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK, dengan demikian dapat
menjadikan lulusan Jurusan Pendidikan IPS sebagai tenaga ahli untuk
mengadakan penelitian dalam bidang ilmu sosial.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang ada di
tengah masyarakat, lulusan Pendidikan IPS diharapkan mampu memiliki
kemampuan dan bertanggung jawab terhadap karir di berbagai lapangan
kerja yang berkaitan dengan pendidikan IPS: kemampuan berwirausaha
terkait bidang IPS/pendidikan secara umum. Menyiapkan sarjana yang
memiliki kemampuan beradaptasi di dalam lingkungan Sosial-Ekonomi
yang berbeda-beda dan berubah dengan cepat sambil senantiasa
mengembangkan dan membangun kesadaran terhadap pentingnya
pendidikan IPS. Akhirnya para tujuan lain Jurusan Pendidikan IPS adalah
menyiapkan sarjana yang memiliki kemampuan menulis, presentasi, dan
2
Ibid.,
3
Data Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015
4
Profil Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015
37
C. Informasi Partisipan
Dalam upaya mencari informasi tentang pengaruh penggunaan gadget
terhadap interaksi sosial pada mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan
IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti melibatkan partisipan untuk
dijadikan sumber penelitian yang berjumlah enam mahasiswa/i. Tiga
diantaranya adalah yang menggunakan handphone canggih dan tiga
diantaranya menggunakan handphone biasa.
Penting sekali peneliti mendeskripsikan informasi dan latar belakang
partisipan pada bab ini sehingga diharapkan mampu mempelajari konteks
dan situasi penelitian. Berikut adalah informasi partisipan:
Partisipan perempuan berinisial EF (21 Th), merupakan mahasiswi
aktif dengan konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, berasal dari Kota Bogor, Jawa Barat. Saat ini EF
menggunakan Smartphone Asus Zenfone 2. Smartphone tersebut dia
gunakan sejak tahun 2015. Berbagai aplikasi telah dia pasang/install karena
tipe smartphone tersebut memang memungkinkan untuk dipasang aplikasi-
aplikasi seperti Blackberry massanger, Path, Line, Facebook, Twiter dan
Instagram.
Partisipan kedua berjenis kelamin laki-laki berinisial R (22 Th),
mahasiswa asal Jakarta Selatan, pengguna smartphone Samsung Galaxy V.
Dia adalah mahasiswa konsentrasi Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta . Dia tergabung dalam berbagai grup-grup di
media sosial atau aplikasi chatting, seringkali grup-grup tersebut
5
Ibid
38
OPERATION TAHUN DI
No. NAMA MERK HP
SYSTEM PAKAI
1. Rista Maryani Lenovo Android 2015
2. Yuli Ocbiani Samsung Andoid 2014
3. Dewi Purnamasari Sony Andoid 2014
4. Nurkholisoh Samsung Andoid 2014
5. Hanifah Samsung Andoid 2013
6. Nadwatul Khoiroh Samsung Andoid 2014
7. Tiara Andriani BB BB 2012
8. Isnina Intan Cahya Lenovo Andoid 2015
9. Sherlyna Febiyanti Sony Ericsson Andoid 2015
10. Sandra Samsung Andoid 2015
40
OPERATION TAHUN DI
No. NAMA MERK HP
SYSTEM PAKAI
Uyun Mustafidah Samsung
1. Android 2015
Galaxy A3
2. Paramita Iphone 4S IOS 2014
3. Miftah Samsung Duos Android 2014
Riyadi Samsung galaxy
4. Android 3024
v
5. Sidik Asus Zenvone Android 2014
6. Abdul Jalil Oppo Neo Android 2014
7. Iqbal Maulana Sony Experia Android 2014
8. Ali Machsun Oppo Joy Android 2014
9. Tara Xiaomi Android 2015
10. Lillah Blackberry Android 2015
11. Nur Isma Smartfren Android 2015
12. Nur Alika Xiaomi Android 2015
Sadiah Samsung
13. Android 2014
Galaxy Ace3
14. Siti Nurhikmah Nokia Android 2014
15. Desi Setiawati Evercross Android 2014
16. Elieza F Concetta Asus Zenfone Lollipop 2015
Syiffa Syadiah Samsung G
17. Kitkat 2015
Prime
Siti Rohaya Samsung
18. Android 2014
Galaxy GT
Hiazatul Fauziah Samsung
19. Android 2014
Galaxy Chat
20. Hafidz Akbar Evercross A7L Kitkat 2015
21. Anugrah Ramadhan Evercross A75w Kitkat 2015
22. Annisa Nur Hikmah Samsung Young Android 2013
Sandra Samsung
23. Android 2015
Galaxy V
24. Ikhwan Yasin Samsung Android 2015
25. Sihab Ubaidillah Redmi 2 Android 2015
26. Baiturrahman Blackberry Blackberry 2013
27. Syahreza Amri Nokia c6 Java 2011
28. Dira Samsung Ace3 Android 2013
29. Ani M Balaxy Tab 4 Jelly Bean 2014
30. Rahmina H Lenovo A6000 Kitkat 2015
31. Riva atun Asus Zenfone Android 2015
Eka Esti Samsung galaxy
32. Kitkat 2015
V
33. Syifa N H Smartfren U2 Android 2014
Sadiyah Samsung Young
34. Jelly Bean 2013
2
41
6
......memudahkan komunikasi sama orang yang lebih jauh dari kita....
6
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
43
....misal di televisi belum beritanya dan dari gadget kita sudah tau duluan
10
info tersebut sudah terupdate
7
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
8
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
9
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
10
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
44
.....saya jualan online jadi kalo ngubungin temen/orang itu mudah,.. kalo
langsungkan waktunya terbatas (ruang geraknya), toh kalo kerudung itu
bukan kebutuhan sehari-hari dan tidak bisa di daur ulang, jadi harus
11
online karena peluangya lebih gede mencakup orangnya lebih banyak
Iya, ngubungin lewat medsos kan untuk janjian, buat ketemu bareng kan
13
susah jadi janjian dulu biar ketemu atau ngobrol bareng....
Karena ngehargain teman jadi (gadget) di taroh di tas atau di saku atau
14
di taroh di depan kita aja.....
15
Biasanya kalo kita lihat handphone harus taroh ditas,...
11
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
12
Wanwancara dengan R 02 Maret 2016
13
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
14
Wawancara EF 02 Maret 2016
15
Wanwancaea dengan W 03 Maret 2016
45
...kita juga selain komunikasi lewat gadget kita juga masih sering
16
ketemu
16
Wanwancara dengan EF 02 Maret 2016
17
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
18
Wanwancara dengan T 03 Maret 2016
46
hampir semua aplikasi medsos atau chat saya install, seperti BBM,
facebook, whatsApp, Line, instagram. Kalau yang sering di pakai sih
whatsApp karena saya tergabung dalam grup, jadi takut ada informasi
kelas atau yang lainya.... 20
19
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
20
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
21
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
22
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
47
...di dalam handphone banyak aplikasi yang saya suka misal e-book,
game, musik dan media sosial 23
23
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
48
...paling rasanya bete kan kita tiap hari megang handphone jadi bingung
mau ngapain gitu, kaya hidupnya hampa yang biasa kita lakukan terus
tiba-tiba ngga ada ngga kita lakukan kaya ada yang beda... 25
Paling kurang lebih 14 jam, jujur saya juga bangun tidur langsung
megang handphone sampai mau tidur pun tidak lepas dengan gadget, dan
kalo ada waktu setelah aktifitas di luar jam kuliah saya main gadget 27
24
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
25
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
26
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
27
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
28
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
49
Kalau misalnya ada waktu luang sih saya luangin megang handphone
tapi kalo lagi kuliah saya ngga buka, kalo saya kosong berarti ya saya
megang handphone 29
Sehari kumpul bareng temen, kalo kumpul belajar kan di kelas selalu
kumpul, kumpul sama teman dalam sehari empat jam 31
Lebih dari dua jam, kalo temen kuliah pasti sehabis ngampus,.. 32
29
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
30
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
31
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
32
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
50
Sekarang udah jarang ngumpul ama temen, lebih sering di rumah, karena
di rumah banyak sodara jadi lebih memilih untuk berkumpul dengan
keluarga, karena enak interkasinya secara langsung, main gadget jarang
kalo udah lagi kumpul ama sodara ya handphone di taroh di kamar atau di
diamkan dulu 33
Biasanya yang pasti ngobrol ya, cerita-cerita, ya gimana sih, kalo ketemu
ya pasti mengobrol,.. 35
...kita omongin di obrolan itu entah dari pelajaran atau pasangan masing-
masing, karena kita kalo lagi ngumpul bawa pasangan masing-masing
jadi obrolannya campur apapun ya kita ceritakan sharing dengan
teman 36
33
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
34
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
35
Wawanca ra denganW 03 Maret 2016
36
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
37
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
51
Saya kan suka nya main game di handphone ya, saya fokus di game
terus, saya di ajak ngobrol sama temen dan saya ngga tau dia ngomong
apaan karena saking asiknya main game, terus kata temen yang ceritanya
eh lu dengerin gue ngga sih terus saya bilang maaf tadi ngga
kedengaran soalnya asik main game 38
Nah itu dia sering suka khilafnya kaya gitu emang, justru hal hal yang
lebih menarik dengan yang jauh saya pengen menyampaikan apa yang
saya rasa di bandingin saya mendengarkan apa yg dia rasa, saya lebih
tertarik ke handphone,... karena saya lebih suka menceritakan kisah hidup
38
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
39
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
40
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
52
saya ketimbang saya harus mendengarkan kisah orang lain, jadi kalo ada
orang lain cerita saya kurang respon 41
Respon pertama, jujur saya lebih respon ke telepon atau sms karena kalo
telepon dan sms lebih urgent, jadi kalo ada telepon masuk atau ada sms
saya lihat dulu dari siapa kalo ada yang penting saya bilang atau izin buat
terima telepon itu. 42
41
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
42
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
43
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
44
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
53
Perasaanya ya bete aja, kalo misalkan sudah lama ngga ketemu pengen
reunian udah komunikasi cape-cape lewat medsos buat nyatuin temen-
temen, eh tau nya pada main handphone sendiri, ya kecewa 45
Rasanya ngga enak aja apa artinya kita ngumpul kalo pada akhirnya
main hp, percuma gitu ka buat ngumpul ya ini sih kalo lagi ngumpul
banyak orang, kalo cuma ngobrol berdua sih ngga apa-apa lah ngga
masalah 47
Kalo saya sih ya itu kalo misalkan dia sekali buka handphone berarti itu
ada yang penting tapi kalo dia sering ya saya harus negur, tapi kalo selagi
dia masih respon saya sih ngga apa-apa karena masih ngedengerin saya
ngomong gitu 48
45
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
46
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
47
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
48
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
54
Ketemu langsung, kalo secara langsung lebih enak aja, kalo lewat
medsos komunikasinya kurang, yang namanya manusia kan makhluk
sosial, jadi harus ada interaksi langsung. 50
49
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
50
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
55
Enak secara langsung, karena misalkan ngga kita tuh masih suka ada
yang nyangkut di pikiran terus kalo di media sosial masih banyak yang
lupa kalo ketemu langsung reflek ngomong nya banyak sampe detail juga
, ngetik di sms kan lebih cape kadang-kadang ya pake voice note 51
Saya itu tipe orang yang kalo ngobrol harus cari orang yang nyambung
dulu, jadi saya termasuk orang yang susah untuk interaksi secara
langsung, karena saya lebih sering komunikasi di handphone atau gadget
lewat media sosial atau sms, dan menurut saya, interaksi yang
menyenenangkan itu ya adanya timbal balik seumpama saya nge-love dia
dan dia juga nge-love balik saya jadi ada kesenangan sendiri walaupun
interaksi di dunia maya atau interaksi secara tidak langsung 52
51
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
52
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
53
Wawancara dengan EF 02 Maret 2016
56
...waktu itu sempat jualan sepatu dan memasang DP sepatu futsal jualan
di online, pernah jadi konsumen juga beli sepatu ketipu dengan barangnya
tidak sesuai dengan ukuran 54
Saya lebih kearah konsumtif kak, sering beli di online, tapi biasanya
kecewa kalo bukan sama temen yang kita kenal karena barangnya kurang
memuaskan, kalo sama temen kan bias nanya atau lihat sampelnya
dulu 55
Aku lebih ke konsumen, pernah waktu itu pesan baju di online tapi pas
dateng malah kurang puas sama barangnya. Makanya sekarang-sekarang
sih kalo mau beli apa-apa mending ke mall atau pesen ama temen yang
udah kita kenal gitu 56
Pernah beli tapi karena barangnya kurang cocok jadi kecewa sampe
sekarang udah ngga mau beli-beli di online lagi mending sekalian aja ke
toko nya 57
Kalo ke konsumen saya lebih suka lihat barangnya lansung dari pada di
online shop dan saya tidak tertarik untuk berjualan di online 58
54
Wawancara dengan R 02 Maret 2016
55
Wawancara dengan T 03 Maret 2016
56
Wawancara dengan W 03 Maret 2016
57
Wawancara dengan IA 02 Maret 2016
58
Wawancara dengan U 03 Maret 2016
57
....disini interaksi yang terbentuk kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan
teks atau tulisan. 59
59
Brotosiswoyo B Suprapto. Dampak Sistem Jaringan Global dan Pendidikan Tinggi:Peta
Permasalahan Komunikasi. NO 28/IX. Tangerang Univ Terbuka 2002
58
terjadi komunikasi, interaksi sosial dimulai pada saat orang saling menegur,
berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Walaupun
orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak
saling menukar tanda interaksi sosial telah terjadi. Berbeda jika sebaliknya;
Ketika dua orang bertemu dan mereka saling menyadari keberadaan keduanya pada
saat itu sudah terjadi interaksi. Meskipun diantara keduanya tidak terjadi
percakapan. Berbeda apabila keduanya tidak menyadari dengan tidak melihat atau
mendengar atau apa pun yang dapat dirasakan oleh panca indra, maka tidak terjadi
interaksi. 60
60
Soerjono Soekanto: Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 55
59
Gadget sudah menjadi kebutuhan mendasar manusia modern saat ini yakni saat
dimana pertukaran informasi sangat cepat sehingga manusia membutuhkan alat yang
bisa menjawab kebutuhanya tersebut. 61
61
Agusli, R. Panduan Koneksi Internet 3G & HSDPA di Handphone & Komputer. Jakarta:
Mediakita 2008
60
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama, persaingan, dan dapat juga
berbentuk pertentangan atau pertikaian.Gillin dan Gillin pernah mengadakan
penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial
yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yang pertama proses yang
asosiatif (akomodasi, asimilasi dan akulturasi), yang kedua adalah proses yang
disasosiatif yakni persaingan dan pertentangan. 62
Bertemunya manusia secara fisik belaka tidak dapat menghasilkan kebutuhan hidup
dalam suatu kelompok sosial, kebutuhan hidup tersebut dapat diperoleh apabila
manusia saling bekerja sama, saling berbicara dan seterusnya untuk mencapai tujuan
bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan sebagainya. 63
62
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm 64-65
63
Gillin dan Gillin, Cultural Sociology, a revision of An Introduction to Sociology, (New
York: The Macmillan Company, 1954), hlm. 489 dalam Soerjono Soekanto: Sosiologi Suatu
Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm 56
61
berlama-lama memainkan gadget atau smartphone dan yang Kelima, merasa tidak
bisa hidup tanpa gadget atau smartphone. 64
Selain itu pula, ternyata didapati lima partisipan (EF, R, IA, T dan U)
mengabiskan waktu bersama teman jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
memainkan gadget telekomunikasi, kalau sebelumnya dalam memainkan
gadget telekomunikasi partisipan menghabiskan waktu hampir selama 14
jam dalam sehari maka ketika bersama dengan teman mereka hanya
menghabiskan waktu 2-3 jam. Itu pun biasanya dilakukan ketika mereka
berada di kampus. Begitu pun dengan partisipan EF dan T, bagi keduanya
mereka menghabiskan waktu selama 2-4 jam, itu pun biasanya dilakukan
setelah aktifitas perkuliahan atau ketika mereka berada di kampus.Dengan
kata lain waktu yang digunakan untuk memainkan gadget telekomunikasi
jauh lebih banyak dibandingkan dengan waktu berkumpul dengan teman.
Teman-teman di jejaring sosial pun nampak lebih dekat dan nyata
dibanding keberadaan tetangga kita sendiri. Orang kemudian menjadi begitu
terobsesi dengan dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gangguan kepribadian
seperti sikap menyendiri, anti-sosial cenderung tidak peka dengan
kebutuhan orang sekitar, individualistis dan lain-lain. 65
Pengalaman ini hampir dialami oleh partisipan, seperti misalnya
partisipan EF, dia seringkali ditegur oleh temannya lantaran terlalu fokus
dengan gadget sehingga dia tidak mendengarkan apa yang temannya
sampaikan. Begitu juga dengan partisipan W, dimana dia lebih asyik
memainkan game di gadget telekomunikasinya sehingga dia ditegur oleh
temannya. Pengalaman lain di alami oleh partisipan R karena terlalu fokus
dengan gadget ketika berada dalam KRL dia harus menaiki kereta lagi
karena stasiun yang dituju sudah terlewat.
64
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 456
65
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat.(Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 451
63
66
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat.(Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 451
64
Pertama, Aspek Psikologis yakni banyaknya pesan melalui SMS yang berisi ajakan-
ajakan bersifat rasisme dapat mempengaruhi kondisi psikologi seseorang, contohnya
yang marak ditemukan adalah pesan yang berisi pemboikotan barang produksi
Amerika, selain itu juga terdapat peredaran pesan teks, gambar, maupun video yang
bersifat pornografi mudah akses keluar masuk pesan tersebut melalui gadget ponsel
membawa dampak negatife terutama untuk generasi muda sekarang ini. Kedua,
Aspek Sosial yakni, Salah satu hal yang sering terjadi adalah tindakan seseorang
yang membiarkan gadget miliknya tetap aktif atau hidup sehingga mengeluarkan
bunyi nyaring. Hal ini jelas mengganggu konsentrasi serta mengejutkan orang-
orang disekitarnya seperti ketika sedang rapat bisnis, di rumah sakit, di tempat-
tempat ibadah dan lain-lain, selain itu penggunakaan gadget sebagai media
komunikasi secara langsung (tatap muka) sering terjadi kesalahpahaman dalam
pemaknaan pesan melalui komunikasi secara tidak langsung. 67
67
Badwilan, Rayan Ahmad, Rahasia Dibalik Handphone,(Jakarta: Darul Falah). 2004
65
Media tatap muka dianggap memiliki kehadiran sosial yang sangat berarti
sedangkan yang ditulis (teks) adalah yang paling rendah. Fenomena komunikasi
melalui gadget atau smartphone sekarang ini bagi sebagian orang tampaknya lebih
menarik daripada berkomunikasi secara langsung (tatap muka). Gejala ini yang oleh
Walhter (2004) disebut komunikasi hyperpersonal yakni komunikasi dengan
perantara jaringan internet yang secara sosial lebih menarik dari pada komunikasi
langsung. Fasilitas chating pada smartphone memberikan atau dapat meningkatkan
efektifitas pesan komunikasi dengan mendayagunakan emoticon untuk membantu
mengekpresikan perasaan serta teks dan grafis sehingga efektivitasnya dapat
mengimbangi komunikasi tatap muka. 68
68
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat.(Jakarta: Media Bangsa) 2013. Hal 455
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Gadget terhadap interaksi sosial pada mahasiswa semester V (lima) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada dua,
yaitu: pertama, pengaruh penggunaan gadget terhadap diri mahasiswa,
kedua, pengaruh penggunaan gadget terhadap interaksi dengan mahasiswa
lain.
Penggolongan pertama peneliti menggunakan Teori Kehadiran Sosial
(Social Presence Theory) yang dikembangkan oleh John Short, Ederyn
Williams dan Bruch Christie (1976). Inti dari teori ini adalah terjadinya
komunikasi hyperpersonal dimana terjadi komunikasi dengan perantara
jaringan internet yang secara sosial lebih menarik dari pada komunikasi
langsung. Teori lainya adalah Teori ketergantungan gadget telekomunikasi
Paula Pile, asumsi dasarnya adalah penggunaan gadget telekomunikasi dan
juga fitur yang ada didalamnya dapat menyebabkan seseorang mengalami
disfungsi sosial.
Penggolongan kedua peneliti menggunakan teori interaksi sosial
Gillin dan Gillin, baginya terdapat dua bentuk interaksi sosial, yakni
asosiatif (kerjasama) dan disasosiatif (pertentangan).
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode pendekatan kualitatif deskritif, dimana peneliti berusaha untuk
menguraikan temuan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat dalam suatu struktur yang logik, serta menjelaskan konsep-konsep
dalam hubungan yang satu dengan lainnya. Pendekatan kualitatif deskriptif
dipilih karena dapat mempresentasikan karakteristik penelitian secara baik,
dan data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna
sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
66
67
Buku
Ahmad Rayan, Badwilan, Rahasia Dibalik Handphone, Jakarta: Darul Falah). 2004
Eastwood, John, Oxford Learner Dictionary. UK: Oxford University Press 2009
Elly Setiyadi, dan Kolip, Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial ; Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenada
Media, 2011
Rayan Ahmad ,Badwilan, Rahasia Dibalik Handphone, Jakarta: Darul Falah. 2004
Rina , Fiati,. Akses Internet Via ponsel, Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. 2005
69
70
Suyanto Bagong, dan J.Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan
(Jakarta : Kencana) 2007.
Jurnal
Herawati F Anita dan Lucia Tri Ediana P, Segmentasi Mahasiswa Program Studi
Ilmu Komunikasi. Jurnal
Skripsi
Website
http://bpptik.kominfo.go.id/2014/03/10/399/Gadget-dan-interaksi-sosial-2/. Diakses
pada 02 Oktober 2015.
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
E. F : Partisipan
E.F : Waalaikumsalam, iya kak boleh, kebetulan lagi istirahat soalnya tadi abis
ngomongin jadwal observasi sama dosen di jurusan .. (tersenyum).
P : Nama panjangnya siapa?
E.F : Alasanya kalo pake gadget/handphone (batuk) bisa dipakai kemana mana,
dan aplikasinya sudah mulai banyak, terus memudahkan buat nelvon dengan
orang yang jauh kalo pergi kemana mana buat nunjukin arah jalan terus nya
apayah jdi klo nyari informasi kita ngga harus buru-buru pergi ke perpuskan
kan dan kalo diskusi dikelas kita bisa searching langsung
E.F : Manfaatnya banyak ka, kalo misalkan gadget itu ehhh referensinya lebih
banyak tidak harus jauh-jauh ke perpus di handphone/smartphone juga bisa
di bawa kemana mana tinggal koneksikan internet saja, terusnya itu sekarang
kalo harus menelvon tidak harus ke wartel dulu kan di hp udah kaya gitu
E.F :kalo saya lihat makin kesini makin banyak sebagai kebutuhan, karena saya
jualan online jadi kalo ngubungin temen / orang itu mudah, perlu gadget
entah handphone atau laptop, yang penting bisa menggunakan buat
komunikasi dengan orang lain, orang semakin kesini sibuk dengan urusan
masing-masing jarang bisa untuk ketemu jadi dengan gadget bisa via suara
video call walapun tidak ketemu langsung walapun orang itu jauh sekalipun
di luar negeri, jadi memudahkan untuk hmmm menjalankan keseharian
terutama untuk orang-orang yang keseharianya sibuk, membutuhkan alat-
alat yang canggih dan prosesnya cepat.
E.F : Ya mungkin ada 18 jam, hehe sisa nya kan tidur tersenyum
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
E.F : Perasaanya, ya sedih sih karena rusak kan, terus perasaan nya gak enak ka,
udah kebiasaan make gadget terus tiba tiba ngga ada atau rusak ya ada
perasaan sedih sama keselnya juga sih, kaya ada yang kurang kalo tidak ada
gadget
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman amu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
E.F : Ada ka temen SMP rasanya beda aja kalo temen dulu maksudnya temen
SMP sebelum megang gadget pertemannya lebih kerasa simpati dan
kekeluargaanya dapet, terus emosional satu sama lainya lebih dapet soalnya
pada saat itu lebih sering ketemu, beda dengan temen yang pas kita sudah
kenal gadget, memang sih kita temenan di gadget itu lebih sering lewat
gadget jadi kaya Cuma numpang lewat aja kaya Cuma sekedar kenal
kekeluargaan nya kurang aja, persahabatanya kurang deket jadi kaya teman
biasa, tapi kita seminggu sekali biasanya kumpul,
E.F : yah karena aku juga sambil jualan sih ka jadi hampir setiap waktu ngecek
sering buka gadget, tapi pas ada waktu kulah jadwal kuliah ya ngga mainin
gitu, terus apayah ya paling yang sering intensya abis maghrib sampe jam
sepuluh malem sisanya cuma selinga selingan aja
E.F : kalo ketemu temen lama biasanya kita ngobrol biasa tentang seputar
kegiatan masing-masing selebihnya kita nostalgia, diskusi tentang masa
depan dan tugas-tugas masing- masing di kampusnya terus main kartu itu tdk
pernah lepas dari ketika kita ngumpul selalu main kartu hehe dan paling
makan-makan dan jalan jalan ka, ..(tertawa).
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
E.F : Respon pertama, jujur saya lebih respon ke telvon atau sms karena kalo
telvon dan sms lebih urgent, jadi kalo ada telvon masuk atau ada sms saya
lihat dulu dari siapa kalo ada yang penting saya bilang atau izin untuk
mengangakt telvon itu, tersenyum..
P : Bagaimana cara mengatur diri anda dalam menggunakan gadget ketika anda
sedang berinteraksi secara langsung?
E.F : Karena ngargain teman jadi di taroh di tas atau di saku, di taroh di depan
kita aja, kalo bunyi atau nyala cuma di lihat aja kalo tidak penting oh yaudh
lanjutin ngobrol sama teman hehe..
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
E.F : Banyak ka, Iya kak.. hehehe bbm, path, line, facebook, twiter, instagram,
teman di twiter 600, instagram 400, bbm 1000, path kan terbatas 220,
karena kebanyak teman deket jadi udah biasa ketemu paling kalo yang baru
kenal mah Cuma say hai
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
E.F : Iya, lebih kepada chating, kalo ngga diangkat dibaca bareng teman,
mungkin karena jauh, karena jarak yang memutuskan tapi lebih sopan di
samperin sih, dibandingan kalo sosmed kalo jaraknya deket tapi kalo di
sosmed mau ngga mau harus lewat medsos
E.F : menurut aku engga ka, aku lebih menyenangkan sama tmen yang kita
temuin sehari- hari di bandingkan ketemu temen di media sosial, paling kalo
pake aplikasi aku lebih ke video call ka, aku lebih seneng ketemu langsung
sih ka
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
E.F : Responya pertama kita harus menanyakan dulu alasan dia menggunakan
handphone kalo semisal penting okelah ngga apa-apa tapi biasanya kita kalo
lagi ngumpul bikin perjanjian atau kesepakatan untuk tidak bermain hp saat
kumpul di silent di taroh di tas karena sudah ada perjanjian sebelum ngobrol
P : Pernahkan kamu terlalu fokus dengan gadget sehingga tidak mengetahui apa
yang terjadi disekitar atau apa yang disampaikan disekitar kamu?
E.F : Pernah ngalamin, waktu itu gadget nya dalam keadaan penting, temen aku
sedang curhat tapi aku sedang fokus dengan gadget, terus temen nya bilang
udah udah, udah lewat hehe makanya jangan terlalu fokus ke gadget, jadi
lebih baik kalo lagi ngobrol dengan orang atau temenya mau cerita tinggal
bilang saja maaf gitu saya lagi sibuk di hp nanti dulu
E.F : Pernah, ya salah satunya ketika lagi disukusi atau kumpul sibuk main
sendiri kadang kadang temen negor lu dengerin gue ngga sih, trs di media
sosial tmen uload status terus aku salah paham jadi kita berantem ya kaya
gitu konfliknay hehe
E.F : pake, lebih kepada jualan asesoris, aku sebenarnya makenya dua langsung
sama online jadi kalo langsungkan waktunya terbatas ruang gerak, toh kalo
kerudung itu tidka tiap hari kebutuhan tidak bisa daur ulang jadi harus online
karena peluangya lebih gede mencakup orang nya lebih banyak, kalo
dikampus kan sedikit jadi kaya pasar di dunia maya ada yang datang ada
yang pergi
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
E.F : lebih mendatangi ke temen ka, kalau ke temen kan Cuma dia yang tau dan
curhatnya juga lebih nyambung, kalo via sosial media atau mempostingkan
aka nada miskomunikasi besar kemungkinan.
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
R : Partisipan
R :Tergantung sih ya, gadget itu kalo sekarang bisa dilang dua duanya bisa
sebagai kebutuhan dan bisa dibilang sebagai gaya hidup, gadget juga tidak
terlepas dari informasi, kenapa sebagai gaya hidup karena sekarang zamanya
digital serba canggih jadi kalo sekarang tidak pake gadget itu ketinggalan
zaman, kebutuhnya yaitu untuk mencari informasi.
R : Tergantung kebutuhan juga sih, dalam dua puluh empat jam bisa delapan
jam hehe tapi selama dua puluh empat jam tidak terlepas dari handphone,
standar nya mungkin ya ada 18 jam, hehe sisa nya kan tidur tersenyum
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
R : Nah itu dia, bingung juga, ya gimana ya, tadikan udh bilang smartphone
kebutuhan, jadi kalo tidak ada handphone bingung mencari informasi
perkuliahan, mending kalo bisa sms adanya informasi nanya-nanya ke temen
mengenai jadwal
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman amu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
R : Ada, teman SD ya dibandingin dulu lebih asik tidak ada gadget, kalo saya
lihat yah handphone atau gadget ini menjauhkan yang deket dan
mendekatkan yang jauh, kalo lagi ngumpul pada megang handphone jadi
quality time nya kurang, teman yang dulu mash komunikasi dengan lancar
berhubungan baik, tapi sudah berbeda, karena punya kesibukan masing-
masing
R : Sehari?tergantung sih ya bergaul nya sama siapa sih ka rata-rata saya kalo
di jam luar kuliah saya hunting tapi seharian juga kalo saya hunting itu, di
usahakan lebih lama sama temen, cuma ya tergantung situasi dan kondisi
juga sih jadi contohnya kaya lagi diperjalanan di mobil duduk bareng
bersampingan kadang ngobrol dan kadang megang atau main handphone
cuma kebanyakan ngobrolnya itu.
R : lebih suka diskusi, tapi tergantung ketemu nya ka kalo ketemu sama temen
organisasi ya ngobrol masalah organsisasi tapi kalo ketemu sama temen
kelas ya ngobrolin kuliah ya ngga jauh-jauh dari tugas
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
R : Tergantung sih kalo perbincanganya lagi enak ya lanjutin obrolan sama
temen, tapi kalo obrolanya ngga enak langsung megang handphone hehe,
kalo tema atau topik pembahasanya lagi seruya lanjutin diskusi, kalo ada
telvon langsung diangkat tapi klo ada chat biasanya di pending semetara
P : Bagaimana cara mengatur diri anda dalam menggunakan gadget ketika anda
sedang berinteraksi secara langsung?
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
R : Iya, karena buat menanyakan keberadaan atau buat janjian untuk ketemu,
interaksinya ya ngobrolin basa basi terus kalo lagi ada maslah penting ya
ngobrolin maslah kuliah, karena interaksi dengan gadget atau handphone
lebih murah dan komuniaksi nya cepet, lebih sering menggunakan aplikasi
chatting
R : Ketemu langsung, kalo secara langsung lebih enak aja, kalo lewat medsos
komunikasinya kurang, yang namanya manusia kan mahluk sosial jadi harus
ada interaksi langsung. Manusia kn makhluk sosial jadilebih enak ketemu
atau interaksi secara langsung kalo di media sosial cuma sekedar tulisan
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
R : Perasaanya ya bete aja, kalo misalkan udh lama ngga ketemu pengen
reunian udah komunikasi cape-cape lewat medsos buat nyatuin temen-temen
eh tau nya pada main handphone sendiri ya kecewa
P : Pernahkan kamu terlalu fokus dengan gadget sehingga tidak mengetahui apa
yang terjadi disekitar atau apa yang disampaikan disekitar kamu?
R : Pernah, ceritanya pngen turun ke stasiun ehhh tau-tau kelewatan karena
fokus dengan gadget jadi tidak mengetahui stasiun yang di tuju gitu.
Akhirnya kelewat stasiun
R : Pernah, dulu waktu SD pernah jadi yang namanya anak kecil iseng-iseng
mencet nomor hp ngacak terus tau-tau nyambung ke bapak bapak terus
dimarahin sama yang punya nomornya padahal itu ngga sengaja cuma iseng
dan acak milih nomornya juga
R : Pernah, waktu itu sempat jualan sepatu dan memasang dp sepatu futsal
jualan di online, pernah jadi konsumen juga beli sepatu ketipu dengan
barangnya tidak sesuai dengan ukuran hehe
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
R : Ngga pernah sih ka, kalo lagi ada masalah hati atau perasaan seringnya
diem, malu ka kalo di posting-posting ke media sosial, ke temen juga ngga
pernah soalnya takut di ledekin hahaha (ketawa)..
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
I.A : Partisipan
I.A : Biar tidak ketinggalan zaman dan tidak ketinggalan informasi, terus
mempermudah aja sih sebenarnya mempermudah komunikasi, biar ngga
gaptek, jadi biar tau informasi terkini, kadang kalo di TV belum keluar berita
di smartphone sudah ada
I.A : Paling kurang lebih 14 jam, jujur saya juga bangun tidur lngsung megang
handphone sampai mau tidurpun tidak lepas dengan gadget, dan kalo ada
waktu setelah aktifitas di luar jam kuliah saya main gadget
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
I.A : Pasti bingung lah ka soalnya kita butuh banget gadge, apalagi kalo menurut
saya pribadi gadget sebagai kebutuhan untuk komunikasi, karna buat
ngubungin orang, kalo ada kendala di jalan kenapa napa kan harus
ngubungin orang
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman amu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
I.A : Punya, temen rumah dari TK sampai sekarang main berempat, sama aja kita
punya waktu ngumpul bareng, ada bedanya sedikit kalo ketemu masih di
sibukan dengan gadget masing masing, dan kalo kita tegur bisa mereka
menaroh handphone di saku atau di letakan di depan kita, masih solid
dengan teman yg lama interaksinya masih dapat
I.A : Kumpul sama temen tiga jam sampai empat jam, main handphone nya
berapa ya..paling kalo ada yang ngubungin aja sih atau paling lihat group
ada pemberitahuan apa takut ada info dari kelas jadi seperlunya aja sih ka
I.A : Tergantung ketemu teman nya sih, kalo beda teman nongkrong pasti beda
obrolan, kalo lagi ngumpul sama teman organisasi ya ngomongin organisasi,
kalo lagi ngumpul sama temen kelas ya ngobrolin tugas kuliah, kalo
nongkrong sama temen yang sudah kerja ya bahas masalah kerjaan gitu aja
sih ka( senyum)
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
I.A : Sebenarnya gini sih ka, kalo kita lagi ngumpul biasa ya mungkin mentingin
handphone dulu lihat siapa yang nelpon atau sms atau chatingg di medsos,
tergantung topik pembahasan yang kita obrolkan kalo pembahsan topik nya
seru atau penting ya lanjutin ngobrol tapi kalo topik pembahsanya biasa aja
ya buka handphone dulu, bukan tergantung siapa yg nelvon,
P : Bagaimana cara mengatur diri anda dalam menggunakan gadget ketika anda
sedang berinteraksi secara langsung?
I.A : Kalo lagi obrolanya penting handphone di nomor duakan , tapi klo ngga
penting langsung lihat handphone ada panggilan atau sms dari siapa, obrolan
yang penting itu misal kita lagi ngobrolin tugas kuliah yang bener-bener
darurat dan ngobrolinya sesama kelompok pembagian tugas
I.A : tergntung kebutuhan dari orang tersebut ka, setiap orang punya kebutuhan
yang berbeda, ada yang bisnis, ada yang sekalian jualan di online, ada juga
yang gamer di handphone sampe lupa waktu,
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
I.A : Aplikasi di handphone banyak ka, ada bbm facebook whatsapp line,
massagaer, instagram, path,teman di kontak di bbm ada 500 lebih
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
I.A : Iya, ngubungin lewat medsos kan untuk janjian, buat ketemu bareng kan
susah jadi janjian dulu biar ketemu atau ngobrol bareng, ngobrolinya ya
paling bercanda-canda aja, mungkin ketemunya juga kurang jadi butuh
waktu buat bercanda
P : Menurut kamu bentuk interaksi seperti apa yang lebih menyenangkan?secara
langsung?atau tidak langsung?
I.A : Kalo yang kita temui sehari-hari lebih menyenagkan interaksi langsung,
kalo media sosial enaknya mendekatkan yang jauh dan memudahkan
komunikasi dengan orang yang jauh
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
I.A : Sebenanya sih gondok yah, balik lagi ke awal yang saya katakana tadi
mungkin menurut mereka lebh penting gadget nya dari pada obrolan, ya di
sindir sih paling terus yaudah mereka menyimpan handphone nya
P : Pernahkan kamu terlalu fokus dengan gadget sehingga tidak mengetahui apa
yang terjadi disekitar atau apa yang disampaikan disekitar kamu?
I.A : Pernah, ya kita tidak tau apa yang di obrolkan sama temen yang sedang
ngobrol, terus temen nya protes
I.A : Pernah beli tapi karena barangnya kurang cocok jadi kecewa sampe
sekarang udah ngga mau beli-beli di online lagi mending sekalian aja ke
took nya
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
I.A : tidak pernah mencurahkan atau mendatangi teman untuk curhat kalo misal
lagi ada masalah lebih baik diam
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
T : Partisipan
T : Alasanya apa yah, buat komunikasi dengan orang lain dan mendapatkan
informasi karena dengan menggunakan handphone kita bica mencari semua
informasi
T : gadget juga udah bisa buat aplikasi media sosial, buat interaksi sosial, beda
tipis sih, kebutuhanya buat ngasih tau orang sama kalo kita lagi tuh d sni
T : hampir setengah dari 24 jam, berarti dua belas jam nya ka karena kan
hampir seharian selama aktifitas senggang atau lagi di luar jam kuliah
sebelum buka handphone sampe bangun tidur,
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
T : perasaanya kaya ada sesuatu, kalo ada apa-apa di jalan takut kenapa-napa
jadi persaanya bingung, kepikiran sih buat mnjem ke temen, paling minjem
buat ngubungi orang rumah kaya orang tua
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman kamu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
T : Ada, kalo dulu mau main ya main aja, kalo sekarang harus kontek-kontekan
dulu, kalo sekarang mesti di hubungin dulu, mungkin karena sekarang sudah
zamanya teknologi jadi semuanya serba media sosial
T : lebih dari dua jam, kalo temen kuliah pasti sehabis ngampus, ya paling
ngobrolinya ngga jauh jauh dari makanan
P : Kalau ketemu teman kamu biasanya ngapain saja?
T : Kalo ketemu temen lama ngobrol banyak karena temu kangen sampe
obrolan yang tidak pentingpun kita omongin dan jarang ketemu jadi heboh ,
kalo temen sekarang sapa sapa aja soalnya sering ketemu
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
T : ngobrol sambil main handphone hehe, respon temenku biasa aja karna
sama sama udah biasa, yang lain juga saya perhatiin hampir pada megang
handphone nya masing-masing kalo lagi ngobrol
P : Bagaimana cara mengatur diri anda dalam menggunakan gadget ketika anda
sedang berinteraksi secara langsung?
T : paket datanya di matiin hp nya di masukin ke tas aja, biar kalo ada bunyi
bbm atau medsos lainya bisa tertunda, karna menghargai temen, biar tidak
main handphone banget
T : tiga jam tapi di seling seling, maksudnya tidak harus tiga jam berturut-turut
bisa beberapa menit dulu gitu terus di seling aktifitas dan beberapa jam
kemudian bisa lihat hp,
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
T : bbm facebook whatsapp line, instagram kalo sering yang di pakai sih
whatsapp karena banyak group jadi takut ada informasi kelas atau yang
lainya, paling banyak temen di kontak ya temen sekolah dulu, bisanya kenal
karena awalnya dia temen nya temen aku jadi kenal
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
T : Ketemu langsung, karna tatap muka lebih tau apa yang kita mau bicarakan
dan pembahasanya juga lebih banyak dari pada di chat,
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
T : Rasanya ngga enak aja apa artinya kita ngumpul kalo pada akhirnya main
hp, percuma gitu ka buat ngumpul ya ini sih kalo lagi ngumpul banyak
orang, kalo cuma ngobrol berdua sih ngga pp lah ngga maslah
P : Pernahkan kamu terlalu fokus dengan gadget sehingga tidak mengetahui apa
yang terjadi disekitar atau apa yang disampaikan disekitar kamu?
T : Ngga pernah, walapun fokus dengan hanphone telinga masih tetep dengar
jadi kalo ada yang curhat masih bisa saya respon hehe karena gimanapun
juga kalo kita lagi ngobrol sama temen handphone bisa saya handel
T : Mungkin dulu zaman sekolah pernah bikin status di bbm atau di facebook
tapi dia ngrasa tersinggung padahal status itu bukan buat dia sih, ya jadi
intinya salah faham
T : Saya lebih ke arah konsumtif kak, sering beli di online, tapi biasanya
kecewa kalo bukan sama temen yang kita kenal karena barang nya kurang
memuaskan, kalo sama temenkan bisa nanya atau lihat sampel nya dulu
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
T : biasanya mendatangi teman karena kalo cerita ke temen itu di kasih saran
dan masukan, kalo posting di media sosial nanti orang lain juga tau semua
permasalahan yang sedang di hadapain
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
W : Partisipan
W : buat kita sih khusus Android dan BiB cepet dapet informasi misal di televisi
belum beritanya dan dari gadget kita sudah tau duluan info tersebut sudah
terupdate
W :kalo menurut saya sekarang sih sudah menjadi kebutuhan, mungkin waktu
dulu-dulu sih memang gaya hidup karena kebanyak buat pamer gadget
masing-masing, sekarang menjadi kebutuhan karena balik lagi ke awal
fungsi handphone soalnya buat komunikasi jadi untuk mencari informasi
harus melalui handphone tersebut informasi kelas jam kuliah termasuk
menanyakan tugas tugas
W : Lama sih hampir 10 jam lebih ka, biasanya pagi-pagi pasti buka handphone
terus di jam kuliah missal lagi senggang buka handphone ya sesempatnya aja
gitu, terus pulang kuliah d rumah juga pasti buka handphone sampe
menjelang tidur kayanya hehe
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
W : Perasaanya, paling rasanya bete kan kita tiap hari megang handphone jadi
bingung mau ngapain gitu, kaya hidupnya hampa yang biasa kita lakukan
terus tiba-tiba ngga ada ngga kita lakukan kaya ada yang beda, kepikiran
buat minjem ke temen ada paling kalo minjem ketmen cuma buat ngabarin
ke rumah, dulu juga pernh tidak make handphone hampir lama loh ka ya
berjalan aja sih kalo mau ngabarin temen pake handphone mamah, kalo mau
ngabarin mahah atau orang tua ya minjem ke temen
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman amu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
W : Ada dulu temen dari kecil masih satu daerah, kalo sebelum nya karena kita
masih kecil kita sering main bareng kan karena sekarang udah gede jarang
ketemu jadi kalo ketemu pun se intens dulu, sekarang mah harus naya dulu
lagi dimana gitu, kalo tidak chat dia takut tidak ada
W : Skrng udah jarang ngumpul sama temen lebih sering di rumah, krna d rumah
banyak sodara jadi lebih memilih untuk berkumpul dengan keluarga karena
enak interkasinya secara langsung, main gadget jarang kalo udah lagi
kumpul sama sodara ya handphone d taroh di kamar atau d diamkan dulu
W : Biasanya yang pasti ngobrol ya cerita cerita ya gimana sih kalo ketemu
pasti mengobrol, kalo ketemu sama temen lama nanyain apa kabar kerja
dimana sibuk apa, ngobrolnya paling sering kalo ketemu temen kuliah ya
bahas masalah kuliah kampus tugas terus kalo sama temen kerja ya
ngomongin kerjaan...hehe
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
W : Tergantung ka, kalo bunyi deringnya kedengran ya saya lihat dulu dari
siapa dan ada apa tapi kalo kita lagi membahas obrolan yang asik kadang
kadang handphone d abaikan dulu atau di tunda
P : Bagaimana cara mengatur diri anda dalam menggunakan gadget ketika anda
sedang berinteraksi secara langsung?
W : Biasanya kalo kita lihat handphone harus taroh di tas, jadi biar kita tidak
buka buka handphone biar kita juga fokus ngobrol sama mereka-mereka,
soalnya dulu ada temen yang protes katanya eh ngapain sih fokus ke
handphone mulu jadi karena saya di tegus yaudah handphone nya d masukan
ke tas
W : Berapa yah kayanya dua sampai tiga jam lah karena kalo terlalu keseringan
ngga baik juga
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
W : Pernah, kalo temen kuliah yang paling sering tugas tentang kuliah pernah,
palingan kalo temen kuliah nanya tugas dan seputar kuliahh, interaksinya
pake chating di bbm atau whtasapp ,,
W : Enak secara langsung, karena misalkan ngga kita tuh masih suka ada yg
nyangkut di pikiran terus kalo d media sosial masih banyak yang lupa kalo
ketemu langsung reflek ngomng nya banyak sampe detail juga , ngetik di
sms kan lebih cape kadang-kadang ya pake voice not
W : engga juga sih ka, kalo temen di media sosial kan jarang ketemu dan kalo
setiap hari kan sering ketemu, jadi lebih suka komunikasi dengan teman
yang kita temui sehari-hari
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
W : Paling negor kalo misalkan kumpul ya kumpul dulu gitu usahakan jangn
pada main handphone yaudah mereka nyimpen handphone nya di tas atau
meletakan di depan obrolan kita, terus besoknya kalo kita mau kumpul harus
di kasih peringatan dulu bahwa handphone harus di masukan k etas atau di
silent focus dulu ke obrolan yang kita buka jadi harus ada kesepakatan dari
kita dulu ka
W : Pernah, misalkan kita update status mksud nya buka buat dia eh dianya
kaya negrasa gitu ka jadi dianya tersinggung padahal status saya bukan buat
dia, ya intinya salah faham terus saya jelasin kan ke dia ini tuh bukan buat
kamu saking kamunya aja baper (bawa perasaan) respon dia awalnya cuek
ka tapi lama kelamaan udah biasa lagi
W : aku lebih ke konsumen ka, pernah waktu itu pesen baju di online tapi pas
barang nya dating malah kurang puas ama barangnya, makanya kalo
sekarang-sekarang kalo mau beli apa apa mending ke mall atau pesen sama
temen yang udah kenal
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
W : Kalo sekarang sih kebanyakan yaudah menyelsaikanya sendiri paling
ngomong ke mamah kalo ngga ke tamen deket langsung ketemu, tapi hari ini
ada masalah ngga langsung ketemu gitu paling nanti kalo ketemu ya sekalian
ngomong, kalo dulu pas SMP iya update status tapi kalo sekarang udah
ngga bilang-bilang ke orang lagi hehe
Identitas Informan
Keterangan
P : Pewawancara
Us : Partisipan
U :kebutuhan jadi kalo saya sendiri sehari tanpa handphone itu rasanya gimana
gitu kaya ada yang kurang hampa banget, orang gaya hidupkan kalo mereka
punya handphone bagus mereka memamerkan kebagusan handpnoe tersebut
entah harganya entah dari kamera yang bagus atau fitur-fitur yang lebih
menarik di dalam handphone canggih tersebut, jadi terlihat handphone nya
bagus, nah kalo sekakarang menurut saya pribadi handphone sebagai
kebutuhan karena untuk mendapatkan informasi karna saya cukup terbilang
aktif dalam menggunakan media social
U : kalo misalnya ada waktu luang sih saya luangin megang handphone tapi
kalo lagi kuliah saya ngga buka, kalo saya kosong berarti ya saya megang
handphone karena di dalam handphone banyak aplikasi yang saya suka misal
baca buku game musik media sosial
P : Misalkan kamu tidak memiliki gadget atau ada hal tertentu yang tidak
boleh memainkan gadget misalnya rusak, gimana perasaan kamu?
U : kalo hilang saya usahakan sebisa mungkin dapetin yang baru lagi tapi kalo
ketinggalan ya ngga pp kan Cuma sehari juga ngga ada paling pas kuliah
juga setengah hari, karena saya orang nya tidak bisa jauh dari handphone,
rasanya tidak megang handphone itu kayanya ada yang hilang ketnggalan
info bangt
P : Apakah kamu punya teman sejak lama yang kamu kenal sebelum kamu
memiliki gadget? Bagaimana bedanya hubungan kamu dengan teman amu
sebelum dan sesudah adanya gadget?
U : Sahabat dari dulu ada dari SD satu daerah sampe sekarang masih deket
bgt.,waktu Sd dulu juga punya handpnoe tapi ngga secanggih sekarang , dulu
kalo pengen ketemu tiba tiba ketemu sering ketemu lah tapi sekarang kalo
mau ketemu harus kontak dulu kalo ngga ya lewat bbm, ta;pi kalo kita
sedang ngumpul tidak boleh membawa handphone atau kita ,membuat
perjanjia kalo bawa handphone di simpen atau di taroh dulu, karena untuk
menghargai quality time kita
U : kalo main emang biasanya seminggu sekali kalo tidaak shari sabtu minggu
tapi yang pasti kita selalu ketemu dalam seminggu itu, saya megang
handphone kalo ketemu temen2berarti saya ada yang penting tapi kalo tidak
ada yang penting sayab dan teman teman tidak ada yang bawa handphoe,
kalo ketemu kita foto-foto nya pake SLR atau kamera digital jadi tidak ada
alasan membawa handphone untuk foto-foto
U : kalo saya ketemu temen, nah saya itu kan ketemu seminggu sekali jadi ada
kejaidan apa aja ya semua nya kita omongin di obrolan itu entah dari
pelajaran atau pasangan masing-masing, karena kita kalo lagi ngumpul bawa
pasangan masing-masing jadi obrolanya campur apapun ya kita ceritakan
sharing dengan teman-teman (ketawa)
P : Kalau kamu sedang mengobrol dengan teman terus tiba-tiba handphone nya
berdering, apa yang kamu lakukan?
U : Kan saya bilang kalo temen di rumah saya jarang ketemu seminggu sekali
dan tidak bawa handphone kecuali lagi emergency tapi kalo teman di
kampus ngobrol sama temen di kampus kalo saya lagi ngobrol sama temen
terus ada yang yang nelvon ya saya angkat dulu saya bilang nanti dulu ada
yang penting, tapi kalo saya di kampus jujur lebih mengutamakn bbm an
terus juga karena temen temen saya pada pegang handphone masa saya
ngga gitu
U : ya itu tadi kalo missal ada yang penting saya angkat dulu, saya bilang nanti
dulu ini ada telpon
U : Ngga ada idealnya yah tapi menggunakan handphone itu ketika kita sedang
berinteraksi sosial yak kita utamakan interaksi dulu ngobrol tatap muka
jangan megang han[hone dulu, sebisa mungkin di atur kapan kita bisa
berinteraksi langsung dan kapan gadget itu di pakai
P : Aplikasi chat apa saja yang kamu miliki di gadget? berapa banyak teman
kamu di daftar kontak tersebut?
U :Banyak, ada buku online pra bayar aplikasi kamera game dan media social
yang lainya, media social hamper semuanya saya punya instagram twiter
path bbm facebook karena kehidupan sosial saya ada di handphone,
kehidupan saya di media social karena banyak nya teman dunia maya patner
saya dan lebih banyak kontak di media social dari pada di kontak
handphone
P : Apakah kamu berkomunikasi via medsos dengan teman yang kamu temui
sehari-hari?biasanya menggunakan interaksi seperti apa?
U : paling saya komen aja sih ngga ngechatt ngga apa-apa karena sudah sering
ketemu.misal saya lagi nyindir orang di media social update status nah saya
bilang ke temen eh ikut komen d status saya dong tolong bantuin sindirin
biar dia peka aja tujuanya nah terus mereka baru ikut nimbrung di komentar
yang saya suruh, lebih suka apikasi bbm dan buku online karena saya suka
baca buku dio handphone
U : saya itu tipe orang yang kalo ngobrol harus cari orang yang nyambung dulu,
jadi saya termasuk orang yang susah untuk interaksi secara langsung karena
saya lebih sering komunikasi di handphone atau gadget lewat media social
atau sms, dan menurut saya interaksi yang menyenenangkan itu ya adanya
timbal balik seumpama saya nge love dia dan dia juga ngelove balik saya
jadi ada kesenangan sendiri walaupum interaksi di dunia maya atau interaksi
secara tidak langsung
U : Mungkin kalo udah lama ngga ketemu itu banyak yang di harus di
ceriatakan di omongkan karena jarang ketemu jadi baru di omongin lewat
media social, yah lebih enak sih ketemu langsung kalo sama temen kuliah
mah bisa ngonomgin tugas secara jelas ngga cape ngetik juga dan sekali di
jelasin udah paham
P : Jika sedang asyik berkumpul dengan teman lalu teman kamu sibuk dengan
gadget nya, apa respon kamu?
U : Kalo saya sih ya itu kalo misalkan dia sekali buka handphone berarti itu ada
yang penting tapi kalo dia sering ya saya harus negur, tapi kalo selagi dia
masih respon saya sih ngga apa-apa karena masih ngedengin saya ngomong
gitu
U : Nah itu dia sering suka khilafnya kaya gitu emang, justru hal hal yang lebih
menarik dengan yang jauh saya pengen menyampaikan apa yang saya rasa
di bandingin saya mendengarkan apa yg dia rasa, saya lebih teratarik ke
handphone
U :Pernah, karena saya lebih suka menceritakan kisah hidup saya ketimbang
saya harus mendengarkan kisah orang lain, jadi kalo ada orang lain cerita saya
kurang respon
P : Ketika kamu ingin mencurahkan isi hati atau mengutarakan hal-hal pribadi,
apa yang biasanya kamu lakukan? Mendatangi teman atau mempostingnya
di media sosial?
U : kalo saya lagi ada masalah dengan perasaan pribadi saya biasanya saya
ceritakan ke temen deket saya, tapim kalo untuk mengutarakan hal-hal lain
saya awalnya posting dulu tapi saya pilih kata kata tidak asal sembarang
posting, tujuan nya untuk sadar diri aja ke orang yang saya tuju, buat kode
aja biar dia ngerasa
Dokumentasi Wawancara
Partisipan E
Partisipan W
Partisipan R
Partisipan U
CURICULLUM VITAE
Nama : Kursiwi
Tempat, Tgl. Lahir : Indramayu, 11Februari 1993
Alamat : Ds. Cangkring. Kec. Cantigi. Kab. Indramayu
No HP : 08988013928
Email : Kursiwi212@gmail.com
Domisili : Jl. Limun No 23 Rt/Rw 02/08 Pisangan Ciputat
Tanggerang Selatan 15419
RiwayatPendidikan