You are on page 1of 5

Kandungan serat dalam Kacang merah yaitu 26,3 g per 100 g bahan (Rusilanti dan Kusharto, 2007).

Indeks glikemik pada Kacang merah yaitu 26 (Marsono dkk., 2002).

Berdasarkan penelitian Marsono (2002) diketahui indeks glikemik umbi Garut adalah sebesar 14, sangat rendah jika dibandingkan dengan
beberapa umbi lain seperti ubi jalar (179), kimpul (95), dan gembili (90).

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.[1] Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang
berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom.
Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder
adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit,
menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.[1] Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan
lingkungannya.

flavonoid meningkatkan resistensi tanaman terhadap radiasi UV

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan.[1] Lebih dari 2000
flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari,
yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. [2] Antosianin (dari bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen
berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru .[2] Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian
tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis.[2] Sebagian
besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.[

Sementara Antiulcer adalah Obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghambat produksi asam lambung

ANTIULCER (ANTI SEKRESI ASAM LAMBUNG)

Phytochemical adalah zat yang hanya ditemukan di dalam sayur dan buah, zat ini berfungsi untuk melawan radikal bebas di
dalam tubuh manusia.

Phytochemical merupakan zat yang membentuk warna, bau, rasa, dan sifat-sifat pada sayur dan buah.

Phytochemical meruapakan zat yang bisa mencegah kanker, mencegah kerusakan sel, mencegah oksidasi, meningkatkan
sistem imun tubuh dan mencegah proses penuaan.

Phytochemical/macronutrient

Analgesik adalah sejenis obat yang dibuat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa harus menghilangkan kesadaran seseorang. Analgesik memiliki
sifat seperti narkotik, yaitu menekan sistem saraf pusat dan mengubah persepsi terhadap rasa sakit yang diderita. Analgesik sering kali digunakan
bersamaan dengan beberapa jenis obat-obatan lainnya seperti parasetamol dan kodein.

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron,
contohnya adalah glukosa dan fruktosa.[1]Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung
gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida(laktosa,maltosa),
kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.[1] Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan
berhubungan erat dengan aktivitas enzim, yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang
dihasilkan.[1] Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro
salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm.[1] Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan,
semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.[2Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat
mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa.[1]Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung
yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida(laktosa,maltosa),
kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.[1] Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat
dengan aktivitas enzim, yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan.[1] Jumlah gula
pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada
panjang gelombang 540 nm.[1] Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.[2

Steroids increase nitrogen level in the body, thereby producing proteins that help in the production of muscles.

Retrogradasi adalah bersatunya (terikatnya) kembali molekul-molekul amilosa yang keluar dari granula pati
yang telah pecah (saat gelatinisasi) akibat penurunan suhu, membentuk jaring-jaring mikrokristal dan
mengendap. Beberapa molekul pati , khususnya amilosa yang dapat terdispersi dalam air panas,
meningkatkan granula-granula yang membengkak dan masuk ke dalam cairan yang ada
disekitarnya. Karena itu, pasta pati yang telah mengalami gelatinasi terdiri dari granula-granula yang
membengkak tersuspensi dalam air panas dan molekul-molekul amilosa yang terdispersi dalam
air. Molekul-molekul amilosa tersebut akan terus terdispersi, asalkan pasta pati tersebut tetap dalam
keadaan panas. Bila pasta itu kemudian mendingin, energi kinetik tidak lagi cukup tinggi untuk melawan
kecendrungan molekul-molekul amilosa untuk bersatu kembali. Molekul-molekul amilosa berikatan
kembali satu sama lain serta berikatan dengan cabang amilopektin pada pinggir-pinggir luar granula.
Dengan demikian mereka menggabungkan butir pati yang membengkak itu menjadi semacam jaring-jaring
membentuk mikrokristal dan mengendap, hal ini disebut proses retrogradasi.(Rubatzky, V.E dan Mas
Yamaguchi. 1998)
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk membantu mengendalikan
glukosa atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Hasilnya adalah tingkat tinggi glukosa dalam
darah, yang jika tidak diobati, mengarah ke kondisi yang lebih serius seperti kebutaan, penyakit jantung,
kehilangan anggota tubuh, dan gagal ginjal.

Efek Insulin pada Metabolisme Karbohidrat

Setelah makan maka di lambung proses pencernaan makanan berlangsung selama 2 jam dan pada saat itu Pankreas
melepaskan insulin kedalam usus halus. Lalu di bantu insulin terjadi proses penyerapan makanan sehingga glukosa darah
meningkat Insulin berguna untuk memasukkan glukosa ke dalam sel-sel atau organ seluruh tubuh untuk digunakan pada
semua aktifitas. Sisa glukosa di ubah menjadi glikogen dan disimpan di hati, otot dan jaringan lainnya. Glikogen dapat
digunakan lagi menjadi glukosa jika dibutuhkan, misalnya pada saat kita berpuasa. Proses ini dilakukan oleh hormon glukagon

Protein tidak menyebabkan kenaikan produksi gula darah seperti karbohidrat dan protein memberikan sensasi kenyang lebih lama
mengurangi keinginan makan lebih banyak

Sumber: https://pulauherbal.com/jurnal/705-diabetes-dan-protein.html

Asupan protein membantu pembentukan massa otot polos serta berfungsi merawat and memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga
berguna sebagi pembentuk bermacam enzim dan hormone yang mengontrol proses metabolisme dalam tubuh dari proses
pencernaan sampai proses reproduksi. Hampir semua sel dalam tubuh mengandung protein.

Sumber: https://pulauherbal.com/jurnal/705-diabetes-dan-protein.html

Hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan di mana kadar gula dalam darah lebih tinggi dari nilai
normal
Kolesterol adalah lemak yang diproduksi hati dan dipergunakan untuk memelihara sel
membran, dan salah satunya terdapat dalam pembuluh darah. Kadar kolesterol tinggi,
khususnya kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) merupakan salah satu faktor
risiko penyakit kardiovaskular. Jika tak dikendalikan, LDL akan membuat plak di pembuluh
darah yang dapat menyumbat aliran darah dan pembuluh darah rentan pecah. Pecahnya
pembuluh darah bisa berakibat kecacatan hingga kematian. Sedangkan Gula Darah adalah
jumlah kandungan gula dalam sel darah. Untuk mengurangi kolesterol banyak orang
mengkonsumsi obat statin jenis atorvastatin, rasuvastatin, dan simvastatin. Jenis obat
tersebut berakibat negatif dengan membuat kurangnya produksi insulin yang berguna untuk
mengantarkan gula darah menjadi cadangan makanan. Jika kondisi Anda sudah mengalami
kekurangan insulin, maka dampak penyakit diabetes menjadi potensial terjadi. Fakta ini
memperjelas Anda bahwa obat tidak selalu menjadi solusi bagi kesehatan, justru lakukan
pencegahan sejak dini dengan pola makan dan gaya hidup sehat. Jika Anda tetap tidak dapat
menghentikan konsumsi statin sebagai penurun kolesterol, maka perlu diseimbangkan pula
penggunaan obat penurun kadar gula darah. Menjaga kadar kolesterol dan kadar gula darah
dapat dilakukan seja dini dengan pola makan sehat dan aktivitas olah raga yang teratur

You might also like