Professional Documents
Culture Documents
Hidroponik
Medheline Driza
11415030
ABSTRAK
Bayam merupakan tanaman sayuran daun yang memiliki banyak kandungan gizi dan
memiliki nilai komersial tinggi, di masyarakat permintaan terhadap komoditas bayam
terus meningkat. Perkembangan industri yang semakin maju menyebabkan lahan
pertanian semakin sempit, salah satu cara untuk mengatasi hal itu adalah hidroponik.
Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan air sebagai media pengganti tanah. Percobaan kali ini
akan menentukan penggunaan media tumbuh dengan menggunakan teknik hidroponik
pada tanaman bayam merah (Amaranthus cruenth), pengaruh pemberian nutrisi
makronutrient dan mikronutrient pada tanaman bayam merah, kadar pati dari akar
tanaman bayam merah yang diberikan perlakuan penambahan unsur N , menentukan
kadar nitrat dan ammonium pada medium Hoogland dan menentukan nilai Rf dari
ekstrak daun bayam merah yang diberi penambahan unsur N. Menentukan zat-zat
penting yang dibutuhkan pada larutan hidroponik tanaman untuk.tumbuh.optimal. Metode
yang digunakan kali ini adalah dengan membedakan perbandingan zat zat terlarut yang
ada pada larutan hidroponik dan perhitungan kadar pati, klorofil, nitrat, dan ammonium
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil yang didapat bahwa tanaman
yang diberi penambahan N pada baki yang mendapat sinar LED memiliki klorofil total
Total = 13,6718 mg/L, kadar amonium 139,213 ppm, kadar nitrat -106 ppm, dan kadar
pati 52,66 ppm. Sedangkan pada baki yang disinari matahari memiliki kadar amonium
184,252 ppm, kadar nitrat -327 ppm.
Kata kunci : hidroponik, klorofil, amonium, pati, nitrat
TEORI DASAR
Hydroponik secara harfiah berarti Hydro terlindung dari pengaruh unsur luar
= air, dan phonic = pengerjaan. seperti hujan, hama penyakit, iklim dan
Sehingga secara umum berarti system lainlain. Keunggulan dari beberapa
budidaya pertanian tanpa menggunakan budidaya dengan menggunakan sistem
tanah tetapi menggunakan air yang hydroponic antara lain: (1) Kepadatan
berisi larutan nutrient. Budidaya tanaman per satuan luas dapat dilipat
hydroponik biasanya dilaksanakan di gandakan sehingga menghemat
dalam rumah kaca (greenhouse) untuk penggunaan lahan. (2) Mutu produk
menjaga supaya pertumbuhan tanaman seperti bentuk, ukuran, rasa, warna,
secara optimal dan benarbenar kebersihan dapat dijamin karena
kebutuhan nutrient tanaman dipasok 0,08; H2Mo4 0,017 dan FeEDTA.
secara terkendali di dalam rumah Sedangkan krom yang digunakan adalah
kaca.(3) Tidak tergantung musim/waktu Cr(VI) dalam bentuk K2Cr2O7
anam dan panen, sehingga dapat diatur (Zayed,1998).
sesuai dengan kebutuhan pasar (Roidah,
2014). Tanaman Bayam Merah (Amaranthus
cruenth) memiliki ciri berdaun tunggal,
Macam-macam tipe hidroponik adalah ujungnya meruncing, lunak, dan lebar.
sebagai berikut : Static solution culture Batangnya lunak dan berwarna putih
(kultur air statis), Continuous-flow kemerah-merahan. Bunga bayam merah
solution culture, contoh : NFT (Nutrient ukurannya kecil muncil dari ketiak daun
Film Technique),DFT (Deep Flow dan ujung batang pada rangkaian tandan.
Technique), Aeroponics - Passive sub- Buahnya tidak berdaging, tetapi bijinya
irrigation, Ebb and flow atau flood and banyak, sangat kecil, bulat, dan mudah
drain sub-irrigation, Run to waste, Deep pecah. Tanaman ini memilki akar
water culture, Bubbleponics, dan tunggang dan berakar samping. Akar
bioponic. Kelebihan dari sistem tanaman sampingnya kuat dan agak dalam.
menggunakan hidroponik diantaranya Tanaman ini berbentuk perdu atau
pemberian pupuk efisien, pemberian semak. Bayam merah memiliki banyak
nutrisis yang sesuai, dapat memelihara manfaat karena mengandung vitamin A
lebih banyak tanaman pada lahan dan C, sedikit vitamin B, kalsium,
sempit, bebas pestisida dan fospor, dan besi. Bayam merupakan
pengendalian hama lebih terkontrol. satu-satunya sayuran yang termasuk
Sedangkan kekurangannya yaitu dalam famili Amaranthaceae
dibutuhkan keahlian dalam membuat (Sunarjono, 2013).
medium atau senyawa kimia, investasi
besar diawal penyediaan dan perawatan Dalam budidaya hidroponik, terdapat
perangkat-perangkat hidroponik sulit beberapa faktor-faktor yang
(Pratama, 2014). mempengaruhi pertumbuhan tanaman
yaitu: unsur hara, media tanam, oksigen
Medium atau larutan Hoagland dan air. Pemberian larutan hara yang
merupakan salah satu jenis larutan teratur sangatlah penting pada
nutrisi yang modern dan dianggap telah hidroponik, karena media hanya
lengkap komposisinya untuk system berfungsi sebagai penopang tanaman
hidroponik. Medium Hoagland dan sarana meneruskan larutan atau air
mengandung seluruh nutrisi, dalam yang berlebihan. Kebutuhan tanaman
konsentrasi tinggi dan bersifat akan unsur hara b erbeda-beda menurut
aman, yang dibutuhkan tanaman untuk tingkat pertumbuhannya dan jenis
pertumbuhan tanaman yang lebih epat. tanaman. Larutan hara dibuat dengan
Zat penting lainnya dalam medium cara melarutkan garam-garam pupuk
Hoagland yaitu nitrogen yang berperan dalam air. Berbagai garam jenis pupuk
sebagai ammonia (NH4+) dan nitrat dapat digunakan untuk larutan hara,
(NO3-). Komposisi zat pada medium pemilihannya biasanya atas harga dan
Hoagland sangat beragam, dari kelarutan garam pupuk tersebut
makronutrien, mikronutrien, dan zat (Pritchard dkk, 1991).
opsional tertentu (gambar 1) (Taiz dan
Zeiger, 2010). Komposisi medium Tanaman untuk dapat tumbuh dan
Hoagland berdasarkan komposisi yang berproduksi dengan baik membutuhkan
digunakan oleh Zayed,et al (1998) unsur hara yang selalu tersedia selama
(mg/l) : KNO3 606, 6; Ca(NO3)2.5H2O siklus hidupnya mulai dari penanaman
1270; NaCl 58,4; KH2PO4 272,2; hingga panen. Ketersediaan hara dalam
MgSO4.7H2O 492, 8 ; MnCl2 1,158; tanah dipengaruhi oleh banyak faktor.
ZnSO4 0,123; H3BO3 2,86; CuSO4.5H2O Faktor pemberian konsentrasi pupuk
yang tepat akan mempengaruhi hasil nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm
suatu tanaman. Upaya-upaya untuk serta tidak mengandung logam-logam
menjaga ketersediaan hara dalam tanah berat dalam jumlah besar karena dapat
selain pemberian konsentrasi pupuk, meracuni tanaman (Perwatasari, 2012).
dapat juga melalui frekuensi pemberian
pupuk, cara pemberian dan bentuk Untuk mengetahui semua faktor yang
pupuk digunakan secara tepat (Wijaya, mempengaruhi tanaman hidroponik,
2010). maka dilakukanlah pengujian pati,
klorofil, nitrat, amonium, dan
Terdapat 14 unsur hara essensial untuk pengukuran Rf. Sehingga akan diketahui
pertumbuhan tanaman. Air (H2O) dan kualitas dari tanaman tersebut. Salah
karbon dioksida (CO2) juga essensial satu hal yang penting dalam tumbuhan
untuk tanaman. Hidrogen, Karbon dan adalah klorofil karena berperan dalam
Oksigen juga diperlukan untuk 15 fotosintesis.
pertumbuhan tanaman mengakibatkan
total hara essensial sebanyak 16 elemen Dalam pengujian akan dilakukan
(Untung, 2001). beberapa hal yang di uji dengan
menggunakan suatu metode. Untuk
Jenis media tanam yang digunakan menguji kadar klorofil menggunakan
sangat berpengaruh terhadap metode Winterman De Mots. Metode
pertumbuhan dan perkembangan penentuan klorofil adalah dengan teknik
tanaman. Media yang baik membuat Spektroskopi dengan spektrofotometer
unsur hara tetap tersedia, kelembaban UV. Larutan yang berwarna akan
terjamin dan drainase baik. Media yang menyerap panjang gelombang tertentu
digunakan harus dapat menyediakan air, secara maksimal. Angka serapan
zat hara dan oksigen serta tidak terbesar untuk panjang gelombang
mengandung zat yang beracun bagi tertentu menggambarkanlarutan tersebut
tanaman. Bahan-bahan yang biasa (Edward dkk, 1983).
digunakan sebagai media tanam dalam
hidroponik antara lain pasir, kerikil, Pengukuran Rf digunakan metode
pecahan batu bata, arang sekam, spons, Kromatografi Kertas yaitu daun sebagai
dan sebagainya. Bahan yang digunakan organ fotosintetik memiliki bermacam-
sebagai media tumbuh akan macam pigment aseptor elektron yang
mempengaruhi sifat lingkungan media mendukung proses fotosintesis. Untuk
(Haryanto dkk, 2007). melihat macam pigmen harus dilakukan
ekstraksi jaringan daun, kemudian
Keberadaan Oksigen dalam sistem dilakukan pemisahan. Pigmen daun
hidroponik sangat penting. Rendahnya dapat dideterminasi secara kualitatif dan
oksigen menyebabkan permeabilitas kuantitatif. Secara kualitatif, macam
membran sel menurun, sehingga dinding pigmen daun dapat dideteksi dengan
sel makin sukar untuk ditembus, metode kromatografi (Edward, et al,
Akibatnya tanaman akan kekurangan air. 1983).
Hal ini dapat menjelaskan mengapa
tanaman akan layu pada kondisi tanah Pengujian kadar nitrat digunakan
yang tergenang. Tingkat oksigen di metode Brusin. Prinsip metode ini
dalam pori-pori media mempengaruhi adalah membuat nitrat dalam keadaan
perkembangan rambut akar (Mandiri, asam dengan Brusin dan Asam sulfaniat
2010). membentuk senyawa kompleks kuning.
Warna kuning yang terbentuk diukur
Kualitas air yang sesuai dengan intensitasnya dengan spektrometer
pertumbuhan tanaman secara hidroponik (Wijayani dan Didik, 2004).
mempunyai tingkat salinitas yang tidak
melebihi 2500 ppm, atau mempunyai Metode Winterman de Mots merupakan
metode penentuan kadar klorofil, yang
menggunakan pelarut ethanol 96% dan tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg)
mengukur absorbansi pada gelombang yang berwarna hijau muda. Klorofil a
649 nm dan 665 nm (Sajilata, 2009) dan klorofil b paling kuat menyerap
Deteksi cara sederhana terhadap macam cahaya di bagian merah (600700 nm),
pigmen daun dengan teknik dan paling sedikit menyerap cahaya
kromatografi kertas pada dasarnya hijau (500-600 nm). Perbandingan kedua
melakukan pemisahan zat dengan macam klrofil ini dapat dilihat pada
menggunakan larutan pengembang Tabel 1 dan Gambar 2. Sedangkan
(eluen) yaitu campuran pelarut organik cahaya berwarna biru diserap oleh
dengan perbandingan tertentu yang karotenoid. Karotenoid membantu
sesuai sesuai sifat zat dalam ekstrak menyerap cahaya, sehingga spektrum
pigmen daun yang hendak dipisahkan. cahaya matahari dapat dimanfaatkan
Setelah ekstrak pigmen daun yang dengan lebih baik. Energi yang diserap
ditotolkan pada kertas Watmann 3 oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan
dicelupkan dalam larutan pengembang kepada klorofil a untuk digunakan dalam
dalam bejana tertutup yang jenuh uap proses fotosintesis fase I (reaksi terang)
larutan pegembang, zat yang paling larut yang terdiri dari fotosistem I dan II,
akan merambat dengan lebih cepat pada demikian pula dengan klorofil-b.
kertas Watmann, begitu pula sebaliknya. Klorofil a paling banyak terdapat pada
Karena itu akan diperoleh jarak rambat Fotosistem II sendangkan Klorofil b
golongan zat yang satu dengan golongan paling banyak terdapat pada Fotosistem
zat lain yang berbeda tingkat I (Ai dan yunia, 2011)
kelarutannya dalam larutan pengembang
(Edward, et al, 1983). Table 1. Perbandingan pigmen
klorofil a dan klorofil b
Media hidroponik dapat dianalisis (Anonim, 2011)
kandungan nitratnya dengan metode
Brusin. Prinsip dari metode tersebut Aspek Klorofil a Klorofil b
yaitu nitrat dalam suasana asam dengan C
55H70O6N4
brusin sulfat dan asam sulfanilat Rumus kimia C
55 H72 O5 Mg
jumlah daun
n1 4
8
3 tanaman
6 tanama
2 2
n2
4
1 tanaman
2 tanama
0 3
n3
0 1 2 3 4 5 6 7 tanaman
1234567 tanama
Penagamatn ke- 4
Pengamatan ke- n4
15
10
10
8
Jumlah Daun
6 5
4 0
2 1 2 3 4 5 6 7 8
Pengamatan Ke-
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengamatan Ke-
10 10
9 9
8 Tanaman 1
7 8 tanaman 1
jumlah daun
Tinggi Tanaman 6 Tanaman 2 7
5 6 tanaman 2
4 Tanaman 3 5
3 4 tanaman 3
2 Tanaman 4
1 3
0 2 tanaman 4
Tanaman 5
1 2 3 4 5 6 7 1 tanaman 5
Tanaman 6 0
Pengamatan ke- tanaman 6
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan ke-
grafik ketinggian taruk tanaman pada
baki yang lampu LED
Garfik jumlah daun pada tanaman yang
Pada tanaman yang memilki disinari lampu LED
unsur nutrisi lengkap yang disinari
cahaya lampu LED terlihat pada grafik pada tanaman yang memiliki unsur yang
bahwa pertumbuhan taruk tanaman lengkap yang disinari lampu LED
mengalami kenaikan dan tidak jumlah daun setiap pengamatan
mengalami penurunan. Pada tanaman mengalami penambahan jumlah daun.
yang mendapat perlakuan kelebihan N, Pada tanaman yang memiliki kelebihan
tumbuhan mengalami pertambahan unsur N juga megalami penambahan
panjang namun pada pengamatan kedua daun yang cukup banyak. Perbedaan
terlihat bahwa 4 tanaman mati. jumlah daun ada kedua perlakuan
tanaman ini kurang lebih berbeda 1-3
helai. Terlihat bahwa tanaman yang
memiliki unsur lengkap memiliki
banyak daun.
Gambar 2. Jumlah Daun Tanaman Bayam
Merah Dengan Nutrisi Lengkap, Perlakuan Pemisahan pigmen klorofil menggunakan
Sinar LED kromatografi kertas pada tanaman yang
Jumlah Daun Kelompok 1 memiliki unsur lengkap
14 No. Warna Rf Pigmen
12 1 Hijau tua 0,5 Klorofil
Jumlah Daun
10 b
8 2 Hijau 0,46 Klorofil
6 kekuningan a
4 3 orange 0,36 Karoten
2
0
1 2 3 4 5 6 7 Pemisahan pigmen klorofil menggunakan
Pengamatan Ke- kromatografi kertas pada tanaman
kelebihan unsur N
Parameter Pengamatan
Nomor Tinggi
No. Tanggal Jumlah Pengamatan
Tanaman Tanaman
Daun
(cm)
A1 7 7
A2 6 4
A3 9 6
A4 5,5 6
A5 6,5 6
A6 7,5 6
5 09
1
2016
B1 8,5 5
B2 6,5 4
B3 8,5 5
B4 5 4
B5 7 2
B6 6 4
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 6 5
A5 7 3
A6 - -
7 09
2
2016
B1 8,5 4
B2 6,5 3
B3 8,5 5
B4 5 4
B5 7 2
B6 - -
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7 6
A5 7,5 3
A6 - -
9 09
3
2016
B1 8,5 4
B2 7 3
B3 9,5 5
B4 5,5 4
B5 8 3
B6 6 2
11 09 Tidak dilakukan pengamatan karena
4
2016 Labtek 1A tutup
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7,8 5
A5 7,5 2
A6 - -
13 09
5
2016
B1 10 3
B2 7 2
B3 10,2 4
B4 5,5 4
B5 8,5 2
B6 6,5 -
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7,8 8
A5 7,5 1
A6 - -
15 09
6
2016
B1 10 3
B2 7 2
B3 10,2 4
B4 5,5 -
B5 8,5 1
B6 - -
17 09 - Tidak dilakukan pengamatan karena
7
2016 Labtek 1A ditutup
A1
A2
A3
A4
A5
A6
19 09
8
2016
B1
B2
B3
B4
B5
B6
21 09
9
2016
23 09
10
2016
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 9,5 8
A5 - -
A6 - -
26 09
11
2016
B1 - -
B2 - -
B3 - -
B4 - -
B5 - -
B6 - -
28 09
12
2016
30 09
13
2016
Kurva Standar Pati, Amonium, dan Nitrat
0.2
0.15
Y-Values
0.1
Linear (Y-Values)
0.05
0
0 50 100 150
Konsentrasi (ppm)
2 y = 0.0178x + 0.1565
R = 0.9733
Absorbansi
1.5
1 Y-Values
0.5 Linear (Y-Values)
0
-50 0 50 100 150
Konsentrasi (ppm)
0.1
Y-Values
0.05 Linear (Y-Values)
0
-50 0 50 100 150
Koonsentrasi (ppm)