You are on page 1of 16

Praktikum Fisiologi dan Perkembangan Tumbuhan BA-2101

Hidroponik
Medheline Driza
11415030

Jl.Jen.Purn.(HC).Mashudi No. 1, Cikeruh, Sayang, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat


45363

ABSTRAK

Bayam merupakan tanaman sayuran daun yang memiliki banyak kandungan gizi dan
memiliki nilai komersial tinggi, di masyarakat permintaan terhadap komoditas bayam
terus meningkat. Perkembangan industri yang semakin maju menyebabkan lahan
pertanian semakin sempit, salah satu cara untuk mengatasi hal itu adalah hidroponik.
Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan air sebagai media pengganti tanah. Percobaan kali ini
akan menentukan penggunaan media tumbuh dengan menggunakan teknik hidroponik
pada tanaman bayam merah (Amaranthus cruenth), pengaruh pemberian nutrisi
makronutrient dan mikronutrient pada tanaman bayam merah, kadar pati dari akar
tanaman bayam merah yang diberikan perlakuan penambahan unsur N , menentukan
kadar nitrat dan ammonium pada medium Hoogland dan menentukan nilai Rf dari
ekstrak daun bayam merah yang diberi penambahan unsur N. Menentukan zat-zat
penting yang dibutuhkan pada larutan hidroponik tanaman untuk.tumbuh.optimal. Metode
yang digunakan kali ini adalah dengan membedakan perbandingan zat zat terlarut yang
ada pada larutan hidroponik dan perhitungan kadar pati, klorofil, nitrat, dan ammonium
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil yang didapat bahwa tanaman
yang diberi penambahan N pada baki yang mendapat sinar LED memiliki klorofil total
Total = 13,6718 mg/L, kadar amonium 139,213 ppm, kadar nitrat -106 ppm, dan kadar
pati 52,66 ppm. Sedangkan pada baki yang disinari matahari memiliki kadar amonium
184,252 ppm, kadar nitrat -327 ppm.
Kata kunci : hidroponik, klorofil, amonium, pati, nitrat

TEORI DASAR

Hydroponik secara harfiah berarti Hydro terlindung dari pengaruh unsur luar
= air, dan phonic = pengerjaan. seperti hujan, hama penyakit, iklim dan
Sehingga secara umum berarti system lainlain. Keunggulan dari beberapa
budidaya pertanian tanpa menggunakan budidaya dengan menggunakan sistem
tanah tetapi menggunakan air yang hydroponic antara lain: (1) Kepadatan
berisi larutan nutrient. Budidaya tanaman per satuan luas dapat dilipat
hydroponik biasanya dilaksanakan di gandakan sehingga menghemat
dalam rumah kaca (greenhouse) untuk penggunaan lahan. (2) Mutu produk
menjaga supaya pertumbuhan tanaman seperti bentuk, ukuran, rasa, warna,
secara optimal dan benarbenar kebersihan dapat dijamin karena
kebutuhan nutrient tanaman dipasok 0,08; H2Mo4 0,017 dan FeEDTA.
secara terkendali di dalam rumah Sedangkan krom yang digunakan adalah
kaca.(3) Tidak tergantung musim/waktu Cr(VI) dalam bentuk K2Cr2O7
anam dan panen, sehingga dapat diatur (Zayed,1998).
sesuai dengan kebutuhan pasar (Roidah,
2014). Tanaman Bayam Merah (Amaranthus
cruenth) memiliki ciri berdaun tunggal,
Macam-macam tipe hidroponik adalah ujungnya meruncing, lunak, dan lebar.
sebagai berikut : Static solution culture Batangnya lunak dan berwarna putih
(kultur air statis), Continuous-flow kemerah-merahan. Bunga bayam merah
solution culture, contoh : NFT (Nutrient ukurannya kecil muncil dari ketiak daun
Film Technique),DFT (Deep Flow dan ujung batang pada rangkaian tandan.
Technique), Aeroponics - Passive sub- Buahnya tidak berdaging, tetapi bijinya
irrigation, Ebb and flow atau flood and banyak, sangat kecil, bulat, dan mudah
drain sub-irrigation, Run to waste, Deep pecah. Tanaman ini memilki akar
water culture, Bubbleponics, dan tunggang dan berakar samping. Akar
bioponic. Kelebihan dari sistem tanaman sampingnya kuat dan agak dalam.
menggunakan hidroponik diantaranya Tanaman ini berbentuk perdu atau
pemberian pupuk efisien, pemberian semak. Bayam merah memiliki banyak
nutrisis yang sesuai, dapat memelihara manfaat karena mengandung vitamin A
lebih banyak tanaman pada lahan dan C, sedikit vitamin B, kalsium,
sempit, bebas pestisida dan fospor, dan besi. Bayam merupakan
pengendalian hama lebih terkontrol. satu-satunya sayuran yang termasuk
Sedangkan kekurangannya yaitu dalam famili Amaranthaceae
dibutuhkan keahlian dalam membuat (Sunarjono, 2013).
medium atau senyawa kimia, investasi
besar diawal penyediaan dan perawatan Dalam budidaya hidroponik, terdapat
perangkat-perangkat hidroponik sulit beberapa faktor-faktor yang
(Pratama, 2014). mempengaruhi pertumbuhan tanaman
yaitu: unsur hara, media tanam, oksigen
Medium atau larutan Hoagland dan air. Pemberian larutan hara yang
merupakan salah satu jenis larutan teratur sangatlah penting pada
nutrisi yang modern dan dianggap telah hidroponik, karena media hanya
lengkap komposisinya untuk system berfungsi sebagai penopang tanaman
hidroponik. Medium Hoagland dan sarana meneruskan larutan atau air
mengandung seluruh nutrisi, dalam yang berlebihan. Kebutuhan tanaman
konsentrasi tinggi dan bersifat akan unsur hara b erbeda-beda menurut
aman, yang dibutuhkan tanaman untuk tingkat pertumbuhannya dan jenis
pertumbuhan tanaman yang lebih epat. tanaman. Larutan hara dibuat dengan
Zat penting lainnya dalam medium cara melarutkan garam-garam pupuk
Hoagland yaitu nitrogen yang berperan dalam air. Berbagai garam jenis pupuk
sebagai ammonia (NH4+) dan nitrat dapat digunakan untuk larutan hara,
(NO3-). Komposisi zat pada medium pemilihannya biasanya atas harga dan
Hoagland sangat beragam, dari kelarutan garam pupuk tersebut
makronutrien, mikronutrien, dan zat (Pritchard dkk, 1991).
opsional tertentu (gambar 1) (Taiz dan
Zeiger, 2010). Komposisi medium Tanaman untuk dapat tumbuh dan
Hoagland berdasarkan komposisi yang berproduksi dengan baik membutuhkan
digunakan oleh Zayed,et al (1998) unsur hara yang selalu tersedia selama
(mg/l) : KNO3 606, 6; Ca(NO3)2.5H2O siklus hidupnya mulai dari penanaman
1270; NaCl 58,4; KH2PO4 272,2; hingga panen. Ketersediaan hara dalam
MgSO4.7H2O 492, 8 ; MnCl2 1,158; tanah dipengaruhi oleh banyak faktor.
ZnSO4 0,123; H3BO3 2,86; CuSO4.5H2O Faktor pemberian konsentrasi pupuk
yang tepat akan mempengaruhi hasil nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm
suatu tanaman. Upaya-upaya untuk serta tidak mengandung logam-logam
menjaga ketersediaan hara dalam tanah berat dalam jumlah besar karena dapat
selain pemberian konsentrasi pupuk, meracuni tanaman (Perwatasari, 2012).
dapat juga melalui frekuensi pemberian
pupuk, cara pemberian dan bentuk Untuk mengetahui semua faktor yang
pupuk digunakan secara tepat (Wijaya, mempengaruhi tanaman hidroponik,
2010). maka dilakukanlah pengujian pati,
klorofil, nitrat, amonium, dan
Terdapat 14 unsur hara essensial untuk pengukuran Rf. Sehingga akan diketahui
pertumbuhan tanaman. Air (H2O) dan kualitas dari tanaman tersebut. Salah
karbon dioksida (CO2) juga essensial satu hal yang penting dalam tumbuhan
untuk tanaman. Hidrogen, Karbon dan adalah klorofil karena berperan dalam
Oksigen juga diperlukan untuk 15 fotosintesis.
pertumbuhan tanaman mengakibatkan
total hara essensial sebanyak 16 elemen Dalam pengujian akan dilakukan
(Untung, 2001). beberapa hal yang di uji dengan
menggunakan suatu metode. Untuk
Jenis media tanam yang digunakan menguji kadar klorofil menggunakan
sangat berpengaruh terhadap metode Winterman De Mots. Metode
pertumbuhan dan perkembangan penentuan klorofil adalah dengan teknik
tanaman. Media yang baik membuat Spektroskopi dengan spektrofotometer
unsur hara tetap tersedia, kelembaban UV. Larutan yang berwarna akan
terjamin dan drainase baik. Media yang menyerap panjang gelombang tertentu
digunakan harus dapat menyediakan air, secara maksimal. Angka serapan
zat hara dan oksigen serta tidak terbesar untuk panjang gelombang
mengandung zat yang beracun bagi tertentu menggambarkanlarutan tersebut
tanaman. Bahan-bahan yang biasa (Edward dkk, 1983).
digunakan sebagai media tanam dalam
hidroponik antara lain pasir, kerikil, Pengukuran Rf digunakan metode
pecahan batu bata, arang sekam, spons, Kromatografi Kertas yaitu daun sebagai
dan sebagainya. Bahan yang digunakan organ fotosintetik memiliki bermacam-
sebagai media tumbuh akan macam pigment aseptor elektron yang
mempengaruhi sifat lingkungan media mendukung proses fotosintesis. Untuk
(Haryanto dkk, 2007). melihat macam pigmen harus dilakukan
ekstraksi jaringan daun, kemudian
Keberadaan Oksigen dalam sistem dilakukan pemisahan. Pigmen daun
hidroponik sangat penting. Rendahnya dapat dideterminasi secara kualitatif dan
oksigen menyebabkan permeabilitas kuantitatif. Secara kualitatif, macam
membran sel menurun, sehingga dinding pigmen daun dapat dideteksi dengan
sel makin sukar untuk ditembus, metode kromatografi (Edward, et al,
Akibatnya tanaman akan kekurangan air. 1983).
Hal ini dapat menjelaskan mengapa
tanaman akan layu pada kondisi tanah Pengujian kadar nitrat digunakan
yang tergenang. Tingkat oksigen di metode Brusin. Prinsip metode ini
dalam pori-pori media mempengaruhi adalah membuat nitrat dalam keadaan
perkembangan rambut akar (Mandiri, asam dengan Brusin dan Asam sulfaniat
2010). membentuk senyawa kompleks kuning.
Warna kuning yang terbentuk diukur
Kualitas air yang sesuai dengan intensitasnya dengan spektrometer
pertumbuhan tanaman secara hidroponik (Wijayani dan Didik, 2004).
mempunyai tingkat salinitas yang tidak
melebihi 2500 ppm, atau mempunyai Metode Winterman de Mots merupakan
metode penentuan kadar klorofil, yang
menggunakan pelarut ethanol 96% dan tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg)
mengukur absorbansi pada gelombang yang berwarna hijau muda. Klorofil a
649 nm dan 665 nm (Sajilata, 2009) dan klorofil b paling kuat menyerap
Deteksi cara sederhana terhadap macam cahaya di bagian merah (600700 nm),
pigmen daun dengan teknik dan paling sedikit menyerap cahaya
kromatografi kertas pada dasarnya hijau (500-600 nm). Perbandingan kedua
melakukan pemisahan zat dengan macam klrofil ini dapat dilihat pada
menggunakan larutan pengembang Tabel 1 dan Gambar 2. Sedangkan
(eluen) yaitu campuran pelarut organik cahaya berwarna biru diserap oleh
dengan perbandingan tertentu yang karotenoid. Karotenoid membantu
sesuai sesuai sifat zat dalam ekstrak menyerap cahaya, sehingga spektrum
pigmen daun yang hendak dipisahkan. cahaya matahari dapat dimanfaatkan
Setelah ekstrak pigmen daun yang dengan lebih baik. Energi yang diserap
ditotolkan pada kertas Watmann 3 oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan
dicelupkan dalam larutan pengembang kepada klorofil a untuk digunakan dalam
dalam bejana tertutup yang jenuh uap proses fotosintesis fase I (reaksi terang)
larutan pegembang, zat yang paling larut yang terdiri dari fotosistem I dan II,
akan merambat dengan lebih cepat pada demikian pula dengan klorofil-b.
kertas Watmann, begitu pula sebaliknya. Klorofil a paling banyak terdapat pada
Karena itu akan diperoleh jarak rambat Fotosistem II sendangkan Klorofil b
golongan zat yang satu dengan golongan paling banyak terdapat pada Fotosistem
zat lain yang berbeda tingkat I (Ai dan yunia, 2011)
kelarutannya dalam larutan pengembang
(Edward, et al, 1983). Table 1. Perbandingan pigmen
klorofil a dan klorofil b
Media hidroponik dapat dianalisis (Anonim, 2011)
kandungan nitratnya dengan metode
Brusin. Prinsip dari metode tersebut Aspek Klorofil a Klorofil b
yaitu nitrat dalam suasana asam dengan C
55H70O6N4
brusin sulfat dan asam sulfanilat Rumus kimia C
55 H72 O5 Mg

membentuk senyawa kompleks yang N4 Mg


berwarna kuning. Wara kuning yang Gugus
terjadi diukur intensitasnya dengan pengikat CH3 CH
spektrofotometer pada panjang Cahaya yang cahaya biru- cahaya biru dan
gelombang tertentu (Alianto, et al. 2009) Diserap violet dan oranye
merah
Kadar ammonium sulfat dapat dianalisis
dengan menggunakan metode Nessler. Absorbsi pada 673 pada 455-640 nm
Metode Nessler terdiri dari suatu maksimum nm
analisis kimia dengan menggunakan alat
spektrofotometer. Reagen Nessler
K2HgI4 bereaksi dengan NH3 dalam
larutan bersifat basa. Reaksi
menghasilkan larutan berwarna kuning-
cokelat yang mengikuti hukum Lambert
Beer. Intensitas warna yang terjadi
berbanding lurus dengan konsentrasi
NH3 yang berada di dalam sampel
(Irmanto dan Suyata, 2009)

Tanaman tingkat tinggi mempunyai dua


macam klorofil yaitu klorofil a
(C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau
Pada percobaan ini dilakukan beberapa tanaman Amaranthus cruenth.
uji, yang pertama adalah uji Winterman Menentukan kadar pati dari akar
de Mots. Pada uji Winterman de Mots, tanaman Amaranthus cruenth yang
setelah sampel daun bayam dihaluskan, kelebihan unsur Nitrogen , menentukan
dilakukan penambahan alkohol 96% kadar nitrat dan amonium pada medium
sebagai pelarut agar semua kandungan hoagland yang kelebihan unsur
klorofil dapat terlarut (Sastrpradja, Nitrogen, menentukan nilai Rf dari
ekstrak daun Amaranthus cruenth yang
2012). Setelah itu, baru dilakukan
kelebihan unsur nitrogen, dan
mengukuran dengan menggunakan
menentukan zat-zat penting yang
spektrofotometer. Hal yang sama juga dibutuhkan pada larutan hidroponik
diterapkan pada uji pemisahan klorofil tanaman untuk tumbuh optimal.
menggunakan kromotografi kertas,
dimana alkohol digunakan juga sebagai
pelarut agar perbedaan pigmen dapat
terlihat. METODOLOGI

Alat-alat yang digunakan pada pratikum


Pada uji kuantifikasi nitrat media dengan ini adalah baki, cutter, cuvet, batang
metode Brusin, ditambahkan NaCl, pengaduk, corong, labu ukur, mortar
H2SO4, dan reagen Brusin Sulfat. Fungsi pestel, penangas air, penggaris, pH
dari penambahan masing-masing zat ini meter, saringan Buchner,
adalah mendukung kinerja dari uji, spektrofotometer,
dimana sampel yang mengandung nitrat spadmeter, styrofoam, tabung Falcon,
akan bereaksi dengan Brusin dan tabung reaksi. Bahan-bahan yang
menghasilkan warna kuning jika digunakan pada adalah aceton 80%,
direaksikan didalam larutan asam sulfat. akuades, alkhol 96%, ammonium, HCl
Pemanasan dalam uji ini berfungsi untuk 1N, H2SO4, kertas saring, larutan
memaksimalisasi reaksi, karena Benedict, larutan CaCO3 jenuh, larutan
kecepatan dari ion nitrat dan brusin FeDTA, larutan makronutrien masing-
bereaksi dipengaruhi oleh jumlah panas masing 1M (CaCl2, Ca(NO3)2, KCl,
(Nasir, 2009). KH2PO4, KNO3, MgCl2, MgSO4.7H2O,
NaH2PO4, NaNO3, Na2SO4), larutan
Pada uji kuantifikasi ammonium media mikronutrien (CuCl2.2H2O, H3BO3,
dengan reagen Neisser, dilakukan MnCl2.4H2O, NaMoO4.2H2O, ZnCl2),
penambahan dengan larutan Signette larutan Neissler, larutan Seignett, NaCl,
dengan tujuan agar membentuk garam nitrat, Reagen Brussin sulfat, tanaman
kompleks didalam ammonia dan bayam (Amaranthus cruenth), tissue.
menetralkan ammonia. Reagen Neissler
berguna untuk mengidentifikasi warna Yang dilakukan pada awal percobaan
dan menunjukan adanya ammonium yaitu menyiapkan semua alat dan bahan.
atau tidak didalam larutan. Setelah Pertama-tama larutan medium diisi
ditambahkan reagen ini larutan seusuai tabel nutrisi, diukur pH larutan
didiamkan selama 10 menit, hal ini medium dengan pH meter, diberi
dilakukan guna membentuk kompleks CaCO3jenuh agar pH berada di sekitar 6-
yang berwarna (Iod) (Budiman, 2015). 6,5. Disiapkan dua bak percobaan, diisi
dengan larutan medium, diberi
Tujuan dari percobaan kali ini adalah styrofoam yang telah dibolongi untuk
menentukan penggunaan media tumbuh tiap tanaman, tanaman dipindahkan ke
dengan menggunakan teknik hidroponik, bak percobaan, diberi kapas agar
menentukan pengaruh pemberian nutrisi tanaman berdiri tegak, dipastikan akar
makronutrient dan mikronutrient dan tanaman terendam dalam larutan media.
menentukan kurva pertumbuhan pada Dicatat tinggi taruk dan jumlah daun
tiap tanaman. Tanaman diperiksa setiap Neissler adalah sebagai berikut. Larutan
2 hari sekali, larutan medium ditambah Hoagland sebanyak 10ml ditambah 2
akuades bila sudah menyusut, diukur tetes larutan Seignette, ditambah 200L
tinggi taruk dan jumlah daun. reagen Neissler, didiamkan selama 10
menit, sibaca nilai absorban dengan
Langkah kerja kuantifikasi kadar spektrofotometer pada panjang
klorofil dengan metode Winterman de gelombang 420nm.
Mots, disiapkan 1gr daun tanaman
bayam (Amaranthus cruenthus), Percobaan perhitungan pati, disiapkan
dihaluskan dengan mortar, ditambah 1gr akar tanaman bayam(Amaranthus
50ml alkohol 96%, disaring cruenthus), dihaluskan pada mortar
menggunakan saringan Buchner, menggunakan pestel,ditambah 10ml
dimasukkan ke labu ukur 100ml, etanol 80%, dimasukkan ke tabung
ditambah alcohol 96% hingga volume Falcon 15ml, diinkubasi pada air
100ml atau hingga tanda batas, diukur bersuhu 90C selama 10 menit pada
klorofil dengan spektrofotometer pada penganas, disentrifugsi selama 8 menit
panjang gelombang 649 nm dan 665nm, pada 1500g (2500rpm)25C, dibuang
dihitung nilai absorban ke satuan mg/L, supernatantnya, diambil paletnya,
dihitung kadar korofil. ditambah 20ml akuades, dipindahkan ke
tabung Falcon 50ml, dihomogenisasi,
Pemisahan pigmen klorofil dimasukkan pada penangas 150C
menggunakan kromatografi kertas selama 15 menit, diambil 0,15ml
dimulai dengan menyiapkan sehelai suspensi pati, ditempatkan pada cuvet,
daun tanaman bayam (Amaranthus ditambah 0,85ml iodin, diukur absorsi
cruenthus), digesek dengan pada panjang gelombang 620nm dengan
menggunakan uang koin, daun ditempel spektrofotometer, ditentukan
sebentar hingga pigmen menempel pada konsentreasi berdasarkan kurva standar
kertas kromatografi, isi gelas kimia perhitungan pati.
dengan alkohol, diletakkan ujung kertas
kromatografi ke larutan, ditunggu PEMBAHASAN
beberapa saat hingga pigmen memisah
dan ketika larutan hampir mencapai Tinggi Taruk Tanaman Bayam Merah
batas atas kertas (2cm dari batas atas), Dengan
Nutrisi Lengkap, Perlakuan Sinar Matahari
diukur jarak tiap pigmen dari batas awal,
Pertumbuhan Taruk Kelompok 1
dihitung nilai faktor rambat masing-
masing pigmen. 15
Panjang Taruk (cm)

Langkah kerja percobaan kuantifikasi 10


nitrat media dengan metode Brusin
adalah sebagai berikut. Larutan 5
Hoagland dari tanaman hidroponik
diambil 10ml, ditambah 2ml NaCl, 0
ditambah 10ml H2SO4,ditambah 0,5ml 1 2 3 4 5 6 7 8
reagen Brussin sulfat, diaduk hingga
Pengamatan Ke-
homogen, dipanaskan pada penangas air
100C selama 20 menit, ditunggu hingga
larutan dingin, dimasukkan
dalam cuvet spektrofotometer, dibaca
absorban dalam panjang gelombang
507nm.

Langkah kerja percobaan kuantifikasi


ammonium media dengan reagen
12 6
tanaman
10 tanama 5 1
tinggi tanaman

jumlah daun
n1 4
8
3 tanaman
6 tanama
2 2
n2
4
1 tanaman
2 tanama
0 3
n3
0 1 2 3 4 5 6 7 tanaman
1234567 tanama
Penagamatn ke- 4
Pengamatan ke- n4

Grafik jumlah daun tanaman pada tanaman


Grafik tinggi tanaman pada tanaman yang yang disinari cahaya matahari
disinari cahaya matahari
Pada tanaman yang memiliki unsur
Pada tanaman yang memilki lengkap yang disinari cahaya matahari
unsur nutrisi lengkap yang disinari mengalami penurunan jumlah daun yang
cahaya matahari terlihat pada grafik signifikan pada pengamatan kedua
bahwa pertumbuhan taruk tanaman namun mengalami pertumbuhan lagi
mengalami kenaikan namun ada pada pengamatan selanjutnya. Pada
dibeberapa pengamatan terdapat tanaman yang mendapat perlakuan
penurunan tinggi tanaman dan kemudian kelebihan unsur N mengalami
tanaman mengalami kenaikan pertambahan jumlah daun tetapi pada
pertumbuhan taruk. Pada tanaman yang pengamatan selanjutnya tanaman mati
mendapat perlakuan kelebihan unsur N sehingga tidak mengalami pertambahan
pada pengamatan terlihat mengalami jumlah daun.
pertambahan panjang taruk tanaman
namun pada pengamatan 6 semua
tumbuhan mati dan kering. Gambar 1. Tinggi Taruk Tanaman
Bayam Merah Dengan Nutrisi
Gambar 2. Jumlah Daun Tanaman Lengkap,Perlakuan Sinar LED
Bayam Merah Dengan Pertumbuhan Taruk Kelompok 1
Nutrisi Lengkap, Perlakuan Sinar
Matahari
Jumlah Daun Kelompok 1 20
Panjang Taruk (cm)

15
10
10
8
Jumlah Daun

6 5

4 0
2 1 2 3 4 5 6 7 8
Pengamatan Ke-
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengamatan Ke-
10 10
9 9
8 Tanaman 1
7 8 tanaman 1

jumlah daun
Tinggi Tanaman 6 Tanaman 2 7
5 6 tanaman 2
4 Tanaman 3 5
3 4 tanaman 3
2 Tanaman 4
1 3
0 2 tanaman 4
Tanaman 5
1 2 3 4 5 6 7 1 tanaman 5
Tanaman 6 0
Pengamatan ke- tanaman 6
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan ke-
grafik ketinggian taruk tanaman pada
baki yang lampu LED
Garfik jumlah daun pada tanaman yang
Pada tanaman yang memilki disinari lampu LED
unsur nutrisi lengkap yang disinari
cahaya lampu LED terlihat pada grafik pada tanaman yang memiliki unsur yang
bahwa pertumbuhan taruk tanaman lengkap yang disinari lampu LED
mengalami kenaikan dan tidak jumlah daun setiap pengamatan
mengalami penurunan. Pada tanaman mengalami penambahan jumlah daun.
yang mendapat perlakuan kelebihan N, Pada tanaman yang memiliki kelebihan
tumbuhan mengalami pertambahan unsur N juga megalami penambahan
panjang namun pada pengamatan kedua daun yang cukup banyak. Perbedaan
terlihat bahwa 4 tanaman mati. jumlah daun ada kedua perlakuan
tanaman ini kurang lebih berbeda 1-3
helai. Terlihat bahwa tanaman yang
memiliki unsur lengkap memiliki
banyak daun.
Gambar 2. Jumlah Daun Tanaman Bayam
Merah Dengan Nutrisi Lengkap, Perlakuan Pemisahan pigmen klorofil menggunakan
Sinar LED kromatografi kertas pada tanaman yang
Jumlah Daun Kelompok 1 memiliki unsur lengkap
14 No. Warna Rf Pigmen
12 1 Hijau tua 0,5 Klorofil
Jumlah Daun

10 b
8 2 Hijau 0,46 Klorofil
6 kekuningan a
4 3 orange 0,36 Karoten
2
0
1 2 3 4 5 6 7 Pemisahan pigmen klorofil menggunakan
Pengamatan Ke- kromatografi kertas pada tanaman
kelebihan unsur N

No. Warna Rf Pigmen


1 Kuning karoten
2 Hijau muda Klorofil b
3 Kuning muda Kloril b
Metode Perhitungan Pati pada Klorofil b = 5,49221 mg/L
tanaman yang memiliki unsur
lengkap Kuantifikasi kadar klorofil
berdasarkan metode Winterman de
Y = 0,0021 x + 0,0167 Mots pada tanaman yang kelebihan N
Y = 0,1283 1. Baki disinari lampu led
X = 53,1428 649 nm 0,428
Metode Perhitungan Pati pada 665 nm 0,838
tanaman yang kelebihan unsur N
Total = 13,6718 mg/L
1. Baki disinari Lampu
Klorofil a = 9,05 384 mg/L
Y = 0,0021 x + 0,0167
Klorofil b = 4,0589 mg/L
Y = 0,1273
2. Baki disinari sinar matahari
X = 52,66 ppm Tidak dilakukan pengujian
2. Baki disinari matahari Terlihat pada tanaman yang memiliki
Tidak dilakukan pengujian unsur nutrisi lengkap mempunyai nilai
total klorofil yang lebih besar pada baki
Tanaman yang memiliki unsur lengkap yang disinari cahaya matahari. Namun
dengan tanaman yang kelebihan unsur N pada tanaman yang kelebihan N memliki
memiliki nilai kadar pati yang hampir nilai total klorofil yang lebih tinggi.
sama.
Nitrat dengan metode Brusin pada
tanaman yang memiliki unsur
Kuantifikasi kadar klorofil lengkap
berdasarkan metode Winterman de Y = 0,0003 x + 0,1352
Mots pada tanaman yang memilki
unsur lengkap Y = 0,0630
1. Baki disinari lampu led X= - 240,666 mg/mL
649 nm 0,2762 Nitrat dengan metode Brusin pada
tanaman kelebihan unsur N
665 nm 0,8820
1. Baki yang disinari Lampu
Total = 10,9042 mg/L
Y = 0,0003 x + 0,1352
Klorofil a = 10,517346 mg/L
Y = 0,1034
Klorofil b = 0,33456 mg/L
X= -106 mg/mL
2. Baki disinari sinar matahari
2. Baki disinari matahari
649 nm 0,5144
Y = 0,0003 x + 0,1352
665 nm 1,0103
Y = 0,0371
Total = 16,45083 mg/L
X= -327mg/mL
Klorofil a = 10,924462 mg/L
Amonium media dengan reagen Tumbuhan pada percobaan hidroponik
Neissler pada tanaman yang memiliki yang kelebihan unsur N rata-rata tidak
unsur lengkap tumbuh, bukan dikarenakan kelebihana
unsur N tetapi pada saat awal persiapan
Y = 0,0178 x + 0,1565 larutan nutrisi hidroponik, tumbuhan
bayam merah yang telah dicabut dari
Y = 1,2339 tanah dan telah dibersihkan dibiarkan
X = 60,528 mg/mL terletak tanpa media tumbuh
dikarenakan pembbuatan larutan yang
Amonium media dengan reagen terlalu lama sehingga tanaman menjadi
Neissler kelebihan unsur N layu sehingga.

1. Baki disinari Lampu


KESIMPULAN
Y = 0,0178 x + 0,1565
Nutrisi makronutrient dan mikronutrien
Y = 2,6345 berpengaruh pada pertumbuhan tanaman
hidroponik. Tanaman yang mendapat
X = 139,213 ppm unsur lengkap tanpa pengurangan atau
penambahan unsur mengalami
2. Baki disinari matahari
pertumbuhan yang normal.Hasil yang
Y = 0,0178 x + 0,1565 didapat bahwa tanaman yang diberi
penambahan N pada baki yang
Y = 3,4362 mendapat sinar LED memiliki klorofil
total Total = 13,6718 mg/L, kadar
X= 184,252 ppm amonium 139,213 ppm, kadar nitrat -
106 ppm, dan kadar pati 52,66 ppm.
Amonium pada tumbuhan yang Sedangkan pada baki yang disinari
kelebihan unsur N lebih tinggi kadarnya matahari memiliki kadar amonium
dibandingkan dengan tanaman yang 184,252 ppm, kadar nitrat -327 ppm.
memiliki unsur lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
berbasis android di dinas
Ai, Nio Song., Yunia Banyo. 2011. pertanian provinsi DIY.
komsentrasi Klorofil Dauun Yogyakarta : Amikom
Sebagai Induk Indikator yogyakarta.
Kekurangan Air Pada Roidah, Ida Syamsu. 2014.
Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, Pemanfaatan lahan dengan
11(2) : 168-169 Menggunakan Sistem
Alianto, E., M. Dwilaga., A.Damar., dan Hidroponik. Jurnal Universitas
E.Harris . 2009. Measurement Talangagung Bonorowo, 1(2) :
of Dissolved Organic Nutrient in 43-50
Euphotic Zone the Banten Bay. Sastrapradja, Setijati D. 2012. Perjalan
Journal Chemistry,9(2): 217- Panjang Tanaman
225 Indonesia. Jakarta : Yayasan
Budiman, Rafi. 2015. Laporan Kimia Obor Indonesia.
Instrumen Spektrofotometri. Sunarjo,Hendro. 2013. Bertanam 36
Laboratorium Instrumen. Jenis Sayur. Depok : Penebar
Bontang. Swadaya
Edwards,Gerry and David Walker. 1983. Taiz, L. Dan E. Zeiger. 2010. Plant
C3, C4 : Mechanisms and Physiology Fifth Edition.
cellular and environmental Amerika : Sinauer Associates.
regulation, of photosynthesis. Tim Karya Tani Mandiri. 2010.
Melbourne :Blackwell Sci. Publ. Pedoman Budidaya secara
Haryanto, W., T. Suhartini dan E. Hidroponik. Bandung, Nuansa
Rahayu. 2007. Teknik Aulia.
Penanaman Sawi dan Selada Untung, O. 2001. Hidroponik Sayuran
Secara Hidroponik. Jakarta: Sistem NFT (Nutrient Film
Penebar Swadaya Technique). Jakarta: Penebar
Irmanto dan Suyata. 2009. Penurunan Swadaya.
Kadar Amonia, Nitrit dan Nitrat, Wijaya, K. 2010. Pengaruh konsentrasi
Limbah Cair Industri Tahu dan Frekuensi Pemberian Pupuk
Menggunakan Arang Aktif dan Organik Cair Hasil Perombakan
Ampas Kopi. Jurnal Ilmiah Anaerob Limbah Makanan
Kimiah Molekul, 4(2): 105-114. Terhadap Pertumbuhan 48
Nasir, Subriyer, Widyasari Wijaya K.A., Tanaman Sawi. Surakarta:
Rachmawati Apriani. 2009. Universitas Sebelas Maret.
The Equivalency of Quality of Wijayan, A dan Didik Indradewa.
Water in Filtration Process and 2004. Detesi Kahat Nara N,
Uf Membrane Process. Jurnal P, K, Mg, dan Ca pada
Teknik Kimia 16(1) : 46-54. Tanaman Bunga Matahari
Perwtasari, Balia. 2012. Pengaruh dengan Sistem Hidroponi.
Media Tanam dan Nutrisi
Agrosains-Jurnal Penelitian
terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Pakchoi (Brassica Agronomi, 6(1): 1-4.
Juncea L.) dengan Sistem Zayed, A., C.M.Lytle., J.H.Qian., dan
Hidroponik. Agrovigor, 5 (1) : N.Terry. 1998. Chromium
14-25. Accumulation, Translocation,
Pratama, Rachmanda Anggi. 2014. and Chemical Speciation in
Perancangan dan pembuatan Vegetable
aplikasi cara bercocok tanam Crops. Planta, 206(1) : 293-
dengan teknik hidroponik 299
LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tanaman Hidroponik

Parameter Pengamatan
Nomor Tinggi
No. Tanggal Jumlah Pengamatan
Tanaman Tanaman
Daun
(cm)

A1 7 7
A2 6 4
A3 9 6
A4 5,5 6
A5 6,5 6
A6 7,5 6

5 09
1
2016
B1 8,5 5
B2 6,5 4
B3 8,5 5
B4 5 4
B5 7 2
B6 6 4

A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 6 5
A5 7 3
A6 - -

7 09
2
2016

B1 8,5 4
B2 6,5 3
B3 8,5 5
B4 5 4
B5 7 2
B6 - -
A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7 6
A5 7,5 3
A6 - -
9 09
3
2016
B1 8,5 4
B2 7 3
B3 9,5 5
B4 5,5 4
B5 8 3
B6 6 2
11 09 Tidak dilakukan pengamatan karena
4
2016 Labtek 1A tutup

A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7,8 5
A5 7,5 2
A6 - -

13 09
5
2016

B1 10 3
B2 7 2
B3 10,2 4
B4 5,5 4
B5 8,5 2
B6 6,5 -

A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 7,8 8
A5 7,5 1
A6 - -
15 09
6
2016
B1 10 3
B2 7 2
B3 10,2 4
B4 5,5 -
B5 8,5 1
B6 - -
17 09 - Tidak dilakukan pengamatan karena
7
2016 Labtek 1A ditutup
A1
A2
A3
A4
A5
A6
19 09
8
2016
B1
B2
B3
B4
B5
B6
21 09
9
2016
23 09
10
2016

A1 - -
A2 - -
A3 - -
A4 9,5 8
A5 - -
A6 - -
26 09
11
2016

B1 - -
B2 - -
B3 - -
B4 - -
B5 - -
B6 - -
28 09
12
2016

30 09
13
2016
Kurva Standar Pati, Amonium, dan Nitrat

Kurva Standar Pati


0.3
0.25 y = 0.0021x + 0.0167
R = 0.9696
Absorbansi

0.2
0.15
Y-Values
0.1
Linear (Y-Values)
0.05
0
0 50 100 150
Konsentrasi (ppm)

Kurva Standar Amonium


2.5

2 y = 0.0178x + 0.1565
R = 0.9733
Absorbansi

1.5

1 Y-Values
0.5 Linear (Y-Values)

0
-50 0 50 100 150
Konsentrasi (ppm)

Kurva Standar Nitrat


0.2
y = 0.0003x + 0.1352
0.15 R = 0.5846
Absorbansi

0.1
Y-Values
0.05 Linear (Y-Values)

0
-50 0 50 100 150
Koonsentrasi (ppm)

You might also like