Professional Documents
Culture Documents
AKADEMI KEPERAWATAN
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia serta
hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ANATOMI DAN
FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN DAN OKSIGENISASI.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan I. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang
ikhlas bersedia meluangkan waktunya untuk membantu Penulis. Maka pada kesempatan ini
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan bantuan baik berupa materil
maupun moril yang tidak ternilai harganya.
4. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi Penulis, pihak-pihak yang telah membantu
dan kepada siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuanya. Amiin..
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..
Latar Belakang ...
Maksud dan Tujuan ...
Manfaat Penulisan..
BAB II
LANDASAN TEORI ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN.......
Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan Manusia ..
Fungsi Sistem Pernapasan ...
Struktur Utama Sistem Pernapasan ...
BAB IV PENUTUP............................................................
Kesimpulan .
DAFTAR PUSTAKA ..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sagala puji bagi ALLAH SWT Tuhan seluruhan ala,atas rahmat dan hidayahnya
sehingga kami bisa dapat menyelesaikan materi ini yang mengenai Anatomo Fisiologi
Sistem Pernapasan dan Oksigenisasi. Setiap mahasiswa/mahasiswi keperawatan harus
mempunyai pengetahuan dasar tentang anatomi manusia beserta fisiologinya.jika
kalian mengerti bagaimana tubuhmu dibentuk serta berbagai fungsi yang
dilakukannya,kalian akan lebih menghargai tubuhmu lebih dari sebelumnya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru
beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga
dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma. Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan
udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan disebut ekspirasi.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan hubungan antara bagian-bagian tubuh.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian bagian tubuh dan tubuh secara
keseluruhan .
Mengeluarkan yang lama dan masukkan yang baru itulah yang dilakukan sistem
pernapasan,memasukkan udara ke paru-paru,mengangkut oksigen dalam tubuh,dan
mengeluarkan karbondioksida ke udara.memahami struktur dan seluk-beluk sistem
pernapasan sangat penting dalam anatomi manusia.
Fungsi sistem pernapasan adalah memasukkan udara ke paru-paru . Oksigen dalam udara
berdifusi ke luar paru-paru dan ke dalam darah , sedangkan CO2 berdifusi dengan arah yang
berlawanan , keluar dari darah dan masuk ke paru-paru. Pernapasan meliputi proses-proses
berikut ini ;
Transport gas , yang dilakukan oleh sistem jantungb dan pembuluh darah ., adalah
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh dan mengumpulkan CO2 dan
mengembakikannya ke paru-paru .
Pernapasan internal adalah proses pertukaran gas antara darah , cairan selitan (cairan
disekitar sel), dan sel . Di dalam sel , pernapasan sel menghasilkan energi (ATP) ,
menggunakan O2 dan glukosa , dan membuang sampah CO2.
Hidung terdiri atas hidung luar yang tampak dan rongga hidung dalam. Hidung
menghubungkan lubang-lubang sinus udara paranasalis yang masuk kedalam rongga-
rongga hidung,dan juga menghubungkan lubang-lubang nasolakrimal yang
menyalurkan air mata dari mata kedalam bawah bagian bawah rongga
nasalus,kedalam hidung.
Faring (tenggorokan) merupakan pipa yang memiliki otot , memanjang dari dasar
tengkorak sampai esofagus yang terletak dibelakang nasofaring(belakang hidung ) ,
dibelakang mulut (orofaring) , dan di belakang laring (laringofaring).
Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring yang terdiri atas bagian tulang
rawan yang diikat bersama ligamen dan membran , terdiri atas dua lamina yang
bersambung di garis tengah . Laring terdiri atas sembilan tulang rawan yang disarukan
oleh membran dan ligamen.
Paru paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan . Paru paru terletak
dalam rongga torak setinggi tulang selangka sampai dengan diafragma .paru terdiri
atas beberapa lobus yang diselaputi oleh pleura parietalis dan pleura viseralis,serta
dilindungi oleh cairan pleura yang berisi cairan surfaktan.
BAB III
TINJAUAN TEORITIS OKSIGENISASI
A. Pengertian Oksigenisasi
Faktor yang mempengaruhi oksigenisasi dipengaruhi oleh empat tipe yaitu,1. fisiologis,2.
perkembangan,3. perilaku, dan 4. Lingkungan.
a. Faktor fisiologis
Setiap kondisi yang mempengaruhi fungsi kardiopulmonar secara
langsung atau mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi
oksigen.klasifikasi umum gangguan jantung meliputi ketidakseimbangan
konduksi,kerusakan fungsi valvular,hipoksia miokard kondisi-kondisi
kardiomiopatin dan hipoksia jaringan perifer.
b. Faktor perkembangan
Tahap perkembangan klien dan proses penuaan yang normal
mempengaruhi oksigenisasi jaringan. Berikut yang mempengaruhi faktor
perkembangan yaitu,1. Bayi prematur,2. Bayi dan todler,3. Anak usia
sekolah dan remaja,4. Dewasa muda dan dewasa pertengahan,5. Lansia
c. Faktor perilaku
Perilaku atau gaya hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kemampuan hidup dalam memenuhi kebutuhan
oksigen.faktor-faktor gaya hidup yang mempengaruhi fungsi pernapasan
meliputi nutrisi, latihan fisik, merokok, menyalahgunaan subtansi, dan
strees .
d. Faktor lingkungan
Lingkungan juga mempengaruhi oksigenesasi. Insiden penyakit paru lebih
tinggi didaerah berkabut dan didaerah perkotaan dari pada didaerah
pedesaan.
Kontraindikasi
Tidak ada konsentrasi pada pemberian terapi oksigen dengan syarat pemberian
jenis dan jumlah aliran yang tepat. Namun demikan, perhatikan pada khusus
berikut ini.
1. Pada klien dengan PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun) yang mulai
bernafas spontan maka pemasangan masker partial rebreathing dan non rebreathing
dapat menimbulkan tanda dan gejala keracunan oksigen. Hal ini dikarenakan jenis
masker rebreathing dan non-rebreathing dapat mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi yang tinggi yaitu sekitar 90-95%
2. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang mengalami muntah-muntah
3. Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.
a. Nasal kanula/Binasal kanula
Cara pemasangan :
Keuntungan
Kerugian
Mudah terlepas
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus
Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%.
Cara pemasangan :
Terangkan prosedur pada klien
Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)
Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidiflier.
Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien
Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas
Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.
Keuntungan
Kerugian
Konsentrrasi ooksigen yang di berikan lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana yaitu
60-80% dengan aliran oksigen 8-12lt/menit. Indikasi penggunaan adalah pada klien dengan
kadar tekanan karbondioksida yang rendah, udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara
ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi dari pada sungkup sederhana.
Cara pemakaian :
Keuntungan
Kerugian
Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99% dengan aliran yang sama pada kantong
rebreathing. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi
penggunaan adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi.
Keuntungan
Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah antara
kantong dan sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi
dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi.
Kerugian
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perry Potter , 2006 . Buku Ajar Fundamental keperawatan ( konsep , proses , dan praktik .
Edisi 4 . Jakarta
Tarwoto dan Wartonah, 2010 . Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan . Edisi 4 .
Jakarta Salemba Medika