You are on page 1of 4

Anatomi Jantung

A. Anatomi Jantung

1. Beban Awal

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada


akhir pengisian ventrikel atau diastolik. Meningkatnya beban awal
sampai titik tertentu memperbanyak tumpang tindih antara filament-
filamen aktin dan miosin, sehingga kekuatan kontraksi dan curah
jantung meningkat. Hubungan ini dinyatakan dengan Hukum
Starling, yaitu peregangan serabut-serabut miokardium selama
diastol akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada sistol
(Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995). Beban awal dapat
meningkat dengan bertambahnya volume diastolik ventrikel,
misalnya karena retensi cairan, sedangkan penurunan beban awal
dapat terjadi pada diuresis. Secara fisiologis, peningkatan volume
akan meningkatkan tekanan pada akhir diastol untuk menghasilkan
perbaikan pada fungsi ventrikel dan curah jantung, namun pada
ventrikel yang gagal, penambahan volume ventrikel tidak selalu
disertai perbaikan fungsi ventrikel. Peningkatan tekanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan bendungan paru atau sistemik,
edema akibat transudasi cairan dan mengurangi peningkatan lebih
lanjut dari volume dan tekanan. Perubahan dalam volume intrakardia
dan perubahan akhir pada tekanan bergantung pada kelenturan daya
regang ruang-ruang jantung. Ruang jantung yang sangat besar, daya
regangnya dapat menampung perubahan volume yang relative besar
tanpa peningkatan tekanan yang bermakna. Sebaliknya, pada ruang
ventrikel yang gagal, yang kurang lentur, penambahan volume yang
kecil dapat mengakibatkan peningkatan tekanan yang bermakna dan
dapat berlanjut menjadi pembendungan dan edema ( Carleton,P.F
dan M.M. ODonnell, 1995 ).
2. Kontraktilitas
Kontraktilitas menunjukkan perubahan-perubahan dalam kekuatan
kontraksi atau keadaan inotropik yang terjadi bukan karena
perubahan-perubahan dalam panjang serabut. Pemberian obat-obat
inotropik positif seperti katekolamin atau digoksin, akan
meningkatkan kontraktilitas, sedangkan hipoksia dan asidosis akan
menekan kontraktilitas. Pada gagal jantung terjadi depresi dari
kontraktilitas miokardium ( Carleton,P.F dan M.M. ODonnell,
1995)

3. Beban Akhir

Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel yang harus


dicapai untuk mengejeksikan darah sewaktu sistolik. Menurut
Hukum Laplace , ada tiga variabel yang mempengaruhi tegangan
dinding yaitu ukuran atau radius intraventrikel, tekanan sistolik
ventrikel dan tebal dinding. Vasokonstriksi arteri yang
meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel dapat meningkatkan
tekanan sistolik ventrikel, sedangkan retensi cairan dapat
meningkatkan radius intraventrikel. Pemberian vasodilator dan
hipertrofi ventrikel sebagai konsekuensi lain dari gagal jantung dapat
mengurangi beban akhir ( Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995 ).
B. Fisiologi Jantung

1. Fisiologi otot jantung

Terdiri dari tiga tipe otot jantung yang utama yaitu otot atrium, otot
ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai
pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi
dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot
yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencetus
rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini
hanya mengandung sedikit serat kontraktif malahan serat ini
menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi sehingga serat
ini bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi jantung.

Fungsi umum otot jantung Sifat Ritmisitas/otomatis Otot jantung


secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari
luar. Jantung dapat membentuk rangsangan (impuls) sendiri. Pada
keadaan fisiologis, sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas
yang tinggi. Mengikuti hukum gagal atau tuntas Bila impuls yang
dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh
jantung akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot jantung
merupakan suatu sinsitium sehingga impuls jantung segara dapat
mencapai semua bagian jantung. Jantung selalu berkontraksi dengan
kekuatan yang sama. Kekuatan berkontraksi dapat berubah-ubah
bergantung pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung, suhu,
dan hormon tertentu.

Tidak dapat berkontraksi tetanik Refraktor absolut pada otot jantung


berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung, merupakan
upaya tubuh untuk melindungi diri. Kekuatan kontraksi dipengaruhi
panjang awal otot Bila seberkas otot rangka diregang kemudian
dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan
kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan bertambah panjang bila
volume diastoliknya bertambah. Bila peningkatan diastolik
melampaui batas tertentu kekuatan kontraksi akan menurun kembali.

You might also like