Professional Documents
Culture Documents
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
satunya dari genus culex yang dapat berperan sebagai vektor penular penyakit
filariasis. Nyamuk culex sp tersebar luas di seluruh tanah air sesuai dengan
2.1.1 Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Culicidae
2.1.2 Morfologi
Nyamuk berjalan melalui empat tahap yang terpisah dan berbeda dari siklus
hidup dan mereka adalah sebagai berikut: telur, larva, pupa, dan dewasa.
2.1.2.1 Telur
Telur Culex sp. diletakkan di rakit oval longgar disemen bersama-sama dengan
100 atau lebih telur dalam sebuah rakit yang biasanya akan menetas 24-30 jam
2.1.2.2 Larva
Kepala larva pendek dan gemuk menjadi lebih gelap menuju dasar. Kuas mulut
memiliki filamen kuning panjang yang digunakan untuk menyaring bahan organik.
perut ini terdiri dari delapan segmen, sifon, dan pelana. Setiap segmen memiliki
Sifon ada di sisi dorsal dari abdomen. Sifon Culex sp empat kali lebih panjang
daripada lebar dengan jumbai beberapa seta (Darsie dkk, 2000). Sadel
berbentuk barel dan berada di sisi ventral perut dengan empat papilla dubur
2.1.2.2 Pupa
Serupa dengan spesies nyamuk lain, Kepompong Culex sp berbentuk koma dan
terdiri dari perpaduan kepala dan dada (cephalothorax dan perut). Warna
sebuah tabung yang melebar dan menjadi lebih terang dalam warna seperti
meluas dari badan. perut ini memiliki delapan segmen, empat segmen pertama
yang paling gelap, dan warna lebih cerah ke arah posterior. Paddlenya, pada
puncak perut, adalah transparan dan kuat dengan dua setae kecil di bagian
coklat dengan mulut, dada, sayap, dan Tarsi lebih gelap daripada bagian tubuh.
Kepala berwarna coklat terang dengan bagian paling ringan di tengah. Antena
dan mulut panjangnya sama, tetapi dalam beberapa kasus antena yang sedikit
lebih pendek dari mulut. flagellum memunyai tigabelas segmen yang memiliki
sedikit atau tidak ada sisik (Sirivanakarn et al, 1987.). Timbangan dari dada
adalah sempit dan melengkung. perut telah pucat, sempit, band bulat di sisi
Nyamuk Culex sp mempunyai kepala yang kecil dan berbentuk hampir bulat
menyerupai bola, terdapat mata besar yang sangat mencolok serta antena yang
panjang. Kepala dan dada dipisahkan oleh lapisan membran yang tipis. Mata
berukuran sangat besar yang sangat mencolok serta mempunyai mata yang
berdekatan pada jantan dan yang terpisah pada betina. Nyamuk ini memiliki
jantan dan pilose pada betina.Satu pasang antena yang panjang terdiri dari 14-
15 ruas, setiap ruas ditumbuhi bulu bulu. Mulut dari Culex terdiri dari labium
disertai enam kelompok stylets dan disesuaikan untuk menusuk dan mengisap.
8
mulut berbentuk panjang dan ramping, dan mengarah ke bawah dan ke depan
Stadium dewasa nyamuk Culex sp betina mempunyai palpus yang lebar dan
pendek dari probosisnya dan nyamuk Culex sp jantan mempunyai palpus yang
melebihi probosisnya. Sayap terbapat bercak hitam putih dan tubuh tanpa bintik
(Gandahusada, 1998).
Abdomen memiliki bentuk ujung tumpul, warna cokelat muda Culex sp memiliki
perut ditutupi dengan sisik yang membentuk tanda-tanda khas. Culex sp betina
biasanya memiliki ujung yang tumpul pada perut dengan sepasang cerci.
(Tyndall, 2002).
(feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces) (Nurmaini, 2003).
Culex sp aktif pada malam hari, nyamuk ini pada air yang mengandung bahan
organik, seperti saluran pembuangan air dan got. Siklus hidup nyamuk adalah 10
14 hari, usia betina 20 40 hari dan jantan 7 10 hari. Menyukai suhu tubuh
dan gas CO2 yang dikeluarkan oleh pernafasan manusia (Nurmaini, 2003).
9
Culex sp betina terbang pada malam hari untuk mencari air kaya nutrisi di mana
mereka akan bertelur. Pemberian makan larva pada materi biotic dalam air
suhu 30 C. Perkembangan larva melalui empat tahap yang berakhir pada tahap
pupa. Setelah 36 jam dalam suhu 27C makan pupa akan berubah menjadi
Baik jantan dan betina mengambil makan gula dari tanaman. Setelah kawin,
pada mamalia dan / atau burung sepanjang malam. jantan bertahan hidup hanya
pada makan gula, sementara betina akan mengambil beberapa hisapan darah.
nyamuk tersebut menemukan tempat yang cocok untuk bertelur, dan siklus
dimulai lagi. Betina tunggal dapat menyimpan hingga lima rakit telur selama
Nyamuk Culex menggunakan rambut mulut untuk menyaring air, makanan, dan
berenang (Reisen, 2004). Ritme gigitan yaitu menggigit pada malam hari dan
biasanya berdiam diri di dalam ruangan sebelum dan setelah menghisap darah,
terkadang nyamuk jenis ini beristirahat di luar ruangan, lebih menyukai warna
yang lebih gelap, jenis nyamuk penerbang jarak jauh. Pada umumnya nyamuk
betina hidup lebih lama daripada nyamuk jantan. Biasanya umur nyamuk kira-kira
pada malam hari saja. Jarak terbangnya biasanya pendek mencapai jarak rata-
rata beberapa puluh meter saja. Nyamuk dewasa betina biasanya menghisap
darah manusia dan binatang baik di dalam maupun di luar rumah terutama
Nyamuk betina tertarik terhadap bau, gas CO2 dan panas dari binatang dan
malayi atau Brugia timori. Parasit ini ditransmisikan ke manusia melalui gigitan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang
tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva
darah penderita, Siklus penularan penyakit kaki gajah ini melalui dua tahap, yaitu
Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa, demam berulang-ulang selama tiga
sampai lima hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah
bekerja berat, pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah
lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit,
radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar
dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis),
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah, pembesaran tungkai, lengan,
buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early
yang berkembang biak terutama di sawah banjir. Virus beredar di burung ardeid
(kowak dan kuntul). Babi inang, virus mereproduksi pada babi dan menginfeksi
nyamuk yang menghisap darah, tetapi tidak menyebabkan penyakit. Virus ini
eksplosif dan peningkatan tingkat manusia tergigit (culicines ini biasanya zoofilik,
yaitu mereka lebih memilih untuk menghisap darah dari binatang) (WHO, 2010).
Japanese ensefalitis (JE) adalah penyakit yang disebabkan oleh Flavivirus yang
ringan mempunyai gejala demam dan sakit kepala atau tanpa gejala yang jelas,
akan tetapi 1 dari 200 infeksi pada penyakit parah yang ditandai dengan onset
yang cepat demam tinggi, sakit kepala, leher kaku, disorientasi, koma, kejang,
kelumpuhan kejang, dan kematian. Tingkat fatalitas kasus dapat mencapai 60%
di antara mereka yang dengan gejala penyakit, 30% dari mereka yang bertahan
ensefalitis terjadi terutama pada anak muda karena anak-anak dan orang
2.1.5.3 Chikungunya
keluarga (Pialoux , 2007). Gejalanya adalah demam tinggi, sakit perut, mual,
muntah, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta bintik-bintik merah terutama di
badan dan tangan, meski gejalanya mirip dengan Demam Berdarah Dengue,
tiga sampai sepuluh hari. Virus ini tidak ada vaksin maupun obat khususnya, dan
bisa hilang sendiri, namun, rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari
Pengendalian ini sering disebut sebagai pengendalian mekanik atau fisik yaitu
Program yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah dikenal dengan
pengabutan, cara ini paling sering digunakan pada nyamuk dewasa. Sedangkan
larvasida yang ditujukan kepada larva serangga dan ovosida yang ditujukan
tersebut.
2008).
lain-lain.
seperti Lindan.
pada masyarakat, namun dapat pula memberikan dampak negatif pada manusia
16
mengancam jiwa manusia atau menimbulkan penyakit atau cacat. DDT dan
organoklorin yang lain juga dapat berlaku sebagai agen kanker dan penyebab
dampak yang tidak baik bagi lingkungan karena membutuhkan waktu yang lama
Insektisida alami mudah dibuat dan diformulasi dengan cara yang relatif
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena
dicari alternatif lain untuk mengendalikan vektor penyakit tersebut dengan suatu
metode yang lebih ramah lingkungan. Salah satu cara yang lebih ramah
Residu insektisida terdapat pada semua tubuh tanaman seperti batang, daun,
buah, dan juga akar. Khusus pada buah, residu ini terdapat pada permukaan
maupun daging dari buah tersebut. Walaupun sudah dicuci atau di masak residu
pengaman seperti masker, topi, pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan lain-
lain. Insektisida yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit, saluran pernafasan
2003).
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Belimbing adalah asli Indonesia. Sifat asam pulp adalah karena kandungan asam
Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya
Pohon belimbing berkayu keras, tinggi pohon dapat mencapai12 meter dengan
hijau dan halus pada permukaan atas, berbulu halus dan keputihan di bagian
bawah (Morton,2002).
tannin, sulfur, asam format, perioksidase, flavonoid, kalsium oksalat, dan kalium
2.2.4 Manfaat
merupakan salah satu tanaman obat yang berpotensi dimanfaatkan untuk obat
pada hewan babi dan langsung menurunkan tekanan darah setelah diberi larutan
Diketahui bahwa ekstrak ethanol etanol buah dan daun belimbing wuluh dapat
menurunkan glukosa darah ketika diberikan kepada tikus yang dibuat diabetes.
rematik, sakit kulit, digigit serangga berbisa, obat batuk, tonikum sehabis
20
bahwa rebusan daun belimbing wuluh dengan pemberian secara oral pada dosis
500 mg/kg tidak memberikan efek hipotermia tetapi memberikan efek antipiretik
Kelebihan belimbing wuluh dapat dipakai untuk mengusir nyamuk secara alami
yaitu ramah lingkungan, tidak berasap, dan tidak berbau. Belimbing wuluh dapat
nyamuk. Kelebihan lain daunnya ini juga tidak mengandung bahan kimia
Kandungan kimia alami yang terdapat pada daun belimbing wuluh yang diduga
2.2.6.1 Flavonoid
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan
dalam senyawa senyawa ini adalah senyawa zat zat berwarna merah, ungu dan
biru dan sebagaian warna kuning ditemukan dalam tumbuh tumbuhan ( Widarto,
2008).
macam flavonoid (Widarto, 2008). Flavonoid mempunyai sifat yang khas, yaitu
bau yang sangat tajam, sebagai besar merupakan pigmen warna kuning, dapat
22
larut dalam air dan pelarut organik, serta mudah terurai pada temperatur tinggi
(Dinata, 2006). Flavonoid dari daun belimbing wuluh di peroleh dengan cara
penurunan pemakaian oksigen oleh serangga, akibatnya tidak bisa bernafas dan
2.2.6.2 Saponin
Ekstrak ethanol daun Belimbing wuluh mengandung zat aktif yang diduga dapat
berperan sebagai insektisida. bahan aktif dari ekstrak ethanol daun belimbing
wuluh yang berfungsi sebagai insektisida tersebut salah satunya saponin yang