You are on page 1of 5

Abstrak. Telah dilakukan percobaan eksperimen Frabk dan Hertz.

Percobaan ini bertujuan


untuk mempelajari tingkat energy diskrit dalam atom dan menunjukkan energi eksitasi pada
atom. Pada percobaan ini digunakan perangkat percobaan Franck-Hertz Lambda Scientific
dan Osiloskop. Eksperimen ini didasarkan pada mekanisme utama yang dapat
mengeksitasikan sebuah atom ke tingkat energi di atas tingkat dasar, sehingga dapat
menyebabkan atom memancarkan radiasi. Dan mekanisme yang dipilih dalam eksperimen
Fanck dan Hertz adalah teori tumbukan atom dengan partikel lain. Dalam penelitian ini telah
dibuktikan bahwa energi elektron dalam atom itu terkuantisasi kenyataan ini mendukung
teori atom Bohr. Kurva yang terbentuk sangat mirip dengan kurva hasil percobaan Franc-
Hertz yang sebenarnya. Energi eksitasi yang diperoleh dari percobaan ini adalah 5 eV. Dan
untuk panjang gelombangnya adalah ..
KATA KUNCI: Franck-Hertz, Energi Eksitasi, Energi Ionisasi, kuantisasi electron.

I. PENDAHULUAN

Tahun 1914, James Franck dan Gustav Hertz, keponakan Heinrich Hertz, bekerja
bersama-sama di Institut Fisika Universitas Berlin. Keduanya berasal dari Hamburg dan
saling mengenal satu sama lain ketika mengikuti perayaan hari mahasiswa (student days).
Frank dan Herts melakukan eksperimen untuk menyelidiki tingkat energi diskrit dalam atom.
Eksperimen ini didasarkan pada mekanisme utama yang dapat mengeksitasikan sebuah atom
ke tingkat energi di atas tingkat dasar, sehingga dapat menyebabkan atom memancarkan
radiasi. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengeksitasi suatu atom-atom gas ke
tingkat tenaga yang lebih tinggi, antara lain dengan cara memanaskan atom itu pada
temperatur tinggi, menyinari atom dengan cahaya yang tenaganya sesuai dengan tenaga
eksitasi atom tersebut, menempatkan atom dalam medan listrik yang cukup kuat, menembaki
atom itu dengan partikel atau electron. Dan mekanisme yang dipilih dalam eksperimen Fanck
dan Hertz adalah teori tumbukan atom dengan partikel lain, yaitu dengan menimbulkan
lucutan listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat
elektron dan ion atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atom ketika
terjadi tumbukan.

Pada waktu terjadinya tumbukan dengan partikel lain, sebagian energi kinetik partikel
diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam
waktu rata-rata 10-8 s dengan memancarkan satu atau lebih foton. Hasil eksperimen ini
menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi atomik memang ada dan tingkat-tingkat
ini sama dengan tingkat-tingkat yang terdapat pada spektrum garis. [2]

Untuk dapat mengukur energi ionisasi ini, Franck dan Hertz membuat sebuah alat
yang dapat mereka gunakan mempelajari ionisasi yang dihasilkan dalam atom-atom sebuah
gas atau uap oleh elektron yang dipancarkan dari sebuah kawat panas melalui proses emisi
termionik seperti gambar 1. Elektron ini kemudian dipercepat dalam sebuah medan listrik
sehingga energinya dapat diketahui dengan baik. Untuk sebuah elektron dengan energi yang
lebih kecil daripada energi ionisasi, Franck dan Hertz berharap tidak terjadi perpindahan
energi antara elektron dan atom-atom. Sebaliknya, untuk energi yang lebih besar, mereka
mengharapkan terjadinya kehilangan energi elektron yang besarnya sama dengan besar energi
ionisasi. [1]
Elektron-elektron meninggalkan katoda, yang dipanasi dengan sebuah filamen
pemanas. Semua elektron itu kemudian dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda potensial V
yang dapat diatur. Elektron dengan energi V elektron volt dapat menembus kisi dan jatuh
pada pelat anoda. Jika V lebih besar daripada Vo, suatu tegangan perlambat kecil Antara kisi
dengan pelat katoda. Arus elektron yang mencapai pelat anoda diukur dengan menggunakan
ammeter A. [3]
Jika energi elektron dalam berkas kurang dari pemisahan energi keadaan tereksitasi
pertama, maka tidak ada energi yang dialihkan dengan tumbukan elastis. Jika energi sama
dengan atau lebih besar dari pemisahan, maka energi diserap oleh elektron menuju keadaan
eksitasi dan terjadi tumbukan tidak elastis. Jika potensial ditingkatkan lagi dari drop
pertama,arus akan mulai naik lagi hingga mencapai nilai ketika turun tajam lagi maka
elektronmengalami dua tumbukan inelastic.
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar yang
menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah satunya adalah
melalui tumbukan dengan partikel lain. Sederetan eksperimen yang berdasarkan pada
tumbukan dilakukan oleh Franck dan Hertz yang dimulainya pada tahun 1914. Eksperimen ini
menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi atomik memang ada dan tingkat-tingkat
ini sama dengan tingkat-tingkat yang terdapat pada spektrum garis.
Franck dan Hertz menembaki uap berbagai unsur dengan elektron yang energinya
diketahui dengan rangkaian eksperimen Franck-hertz. Perbedaan potensial kecil Vo dipasang
diantara kisi dan keping pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai energi lebih
besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan) pada arus I yang melalui
ammeter. Kemampuan elektron untuk melewati grid dan mencapai anoda dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu:potensial pemercepat, potensial pelawan dan keadaan tumbukan antara molekul-
molekul gas dalam tabung.
Dengan membuat grafik hubungan anatara arus anoda dengan tegangan pemercepat
elektron (energi kinetis elektron), dapat ditentukan potensial-potensial eksitasi dan ionisasi
atom. Hubungan tersebut disajikan pada gambar 2. Energi eksitasi atom (Eeks) merupakan
perkalian antara tegangan eksitasi atom (Ve) dengan muatan elektron (e) yaitu:
= (1)
Energi ini digunakan untuk memancarkan foton yang memiliki panjang gelombang ,
yang terkait dengan persamaan energi foton adalah sebagai berikut :

= (2)

Dari persamaan (1) dan (2) selanjutnya akan diperoleh panjang gelombang () foton
yang dipancarkan dari eksitasi atom yaitu:

= (3)

dengan : h = tetapan planck (6.626 1034Js = 4.136 1015 eVs); c = kecepatan cahaya
(2.998 108 m/s); dan e = muatan elektron (1.602 1019 C ).

PEMBAHASAN

Percobaan Franck-Hertz bertujuan untuk mempelajari tingkat energi diskrit dalam


atom dan menunjukkan tingkat energi eksitasi pada atom. Percobaan ini dilakukan dengan
set alat percobaan Franck-Hertz. Prinsip kerja dari dari percobaan ini adalah ketika suatu
elektron dipanaskan dengan filamen pemanas maka elektron-elektron akan meninggalkan.
Semua elektron kemudian dipercepat menuju kisi oleh beda potensial yang telah diatur.
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar
yang menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi. Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh untuk mengeksitasi suatu atom-atom gas ke tingkat tenaga yang lebih tinggi,
antara lain dengan cara memanaskan atom itu pada temperatur tinggi, menyinari atom
dengan cahaya yang tenaganya sesuai dengan tenaga eksitasi atom tersebut,
menempatkan atom dalam medan listrik yang cukup kuat, menembaki atom itu dengan
partikel atau electron. Dan mekanisme pada eksperimen Fanck -Hertz adalah teori
tumbukan atom dengan partikel lain, yaitu dengan menimbulkan lucutan listrik dalam gas
bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan ion
atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atom ketika terjadi
tumbukan. Pada praktikum ini akan ditentukan besarnya energi eksitasi dan panjang
gelombang juga menginterpretasikan grafik arus sebagai fungsi tegangan.
Dengan membuat grafik hubungan anatara arus anoda dengan tegangan pemercepat
elektron (energi kinetis elektron), dapat ditentukan potensial-potensial eksitasi dan
ionisasi atom. Hubungan tersebut disajikan pada gambar 2. Energi eksitasi atom (Eeks)
merupakan perkalian antara tegangan eksitasi atom (Ve) dengan muatan elektron (e)
yaitu:
= (1)
Energi ini digunakan untuk memancarkan foton yang memiliki panjang gelombang
, yang terkait dengan persamaan energi foton adalah sebagai berikut :

= (2)

Dari persamaan (1) dan (2) selanjutnya akan diperoleh panjang gelombang () foton
yang dipancarkan dari eksitasi atom yaitu:

= (3)

dengan : h = tetapan planck (6.626 1034Js = 4.136 1015 eVs); c = kecepatan
cahaya (2.998 108 m/s); dan e = muatan elektron (1.602 1019 C ).
Dari data pengamatan yang diperoleh dapat dihitung energi eksitasi dan panjang
gelombangnya yaitu pada energi eksitasi didapat E1 = 1,8133. 10-18 Joule, E2 = 5,5467.
10-18 Joule, E3 = 8,8533. 10-18 Joule dan untuk panjang gelombangnya diperoleh 1 =
(1,10 0,03). 10-7 meter dengan ralat relatif sebesar 2,941 %, 2 = (2,245 0,014). 10-8
meter dengan ralat relatif sebesar 0,602 %, 3 = (2,245 0,014). 10-8 meter dengan ralat
relatif sebesar 0,602 %.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, D dan Resnick, R. 1999. Physics (terjemahan Pantur Silaban dan
Erwin Sucipto). Jilid 2. Edisi 3. Penerbit Erlangga: Jakarta
[2] Tim pengajar Eksperimen Fisika Modern. 2015. Petunjuk Eksperimen Fisika
Modern. Malang: FMIPA UM.
[3] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia, Jakarta.
[4] http://jurnal.wima.ac.id/index.php/Magister_Scientiae/article/viewFile/617/5
89

You might also like