BAB 33 Infeksi Viral pada Sistem Saraf, Meningitis Kronis, dan Penyakit Prion
dari ensefalitis equine timur, lesi destruktif mungkin terjadi
secara besar-besaran, melibatkan bagian mayor dari lobus atau
hemisphere dan mudah ditunjukkan oleh MARL, namun pada
infeksi arbovirus lainnya, mikroskopik berukuran mikroskopik
(Deresiewicz dkk. Virus West Nile mungkin menghasilkan
pola regional kerusakan neuronal yang mempengaruhi sel
tanduk anterior dari sumsum tulang belakang, poliomielitis,
seperti yang disebutkan di atas. Deskripsi patologis dari proses
ini telah diberikan oleh rekan kerja kita dan oleh orang lain
(lihat Asnis dkk)
Herpes Simplex Encephalitis
Dari virus ensefalitis yang umum, ini mungkin yang paling
parah dan sejauh ini yang paling umum. Sekitar 2.000 kasus
terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, terhitung sekitar 10
persen dari semua kasus ensefalitis Antara 30 dan 70 persen
berakibat fatal, dan sebagian besar pasien yang bertahan
menderita kelainan neurologis yang serius Encephalitis HSV
terjadi secara sporadis sepanjang tahun. dan pada pasien dari
segala umur dan di seluruh belahan dunia. Hal ini hampir
selalu disebabkan oleh HSV-1, yang juga merupakan penyebab
lesi herpes umum pada lendir mulut; Hanya jarang,
bagaimanapun, adalah lesi oral dan ensefalitis bersamaan.
Herpesviris tipe 2 juga dapat menyebabkan ensefalitis
generalisata akut, biasanya di neonatus dan dalam kaitannya
dengan infeksi herpes genital pada ibu. Tipe infeksi 2 pada
orang dewasa lebih khas menyebabkan meningitis aseptik dan
kadang-kadang polimadikulitis atau myelitis, yang
berhubungan lagi dengan infeksi herpes genital akhir-akhir ini.
Secara khusus, jenis ensefalitis dewasa yang dilokalisasi
disebabkan oleh virus tipe 2 dan ensefalitis tipe neonatus yang
menyebar dengan tipe 1.
Fitur Klinis
Gejalanya, yang berkembang selama beberapa hari, biasanya
terjadi pada orang-orang seperti ensefalitis akut lainnya,
demam, sakit kepala, kejang, kebingungan, pingsan, dan koma.
Pada beberapa pasien, manifestasi ini didahului oleh gejala dan
temuan yang berbeda dengan predileksi penyakit ini untuk
bagian m lateral inferomial dari lobus frontal dan temporal dan
insular. Gejala dan temuannya meliputi halusinasi pencium
atau gustatory, anosmia, kejang temporal lobe, perubahan
kepribadian, perilaku aneh atau psikotik atau aphasia delirium,
dan hemiparesis. Meskipun beberapa kejang pada penyakit
bukanlah presentasi yang jarang terjadi, justru status
epileptikus jarang terjadi. Fungsi memori yang terganggu
seringkali dapat dikenali, namun biasanya ini hanya menjadi
bukti kemudian di tahap penyembuhan saat pasien terbangun
dari pingsan atau koma. Pembengkakan dan pembengkakan
hemoragik pada satu atau kedua lobus temporal melalui
pembukaan tensorial dapat terjadi, yang menyebabkan koma
selama Beberapa hari pertama penyakit itu, tanda prognostik
yang sangat buruk.
CSF biasanya di bawah tekanan yang meningkat dan
hampir selalu menunjukkan pleositosis (kisaran 10 sampai 200
sel/mm3; jarang lebih dari 500sel/mm3). Sel-selnya
kebanyakan limfosit, namun mungkin ada sejumlah neutrofil
yang signifikan sejak dini. Dalam beberapa kasus, 3 sampai 5
persen dalam beberapa seri besar, cairan tulang belakang
normal pada hari-hari pertama penyakit itu, hanya untuk
menjadi
751
tidak normal saat diperiksa ulang. Sifat hemorrhagic
penghancuran jaringan otak dengan infeksi ini mungkin,
tercermin dalam cairan tulang belakang - Sebenarnya, hanya
sebagian kecil kasus, sel darah merah, kadang-kadang
berjumlah ribuan tapi biasanya jauh lebih sedikit, dan
xanthochromia ditemukan. Kandungan protein meningkat
dalam banyak kasus. Jarang, kadar glukosa CSF dapat
dikurangi menjadi sedikit kurang dari 40 mg / dL,
menimbulkan kebingungan dengan meningitis tuberkultius
dan jamur. Pencitraan serebral , yang memberikan ciri khas
yang sangat khas, akan dibahas kemudian di bagian
"Diagnosis".
Patologi
Lesi mengambil bentuk nekrosis perdarahan yang intens pada
lobus temporal inferior dan medial dan panci mediorbital
lobus frontal. Daerah nekrosis dapat meluas ke atas sepanjang
gyri sirkulasi dan kadang-kadang ke insula atau bagian lateral
lobus sementara atau secara kaudal ke otak tengah tetapi
selalu bersebelahan dengan area nekrosis lobus
mediotemporal Lesi lobus temporal biasanya bilateral namun
tidak simetris. Distribusi lesi ini sangat khas sehingga
diagnosisnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan kotor atau
oleh lokasi dan penampilannya pada studi pencitraan. Kasus
yang dijelaskan di tahun-tahun sebelumnya karena "narkotipsi
encepalitis akut" dan "inklusi tubuh" cenderung merupakan
kejadian ensefalitis HSV Pada tahap akut, inklusi eagosfat
intranudear ditemukan di sel neuron dan glia, disamping
kelainan mikroskopis biasa, ensefalitis akut dan nekrosis
hemoragik. Pewarnaan intraselular tertentu dengan antibodi
ke berbagai bagian virus mungkin merupakan onstrasi dom
paling definitif dari penyakit
Pelokalan karakteristik lesi pada penyakit ini telah dijelaskan
secara eksplisit oleh virus mute of entry into CNS. Dua
rute seperti itu telah disarankan (Davis dan Johnson). Virus ini
mungkin, misalnya, menjadi laten di ganglia trigeminal dan,
dengan reaktivasi, menginfeksi hidung dan kemudian saluran
penciuman. Sebagai alternatif, dengan pengaktifan kembali
pada gula trigeminal, infeksi dapat menyebar di sepanjang
serabut saraf yang mengintervasi leptomeninges dari fossa
anterior dan tengah. Kurangnya lesi pada bola pencium
sebanyak 40 persen dari kasus fatal (Fsiri) adalah titik yang
mendukung jalur kedua.
Diagnosa
Encephalitis herpes simpleks akut paling banyak dibedakan
dari jenis ensefalitis virus lainnya. meningoensefalitis
orrhagic, dan dari paraneopiastic dan bentuk ensefalitis limbik
lainnya, tumor, abses serebral. trombosis vena serebral, dan
emboli septik (lihat Bab 32). Bila afasia adalah manifestasi
awal penyakit ini, mungkin salah untuk stroke. Temuan CSF
telah disebutkan dan khas meningoensefalitis Spinal fluid
yang mengandung sejumlah besar sel darah merah dapat
dikaitkan dengan aneurisma saccular yang pecah. Perubahan
elektroensefalografik (EEG), yang terdiri dari gelombang
tajam voltase periodik yang diliberalisasi di daerah temporal
dan kompleks pada interval reguler 2 sampai 3 / detik , sangat
sugestif dalam konteks klinis yang sesuai, meskipun tidak
demikian.