You are on page 1of 52

Pedoman Pemantauan

Sampah pantai

Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
K E M E N T E R I A N L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U TA N A N
PEDOMAN
PEMANTAUAN
SAMPAH PANTAI

Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

i
Kata Pengantar
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, atas karunia yang dilimpahkan-Nya
sehingga buku Pedoman (Metode) Survei Sampah Pantai ini
bisa tersusun dengan baik.

Kita ketahui bersama bahwa saat ini persoalan pencemaran


sampah laut (marine litter), termasuk sampah laut di area
pantai, telah menjadi perhatian masyarakat dunia dan
merupakan salah satu isu utama terkait permasalahan
lingkungan pesisir dan laut di Indonesia. Dalam dekade
terakhir ini kegiatan penelitian dan pemantauan terkait
sampah laut, termasuk di dalamnya sampah plastik, telah
mendapatkan perhatian penting di negara-negara maju di
dunia. Namun, kegiatan penelitian ataupun pemantauan
terkait sampah laut tersebut belum banyak dilakukan di
Indonesia. Oleh karena itu, kami memandang penting dan
urgen untuk membuat buku Pedoman (Metode) Survei
Sampah Pantai ini. Besar harapan kami, buku pedoman ini
semoga dapat menjadi acuan untuk kegiatan survei dan
pemantauan sampah pantai bagi para pemangku
kepentingan (pemerintah dan pemerintah daerah, serta
perguruan tinggi dan lembaga penelitiannnya lainnya).

ii
Kami menyadari masih adanya kekurangan dalam buku
pedoman ini. Untuk itu saran dan masukan-masukan sangat
diharapkan guna penyempurnaan buku pedoman ini.
Terimakasih.

Jakarta, November 2017


Dirjen Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Pesisir dan Laut
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan

M.R. Karliansyah

iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................... iv
Daftar Tabel.......................................................................................v
Daftar Gambar ................................................................................ vi
Daftar Lampiran............................................................................. vii
I Pendahuluan.............................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... I-1
1.2 Tujuan .................................................................................... I-2
1.3 Definisi................................................................................... I-2
II Metodologi................................................................................II-4
2.1 Pemilihan Lokasi ................................................................. II-4
2.2 Penentuan Unit Sampel...................................................... II-5
2.3 Penggunaan Aplikasi Berbasis Spasial dalam Kegiatan
Identifikasi Sampah Laut ................................................... II-5
2.4 Alat dan Bahan .................................................................. II-10
2.5 Pelaksanaan Sampling...................................................... II-11
2.5.1 Penentuan lokasi transek..................................... II-11
2.5.2 Pembuatan garis transek ..................................... II-11
2.5.3 Pengumpulan dan Klasifikasi Sampah ............ II-14
2.6 Kuantifikasi Sampah......................................................... II-33
2.7 Input Data dan Pelaporan ............................................... II-34
2.7.1 Input Data.............................................................. II-34
2.7.2 Pelaporan ............................................................... II-35
Daftar Pustaka.............................................................................II-37
Lampiran ......................................................................................II-38

iv
Daftar Tabel
Tabel II-1. Sistem Klasifikasi Sampah UNEP untuk Semua
Survei Sampah yang Dikumpulkan atau
Diidentifikasi Secara In Situ........................................ II-26
Tabel II-2. Remote Location Class (RLC) pengelompokan
sampah didasarkan pada asal kegiatan .................... II-31
Tabel II-3. Contoh rekapitulasi perhitungan identifikasi
hasil sampling sampah................................................ II-33

v
Daftar Gambar
Gambar II-1. Lokasi sampling sampah yang tepat ................... II-5
Gambar II-2. Lokasi sampling sampah yang tidak tepat ......... II-5
Gambar II-3. Menu add placemark untuk menentukan
koordinat lokasi.............................................................. II-6
Gambar II-4. Sub menu properties placemark .......................... II-7
Gambar II-5. Mengatur satuan yang akan digunakan ............. II-7
Gambar II-6. Menu ruler di Google Earth.................................. II-7
Gambar II-7. Jendela ruler di Google Earth ............................... II-8
Gambar II-8. Menghitung jarak dua titik menggunakan
menu line di Google Earth ............................................ II-8
Gambar II-9. Menghitung rentang jarak lintasan
menggunakan menu path di Google Earth ................ II-8
Gambar II-10. Menghitung luas area menggunakan menu
polygon di Google Earth ............................................... II-9
Gambar II-11. Contoh Gambaran penggunaan lahan pada
pesisir Kota Labuhan Bajo ............................................ II-9
Gambar II-12. Pembuatan garis transek dan petak transek
di lapangan.................................................................... II-12
Gambar II-13. Pembuatan petak sampling dalam petak
transek dengan membuat petak 1 x 1 m2 sejumlah
5 yang ditrentukan secara acak .................................. II-12
Gambar II-14. Gambaran garis transek .................................... II-13
Gambar II-15. Contoh Jenis Sampah Laut Berdasarkan
NOAA............................................................................ II-15

vi
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Informasi Pantai .................................................... II-38
Lampiran 2. Informasi Sampah Berdasar Sumber.................. II-39
Lampiran 3. Pelaksanaan Survei ............................................... II-40
Lampiran 4. Data sampah .......................................................... II-41
Lampiran 5. Perhitungan Data Sampah ................................... II-42

vii
I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Wilayah Indonesia yang dua pertiganya berupa laut,


menyimpan kekayaan sumberdaya alam hayati dan non
hayati yang melimpah. Relief Indonesia yang sangat kaya
akan pulau menjadikan Indonesia memiliki garis pantai yang
panjang, melebihi 99 ribu km (BIG, 2013). Sayangnya di
beberapa tempat, baik laut maupun pantai kondisinya begitu
memprihatinkan. Jika diabaikan, maka berbagai jasa
ekosistem pesisir dan laut akan terus menurun.

Salah satu ancaman serius adalah sampah. Sampah-sampah


tersebut berasal dari berbagai aktivitas antropogenik dan
berbagai penggunaan lahan. Berton-ton sampah bisa diangkut
dalam satu event Bersih-bersih Pantai. Puntung rokok,
berbagai jenis plastik, kaca, karet, berbagai jenis botol,
kemasan makanan, kayu, tekstil, maupun logam dengan
mudah kita jumpai. Sampah-sampah tersebut bisa
mengapung di laut (floating litter), terjerat di dasar laut (benthic
litter) maupun terdampar di pantai(beach litter). Sampah di
ekosistem pesisir dan laut tidak saja menjadi ancaman
langsung bagi biota di ekosistem tersebut,tetapi juga
menurunkan kualitas perairan yang dapat berujung pada
menurunnya status lingkungan hidup dan kesejahteraan
masyarakat.

Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan 70%


sampah laut hingga 2025. Salah satu dukungan terhadap

I-1
kebijakan tersebut adalah melalui upaya penentuan tingkat
pencemaran sampah laut, khususnya sampah yang
terdeposisi ke pantai. Informasi ini akan sangat bermanfaat
dalam pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup di wilayah pesisir dan laut, khususnya
akibat sampah.

1.2 TUJUAN

Pedoman ini digunakan untuk acuan dalam melakukan


sampling sampah di kawasan pantai yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik timbulan sampah pantai, baik
sampah yang berukuran sedang (meso debris (0.5-2.5 cm))
maupun yang berukuran besar (macro debris (>2.5 cm)).
Beberapa informasi yang dapat ditentukan di antaranya:
a. Menentukan komposisi sampah pantai berdasarkan
jenisnya
b. Mengetahui berat dan kepadatan sampah pantai

1.3 DEFINISI

Beberapa definisi yang digunakan dalam pedoman ini


yaitu sebagai berikut.
a. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
b. Sampah laut adalah segala jenis material padat di laut
yang berasal dari sisa aktivitas manusia, baik disengaja
maupun tidak disengaja dibuang ke lingkungan laut,
yang terdiri dari sampah laut yang tengggelam di

I-2
dasar, terapung dan/atau terdampar di pantai (UNEP,
2009).
c. Sampah pantai adalah sampah laut yang terdapat di
area pantai pada zona antara pasang dan surut (zona
intertidal).
d. Kepadatan sampah per meter persegi yaitu jumlah
jenis sampah yang ditemukan setiap meter persegi.
e. Berat sampah per meter persegi yaitu kuantitas
sampah dalam satuan berat (kilogram) yang dijumpai
dalam setiap meter persegi.
f. Komposisi sampah adalah distribusi jenis-jenis
sampah dalam satuan berat (kilogram) yang dijumpai
dalam setiap meter persegi. Dapat dinyatakan dalam
persentase

I-3
II METODOLOGI

2.1 PEMILIHAN LOKASI


Pengambilan sampel lingkungan memegang peran penting dalam
memberikan informasi yang tepat mengenai kondisi lingkungan,
demikian juga dalam hal pengambilan sampah. Oleh karena itu
diperlukan pengambilan sampah pada lokasi yang mewakili.
Pada pantai yang panjang, diperlukan lokasi yang memenuhi
sejumlah kriteria, sehingga informasi tidak rancu. Kriteria segmen
pantai untuk sampling sampah adalah sebagai berikut.
a) Dapat diakses sepanjang tahun atau musiman (untuk
kesinambungan pemantauan)
b) Berpasir atau berkerikil
c) Tidak terdapat pemecah ombak, jetties, dermaga atau
bangunan-bangunan lainnya
d) Minimum sepanjang 100 m , dan dapat diperpanjang hingga
1000 m sejajar dengan tepi air
e) Kemiringan landai-moderat (low-moderate 15- 45)
f) Tidak ada aktivitas clean up (bersih-bersih pantai) pada saat
yang berdekatan dengan waktu sampling
g) Tidak ada pengelolaan sampah di lokasi tersebut
h) Bukan merupakan habitat sensitive, atau tidak terdapat
spesies yang terancam yang mungkin terganggu akibat
sampling ini; informasi ini dapat ditanyakan kepada pihak yg
berkompeten dalam bidang konservasi.
Kriteria utama di atas dapat disesuaikan lagi dengan kondisi
lokal.

II-4
Gambar II-1. Lokasi Gambar II-2. Lokasi sampling
sampling sampah yang sampah yang tidak tepat
tepat

2.2 PENENTUAN UNIT SAMPEL


Sampling unit diletakkan pada area lokasi dengan kriteria di atas,
sepanjang 100 meter 1000 m garis pantai hingga ke bagian
belakang pantai. Luasan unit sampling disesuaikan dengan
sumberdaya yang ada (waktu dan jumlah petugas). Tempatkan
unit sampling minimum sepanjang 100 m. Pada area tertentu, bisa
saja sampah yang ditemukan sangat sedikit, sehingga unit
sampling harus diperbesar, misalnya sepanjang 500 atau bahkan
hingga 1000 m garis pantai.

2.3 PENGGUNAAN APLIKASI BERBASIS SPASIAL DALAM


KEGIATAN IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT

Saat ini penggunaan aplikasi berbasis spasial tidak berbayar


sudah sangat mudah didapatkan dan diaplikasikan dalam
berbagai hal, termasuk pula dalam menunjang kegiatan
identifikasi sampah laut. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan
adalah Google Earth Pro. aplikasi Google Earth Pro, yang dapat di

II-5
unduh secara gratis, melalui alamat situs
https://www.google.com/earth/download/gep/agree.html.
Beberapa menu yang bisa diaplikasikan dalam kegiatan
identifikasi sampah laut antara lain:
1. Menentukan koordinat titik sampling:
Langkah awal dengan memilih menu add placemark dengan
meng klik tanda pin. Lalu akan keluar jendela placemark,
selain meng edit tipe simbol dan nama, kita juga dapat
menentukan titik dengan menggeser posisi titik, secara
otomatis koordinat akan menyesuaikan posisi titik yang akan
ditentukan.
Gambar II-3. Menu add placemark untuk menentukan
koordinat lokasi

Pastikan sitem koordinat telah ditentukan sistemnya


sesuai kebutuhan kita, dengan mengaktifkan menu :
Tool>>Options bagian sub menu show lat/long, demikian
pula dengan satuan ukur di sub menu Unit of
Measurement.

II-6
Untuk melihat kembali koordinat lokasi placemark yang
sudah disimpan, dengan cara klik kanan pada titik yang
sudah disimpan dan pilih sub menu properties.
Gambar II-4. Sub menu properties placemark

Gambar II-5. Mengatur satuan yang akan digunakan

2. Melakukan perhitungan jarak dan luas cakupan area


kegiatan.
Langkah pertama dengan mengaktifkan menu ruler
(gambar mistar penggaris)
Gambar II-6. Menu ruler di Google Earth

3. Sehingga muncul menu berikut:

II-7
Gambar II-7. Jendela ruler di Google Earth

4. Pilih line untuk menghitung jarak antara dua titik, path


untuk menghitung panjang vektor yang akan dihitung
jaraknya, dan polygon untuk menghitung luas area
sekaligus panjang keliling area sampling
Gambar II-8. Menghitung jarak dua titik menggunakan menu
line di Google Earth

Gambar II-9. Menghitung rentang jarak lintasan menggunakan


menu path di Google Earth

II-8
Gambar II-10. Menghitung luas area menggunakan menu
polygon di Google Earth

Menu circle untuk menghitung luas radius, pastikan


satuan dalam metrik (kilometer atau meter) dan clear
untuk membersihkan atau mengulang perhitungan.
Pemilihan unit sampel ada baiknya mendasarkan pada
karakteristik penggunaan lahan. Pada contoh gambar dibawah
dapat lihat pertimbangan penentuan lokasi berdasarkan
karakteristik penggunaan lahan.
Gambar II-11. Contoh Gambaran penggunaan lahan pada
pesisir Kota Labuhan Bajo
Pelabuhan

Permukiman

Hutan
pantai terjal

Lokasi
Transek

II-9
2.4 ALAT DAN BAHAN

Alat yang dipergunakan dalam kegiatan ini antara lain:


1. BS (beach slope) meter/klinometer/hagameter untuk
mengukur kemiringan pantai;
2. Timbangan
3. Kamera
4. Kalkulator
5. GPS
6. Kaca pembesar/loop
7. Meteran gulung
8. Meteran roda
9. Serokan
10. Saringan/ayakan sampah (0,5cm dan 2,5 cm)
11. Tongkat penjepit sampah
12. Gunting
13. Cutter/Pisau Lipat

Bahan-bahan yang digunakan antara lain:


1. Sarung tangan
2. masker
3. Karung ukuran 50-100 kg
4. Terpal
5. Bendera/tongkat pembatas
6. Alat tulis (pensil, clip board, spidol permanen, spidol
7. Tali (tambang, rafia)
8. Kantong plastik bening ukuran 3-5 kg

II-10
2.5 PELAKSANAAN SAMPLING

2.5.1 Penentuan lokasi transek


Tentukan area transek pada minimal sepanjang 100 m sejajar
garis pantai dengan lebar mengikuti batas belakang pantai (lebar
sangat tergantung kondisi lapangan)

2.5.2 Pembuatan garis transek


Bagi 100 meter area tersebut menjadi 5 bagian, dengan masing-
masing berjarak 20m. Selanjutnya buat kotak minimal 5mx5m di
dalam setiap lajur 20m tersebut. Letakkan area sedemikian rupa
sehingga titik tersebut mewakili area transek (lihat gambar II-12).
Catat koordinat area sampling.

II-11
Gambar II-12. Pembuatan garis transek dan petak transek di
lapangan

Gambar II-13. Pembuatan petak sampling dalam petak transek


dengan membuat petak 1 x 1 m2 sejumlah 5 yang ditentukan
secara acak

II-12
Gambar II-14. Gambaran garis transek

II-13
2.5.3 Pengumpulan dan Klasifikasi Sampah
Bagian terpenting dalam pelaksanaan sampling adalah
pengumpulan dan klasifikasi sampah. Setelah transek telah
ditentukan maka kegiatan berikutnya meliputi:
1. Pencatatan koordinat lokasi pengambilan sampel di
masing-masing transek menggunakan GPS atau dapat
pula memplotkannya pada aplikasi Google Earth;
2. Mengumpulkan sampah didalam area transek sesuai
Gambar II-12;
3. Menyaring sampah menggunakan saringan sampah
diameter pori 0,5 cm;
4. Mengeringkan dan membersihkan sampah dari air dan
pasir;
5. Memilah sampah berdasarkan klasifikasi sampah, di tiap
transek;
6. Identifikasi sampah sesuai Tabel II-2;
7. Hitung dan timbang sampah perjenis - pertransek;
8. Hitung sampah menggunakan format tabel yang ada
dalam lampiran;
9. Lakukan untuk masing-masing kelompak ukuran
sampah (Makro dan Meso).

Pengklasifikasian sampah ditentukan berdasarkan Gambar II-12


dan Tabel-1.

II-14
Gambar II-15. Contoh Jenis Sampah Laut Berdasarkan NOAA
Jenis Sampah Keterangan
PLASTIK
Serpihan Plastik Masih memiliki tekstur yang
Plastik Keras mirip dengan kondisi
aslinya, tetapi dapat pula
hancur karena pengaruh
lingkungan. Polystyrene (PS)
baik yang padat maupun
berbentuk busa. Serpihan
plastik film dapat dijumpai
dalam bentuk lembaran
atau helaian.
Plastik Busa

Plastik Film

Kemasan Makanan Berasal dari kemasan


makanan yang dapat
berbahan plypropylene (PP),
polysturene (PS),
polyethylene (PE). Kemasan
makananan ini dibedakan
dengan plastik film
berdasarkan keterangan
label.
Botol Minuman (PL 02) Berasal dari minuman
ringan, jus, minuman

II-15
Jenis Sampah Keterangan
energi, dan bir. Kemasan
dalam berbagai ukuran dan
berwarna yang tembus
cahaya. Biasanya berbahan
polyethylene terephthalate
(PET/PETE)
Gayung, ember, botol, jerigen, Berasal dari berbagai tipe
atau kemasan plastik lainnya (PL kemasan yang umumnya
03) berasal dari jerigen susu,
wadah makanan, botol
minyak pelumas, botol
larutan pembersih, ember 5
gallon. Umumnya terbuat
dari polyethylene.

Tutup wadah dan botol (PL 01) Berasal dari berbagai


kemasan minuman dengan
variasoi ukuran dan warna.
Umumnya terbuat dari
bahan polypropylen (PP),
high density polyethylene
(HDPE), tutup wadah dapat
terbuat dari bahan low
density polythylene (LDPE),
atau linear LDPE (LLDPE)
Filter Cerutu (PL 01) Berasal dari sisa cerutu,
termasuk filter sekali
pakainya.

II-16
Jenis Sampah Keterangan

Filter Puntung Rokok (PL 011) Berasal dari sisa puntung


rokok, berupa padatan atau
serat yang terbuat dari
synthetic polymer-cellulose
acetate. Beberapa rokok
tidak menggunakan filter.

Korek Gas Sekali Pakai (PL 10) Berupa sisa kemasan


plastik sisa korek

Kantong Plastik Berasal dari kantung atau


tas plastik. Umumnya
terbuat dari bahan HDPE
atau LDPE

Tali Plastik dan Sisa Jaring Bekas Merupakan bahan serat


sintetis yang tedak
termasuk didalamnya kain.
Potongan jaring kadang bisa

II-17
Jenis Sampah Keterangan
dibedakan dengan tali
deilihat dari sisa simpulnya.
Umumnya terbay=ut dari
polypropylene dan/atau
nilon.

Pelampung Umumnya berasosiasi


dengan keberadaan nelayan
dan perahu. Ada dua
macam type pelampung
yaitu Buoys dan floats,
dimana buoys berfungsi
sebagai pelampung
permukaan yang
ditambatkan ke dasar air,
sedang floats/bobbers
berfungsi melampungkan
sesuatu dalam berbagai
kedalaman. Umumnya
terbuat dari HDPE,
seangkan tali pelampung
umumnya terbuat dari
compression molded
polyvynyl chloride (PVC),
adakalanya terbuat dari
polystyrene kaku (PS busa
plastik)
Tali Senar Pancing dan Umpan Banyak dijumpai dalam
Buatan (PL 17) berbagai variasi tergantung

II-18
Jenis Sampah Keterangan
pada jenis ikan yang
ditangkap. Dapat berupa
plastik atau dengan
tambahan unsur logam
didalamnya. Tali senar
umumnya terbuat dari
monofilament, braided, dan
fluorocarbon. Adakalanya
juga terbuat dari nilon atau
PET/PETE. Monofilament
yang paling umum dijumpai.

Gelas Plastik (PL 05) Gelas plastik umumny


terbuat dari PP atau busa
plastik/PS, termasuk
didalamnya polystyrene.
Saat ini kadang gelas plastik
terbuat juga dari HDPE dan
PET, serta gelas kertas yang
dilapisi plastik film.
Sedotan/Pipet Plastik (PL 04) Sedotan yang dijumpai di
pantai atau terapung di air
umumnya terbuat dari
polypropylene (PP)

Balon (Balon Mylar) Terbuat dari lapisan logam


(foil) yang dilapis plastik
seperti polyethylene atau
nilon.

II-19
Jenis Sampah Keterangan
Produk Keperluan Pribadi Termasuk didalamnya
adalah peralatan
kecantikan, kemasan alat
kecantikan, termasuk
didalamnya sisir dan sikat
gigi. Pada umumnya terbuat
dari polypropylene dan
polyethylenes (termasuk
HDPE)
Bijih plastik (PL 23) (Dalam penggunaan analisa
sampah terapung dan
sampah micro) Bijih resin
yang berasal dari material
plastik, yang berasal dari
berbagai variasi ukuran,
bentuk, warna. Pengaruh
terpapar di lingkungan
kadangkala merubah warna
material dari aslinya.

LOGAM
Kaleng Timah/Aluminium (ME Umumnya digunakan untuk
03) kemasan minuman bersoda,
jus, bir, serta makanan
awetan. Umumnya material
ini akan rusak karena
terpapar di lingkungan,
pada umumnya ia akan
tenggelam sebelum terpapar
di pantai. Keberadaannya
biasanya berasosiasi dengan
sampah permukiman.
Kaleng Aerosol Berbahan aluminium atau
besi, dan bahan logam
campuran. Beberapa
material yang menyertainya
terkadang berupa plastik

II-20
Jenis Sampah Keterangan
(tutup dan katup
semprotan)
Serpihan Logam (ME 08) Berbagai macam serpihan
material berbahan logam

KACA
Botol Minuman Pada umumnya digunakan
untuk kemasan minuman
bersoda, air mineral,
minuman keras, bir, dan
anggur.

Toples (GC 02) Pada umumnya merupakan


kemasan bumbu dan aneka
makanan awetan.
Keberadaan berasosiasi
dengan sampah
permukiman. Tutup toples
umumnya terbuat dari
logam atau plastik. Apabila
dijumpai tanpa tutup
umumnya diketemukan
tenggelam.
Pecahan Kaca (GC 07) Perlu kehati-hatian dalam
mengumpulkan pecahan
kaca.

KARET
Sol Sepatu/Sandal (RB 02)

II-21
Jenis Sampah Keterangan

Sarung Tangan Karet (RB 03) Sarung tangan karet untuk


kegiatan nelayan umumnya
terbuat dari karet alam
(latex), Nitrille (synthrtic
rubber compound),
Neoprene (Polychloroprene),
Polyvinyl Alcohol (PVA),
Polyvinyl Chloride (PVC),
Polyurethane (PUR), atau
Butyl Rubber (syntethic).
Ban (RB 04)

Serpihan Karet (RB 08) Serpihan karet merupakan


hasil degradasi dari berbagai
material berbahan baku
karet.

II-22
Jenis Sampah Keterangan

Balon (RB 01) Pada umumnya berbahan


baku karet alam (latex)

KERTAS
Kardus Karton Kardus karton makain lama
terekspose di lingkungan
akan cepat hancur karena
sifatnya yang menyerap
kelembaban.

Kardus Kertas (PC 01) Material ini umumnya


adalah kardus kemasan
berbahan baku kertas,
termasuk didalam golongan
ini antara lain majalah,
koran, dan buku. Semakin
lama material ini terpapar di
Lingkungan maka makin
cepat hancur.
Tas/kantong Kertas (PC 03) Umumnya dihasilkan dari
sampah konsumsi makanan
disekitar pantai.

II-23
Jenis Sampah Keterangan

Sampah Sisa Bahan Bangunan Berasal dari material sisa


kegiatan kontruksi. Material
ini antara lain serpihan
kayu dan plywood, pipa PVC
(polyvinyl chloride), (logam)
dan isolasi polystyrene.

KAIN
Pakaian (CL 01) Umumnya pakaian yang
terbawa air hingga ke pantai
atau pakaian dari
masyarakat nelayan.
Biasanya pakaian bekas
ditemukan terendap didasar
air.
Sarung Tangan Kain (tidak Adalah jenis sarung tangan
berbahan karet) yang berbahan kain yang
umumnya digunakan dalam
kegiatan nelayan.

II-24
Jenis Sampah Keterangan
Handuk/Kain Lap/Pel (CL 01) Bahan ini biasa digunakan
di perahu atau aktifitas di
permukiman yang terbawa
air ke laut.

Tali Tambang (CL 04) Tambang adakalanya


terbuat dari serat alam,
kadangkala juga terbuat
dari serat sintetis.
Pengecekan dapat
dilakukan dengan cara
menyulutnya dengan korek
api. Serat sintetis umumnya
akan mencair sebelum
terbakar saat terkena api,
sedang serat alam akan
terbakar.
Potongan Kain (CL 06) Kadangkala potongan kain
tidak dapat diidentifikasi
dari bahan aslinya karena
lapuk. Kadangkala kain
yang ditemukan akan
hancur saat akan diambil.

II-25
Tabel II-1. Sistem Klasifikasi Sampah UNEP untuk Semua
Survei Sampah yang Dikumpulkan atau Diidentifikasi Secara
In Situ
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
1 Plastik PL01 Bottle caps & Tutup Botol RL01
lids
2 Plastik PL02 Bottles < 2 L Botol < 2 L RL02
3 Plastik PL03 Bottles, Botol, drum, jerigen, RL03
drums, dan ember > 2L
jerrycans &
buckets > 2 L
4 Plastik PL04 Knives, forks, Pisau, garpu, sendok, RL26
spoons, sedotan, pengaduk,
straws, dan peralatan masak
stirrers,
(cutlery)
5 Plastik PL05 Drink Paket peralatan RL11
package Minuman Wadah
rings, six- makanan (makanan
pack rings, cepat saji, cangkir,
ring carriers kotak makan siang &
sejenisnya)
6 Plastik PL06 Food Wadah makanan RL09
containers (makanan cepat saji,
(fast food, cangkir, kotak makan
cups, lunch siang & sejenisnya)
boxes &
similar)
7 Plastik PL07 Plastic bags Kantong plastik RL15
(opaque & (buram atau bening)
clear)
8 Plastik PL08 Toys & party Mainan & RL27
poppers perlengkapan pesta
9 Plastik PL09 Gloves Sarung Tangan RL25
10 Plastik PL10 Cigarette Korek Rokok RL20
lighters
11 Plastik PL11 Cigarettes, Rokok, puntung & RL19
butts & filters filter
12 Plastik PL12 Syringes Jarum suntik RL18

II-26
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
13 Plastik PL13 Baskets, Keranjang, krat & RL06
crates & nampan
trays
14 Plastik PL14 Plastic buoys Pelampung tambat RL04
plastik (buoy)
15 Plastik PL15 Mesh bags Tas Jaring (sayuran, RL25
(vegetable, jaring tiram & tas
oyster nets & kerang)
mussel bags)
16 Plastik PL16 Sheeting Terpal (terpal atau RL16
(tarpaulin or kantong plastik
other woven anyaman lainnya,
plastic bags, bungkus palet)
palette wrap)
17 Plastik PL17 Fishing gear Peralatan memancing RL06
(lures, traps (umpan, perangkap &
& pots) pot)
18 Plastik PL18 Monofilament Senar monofilamen RL07
line
19 Plastik PL19 Rope Tali Tambang RL08
20 Plastik PL20 Fishing net Jaring Ikan RL05
21 Plastik PL21 Strapping Tali pita plastik RL17
22 Plastik PL22 Fibreglass Serpihan Fibreglass RL23
fragments
23 Plastik PL23 Resin pellets Bijih plastik RL23
24 Plastik PL24 Other Bahan plastik lainnya RL23
(specify)
25 Busa FP01 Foam sponge Busa Spon RL13
Plastik
26 Busa FP02 Cups & food Gelas & wadah paket RL09
Plastik packs makanan
27 Busa FP03 Foam buoys Pelampung tambat RL04
Plastik gabus
28 Busa FP04 Foam Gabus (insulasi RL13
Plastik (insulation & pendingin dan
packaging) pengepakan)
29 Busa FP05 Other Bahan Gabus lainnya RL13
Plastik (specify)

II-27
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
30 Kain CL01 Clothing, Pakaian, sepatu, topi, RL25
shoes, hats & handuk
towels
31 Kain CL02 Backpacks & Tas dan ransel RL25
bags
32 Kain CL03 Canvas, Kanvas RL25
sailcloth &
sacking
(hessian)
33 Kain CL04 Rope & string Tali dan Tambang RL08
Kanvas
34 Kain CL05 Carpet & Karpet dan RL25
furnishing perlengkapan
furnishing
35 Kain CL06 Other cloth Kategori kain lainnya RL25
(including (termasuk di
rags) dalamnya kain lap
dan serbet)
36 Kaca GC01 Construction Material bangunan RL23
dan material (Bata, semen, pipa)
Keramik (brick,
cement,
pipes)
37 Kaca GC02 Bottles & jars Botol dan Toples RL02
dan
Keramik
38 Kaca GC03 Tableware Peralatan makan RL26
dan (plates & (Piring dan gelas)
Keramik cups)
39 Kaca GC04 Light Bohlam RL22
dan globes/bulbs
Keramik
40 Kaca GC05 Fluorescent Lampu TL dan Lampu RL21
dan light tubes hemat energi
Keramik
41 Kaca GC06 Glass buoys Pelampung/buoy RL04
dan kaca
Keramik
42 Kaca GC07 Glass or Pecahan Kaca dan RL23
dan ceramic Keramik
Keramik fragments

II-28
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
43 Kaca GC08 Other Kategori kaca dan RL23
dan (specify) keramik lainnya
Keramik
44 Logam ME01 Tableware Peralatan makan RL26
(plates, cups (Piring dan gelas)
& cutlery)
45 Logam ME02 Bottle caps, Tutup botol RL01
lids & pull
tabs
46 Logam ME03 Aluminium Kaleng aluminium RL10
drink cans
47 Logam ME04 Other cans (< Kaleng lainnya (< 4 L) RL10
4 L)
48 Logam ME05 Gas bottles, Tanung gas, drums, RL03
drums & dan ember (>4 L)
buckets ( > 4
L)
49 Logam ME06 Foil Bungkus foil RL09
wrappers
50 Logam ME07 Fishing Peralatan Pancing RL06
related (Bandul, umpan
(sinkers, buatan, pancing,
lures, hooks, bubu, rumpon
traps & pots)
51 Logam ME08 Fragments Serpihan Logam RL23
52 Logam ME09 Wire, wire Kawat, jaring kawat, RL29
mesh & kawat berduri
barbed wire
53 Logam ME10 Other Kategori logam RL23
(specify), lainnya termasuk di
including dalamnya peralatan
appliances bekas
54 Kertas PC01 Paper Kertas (Koran, RL14
dan (including Majalah, Buku)
Kardus newspapers
& magazines)
55 Kertas PC02 Cardboard Kotak kardus berikut RL14
dan boxes & serpihannya
Kardus fragments

II-29
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
56 Kertas PC03 Cups, food Cangkir, nampan RL09
dan trays, food makanan, bungkus
Kardus wrappers, makanan, bungkus
cigarette rokok, wadah
packs, drink minuman yang
containers terbuat dari kertas

57 Kertas PC04 Tubes for Selongsong bekas RL27


dan fireworks kembang api
Kardus
58 Kertas PC05 Other Kategori kertas RL23
dan (specify) lainnya
Kardus
59 Karet RB01 Balloons, Balon, Bola, dan RL27
balls & toys mainan
60 Karet RB02 Footwear Sol sandal - sepatu RL25
(flip-flops)
61 Karet RB03 Gloves Sarung tangan RL25
62 Karet RB04 Tyres Ban RL28
63 Karet RB05 Inner-tubes Ban dalam dan RL28
and rubber lembaran karet
sheet
64 Karet RB06 Rubber Karet gelang RL23
bands
65 Karet RB07 Condoms Kondom RL18
66 Karet RB08 Other Kategori karet lainnya RL23
(specify)
67 Kayu WD01 Corks Gabus kayu RL23
68 Kayu WD02 Fishing traps Rumpon dan pot kayu RL06
and pots
69 Kayu WD03 Ice-cream Stik es krim, sendok RL12
sticks, chip garpu kayu, sumpit,
forks, tusuk gigi, dan tusuk
chopsticks & sate
toothpicks
70 Kayu WD04 Processed Krat palet kayu dan RL24
timber and perkakas kayu
pallet crates

II-30
No. Jenis Kode Klasifikasi Klasifikasi Sampah RLC
Bahan Sampah Sampah
71 Kayu WD05 Matches & Batang korek kayu RL12
fireworks dan lidi kembang api
72 Kayu WD06 Other Kategori kayu lainnya RL23
(specify)
73 Bahan OT01 Paraffin or Lilin dan parafin RL23
Lainnya wax
74 Bahan OT02 Sanitary Alat kebersihan RL18
Lainnya (nappies, (popok, cotton buds,
cotton buds, tampon dan
tampon pembalut, sikat gigi)
applicators,
toothbrushes)
75 Bahan OT03 Appliances & Peralatan dan RL23
Lainnya Electronics elektronik
76 Bahan OT04 Batteries Batu baterai RL23
Lainnya (torch type)
77 Bahan OT05 Other Bahan-bahan lainnya RL23
Lainnya (specify)

Tabel II-2. Remote Location Class (RLC) pengelompokan


sampah didasarkan pada asal kegiatan
Klasifikasi Jenis Sampah dan contohnya
Kode Jenis Sampah
berdasarkan
RLC dan contohnya
kegunaan
RL01 Bottle caps, lids Tutup botol dan toples
& pull tabs
Wadah RL02 Bottles < 2 L Botol ukuran < 2L
RL03 Bottles, drums & Botol, drum, dan embar
buckets > 2 L ukuran > 2 L
RL04 Buoys Pelampung tambat (buoy)
RL05 Fishing net Jaring Ikan
Nelayan dan RL06 Fishing related Peralatan yang berkaitsan
Perahu (sinkers, lures, dengan kegiatan nelayan
hooks, traps, (bandul (pemberat), umpan,
pots & kait, perangkap, pot dan
baskets/trays) keranjang / baki)

II-31
Klasifikasi Jenis Sampah dan contohnya
Kode Jenis Sampah
berdasarkan
RLC dan contohnya
kegunaan
RL07 Monofilament Senar monofilamen
line
RL08 Rope Tambang
RL09 Cups, food trays, Cangkir, nampan makanan,
fast food bungkus makanan cepat saji
wrappers & dan wadah minum kardus
cardboard drink
containers
RL10 Drink cans Kaleng minuman
Makanan
dan RL11 Drink package Krat pak minuman
Minuman rings
RL12 Ice-cream sticks, Stik es krim, garpu kayu,
chip forks, sumpit, tusuk gigi, tusuk sate,
chopsticks, korek api dan kembang api
toothpicks,
matches &
fireworks
RL13 Foam (insulation Gabus (insulasi pendingin dan
& packaging) pengepakan)
RL14 Paper & Kertas dan kardus
cardboard
RL15 Plastic bags Kantong plastik (buram atau
Kemasan (opaque & clear) bening)

RL16 Plastic sheet or Lapisan plastik atau terpal


plastic tarpaulin plastik
RL17 Strapping Tali pita
RL18 Sanitary Alat kebersihan (popok, cotton
(nappies, tampon buds, tampon dan pembalut,
Saniter applicators, kondom dan lain-lain)
cotton buds,
condoms, etc)
RL19 Cigarette butts Filter cerutu
Rokok
RL20 Cigarette lighters Korek api
RL21 Fluorescent light Lampu TL
Lain-lain tubes
RL22 Light globes Bohlam

II-32
Klasifikasi Jenis Sampah dan contohnya
Kode Jenis Sampah
berdasarkan
RLC dan contohnya
kegunaan
RL23 Other (specify) Bahan lainnya
RL24 Processed timber Bahan olahan kayu
RL25 Rags, clothing, Lap pakaian, sepatu, topi dan
shoes, hats & handuk
towels
RL26 Tableware Perkakas dapur
RL27 Toys Permainan
RL28 Tyres & Inner- Ban dan ban dalam
tubes
RL29 Wire, wire mesh Kawat, jaring kawat, kawat
& barbed wire berduri

2.6 KUANTIFIKASI SAMPAH


Tabel II-3. Contoh rekapitulasi perhitungan identifikasi hasil
sampling sampah
Item code Description Deskripsi Jumlah Berat Persentase
(standard (per jenis) (kg)
list)
PL02 Plastic bottles Botol 20 0.86
small plastik
kecil
PL03 Large bottles, Botol 5 0.67
2 stroke oil besar,
containers wadah oli
2 tak
GC04 Light globes Bohlam 4 0.2
lampu
PC04 Paper trays Nampan 10 0.35
kertas
PL19.1 Vegetable Tas 3 18
bags sayuran

II-33
2.7 INPUT DATA DAN PELAPORAN

2.7.1 Input Data


Data kondisi lapangan dan hasil sampling setelah
diklasifikasikan dan diidentifikasi diinput dalam format
tabel yang telah disediakan (dalam lampiran). Hasil
rekapitulasi data sampah pantai meliputi:
a. Komposisi sampah pantai dihitung persentase, yaitu berat
sampah per jenis per keseluruhan sampah dalam area
survei

x
persentase(%) n
100%
x
i 1
i

x = berat sampah per jenis

b. Kepadatan sampah (K) dihitung dari jumlah sampah per


jenis per m

Kepadatan adalah:

jenis
K
panjang lebar

Panjang dan lebar diukur dalam meter

Perhitungan dibedakan untuk sampah ukuran meso


(0,5cm-2,5cm) dan makro (>2,5cm)

II-34
2.7.2 Pelaporan
Hal-hal yang perlu disajikan dalam laporan mencakup:
a. Nama pantai, akses menuju lokasi sampling(kendaraan,
pejalan kaki dan/atau kapal)
b. Biofisik pantai, termasuk substrat, tebing, dsb.
c. Koordinat maupun tanda-tanda lainnya untuk
digunakan sebagai patokan survei periode berikutnya
d. Waktu dan jarak pasang surut
e. Kemiringan pantai
f. Kegiatan maupun penggunaan lahan di sekitar lokasi;
g. Habitat atau biota yang sensitif, atau kawasan
konservasi di sekitar lokasi
h. Musim, waktu badai, gelombang atau informasi cuaca
lainnya yang dianggap penting.
i. Peruntukan pantai (misalnya rekreasi-berenang,
memancing, nelayan, selancar, akses kapal, dll),
lengkapi pula dengan estimasi jumlah pengunjung per
tahun
j. Estimasi sumber atau pencetus sampah, apakah ada
desa dan sungai terdekat.
k. Kegiatan pembersihan sampah yang mungkin ada
sebelumnya

II-35
l. Data Sampah
Perhitungan sampah pergunakan format excel yang ada
Nama Pantai:
Nama Daerah/Kota
Persentase (%) Kepadatan (Jml/m)
Kode Jenis
meso makro
meso makro

II-36
Daftar Pustaka

Anthony Cheshire and Ellik Adler, 2009, UNEP/IOC Guidelines


on Survey and Monitoring of Marine Litter,
UNEP, Regional Seas Reports and Studies No.
186, IOC Technical Series No. 83.
NOAA, 2013, Marine Debris Monitoring and Assessment:
Recommendations for Monitoring Debris Trends
in the Marine Environment, NOAA Marine
Debris Program National Oceanic and
Atmospheric Administration U.S. Department of
Commerce Technical Memorandum NOS-OR&R-
46.

II-37
Lampiran
Formulir Lapangan
(per pantai yang disurvei)
Lampiran 1. Informasi Pantai
Pelaksana
Informasi Pantai Survey
Instansi
Tanggal Survey

Nama Pantai
Daerah
Koordinat per transek

Karakteristik Pantai
Panjang area pantai yang
disurvei (misal: a x 100m)
Slope garis pantai
Tipe (berpasir,
berbatu,dll)
Mayoritas tipe dasar
(kalau bisa dalam %)
Pasang surut maksimum
dan minimum (meter)
Jarak pasang
surut(meter)
(informasi dari
masyarakat
setempat/data dari
pushidros)
Batas pantai (bangunan,
vegetasi, tebing, dll)
Arah pantai (timur,
tenggara, selatan...dsb)

II-38
Lampiran 2. Informasi Sampah Berdasar Sumber
Urban
Lokasi dan Peruntukan Pinggiran kota
(pilih salah satu) Pedesaan

Akses (dapat diakses


menggunakan kendaraan atau
jalan atau daerah terpencil perlu
perahu?)
Nama Desa terdekat
Jarak desa terdekat (km)
Arah desa terdekat
Nama Sungai terdekat
Jarak sungai terdekat (km)
Arah sungai terdekat
Apakah ada sungai atau badan Ada (sebutkan) Tidak
air yang masuk ke laut
Apakah ada pipa yang masuk ke Ada (sebutkan) Tidak
laut
Catatan

II-39
Lampiran 3. Pelaksanaan Survei
Pelaksana Survey
Informasi Pantai Instansi
Tanggal Survey

Nama Pantai
Transek dan foto
Koordinat per transek
Tanggal Survey
Lebar pantai
Waktu Survey (mulai dan mulai selesai
selesai)
Musim

Tanggal terakhir pantai


dibersihkan
Informasi jika pernah ada
badai
Jumlah personil yang
mengumulkan sampah
Panjang wilayah survei
(sepanjang pantai)
Foto

Lebar pantai yang disurvei ADA TIDAK


Jaminan Mutu
Sampah berukuran besar

II-40
Lampiran 4. Data sampah
Sampah Laut Pelaksana Survey
Ukuran Besar (yang tidak Instansi
bisa dipindahkan) Tanggal Survey

Tanggal
Daerah
Identitas Lokasi (Kode)
Koordinat

Kode
Sampah Status Latitude Longitude Deskripsi

II-41
Lampiran 5. Perhitungan Data Sampah

Jumlah Berat Persentase Kepadatan


Jumlah (kg) Jumlah (buah)
per Jenis (kg) (%) (Jumlah/m)
Kode Jenis

I II III IV V I II III IV V

JUMLAH

I, II, III, IV, V adalah kode transek

II-42
Edisi Pertama
Pedoman Identifikasi Sampah Laut
2017 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengarah:
M.R. Karliansyah, MS
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Penanggung Jawab :
Ir. Sigit Reliantoro, MSc.
Plt. Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir
dan Laut

Tim Penyusun :
Heru Waluyo, M.Com
DR. Sakdullah, MSc.
Dra. Arum Prajati, MEM
Djanuar Arifin, SE
R. Lelawaty Simamora, ST. M.Hut.
Suryanta Bayuaji, S.Si

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur
Telp. - Fax. (021) 85904929

II-43

You might also like