You are on page 1of 3

SOP Penanganan KTD, KPC, KNC

No. Dokumen : 9.1.1.6/SOP/SMI/01


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01 April 2016
Halaman : 1/2
drg. Suhendro Rusli
Puskesmas
NIP. 196112301989031007
Sukabumi

1. Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC,KPC dan KNC.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah pelayanan klinis yang bermutu
sangat dipengaruhi oleh kemampuan puskesmas dalam mengidentifikasi,
mendokumentasi, menganalisis dan melaporkan permasalahan mutu pelayanan
klinis seperti KTD,KTC, KPC, KNC untuk itu perlu dibuat suatu standar
prosedur yang dapat membakukan manajemen resiko klinis.
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No.87/KAPUS/2016 tentang kebijakan mutu dan
keselamatan pasien.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Langkah- 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD atau resiko medis
langkah melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi
2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KNC, KPC dan
resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan dan
lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim
peningkatan mutu pelayanan klinis dan petugas klinis yang berkompeten
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan observasi sesuai
kondisi.
4. Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi dengan
mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan
output terjadinya KTD,KNC, KPC dan resiko klinis. Semua hasil
identifikasi di dokumentasikan dalam lembar manajemen KTD,KNC,KPC
dan resiko medis (formulir pelaporan insiden keselamatan)
5. Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan
analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan
6. Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas
6. Diagram
Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD
Alir atau resiko medis melakukan pertolongan dan
penanganan awal sesuai kondisi

Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KNC, KPC dan resiko klinis
melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan dan lingkungan, selanjutnya melaporkan
kondisi tersebut kepada tim peningkatan mutu pelayanan klinis dan petugas klinis yang
berkompeten

Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan


medis dan observasi sesuai kondisi.

Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi dengan mengumpulkan informasi
dan bukti yang menyangkut input, proses dan output terjadinya KTD,KNC, KPC dan resiko klinis.
Semua hasil identifikasi di dokumentasikan dalam lembar manajemen KTD,KNC,KPC dan resiko
medis (formulir pelaporan insiden keselamatan)

Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan


mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan

Sosialisasi rencana tindak dan


pelaksanaannya pada rapat
rutin puskesmas

2/2
2/2

You might also like