You are on page 1of 2

- KONTRA :

Lanjutnya, pada pukul 22.00 WITA, uang dari adiknya pun tiba. Jumlahnya pun
tidak mencukupi seperti permintaan pihak rumah sakit. Setelah bermohon berulang
kali, operasi kemudian dilaksanakan. 15 menit kemudian, dokter keluar membawa
bayidan memberi kabar anaknya dalam keadaan sehat. Tapi hanya berselang 20
sampai 30 menit kemudian, dokter bawa kabar lagi kalau anaknya sudah
meninggal dunia.

kami kecewa terjadi pembiaran selama 15 jam terhadap anak saya. Kenapa
tindakan operasi baru dilakukan setelah kondisi anak saya sudah menderita dan
tidak berdaya? tandasnya.

No KDB Paragraf konteks Prima facie


1. Nonmaleficence kami kecewa terjadi Tidak
pembiaran selama 15 jam membahayakan
terhadap anak saya. kehidupan pasien
Kenapa tindakan operasi karena kelalaian.
baru dilakukan setelah
kondisi anak saya sudah
menderita dan tidak
berdaya? tandasnya.

- ALASAN :
Dalam kasus ini rumah sakit dan dokter tidak segera melakukan operasi kepada
pasien yang seharusnya cepat dilakukan tindakan walaupun uangnya belum
mencukupi seharusnya dari pihak dokter dan rumah sakit segera melakukan
tindakan operasi untuk keselamatan pasien namun penindakan operasi ditunda
sehingga merugikan pasien dan membuat pihak dari pasien juga kecewa.

Berdasarkan sumber kasus gawat darurat ini berkaitan dengan etik dan pidana
salah satunya :

- Rumah sakit dan atau seorang dokter yang menunda-nunda rawat inap pasien
gawat darurat atau menunda-nunda tindakan medic terhadap pasiennya atas alas an
belum membayar uang muka, berarti telah melanggar etik dan hukum sehingga
dapat digugat di pengadilan.
- Dokter yang langsung mentransfer seorang pasien gawat darurat ke rumah sakit
rujukan tanpa memberi pertolongan pertama untuk memperbaiki keadaan umum
pasien sehingga pasien meninggal dunia di perjalanan, dianggap suatu kelalaian
(malpraktik etik dan pidana ) dan dapat dituntut pasal KHUP.

Dalam kode etik kedokteran terdapat butir-butir yang berkaitan dengan kasus-
kasus gawat darurat yang termasuk pada kasus ini

1. Seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas


kemanusiaan, kecuali bila yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya ( pasal 13 )
2. Dalam kedaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
atau janinnnya., dapat dilakukan tindakan medis tertentu ( pasal 15)
3.

You might also like