Professional Documents
Culture Documents
id/DISKESAL/tabid/91/articleType/ArticleView/articleId/34/WARTAKE
S-TNI-AL-VOLUME--XXII-NO-2--2008.aspx
DETEKSI DINI
Stadium-stadiumnnya
a. Stadium O
Dinamakan noninvasive carcinoma atau carcinoma in situ. Pada tahap ini pada
diri pasien telah ditemukan sel-sel disekitar payudara yang abnormal yang
perubahannya begitu cepat. Walaupun tak terlalu bahaya. munculnya tanda-tanda
seperti ini telah menunjukkan bahwa seorang perempuan mempunyai indikasi
terkena kanker payudara.
b. Stadium I
Kerap disebut sebagai masa awal penyebaran kanker, yaitu masa-masa
penyebaran
tumor masih berada dalam sekitar wilayah payudara. Pada stadium I pertumbuhan
tumor di dalam atau sekitar payudara tidak lebih satu inchi dan sel-sel kanker
masih belum menyebar secara luas di payudara.
c. Stadium II
Stadium ini adalah kelanjutan dari tahap pertumbuhan sel-sel kanker. Besarnya
benjolan sekitar 1 inchi (2.5 cm). Walaupun demikian penyebaran kanker telah
mencapai bagian limfa dibawah lengan. Atau pelebaran tumor telah berukuran 1
hingga 2 inchi dengan telah atau tanpa menyebar disekitar limfa. Hal ini
tergantung dari karakteristik pertumbuhan tumor itu sendiri.
Dalam stadium ini berupa alternatif pengobatan kanker telah dilakukan dokter
untuk memperpanjang usia harapan hidup pasien.
d. Stadium III
Dalam stadium ini penyebaran tumor telah menyebar secara luas. Volume tumor
diperkirakan melebihi diameter 2 inchi. Penyebarannya tak hanya bagian limfa
bawah lengan, namun telah menyebar pada jaringan tubuh seperti tulang dada dan
jaringan lain diseputar dada. Pasien pada stadium ini biasanya diberikan
pengobatan antara lain operasi yang disertai radiasi disekitar payudara dan bawah
lengan, hal ini disebut kemoterapi. Tujuannya adalah untuk memperkecil peluang
bertambahnya volume tumor yang membesar sekaligus untuk mencegah
penyebaran tumor pada jaringan disekitar dada atau bagian lain.
e. Stadium IV
Penyebab tumor bagian ini telah mencapai keseluruhan tubuh pasien serta tulang.
Biasanya disebut metatastic cacer. Pengobatan yang diberikan pada pasien adalah
kemoterapi hormon untuk menghancurkan sel-sel kanker penyebab tumor
sekaligus untuk mengatasi kerusakan bagian jaringan tubuh yang telah terkena
penyebaran kanker. Radiasi juga diperlukan untuk mengobati bagian tubuh lain.
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/15/08372336/PR.Panjang.Tangani.Ka
nker.Payudara
Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker
payudara mencapai 21,69 persen, lebih tinggi dari kanker leher rahim yang
angkanya 17 persen.
Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, jumlah kasus baru juga terus meningkat.
Kalau tahun 2003 hanya ada 221 kasus, tahun 2008 sudah tiga kali lipatnya
menjadi 657 kasus. Sayangnya 60-70 persen pasien datang pada stadium lanjut,
III atau IV, sehingga hampir setengah dari angka kejadian kanker payudara
berakhir dengan kematian.
Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos-mitos yang
keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan
penanganan kanker payudara di Indonesia.