You are on page 1of 22

Pola DressMaking

Feb22
MENJAHIT
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan
lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut
penjahit. Penjahitpakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste.
Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan
kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas dan
sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang
menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-
menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau
memasang kancingyang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan,
serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan perca.

Menjahit pakaian

Pekerjaan menjahit pakaian terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan menjahit.
Pembuatan pola

Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk
dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model
pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam
membuat pola dasar[1]: konstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai
pengukuran-pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola
memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama
pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens
Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut
instruksi cara menjahitnya.

Pemotongan bahan
Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan
contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum
pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan
bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.

Pekerjaan menjahit
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin
jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk
rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain
menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan
tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit,
bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak
terlepas.

Penyelesaian akhir
Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan
bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.

Teknik jahit-menjahit
Benang dan jarum ditusukkan ke kain untuk membuat berbagai bentuk jahitan sehingga dikenal
berbagai jenis tusuk atau setik. Tusuk jelujur dan setik jelujur misalnya, mengacu kepada teknik
menjahit dan menyulam yang sama.

Tusuk dasar
Tusuk jelujur
Tusuk rantai
Tusuk tangkai
Tusuk balik
Tusuk piquer
Tusuk som
Tusuk feston
Tusuk flanel
Tusuk balut

Kampuh dasar
Kampuh terbuka
Kampuh balik
Kampuh kostum
Kampuh perancis
Kampuh pipih
Kampuh sarung
Kampuh geser

Peralatan
Alat untuk membuat pola
Buku kostum (buku pola)
Boneka jahit (boneka pengepas)
Pita ukur (meteran)
Kertas
Pensil gambar (warna hitam, merah, biru)
Penghapus
Penggaris (penggaris siku, penggaris lengkung, penggaris lurus)
Pita skala
Kapur jahit
Karbon jahit
Rader
Jarum pentul
Gunting kertas

Alat jahit-
menjahit
Benang
Gunting
Jarum pentul
Jarum jahit
Bantalan jarum
Mesin jahit
Spul
Pendedel
(pembuka
jahitan)
Bidal (topi jari)
Sekoci
Sepatu jahit
Mesin obras
Mesin rumah
kancing
Mesin pasang
kancing
Mesin som
Mesin plisket
Keterangan gambar :
1) Lingkar leher : diukur sekeliling leher tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar

2) Lebar muka: diukur 6 atau 7 cm dari lekuk leher ke bawah, kemudian diukur datar
dari batas lingkar kerung lengan kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan

3) Lingkar badan: diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm tidak terlalu
kencang dan ditambah 4 cm.

4) Tinggi dada : diukur dari lekuk leher tengah muka sampai batas diantara dua titik
payudara kiri dan kanan.

5) Lingkar pinggang: diukur pas sekeliling pinggang

6) Lingkar panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal secara horizontal
dengan tidak terlalu ketat

7) Tinggi panggul : diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar pada bagian
belakang

8) Lebar punggung : diukur 9 cm ke bawah dari tulang leher belakang kemudian


diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri ke lingkar kerung lengan kanan

9) Panjang punggung : diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang

10) Panjang rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan

11) Panjang bahu : diukur dari batas lingkar leher sampai batas bahu terendah

12) Panjang lengan : diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan

13) Tinggi puncak lengan : diukur dari bahu terendah sampai batas lengan
terbesar/otot lengan atau sama dengan panjang bahu
Untuk pemesanan Jas dan baju pria yang perlu diukur adalah :
Ukuran harus pas jangan dilebihkan dan dikurangi.
A : Lingkar Leher =
B : Dada Atas =
C : Dada Bawah =
D : Lingkar Badan paling besar =
E : Lingkar Pinggang =
F : Lingkar Pinggul paling besar =
G : Panjang Dada = Dari A depan sampai E depan
H : Panjang Baju = Dari A sampai yang dikendaki
I : Lingkar Lengan =
K : Panjang Lengan Panjang =
L : Panjang Lengan Pendek =
M : Punggung Atas / Bahu =
N : Punggung Bawah =
P : Panjang punggung = Dari A belakang sampai E belakang
Panjang baju diukur dari leher bagian depan sampai buku jari jempol tangan seperti
pada gambar bagian tengah ( terutama untuk panjang jas ) atau sesuai yang
dikehendaki.
Anda tinggal minta kepada kami dibuatkan ukuran sempit, sedang atau longgar.
Untuk Pemesanan celana Pria yang perlu di ukur adalah :
E : Lingkar pinggang = Ukuran sesuai yang di kehendaki
E1: Lingkar Pinggang turun = ( model pinggang turun). Untuk celana model
pinggang di bawah. Kerendahan dan kelonggaran sesuai dengan yang di kehendaki.
F : Lingkar pinggul = ukuran sesuai yang di kehendaki
R : Selangkangan / Vesak = kelonggaran sesuai yang di kehendaki
S : Lingkar paha = ukuran sesuai yang di kehendaki
T : Lingkar Lutut = ukuran sesuai yang di kehendaki
U : Lingkar kaki bawah = ukuran sesuai yang di kehendaki
V : Tinggi Celana panjang = panjangnya sesuai yang di kehendaki
Z : Tinggi Celana pendek = panjangnya sesuai yang di kehendaki
Apabila anda mengalami kesulitan dalam memperkirakan ukuran celana sesuai dengan
yang dikendaki, maka ukurlah saja pas pada bagian badan jangan dikurangi dan
ditambahi seperti pada pengukuran jas dan baju diatas.
Anda tinggal minta ukuran jadinya : sempit, sedang, longgar atau bahkan sangat
longgar.

Diambil dari berbgai sumber


Untuk pemesanan blazer & baju wanita yang perlu diukur adalah :
Ukuran harus pas, jangan dilebihkan dan dikurangi.
A : Lingkar Leher =
B : Dada Atas =
C : Dada Bawah =
D : Lingkar Badan paling besar =
E : Lingkar Pinggang =
F : Lingkar Pinggul paling besar =
G : Panjang Dada = Dari A depan sampai E depan
H : Panjang Baju = Pengukuran sama seperti Pria
I : Lingkar Lengan =
J : Turun BH =
K : Panjang lengan Panjang = Ukuran sesuai yang di kehendaki
L : Panjang Lengan Pendek = Ukuran sesuai yang di kehendaki
M : Punggung Atas =
N : Punggung Bawah =
P : Panjang Punggung = Dari A belakang sampai E belakang
Anda tinggal minta kepada kami dibuatkan ukuran sempit, sedang dan longgar.

Untuk pemesanan Celana dan Rok wanita yang perlu di ukur adalah:
E : Lingkar Pinggang = ukuran sesuai yang di kehendaki
E1 : Lingkar Pinggang model turun = ukuran sesuai yang di kehendaki
( kerendahan dan kelonggaran sesuai yang dikehendaki )
F : Lingkar Pinggul = ukuran sesuai yang di kehendaki
R : Selangkangan / Vesak = ukuran sesuai yang di kehendaki
( di ukur dari E atau E1 dengan kelonggaran sesuai yang dihendaki )
S : Lingkar paha = ukuran sesuai yang di kehendaki
T : Lingkar lutut = ukuran sesuai yang di kehendaki
U : Lingkar kaki bawah = ukuran sesuai yang di kehendaki
V : Tinggi celana Panjang =
( di ukur dari E atau E1 dengan panjang sesuai yang dikehendaki )
Z : Tinggi Celana Pendek = ukuran sesuai yang di kehendaki
W : Tinggi lutut =
X : Panjang Rok =
Y : Tinggi duduk =
Apabila anda mengalami kesulitan dalam memperkirakan ukuran celana sesuai dengan
yang dikendaki, maka ukurlah saja pas pada bagian badan jangan dikurangi dan
ditambahi seperti pada pengukuran blazer dan baju diatas.
Anda tinggal minta ukuran jadinya : sempit, sedang, longgar atau bahkan sangat
longgar.
Demikianlah cara-cara pengukuran yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bisa
di mengerti. Apabila anda mengalami kesulitan, jangan segan- segan menghubungi
kami.

1. Ambil ukuran badan anak, lalukan sama seperti pengambilan ukuran badan dewasa(lihat
tutorial sebelumnya).
2. Ukur lingkar dada, hitung seperti terlihat pada gambar dan digunakan sebagai lebar kotak
3. Panjang punggung digunakan sebagai panjang pada bagian gambar kotak diatas
4. Jadilah kotak ABCD.
5. Buat garis AE, dengan panjang dihitung seperti di atas.
6. Garis EF di bagi menjadi 3 sama besar, lalu buat garis I-G dan J-H
7. Garis CD di bagi 2 sama besar dan di beri simbol K
1. Buat garis A-O, dibagi tiga sama besar di beri simbol o kecil
2. Pada garis I-G, tarik garis dengan panjang o kecil, lalu sisanya dibagi dua sama besar
3. Pada garis H-J, tarik garis o kecil + 1, lalu sisanya dibagi dua sama besar
4. Tarik garis B-M dengan lebar x.
5. Tarik garis B-N dengan lebar x + 0.5
6. Bagi dua garis F-H sama besar
7. Garis G-L dibagi dua sama besar beri simbol w
8. Pada sudut G dan H tarik garis dengan panjang seperti yang terlihat pada gambar 9w dan
w+0.5)
1. Bentuk pola, pada bagian bahu depan gunakan panjang bahu.
2. Pada bahu bagian belakang, panjang bahu dikurangi 2
1. Pertebal pola, gunakan pensil biru untuk bagian belakang dan pensil merah untuk bagian
depan
2. Bentuk kerung lengan sebaik mungkin dengan menggunakan garisan kerung lengan (beli
di toko menjahit), begitu juga dengan kerung leher.
Mengubah Pola Dasar Menjadi Bolero Pendek

Cara mengubah pola dasar menjadi bolero pendek


Buatlah pola depan dan belakang sampai pinggang. Letakkan sejajar dan besarkan
badannya.
T-g 1,5 cm = h-g = Tarik garis sama besar kebawah
h-l 1 cm = h-T = Cara menhilangkan kupnat, dan buatlah kerung baru
a-x 2 cm = P-x = M-d, bisa lebih atau kurang
J-b 5 cm = U-v =K-n, bisa lebih atau kurang
Z-u 3 cm. Bentuklah garis leher dan bukaan dada dari x-u sampai b
Ukurlah dari E-g sampai O. Buatlah pola lengan yang panjangnya 24 cm seperti
cara membuat pola dasar lengan.

POLA BOLERO SEDERHANA


POLA BOLERO SEDERHANA ini adalah pola yang sering saya pakai sehari-hari, untuk
keterangan lebih lanjutnya sobat semua bisa simak keterangannya dibawah ini;

KETERANGAN DEPAN;
A1-A5 = 1/5 panjang punggung + 1,5 cm
A5-A7 = 9cm garis siku
A-A4 = 1/5 panjang punggung
A4-R = 5cm
R-R1 = 7-8 cm
D-M = 2cm
C-M1 = 2cm
F-F2 = 2cm
A5-A6 = 4cm

KETERANGAN BELAKANG;
A-C = panjang bolero
C-F = 3 cm ( buat lipatan)
A-B = 1/4 lingkar badan + 3 cm
A-D = tinggi pinggang
A-A1 = 1/5 panjang punggung
A-A2 = 1/2 panjang punggung
A2-A3 = 3 cm
B-B1 = 1/4 lingkar badan + 2 cm
D-D1 = 1/4 lingkar pinggang + 3,5 cm
C-C1 = 1/4 lingkar pinggul + 3 cm
C1-F1 = C-F = 3cm
D-D2 = setengah D-D1
X-X1 = 14 sd 20 cm buat sekingan

KETERANGAN LENGAN;
A-B = 1/5 lingkar badan + 2 cm
A-A1 = panjang siku
A-A2 = panjang lengan + 1 cm
A2-A3 = 4 cm (lipatan)
B-B1 = 1/8 lingkar badan
A1-C = lingkar siku + 1 cm
A2-C1 = lingar lengan + 1 cm
C1-C2 = A2-A3 = 4 cm

Sebaiknya sebelum yakin betul saran saya polanya dibuat diatas koran dulu, barulah
kita patrunkan ke kainnya,
Selamat Mencoba

Cara Membuat Pola Dasar Baju

Danitailor Tidak ada komentar Pola


SISTEM SEDERHANA

SKALA 1/4
Bagi anda yang ingin belajar untuk menjahit baju sendiri dan tidak punya waktu untuk
mengikuti kursus menjahit, maka berikut ini adalah langkah-langkah untuk menggambar
pola dasar pakaian wanita sistem sederhana yang dapat anda gunakan. Untuk para
pemula dalam bidang jahit menjahit sistem membuat pola dasar sederhana ini akan
memudahkan anda dalam mempelajari langkah demi langkah pembuatannya.
Gambar dibawah ini menggunakan ukuran badan saya, sementara jika ukuran badan
anda lebih besar atau lebih kecil dari ini maka anda tinggal menyesuaikan sesuai
ukuran badan anda.

UKURAN:
1. Lingkar Leher = 36 cm
2. Lingkar Badan = 88 cm
3. Lingkar pinggang = 60 cm
4. Panjang Muka = 30 cm
5. Lebar Muka = 31 cm
6. Tinggi Dada = 14 cm
7. Panjang Sisi = 17 cm
8. Panjang Bahu = 12 cm
9. Lebar Punggung = 33 cm
10. Panjang Punggung = 36 cm
11. Jarak Dada = 17 cm

KETERANGAN POLA BADAN MUKA:

A B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm


B C = Panjang Muka
C D = A E = Lingkar badan + 1cm
A A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 A2 = Panjang bahu
A2 A3 = turun 4 cm
B B1 = 5 cm
B1 B2 = Lebar muka
C C1 = Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 CC3 = 3 cm
C1 C4 = naik 1,5 cm
C4 K = Panjang sisi
C M = Tinggi dada
M O = Jarak dada
KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG:
A B = 1,5 2 cm
B C = Panjang punggung
C D = A E = Lingkar badan 1 cm
A A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 A2 = Panjang bahu
A2 A3 = Turun 3 cm
B B1 = 10 cm
B1 B2 = Lebar punggung
C C1 = Lingkar pinggang 1cm+3cm
C C2 =1/10 Lingkar pinggang
C2 C3 = 3 cm
C1 K =Panjang sisi

Pola dasar baju wanita sistem dressmaking

Danitailor Komentari Pola


Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking
a) Lingkar leher : 38 cm
b) Lebar muka : 33 cm
c) Lingkar badan : 88 cm
d) Tinggi dada : 15 cm
e) Lingkar pinggang : 66 cm
f) Lingkar panggul : 96 cm

g) Tinggi panggul : 16 cm
h) Lebar punggung : 34 cm
i) Panjang punggung : 37 cm
j) Panjang rok : 50 cm
k) Panjang bahu : 12 cm
l) Panjang lengan : 24 cm
m) Tinggi puncak lengan : 12 cm

** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa.
Jadi untuk membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran
anda

Keterangan Pola
Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan
pedoman umumnya yaitu ukuran lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.

A - B = ukuran lingkar badan.


A - C = lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).

B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3

B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas.


B1 - G = panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri
nama titik H.
B1 - G1 = 9 cm.
G1 - F1 = lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F
seperti gambar.

D - D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.


D - D2 = 1/10 lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H)
diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.

D - D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.

D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.

Keterangan pola bagian muka

A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.


A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).

A1 - C2 = ukuran panjang bahu.


A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian


muka).

E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).


E1 - E4 = lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk
membedakan pola muka dengan belakang).

E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.


E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.

A2 - J = ukuran tinggi dada.

Dari J dibuat garis sampai ke J1.


J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.

F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.

J1 - K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.

I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.

E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.

You might also like