You are on page 1of 7

A.

Latar Belakang

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktivitas membantu anggotanya


untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang adaptif (struat and sundeen, 1998).

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk


memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama
untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi


semua panca indra (sensori) agar memberi respons yang adekuat (Keliat dan
Akemat, 2002).

TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan


stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Klien dapat berespons terhadap stimulus panca indra yang diberikan.

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu berespon terhadap halusinasi suara yang di dengar.


b. Klien mampu berespons terhadap halusinasi gambar yang dilihat.
c. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

C. Karakteristik Pasien
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.

D. Masalah Keperawatan
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
Semua anggota kelompok dapat mengenal tanda isolasi sosial, menarik
diri, dan harga diri rendah.
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
a. Leader:
Fungsi:
Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK)
Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberi umpan balik
Sebagai role model
Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengembangkan
pendapat dan memberi umpan balik
b. Co-leader:
Fungsi:
Membantu leader dalam mengorganisasi aggota kelompok
c. Observer:
Fungsi:
Mengobservasi semua respon klien
Membuat semua respon klien yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien
Memberikan umpan balik
d. Fasilitator:
Fungsi:
Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
Memfokuskan kegiatan
Membantu mengkoordinasi anggota kelompok

2. Seleksi pasien
Seleksi pasien dilaksanakan di ruang X RSJ Menur dan pengamatan
pada pasien-pasien di ruang X RSJ Menur
Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri
rendah
Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan
Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien

3. Nama pasien yang ikut


1) Nn.
2) .
3) ..

4. Waktu
Hari, tangga : Jumat, 25 November 2016
Waktu : 09.00-10.00 WIB

5. Tempat
Aula RSJ Menur Surabaya
Setting tempat:
a. Terapis dank lien duduk membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
Bagan

6. Alat-alat
Sesi 1: Mendengar musik
a. Tape recorder
b. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
Sesi 2: Menggambar
a. Kertas HVS
b. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
Sesi 3: Menonton film/TV
a. Video/CD player dan video tape/CD (petikan film laskar pelangi)
b. Televisi

G. Proses TAK
Sesi 1: Mendengar musik
1. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan musik
b Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta
ijin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja
1) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan
nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum
jam.
2) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
3) Terapis dan klien memakai papan nama.
4) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk
tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai
klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan
klien setelah mendengan lagu.
5) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan
(kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik.
6) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan
perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
7) Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya,
dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
3) Kontrak yang akan dating
a Menyepakati TAK yanag akan datang yaitu menggambar.
b Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 2: Menggambar
1. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
b Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain
2) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini
4) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela
klien.
5) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-
masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang
telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar
apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.
6) Kegiatan point 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
7) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui
gambar.
3) Kontrak yang akan dating
a Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
b Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 3: Menonton film/TV


1. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
b Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menonton TV/video petikan film laskar pelangi dan menceritakan
makna yang telah ditonton.
2) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
3) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
4) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien.
Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri
terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.
5) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
3) Kontrak yang akan dating
a Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
b Menyepakati waktu dan tempat

H. Antisipasi Masalah
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain:
1. Keterbukaan yang kurang
Intervensi:
a. Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha
memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka.
b. Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien
mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa.
2. Resistensi baik individu maupun kelompok
Intervensi:
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang
mendukung keberhasilan suatu terapi
3. Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK
Intervensi:
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien
yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan
permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga tidak
mengganggu jalannya TAK.
4. Pasien memaksa ingin ikut TAK
Intervensi:
Fasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk mengikuti
TAK hingga selesai. Jika tidak bisa maka fasilitator mengantarkan kembali
keruangannya.

You might also like