You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .............................................................. 1


B. TUJUAN .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. PENGRTIAN ............................................................................ 4
B. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS ......................................... 5
C. PATOFISIOLOGI .................................................................... 6
D. PENGKAJIAN .......................................................................... 7
E. PENGKAJIAN PENATALAKSANAAN MEDIS ................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................... 9

A. KESIMPULAN ........................................................................ 10
B. SARAN ..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12


KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan segala
karuniaNya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu.

Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila isi dari tugas ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya rasa
masih kurang baik atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya persembahkan tugas ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkati dan memberi manfaat.

06 Maret 2016

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Colitis Ulceratif (Colitis ulcerosa, UC) adalah suatu bentuk penyakit
radang usus (IBD). Ulcerative colitis adalah suatu bentuk radang usus
besar, yang meliputi karakteristik bisul atau luka terbuka didalam usus.
Gejala utama penyakit ini biasanya diare bercampur darah dari onset
gradual. Penyakit ini mempunyai sistemiketiologi yang mengarah ke
banyak gejala diluar usus. Colitis ulceratif memiliki kemiripan dengan
penyakit crohn. Meskipun colitis ulceratif tidak diketahui penyebabnya
diduga ada genetik kerentanan komponen yang dapat dipicu pada orang
yang rentan oleh faktor lingkungan, kadang colitis ulceratif diperlakukan
seolah-olah itu merupakan penyakit auto imun. Pengobatannya dengan
obat anti peradangan, kekebalan, colectomy (pengangkatan melalui
pembedahan usus besar)
.
B. TUJUAN
Tujuannya sebagai pemenuhan tugas mata kuliah patofisiologi yang
berjudul Colitis Ulceratif, agar para pembaca mengetahui apa itu colitis
ulceratif.
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Colitis ulceratif adalah gangguan peradangan kronis ideopatik yang terjadi
pada usus besar, khususnya pada bagian colon desenden sampai rektum.

B. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS


Penyebab dari colitis ulcerstif sangat beragam, meliputi fenomena auto
imun, faktor genetik, perokok pasif, diet, pasca apendektomy dan infeksi.
Pada fenomena yang diperantarai respon imun terdapat kelainan humoral
dan imunitas yang diperantarai sel dan atau reaktifitas umum terhadap
antigen bakteri. Faktor kerentanan genetik (kromosom 12 dan 16) adalah
faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini. Perokok pasif dikaitkan dengan
colitis ulceratif, sedangkan perokok aktif justru lebih rendah terjadi. Faktor
konsumsi makanan khususnya yang terbuat dari susu dapat meningkatkan
respon penyakit. Pasca apendektomy mempunyai asosiasi negatif dengan
penyakit ini. Infeksi tertentu telah terlibat dalam peenyakit inflamasi usus
misalnya campak,infeksi mikrobakteri atipikal.

C. PATOFISIOLOGI
Colitis ulseratif hanya melibatkan mukosa, kondisi ini ditandai dengan
abses dan deplesi dari sel-sel goblet. Dalam kasus yang berat submukosa
mungkin terlibat, dalam beberapa kasus makin dalam lapisan dinding
kolon juga terpengaruh. Kolitis akut berat dapat mengakibatkan kolitis
fulminan atau megacolon toksis yang ditandai dengan penipisan dinding
tipis, pembesaran serta dilatsi usus besar yang memungkan terjadinya
perforasi. Pada kondisi kronis dihubungkan dengan resiko peningkatan
prekanker colon, yaitu berupa carsinoma atau displasia. Segara anatomis
sebagian kasus melibatkan rectum,dalam kausu ini sekitar 30 cm dari
ileum termial biasanya terpengaruh.
Contoh gambaran penyakit Colitis Ulseratif :
1. Akumilasi sel T didalam lamina propia dari segmen colon yang
mengalami peradangan. Perubahan ini disertai dengan peningkatan sel
B dan sel plasma, dengan peningkatan produksi immunoglobulin G
(IgG) dan immunoglobulin E ( IgE).
2. Biopsi sample colon dari pasien dapat menunjukan penungkatan secara
signifikan tingkat platelet-activating factor (PAF).
3. Antibodi, respon awal penyakit ini adalah edema yang berlanjut pada
terbentuknya jaringan perut dalam pembentukan ulkus disertai adanya
perdarahan. Proses penyakit diawali pada rectum dan akhirnya dapat
mengenai saluran colon.
Perubahan pada peradangan secara micrikopis jaringan yang
mengalami ulkus segera ditutup oleh jaringan granulasi yang
selanjutnya akan merusak mucosa dan akan terbentuk jaringan
polypodiala atau yang dikenal dengan polip.

D. PENGKAJIAN
Pengkajian colitis ulserative terdiri atas pengkajian anamnesis,
pemeriksaan fisik, evaluasi diagnosa. Pada anamnesis keluhan utama yang
lazim didapatkan adalah nyeri abdomen, diare, perdarahan rectal. Keluhan
nyeri biasanya bersifat kronis, berupa nyeri kram kuadran periumbilikal
kiri bawah. Sedangkan diare disertai darah dan mengeluarkan feces cair
10-20 kali sehari. Pasien juga mengeluh saat BAB seperti ada yang
menghalangi.
Pengkajian diagnostic terdiri atas pemeriksaan laboratorium, radiologi,
endoskopik,:
*Pemeriksaan Laboratorium :
1.Anemia, jika Hb< 14 g/dl pada pria dan wanita <12 g/dl.
2.Trombositosis ( yaitu platelet> 350.000/uL)
3.Hipoalbumin (albumin < 3,5 g/dl)
4.Hipomagnesia (<1,5 mg/dl)
5.Penungkatan alkali fosfatase lebih dari 125 U/L
6.Pada diagnosa penyakit ini, pemeriksaan feces yang cermat dilakukan
untuk membedakan dengan disentri yang disebabkan oleh organisme usus
umum yaitu Entamoeba histolytica.

*Pemeriksaan Radiologi :
1.Foto polos abdomen
2.Studi Kontras Barium
3.CT-SCAN
*Prosedur Endoscopyopy
Endoscopy dapat menunjukan mukosa yang rapuh,mukosa yang
terinflamasi oleh eksudat dan ulserasi. Temuan disigmoidoskopi fleksible
dapat memberikan diagnosis colitis, tujuan lain dari pemeriksaan ini
adalah untuk memantau aktivitas penyakit,dan sebagai sulveilans untuk
dyplasia atau kanker. Namun berhati-hati dalam upaya koloskopi dengan
biopsi pada pasien ini karena resiko yang mungkin lainya yaitu komplikasi
(Rajwal, 2004).

E.PENGKAJIAN PENATALAKSANAAN MEDIS


Intervensi dilakukan, meliputi hal-hal berikut (Wu, 2009) :
1. Terapi Farmakologi.
a. Tumor necrosis factor (TNF) inhibitor. Agen ini mencegah sitokin
endogen dari mengikat ke respector permukaan sel dan mengerahkan
aktivitas biologis.
b. Immunomodulators. Agen ini mengatur faktor-faktor kunci dari sistem
kekebalan tubuh.
c. Antibiotik, antibiotik belum terbukti memberikan keuntungan yang
konsisten dari beberapa uji coba terkontrol untuk pengobatan colitis
ulserativ aktif.
d. Kortikosteroid, digunakan dalam moderat hingga berat kasus aktif
untuk induksi remisi. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
efek samping.
2. Terapi Bedah
Pembedahkan dilakukan sesuai dengan klinis individu. Beberapa
pembedahan colitis ulserative meliputi :
a. Subtotal colectomy with ileotomy and harmanns pouch.
b. Total proctocolectomy with litony
c. Total abdominal colectomy with ideal rectal anastomosi
d. Total proctocolotomy with continent pouch
e. Proctocolotomy with ileal pouch anal anastomosis
f. Anal transitions zone preservation and diverting ileostomy

Pertimbangan untuk total kolektomi adalah sebagai berikut (Becker,


1999)

1. Refaktori penyakit dengan kegagalan terapi medis.


2. Terdapat bukti karsinoma atau diplasia.
3. Perdarahan parah.
4. Kolitis fuminal tidak responsif terhadap pengobatan.
5. Megakolon toksik.
6. Obstruksi dan striktur dengan kecurigaan untuk kanker.
7. Sistemik komplikasi dari obat khusus steroid.
8. Gagal tumbuh pada anak-anak.

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN
Kolitis ulseratif merupakan suatu penyakit menahun diusus besar mengalami
peradangan dan luka yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.
15-30 tahun. Penyebab penyakit ii tidak diketahui, namun faktor krturunan dan
respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif diusus diduga berperan dalam
terjadinya penyakit ini. Banyak gejala kolitis ulseratif pada awalnya adalah buang
air besar yang sering. Gejala yang paling umun dari kolitis ulseratif adalah sakit
perut dan diare berdarah.
B.SARAN
Melalui tugas ini saya selaku penulis berharap agar para pembaca lebih sadar akan
kesehatannya masig-masing agar terhindar dari penyakit kolitis ulseratif. Baik
menjaga kesehatan sendiri atau kesehatan orang-orang sekitar pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqim, Arif & Sari, Kumala Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi


Asuhan Keperawatan Medikal Bedah : Jakarta : Salemba Medika, 2012.

You might also like