You are on page 1of 20

AGNI PURANA

Pengenalan Agni Purana


Kitab Purana adalah Kitab yang suci dan kisah-kisahnya sekarang ini telah membentuk
bagian dan isi dari tradisi. Menurut kepercayaan Kresna Dwaipayana Wyasadewa adalah salah
satu dari Veda wyasa yang telah menyusun kitab Mahabharata. Setelah menyusun kitab
Mahabharata bliau menyusun kitab Purana. Yang mana kitab Purana dibagi menjadi dua yaitu:
Maha Purana dan upa Purana yang maing-masing berjumlah 18 Purana.
Agni Purana termasuk kedalam Maha Purana. Nama Agni Purana baiasanya duduk
didalam ke-8 daftar Purana utama. Dalam agni Purana terdapat sekitar 15.500 sloka. Agni Purana
termasuk di dalam golongan Tamsika Purana bersama dengan Mtsya Purana, Kurma Purana,
Lingga Purana, Siva dan Skanda Purana. Pengarang dari Agni Purana adalah dewi Agni sendiri,
kemudian menurunkan ajaran Agni Purana ini kepada Rsi Vasistha. Murid Vyasa Deva yang
bernama Suta kemudian mewarisi ajaran ini dari gurunya.
Agni Purana tidak memiliki bagian-bagian yang terpisahkan melainkan hanya terbagi
menjadi 383 adhyaya atau bab. Dan, salah satu bab yang paling menarik adalah bab ke-380,
bagian ini memberikan penjelasan tentang inti sari dari Advaita Brahmanajnana. Yang berarti
pengetahuan yang mengajarkan tentang kesatuan antara jiwa individu (Atman) dengan jiwa
universal (Brahman). Bagian ini merupakan rangkuman dari ajaran Veda-Veda dan Upanisad.
Ada bebrapa hal yang dibicarakan dalam kitab Agni Purana dan semua itu bukanlah
hanya kisah semata. Semua Avatara Visnu yang pernah menjelma ke bumi diceritakan di dalam
kitab Agni Purana. Selain itu juga di ajarkan tentang bagaimana persyaratan membangun kuil
ataupuan tempat ibadah, membuata patung dewa, tentang astrologi, ekonomi, ritual, pengetahuan
tentang obat-obatan, perawatan, pertanian, sastra, drama, menari, tata bahasa, dan rangkuman
dari ajaran yang terdapat dari kitab Bhagavadgita, Veda dan Upanisad.
Maha Purana disusun antara 400 A.D hingga 1000 A.D. setiap Purana memiliki 5
karakteristik yang berbeda-beda, yaitu tentang penciptaan alam semesta, prosese penciptaan dan
penghancuran secara periiodik, keturuanan raja-raja dan penguasa, menjelaskan keadaan
berbagai jaman dan tentang garis keturunan, dengan demikian ini akan memberikan kesan bahwa
Purana hanyalah kumpulan kisah-kisah dan anekdot yang berfariasi dan menarik. Seperti halnya
di dalm kitab Agni Purana yang mana terdapat sedikit cerita dan anekdot tetapi penuh dengan
ajaran ritual.
Isi Agni Purana
Avatar
Avatar adalah sebuah inkarnasi Dewa atau Dewa mengambil wujud manusia untuk lahir
kedunia dengan tujuan menegakan kebenaran dan menghancurkan kejahatan. Dewa Visnu adalah
pemelihara alam semesta karena itu Beliau yang paling sering berinkarnasi, Beliau telah 9 kali
berinkarnasi dan inkaarnasi yang terakhir adalah yang belum datang. 10 Avatar tersebut antara
lain :
Matsya Avatar
Matsya Avatar adalah ketika wisnu mengambil wujud Ikan yang besar, tujuannya yaitu
untuk menghancurkan kejahatan yang telah dilakukan oleh Danawa bernawa Hayagriwa yang
telah mencuri naskah suci Weda dan pengetahuan tentang Brahman, maka dalam wujudnya
sebagai Ikan yang besar Wisnu juga menbunuh Hayagriwa dan mengembalikan weda ketempat
asalnya.
Kurma Avatar
Kurma Avatar adalah ketika Wisnu mengmbil wujud sebagai seekor Penyu besar. Untuk
menyelamatkan dunia dari guncangan akibat pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para Dewa
melawan Daitya. Dimana para Dewa dan Daitya melakukan pengadukan di samudra Mantana
untuk mendapatkan tirta Amerta yang pada akhirnya didapatkan oleh para Daitya kemudian
direbut kembali oleh Para Dewa.
Waraha Avatar
Inkarnasi selanjutnya Wisnu mengambil wujud seekor Babi hutan (Varaha). Dimana misi
bliau adalah membunut raksasa Hiranyaksa yang merupakan Putra dari Rsi Kasyapa dan istrinya
Diti. Hiranyaksa merupakan Asura yang sangat sakti atas anugrah dari Dewa brahma, sehingga
dengan kesaktiannya Hiranyaksa menyerang para Dewa dan menaklukkannya. Ia juga
mengalahkan Waruna (Dewa Samudra), dan memulai membangun istana di dasar Samudra,
maka ia dengan kesaktiannya memindahkan bumi kedasar samudra. Akibat dari prilaku
Hiranyaksa para Dewa menjadi takut dan menghadap dewa Wisnu seraya memohon agar beliau
melakukan sesuatu terhadap perbuatan Hiranyaksa. Maka dengan itu Wisnu berkenan untuk
turun kedunia menjelma menjadi seekor Babi (Varaha) memasuki samudra dan akhirnya Wisnu
dapat mengalahkan Hiranyaksa dan mengangkat bumi dari dasar samudra.
Narasimha (Makluk setengah singa dan setengah Manusia).
Adalah Hiranyakasipu saudara dari hiranyaksa merasa marah mendengar kematian
saudaranya yang dibunuh ditangan Wisnu, sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk
membunuh Wisnu. Kemudian ia menjadi hebat dan tak terkalahkan tidak dapat dibunuh baik
siang maupun malam, tidak dapat dibunuh oleh manusia ataupun binatang buas,tidak akan mati
dilangi di air maupun didarat, itu akibat dari anugrahnya Dewa Brahma.
Hiranyakasipu memiliki seorang putra yang bernama Prahlada, seorang pemuja Wisnu
yang taat, dan tentunya berlawanan sekali dengan ayahnya Hiranyakasipu. Beberapa kali
ayahnya berusaha untuk mencelakakan Prahlada, akan tetapi atas kehendak Wisnu Prahlada
akhirnya selamat. Karena kesaktian dari Hiranyakasipu para Dewa di usir dari kahyangan, dan
para Dewa pun memohon pada Dewa Wisnu sehingga Dewa Wisnu berkenan untuk turun
kedunia menjelma menjadi Narasimha yang membunuh Hiranyakasipu tidak pada siang hari
ataupun malam hari, tetapi melainkan pada saat senja hari. Demikian pula senjata yang
digunakan untuk membunuh bukan buatan manusia, tetapi Kuku dari Narasimha.
Wamana Avatar
Cucu dari Raja Prahlada adalah Vali, dan Vali ini sangatlah sakti. Ketika ia memerintah
terjadilah perang antara Dewa dan Asura. Para Dewa mengalami kekalahan dan diusir dari
kahyangan, kemudian para Dewa memohon kepada Dewa Wisnu untuk menyelamatkan mereka.
Dan Visnu turun menjelma menjadi Brahmana Cebol putra dari Aditi dan Kasyapa. Pada saat
Vali mengadakan upacara persembahan sang Brahmana muncul dan memulai mengucapkan
mantram-mantram Veda untuk keperluan Upacara. Vali menjadi senang sehingga
menganugrahkan apa yang dikehendaki Brahaman yang merupakan titisan Wisnu. Sang
Brahmana meminta tanah seluas yang bisa dijangkau oleh ketiga kakinya, dan Vali
menyetujuinya pada saat itulah Brahmana yang Cebol menjadi besar, satu langkahnya menutupi
Bhur Loka, langkah keduanya menutupi Bwah Loka, dan langkahnya yang ketiga menutupi
Swah Loka. Sehingga Wisnu dapat menguasai ketiga dunia dan dikembalikannya kepada para
Dewa.
Parasurama Avatar
Wisnu turun kedunia sebagai putra dari Rsi Jamadagni dengan Renuka. Misi dari
kelahiran Parasurama adalah untuk melindungi para Brahmana dan memberi pelajaran pada para
Kesatriya yang sewenang-wenang. Parasurama berhasil membunuh kesatriya yang sewenag-
wenang sebanyak 21 orang. Di padang kuruk ksetra, ia membuat lima buah sumur untuk
menampung darah para kesatriya itu, sehingga pada akhirnya Parasurama menyerahkan seluruh
dunia pada pengawasan Rsi Kasyapa. Dan ia sendiri tinggal dipegunungn Mahendra.
Rama Avatar
Dikisahkan Dewa Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, putra dari Dewa Brahma
adalah Marici, putra Marici adalah Kasyapa, putra Kasyapa adalah surya, putra Surya adalah
Waivata Manu, putra Manu adalah Ikswaku, Putra dari Ikswaku adalah Kakutstha, putra
Kakutstha adalah Ragu, putra dari Ragu adalah aja, putra Aja adalah Dasaratha dan putara dari
Dasaratha adalah Rama, Bharatha, Laksamana dan Satrughana. Dimana misi rama adalah untuk
menghancurkan kesombongan dari raksasa Rahwana raja Alengka.
Harivamsa
Seperti yang telah disebutkan Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, dan putra Dewa
Brahma adalah Atri, dan Atri sendiri adalah Soma, dan putra Soma bernama Pururawa, putra
Pururawa adalah Ayu, dan putra Ayu adalah Nahusa, putra Nausa: Yayati. Dua orang istri Yayati
yaitu Dewayani dan Sarmista. Dewayani mempunyai tiga orang putra yaitu Druhya, Anu, dan
Puru. Keturunan Yadu dikenal sebagai Yadawa. Wasudewa adalah seorang Yadawa, istrinya
bernama Dewaki, Wisnu turun dari kedua pasangan ini yang bernama Krishna. Krisna sendiri
adalah putra ke-8 dari Wasudewa dan Dewaki. Krisna kecil diasuh Nanda sebagai raja para
pengembala, yang tinggal di kota Brindawan. Disanalah Krisna sebagai inkarnasi Wisnu
memulai menunjukkan Lila Kridanya dengan membunuh para raksasa utusan Kamsa. Di
Brindawan itu pula Krisna melakukan segala bentuk keajaiban yang mengisyaratkan akan
keawataraan Beliau. Krisna juga membunuh Raja Kamsa yang merupakan menantu dari
Jarasanda. Mendengar kematian menantunya, Jarasanda menjadi marah dan memutuskan untuk
membasmi para Yadawa. Dan banyak lagi yang dilakukan oleh Krisna sebagai awatara Wisnu,
dan hal tersebut selengkapnya ikisahkan dalam Harivamsa, Agni Purana hanya memberikan
cerita singkatnya saja.
Mahabharata
Dalam Mahabharata para Pandawa sebenarnya hanyalah pemeran pembantu dimana
sebenarnya Krisna menggunakan mereka untuk menghancurkan kejahatan di dunia. Dan Krisna
adalah sosok utama dalam kisah Mahabharata, dimana Krisna sebagai awatara Wisnu turun
kedunia untuk mengembalikan prinsip-prinsip Dharma yang menyimpang akibat ulah para
Korawa sebagai saudara dari Pandawa.
Buddha dan Kalki
Awatara Wisnu yang ke -9 adalah Buddha dan yang ke-10 adalah Kalki. Bertahun-tahun
yang lampau terjadilah perang antara Dewa dan Asura, dimana para asura berhasil menang.
Sehingga para dewa melarikan diri serta meminta bantuan kepada Dewa Wisnu. Dan akhirnya
Beliau berkenan serta memberitahukan bahwa Mayamoha akan lahir menjadi Buddha putra raja
Sudodana, dimana Wisnu turun menjadi Buddha adalah mempunyai misi untk kembali
menegakkan ajaran Weda yang menyimpang akibat dari ritual yang berlebihan. Manusia
cendrung berpikir ateis, matrealis den menjadi penguasa maupun kanibal.
Selanjutnya diramalkan Kalki akan turun di bumi sebagai putra dari seorang Brahmana
yang bernama Wisniyasa. Ia akan mengangkat senjata untuk memerangi kejahatan. pada setiap
perputaran 1 Kalpa dan setiap Manwantara Wisnu akan lahir dalam berbagai wujud. Adalah
sebagai tugas yang suci untuk mendengarkan kisah para Awatara.
Tentang Penciptaan
Selanjutnya Dewa Agni menceritakan kisah penciptaan pada Wasista. Wisnu adalalah
pencipta, pemelihara dan pelebur dari alam semesta ini. sebelum penciptaan dimulai, yang ada
hanyalah Brahman yang memnuhi segalanya tidak ada siang ataupun malam. Pertama-tama
Wisnu menciptakan air, dalam air ada sebuah benih Brahmanda (telur maha besar). Benih ini
kemudian membesar menjadi telur dan mengapung di air. Dari telur ini Brahma menciptakan
dirinya sendiri (Swayambu), lalu Beliau diam dalam telur selama 1 tahun. 1 bagian dari telur itu
menjadi sorga dan bagian yang lain menjadi bumi. Diantara 2 wilayah itu, Brahma menciptakan
langit yang maha luas. Bumi diletakkan di atas air, kemudian beliau m,enciptakan waktu, kilat,
Guntur, awan, pelangi, kata-kata dan amarah. Kemudian dengan Yadnya beliau munculah Catur
Weda (Rg, sama, yajur dan atarwa), dari kekuatan bathin itupuls Brahma menciptakan 7 Orang
Rsi. Pretu sebagai raja pertama di bumi ini keturunan daru Durwa, sejak lahir memakai baju
pelindung dan busur panah dan ia memerintah dengan baik serta menjalani aturan Dharma.
Tentang Berdoa, Membangun Kuil dan Patung Dewa.
Selanjutnya Agni Purana menceritakan tentang bagaimana aturan memuja, membangun
kuil dan patung dewa. Cara untuk memuja Wisnu, Siwa, Surya dan berbagai Dewa-dewi lainnya
juga dijelaskan dalam kitab ini, termasuk berbagi mantra yangdigunakan untuk menyenangkan
para dewa dan dewi. Dalam Agni Purana orang yang membangun kuil atau tempat suci akan
menjadi orang yang berbakti dan masuk sorga. Demikian pula pahala yang didapat dari orang
yang membangun kuil dianggap lebih besar dari pada menyumbang benda lainnya. Akan tetapi
pahala yang lebih besar akan didapatkan oleh orang membuat patung dewa. Patung dewa
hendaknya dibuat sedemikian rupa menghadap kota atau desa. Namun khusus patung Wisnu bisa
dibuat menghadap kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari berbagai wujud.
Tempat-Tempat Suci Untuk Bertirtayatra
Tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah Puskara. Dikatakan bahwa Brahma,
para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai tinggal di sini. Di Puskara terdapat dua tempat
suci yaitu Jambumarga dan Tandulikaasrama. Selain itu terdapat juga tempat Tirtayatra yang
baik yaitu Kuruksetra karena dilalui oleh Sungai Saraswati.
Setiap tempat yang dilalui oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai tempat suci (Tirta).
Tempat suci terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana kesucian tempat ini disebabkan karena
tempat tersebut merupakan pertemuan 2 sungai suci yaitu sungai Gangga dan Yamuna.
Sementara itu dinyatakan pula bahwa Dewa Siwa memberitahukan kepada Parwati, bahwa
terdapat tempat yang sangat suci yaitu disebut dengan Varanasi.
Sungai Narmada Juga Adalah Tempat Suci Untuk Bertirtayatra
Sungai yang menjadi tempat untuk bertirtayatra adalah sungai Narmada. Dan ada juga
dinyatakan bahwa diantara tempat suci, Gayasura adalah tempat yang paling suci dan keramat.
Hal ini terjadi karena dahulunya di tempat inilah Gayasura seorang Asura bertapa dengan
tekunnya hingga berhasil. Dimana pada tapanya tersebut muncullah Dewa Wisnu dan
memberikan anugrah, Gayasura meminta agar dianugrahi bahwa dia menjadi tempat suci yang
dan keramat. Anugrahpun diberikan dan Gayasurapun menghilang. Namun tempat tersebut
malah membuat bumi kering, sehingga Dewa Wisnu menyarankan kepada para dewa untuk
melakukan persembahan pada tempat suci tersebut, dengan menggunakan tubuh dari Gayasura
menjadi bahan persembahan serta kepalanya dari batu yang dimasuki oleh Dewa Visnu dan
semua dewa.
Geography
Dunia dibagi menjadi 7 wilayah (dwiva), yaitu Jambu, Plaksa, Salmali, Kusa, Kraunca,
Saka dan Puskara. Dan tujuh dwiva ini dikelilingi oleh 7 samudra yaitu Lavana, Iksu, Sura,
Sapih, Dadhi, Dugdha, dan Jala.
Dibawah bumi juga terdapat semesta yang terdiri dari tujuh wilayah, yaitu Atala, Vitala,
Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala, dan Patala. Wilayah yang masih dijangkau oleh matahari
disebut sebagai Nabha. Di atas bumi adalah matahari, diatasnya adalah bulan, diatasnya lagi
adalah bintang dan planet-planet, serta diatasnya lagi yaitu Konstalasi beruang besar dan planet
Dhruva.
Astrologi
Selanjutnya Agni Purana juga menjelaskan tentang Astrology. Dinyatakan bahwa ada
waktu yang tepat dan tidak tepat untuk melakukan sebuah upacara besar. Misalnya upacara
perkawinan hendaknya dilakukan pada bulan Chaitra dan Pousha. Hari yang baik untuk
melakukan perjalanan ialah hari Jumat, hari yang tepat untuk memanenn hasil pertanian ialah
hari Rabu, serta penentuan hari-hari yang lainnya.
Manvantara
Setiap Manvantara diperintah oleh seorang Manu. Selama setiap siangnnya Brahman ada
14 Manvantara, yaitu :
- Manvantara Pertama : Manu yang pertama ialah Svayambhu Manu, serta orang yang mendapat
gelar Indra pada masa tersebut ialah Shatakratu.
- Manvantara Kedua : Manu yang ke dua ialah Svarocisa, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Viphaschita.
- Manvantara Ketiga : Manu yang Ketiga ialah Uttama, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Susanti.
- Manvantara Keempat : Manu yang Keempat ialah Tapasa, serta orang yang mendapat gelar
Indra pada masa tersebut ialah Sikhi.
- Manvantara Kelima : Manu yang kelima ialah Raivata, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Vithata.
- Manvantara Keenam : Manu yang keenam ialah Caksusa, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Manojava.
- Manvantara Ketujuh : Manu yang Ketujuh ialah Saradhadewa, serta orang yang mendapat gelar
Indra pada masa tersebut ialah Purandra.
Serta manvantara yang ke delapan sempai yang ke empat belas, merupakan manvantara yang
akan datang.
Varnasrama Dharma
Semua Manu yang memerintah pada masa Manvantara selalu mengikuti aturan Dharma.
Dalam hal ini mereka juga mengikutinaturan Catur Varna dan Catur Asrama.
Empat Varna atau kasta yang dimaksud adalah : Brahmana, Ksatriya, Vaisya, dan Sudra.
Serta Empat tahapan hidup atau Catur Asrama itu ialah : Barahmacari (masa menuntut ilmu),
Grahasta (tingkat hidup berumah tangga), Vanaprasta (menjauhkan diri dari hidup keduniawian
serta pada tempat yang sepi), dan yang terakhir ialah menjadi seorang pertapa.

Dosa dan Penebusannya


Jika seseorang melakukan dosa mka ia berkewajiban untuk melakukan penebusan atas
dosa-dosa yang dilakukannya (Prayascita). Jika ia tidak melakukan hal ini maka seorang raja
berhak melakukan hukuman. Dosa yang paling besar ilah membunuh seorang barhmana, dosa-
dosa besar lainnya ialah meminum anggur (miras), menghina Weda, mencuru dan lain
sebaginya. Seoramng yang membunuh brahmana harus membangun sebuah gubuk dan
melakukan tapa selama 12 tahun. Jika seorang Brahmana mencuru, maka ia harus melaporkan
diri pada seorang raja dan sanhg raja harus menghukumnnya.

Vrta
Sesuai dengan Tithi hari (hari sesuai dengan bulan), hari perhitungan mengguan,
maksatra, bulan, musim dan posisi matahari ada ritual dan upacara tertentu yang harus dilakukan,
inilah yang disebut dengan Vrta.
Neraka
Pada bagian ini menjelaskan tentang keberadaan beberapa neraka dan bagi pemuja Wisnu
tidak perlu takut akan Neraka. Agni purana juga menyatakan meskipun seseorang tidak pernah
ingin mati akan tetapi mereka terikat oleh hukum alam (kematian). Bagi mereka yang melakukan
perbuatan jahat, akan mendapatkan hukuman demikian sebaliknya orang yang berbuat balik akan
mendapatkan pahala. Agni purana menyebutkan 2 gerbang menuju kahyangan Yama, yaitu
gerbang barat pintu menuju sorga, gerbang selatan adalah gerbang Neraka.
Dana Punia
Dana Punia merupakan cara terpenting mendapatkan pahala. Dana punia biasanya
diberikan ketika seseorang pergi ke kuil atau tempat suci tertentu. Benda yang utama digunakan
untuk dana punia adalah emas, kuda, bahan makanan, bibit tanaman, rumah, sapid an
sebagainya. Konsep tentang pemberian dana Punia ini akan berubah sesuai dengan
perkembangan jaman.
Gayatri Matram
Gayatri Mantram adalah mantra yang tertinggi dalam Veda. Beliau adalah dewi yang
dipuja untuk menemukan identitas sejati manusia, yang selama hidupnya dikelilingi oleh Maya.
Raja
Raja adalah seorang pemimpi, pelindung, dan pengayom rakyatnya. Ia memiliki
kewajiban yang amat banyak. Ia harus mengukum mereka yang berbuat jahat, menghancurkan
musuh, menjamin kesejahteraan rakyat, membuat mereka nyaman tentram dan sentosa. Ia harus
senantiasa melindungi oerang bijaksana dan pertapa yang dilakukan dengan disiplin spiritual.
Sebelum penobatannya seorang calon raja hendaknya melakukan penyucian lahir dan bathin.
Diantaranya dengan mandi lumpur yang dikumpulkan dari pegunungan yang suci, kuil Krisna,
kuil dewa Indra, lumpur istana dan lumpur dari kandang gajah.
Mimpi
Beberapa mimpi ada yang merupakan pertanda buruk, seperti mimpi tentang rumput atau
tumbuhan yang tumbuh di tubuh seseorang, kepala gundul, beroakaian kotor, jatuh dari
ketinggian, tentang perkawinan, bernyanyi, membunuh, meminum minyak, makan daging
burung, bermain dengan seekor kera atau candela, dimarahi guru ataupun Brahmana Raja, mimpi
rumah roboh, merupakan pertanda mimpi-mimpi yang buruk. Jika terjadi mimpi-mimpi buruk
yang seperti itu maka harus dicarikan penawarnya. Para Brahmana hendaknya diberikan
penghormatan tertentu jika mengalami mimpi seperti diatas, ia juga harus melakukan Yadnya
dan berdoa kepada Wisnu, Siwa, Ganesha maupun Surya. Mimpi yang dimimpikan seprempat
awal malam biasanya menjadi kenyataan setahun brikutnya, mimpi yang terjadi seperempat
kedua biasanya terjadi pada enam bulan berikutnya, mimpi yang terjadi pada perempat ketiga
biasanya terjadi pada tiga bulan selanjutnya, sedangkan mimpi yang terjadi pada seprempat
terakhir akan terjadi pada dua minggu selanjutnya, pada mimpi terjadi pada saat menjelang fajar
biasanya terjadi pada sepuluh hari berikutnya.
Jika seseorang pada mulanya bermimpi buruk lalu bermimpi baik, maka yang menjadi
kenyataan adalah mimpi buruk. Ada juga beberapa mimpi yang pertanda baik, misalnya
bermimpi dikelilingi oleh gunung, istana, ular, atau menunggang kuda, melihat bunga putih
diangkasa, melihat pepohonan, memiliki banyak senjata, banyak kepala, banyak rumput yang
tumbuh disekitar pusar, melihat gerhana matahari, melihat bulan, bintang, menagkap bendera
musuh dan mengalahkan musuhnya, juga mimpi memakan nasi putih, meminum aanggur atau
darah, memakan daging mentah, melihat langit cerah, menyusu pada kerbau, memeras susu singa
betina atau gajah betina. Mimpi yang tergolong istimewa adalah mendapatkan berkah dari Para
Dewa atau disucikan dengan air suci, diangkat menjadi Raja, bermimpi mati atau kepala
terpotong, rumah dibakar habis, mimpi mendengarkan music, mengendarai kerbau, memanjat
pohon, mengenakan pakaian basah,melihat angkasa biru, adalah pertanda dari mimpi-mimpi
yang baik.
Pertanda dan Firasat
Jika seseorang hendak melakukan perjalanan jauh, hendaknya memperhatikan pertanda
yang dilihatnya diperjalanan. Pertanda buruk itu antara lain melihat kapas, rumput kering,
bebatuan, kulit binatang, helaian rambut, candala, orang gila, janda, orang mati, abu, tulang,
tempayan yang pecah, dan sebagainya. Jika seseorang melihat pertanda tersebut, maka
hendaknya berhenti sejenak dan berdoa kepada wisnu. Jika kendaraan yang dipakai mengalami
kerusakan maka itu pertanda yang buruk, paying yang dipakai tiba-tiba jatuh atau rusak, kepala
terbentur pintu atau benda lainnya maka hendaknya menenangkan diri dan berdoa kepada wisnu
dan jangan sekali-kali memanggil nama orang yang telah pergi karena itu akan menghalangi
kesuksesannya.
Ada beberapa pertanda baik sebelum melakukan perjalanan, seperti melihat bunga putih,
tempayan berisi air penuh, daging, mendengan suara rebut dari kejauhan, melihat seekor
kambing tua, seekor sapi, gajah, api, emas, perak, pedang, payung, buah-buahan, menteda,
kacang-kacangan, trompet kerang, gula aren, hali lintar, iringan mayat namun tidak ada yang
menangisinya. Melihat pertanda baik itu sangat penting walaupun seseorang itu tidak melakukan
bepergian.
Perang
Sebelum memulai peperangan seorang raja hendaknya melakukan tujuh hari persiapan,
pertama melakukan puja pada Ganesha, Wisnu dan Siwa. Kedua melakukan puja kepada Dikpala
(penjaga segala penjuru). Ketiga memuja Rudra. Keempat memuja Planet dan Bintang yang
berkuasa pada saat itu. Kelima memuja Aswini kembar dan sungai-sungai suci. Keenam
melakukan upacara permandian suci. Tujuh Raja bersiap untuk berperang. Untuk pasukannya
seluruh tentara dibuat membentang kearah timur, kalau raja gugur berarti seluruh kerajaan
mengalami kekalahan dan dijaga ketat. Seekor gajah perang hendaknya dikelilingi empat kereta,
satu kereta dikelilingi empat pasukan berkuda dan satu pasukan berkuda dikelilingi oleh empat
pasukan biasa. Pasukan bersenjata ditempatkan didepan kemudian pasukan panah dan pasukan
berkuda, dibelakangnya pasukan kreta dan pasukan gajah. Psukan yang pengecut dan kurang
perkasa tidak boleh diletakkan didepan, tetapi diletakkan digaris belakang. Jika memungkinkan
pasukan raja membelakangi matahari.
Prajurit yang gugur dimedan perang akan masuk sorga, darah kesatriya yang suci akan
menyucikan dosa. Mereka yang melarikan diri dari perang telah melakukan dosa lebih besar dari
membunuh seorang Brahmana. Aturan dalam perang adalah musuh melawan yang sesuai,
memakai senjata yang sama dan yang sama kedudukannya didalam struktur pasukannya. Mereka
yang menyerah dan melarikan diri hendaknya tidak dibunuh, penonton atau mereka yang tidak
bersenjata mereka tidak dibnuh, musuh yang kalah dalam perang hendaknya tidak dipenjarakan
melainkan diperlakukan sebagai mana mestinya..
Ajaran Sang Rama
Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana tentang kewajiban seorang Raja dan
Agni Purana mengetengahkan ajaran itu. Adapun kewajiban seorang Raja yaitu:
1. Ia harus mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
2. Ia harus meningkatkannya.
3. Ia harus melindunginya.
4. Ia harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng membutuhkan.
Seorang Raja harus bersikap sopan, sederhana, memiliki sifat tanpa kekerasan, jujur, bersih
dan memaafkan. Ia harus selalu memperhatikan segala sesuatunya melakukan ritual, membantu
mereka yang miskin melindungi mereka yang meminta perlingdungan kepadanya, menggunakan
kata-kata yang enak di dengar oleh telinga. Sebuah kerajaan memiliki tujuh komponen utama
yaitu: seorang raja, mentri, kerajaan sahabat, harta kekayaan, pasukan benteng dan wilayah
kerajaan itu sendiri. Ciri-ciri seorang raja adalah: perhiyasannya, kain sutra istimewa, dan sebuah
payung kehormatan yang ditaruh diatas kepala beliau, payung kehormatan itu terbut dari bulu
Angsa dan bulu Merak. Singgasananya terbuat dari kayu dan dihiyasi dengan emas pada
permukaannya. Sang raja bias membelanjakan pajak dalam setahun untuk membuat perhiyasan
dan membangun kerajaan.
Dhanur Veda
Bagian Dhanur Veda dalam Agni Purana menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan
persenjataan. Disebutkan ada lima jenis senjata yang digunakan dalam perang yaitu:
1. Yantramukta, atau senjata yang dilepaskan dari sebuah alat (Yantra).
2. Panimukta, jenis senjata yang dapat dilempatkan dengan tangan, misal tombak atau bebatuan.
3. Muktasandharita, yaitu jenis senjata yang bisa dilemparkan dan kemudian ditarik kembali.
4. Yang keempat yaitu jenis senjata yang tidak pernak dikeluarkan selama perang kalau tidak
mendesak, disebut sebagai jenis Amukta.
5. Dan yang terakhir yaitu senjata yang berupa seperti yang dipakai dalam bergulat dan sebagainya.
Jenis pertarungan yang baik adalah pertarungan menggunakan busur dan panah, kedua
bertarung menggunakan tombak, dan ketiga menggunakan pedang, dan jenis yang paling buruk
adalah dengan bergulat. Busur hendaknya dipegang dengan mengarahkannya kebumi, anak
panah hendaknya di letakkan dengan arah yang berlawanan dengan kepalanya menunjuk
kebawah. Sebelum melepaskan anak panah busur hendaknya dipegang dengan tangan kiri,
tangan kanan memegang anak panah, dawai busur hendaknya ditarik sekeras mungkin sampai
ketelinga kanan sipemanah, tubuhnya tidak boleh membungkuk saat melepaskan anak panah.
Sasaran yang akan dipanah hendaknya segaris dengan tangan kiri.
Sebuah jerat mempunyai panjang sepuluh lengan dimana kedua ujungnya berbentuk bundar
dan terbuat dari tali digunakan dengan cara dilempar dengan tangan kanan, senjata pedang
hendaknya digantungkan dipinggang sebelah kiri jika pedang hendak dikeluarkan maka
sarungnya dipegang dengan tangan kiri, kemudian pedang ditarik dengan tangan kanan. Sebuah
pedang biasanya ditemani dengan sebuah perisai.
Masalah Kesejahterahan
Mengenai hutang-hutang atau harta warisan, jika tidak mempunyai keturunan maka orang
yang mewarisinya wajib membayar hutang-hutangnya. Jika ia memiliki seorang putra, maka
anak inilah yang berkewajiban membayar. Akan tetapi seorang wanita tidak berkewajiban untuk
membayar hutang-hutang atas suaminya mauoun anak-anaknya kecuali dia telah bekerja sama
untuk membuat hutang tersebut. Demikian juga sang suami tidak berkewajiban membayar-
hutang-hutang yang dibuat oleh istrinya atau anak-anaknya kecuali dia ikut bekerja sama
membuat hutang. Sebuah perjanjian hutang-piutang hendaknya dibuat dalam bentuk tertulis
disertai dengan nama kedua belah pihak, serta saksi-saksi yang ikut serta. Jika seorang saksi
hendak melakukan sumpah atas kebenaran saksinya, maka sumpah itu harus disertai dengan
pemakaian kain putih, api, air, atau racun diletakkan diatas kepala saksi.
Jika seorang ayah membuat surat wasiat, maka kekayaan akan dibagi dengan anak-anaknya
sesuai dengan isi surat wasiat itu. Setelah putranya mendapatkan bagian yang sama maka istrinya
juga harus mendapatkan bagian yang sama, atau seorang ayah juga bisa menyerahkan semua
kekayaannya pada putra tertuanya, sedangkan anak perempuan tidak diwajibkan untuk
mendapatkan warisan, tetapi seorang anak laki-laki yang telah menikah berkewajiban
menggunakan seperempat dari kekayaannya agar bisa menikahkan saudaranya dengan seoarng
pria.
Menyumbangkan Kitab Purana-Purana
Kitab purana hendaknya disumbangkan bersamaan dengan penyumbangan sapi. Brahma
Purana hendaknya disumbangkan pada bulan Vaisakha, Padama purana pada bulan Jyaistha,
Visnu Puran apada bulan Asada, Vayu Purana pada bulan Sravana, Bhagavata Purana pada
bulan Asvina, Markendya pada bulan kartika,Agni Purana pada bulan Marghasira, Bhavisya
Purana pada bulan Pousha, Brahmavaivarta Purana pad bulan Magha, lingga Purana pada bulan
Palguna, dan Varaha pada bulan Chaitra.
Skanda Puran hendaknaya disumbangkan kepada para Brahmana, Vamana Purana
hendaknya disumbangkan pada musim gugur, Kurma Purana disumbangkan dengan perhiasan
emas, Matsya Purana disumbangkan dengan seekor angsa keemasan, sedangakan Brahmanadda
Purana diberikan kepada Brahmana. Dengan mendengaarkan kish-kisah yang diceritakan di
dalam purana, maka pahala besar akan diperoleh. Orang suci yang menceritakanya hendaknya
diberikan sumbangan, para brahmana diberikan sapi, beras, tanah, dan sebagainya usai
pembacaan. Jika seseorang mengadakan pembacaan purana, maka ia akan memperoleh umur
panjang berkelimpahan masuk surga.
Dinasti Para raja
Di kisahkan Bahwa Brahma lahir dari pusar Dewa Wisnu. Putra-putra Brahma
diantaranya adalah Marici, Marici berputra Rsi Kasyapa, dan Rsi Kasyapa berputra Vivasvana.
Kemuadian lahirlah Pururava dan dari Pururava lahirlah raja-raja yang merupakan dinasti Surya.
Brahma juga memiliki seoarang putra yang bernama Atri dan Atri memiliki putra
bernama Soma. Soma kemudian melakukan Rajasuya Yadnya yang menandakan bahwa ia telah
menguasai dunia. Hal ini membuatnya angkuh dan menculik istri Rsi Brahaspati, ini membuat
perang besar antara para Deva dan Asura yang akhirnya Dewi Tara dikembaliakan kepada
ayahnya. Namun selama dalam penculikan Soma dan Tara memiliki seorang putra bernama
Buddha, dan dari Buddha inilah lahirlah ketutrunan dinasti Candra.
Obot-obatan
Dhanvantari adalah tabib para dewa dan ia mengajarkan pada susruta tentang ilmu Ayur Veda.
selanjutnya Agni purana menceritakan tentang apa yang telah dipelajari oleh Rsi Susruta dari
Dhanvantari yaitu tentang perawatan terhadap berbagai penyakit. Ada sebuah bagian yang
disebut sebagai Vrksa Ayur Veda yang mejelaskan tentang tanaman apa yang harus ditanam
pada sebuah tempat.
Bagian yang berhubungan dengan obat-obatan juga menjelaskan perawatan terhadap
gajah, kuda dan juga jenis ternak lainnya. Disana juga ada berbagai mantra yang digunakan
sebagai pengobatan seperti untuk gigitan ular dan sebagainya.
Tatabahasa dan Kesusastraan
Bagian ini menjelaskan tentang berbagai jenis chanda ( metre ) yang digunakan dalam
puisi atau sloka. Selanjutnya kitab ini menjelaskan tentang alphabet. Dinyatakan ada enam puluh
empat huruf dalam alphabet yang terdiri dari dari dua puluh satu huruf vocal. Ada tiga nada
(swara) yang memungkinkan disurakan huruf-huruf itu. ketiganya adalah Udatta, Anudatta dan
Svarita. Ada delapan tempat memungkinkan huruf-huruf itu disuarakan kedelapan tempat itu
adalah dada, kerongkongan, gigi, hidung, kepala belakang lidah bibir dan langit-langit mulut.
Bahasa sanskerta adalah bahasa para dewa. Sedangkan bahasa manusia adalah Prakarta.
Ada tiga jenis puisi yaitu Gadya terdiri dari tiga jenis yaitu Churnaka, Utkalika, dan Vrttagandhi.
Sebuah efos atau karya cerita hendaknya selalu dibagi menjadi beberapa bagian. Karya seperti
nin harus ditulis dalam bahasa sanskerta atau gabungan anatara sanskerta atau parkarta, temanya
hendaknya yang baik dan didalamnya diselipkan cerita sejarah jika pengarang mengiginkannya.
Ada sebilan nilai rasa yang digunakan dalam sebuah karya sastra yaitu :
1. Hasya rasa (humor)
2. Karuna rasa (kasih sayang)
3. Roudra (kemarahan/angkara)
4. Vira rasa ( kepahlawanan)
5. Bhayanaka rasa (horror)
6. Bhibatsa rasa (vulgar)
7. Adbuta rasa (keanehan)
8. Santa rasa (kesenangan)
9. Srngara (rasa asmara)
Rasa-rasa diatas itu tetap harus ditunjukkan dengan perasaan yang sungguh-sungguh, tanpa
ada rasa seperti ini maka sebuah karya sastra akan menjadi hambar. Penggunaan sandhi dan
samasa (penyusunan kata-kata) adalah bagian yang selanjutnya yang dijelaskan dalam kitab ini.
Penghancuran
Penghancuran total atau pralaya terjadi secara periodik dan ini terjadi setiap empat ribu
yuga telah berlaku di bumi ini. selama seratus tahun tidak ada hujan dan kekeringan menyebar
dimana-mana. Ini terjadi kerena Wisnu menggunakan sinar matahari untuk menghisap seluruh
air yang ada di bumi, kemudian tujuh jenis matahari muncul dilangit dan membakar habis ketiga
dunia yaitu surge, bumi dan alam bawah tanah. Setelah ketiga dunia dibakar , maka alam
kegelapan memenuhi angkasa dan juga ada gemuruh serta kilat menyambar, dan terjadilah hujan
secara berkelanjutan selama seratus tahun. Air ini memadamkan apai yang tadinya membakar
ketiga dunia, dari nafas Wisnu terciptalah angin yang sangat dasyat dan mengusir awan, dan iar
masih menggenangi semua tempat, dan saat itulah Wisnu tertidur diatas air selama satu kalpa
penuh. Dan selanjutnya para Rsi kemudiab berdoa kepada Wisnu untuk menciptakan lagi ketiga
dunia tiu.
Yama dan Neraka
Ketika seorang meninggal maka ia akan mendapatkan tubuh baru yang disebut dengan
Atiwahita dan kemudian dibawa kealam Yama, makluk lain tidak dibawa kealam Yama.
Selanjutnya Yama memutuskan apakah orang itu masuk surge atau neraka. Kemudian orang itu
menghabiskan waktunya disurga atau dineraka dan kemudian terlahir kembali. Karena Yama
adalah yang memutuskan apakah seseorang melakukan perbuatan baik atau dosa maka Yama
juga bergelar Dewa Dharma, mereka yang berbuat baik akan mendapatkan pahala dari Yama
sebaliknya yang berbuat jahat akan mendapatkan hukuman. Citragupta adalah pelayan Yama
yang bertugas untuk menentukan beberapa besar pahala dan dosa seseorang. Ada 28 perputaran
neraka yang setiap putarannya terdiri dari berbagai jenis neraka. Beberapa pendosa akan direbus
dipanci yang besar kemudian ditombaki dan dicambuk. Ada yang paksa memakan biji besi yang
membara, minum darah dan makan sampah. Ada pemangsa burung yang ganas dan ada pula
pendosa yang dipotong kepalanya.
Jika sudah tiba waktunya untuk lahir maka seorang pembunuh Brahmana akan menjadi
seekor kijang , anjing, atau unta. Bagi peminum akan terlahir menjadi seekor keledai. Pencuri
emas menjadi serangga atau cacing, pembunuh Brahmana akan menderita TBC, seorang
peminum akan mempunyai gigi seperti anjing, pencuru emas akan menjadi orang yang cacad,
pencuri makanan akan menjadi orang dungu, yang mencuri harta brahmana akan menjadi raksasa
dan tinggal sendirian di dalam hutan.
Yoga
Yoga adalah cara untuk mengatasi penderitaan dan kesulitan hidup, yoga adalah untuk
menyatukan jiwatman dengan paraatman. Yoga akan membuat pikiran seseorang akan
terkonsentrasi terhadap paramaatman, pantangan yang pertama dalam yoga adalah sifat tanpa
kekerasan, yang kedua adalah kejujuran, yang ketiga hidup membujang, keempat mengendalikan
indra, dan yang kelima memuja para Dewa. Orang yang melatih yoga hendaknya tidak kesana
kesini untuk mengumpulkan kekayaan, sebelum bermeditasi sesorang perlu duduk dalam posisi
asanas dengan sempurna. Nafas hidup atau pranawayu hendaknya diperhatikan dalam latihan
yang disebut dengan pranayama, melatih pranayama maka it tidaklah cukup latihan hendaknya
dilengkapi dengan Dyana atau Japa. Salah satu bentuk meditasi yang dalam dan sempurna adalah
semadhi, dalam Samadhi ini seseorang sama sekali diam, ia kehilangan pengaruh keduniawian.
Pengetahuan Tentang Brahman
Brahman jenana adalah pengetahuan tentang Brahman, pengetahuan ini memberikan
kebahagian sejati. Langit diciptakan dari Brahman, dari langit terciptalah angin, dari angin
terciptanya api, dari api terciptanya air, daria air terciptanya tanah, dan dari tanah terciptalah
lima unsur. Brahman bukanlah suatu yang benar atau salah, bukanlah suatu yabf berwujud atau
tidak berwujud. Brahman tidak dapat dilukiskan dengan media apapun dia tidak bisa dicapai
dengan kekuatan karma, Brahman senantiasa murni, ia tidak memiliki keterikatan dan senan tiasa
berwujud kebahagiaan. Brahman bukanlah bumi ini, ia berada jauh mengatasi bumi ini, barman
bukanlah angin atau langit, Brahman bukanlah kesedihan atau kebahagiaan.
Hidup ini memiliki lima tujuan yang akan dicapai dengan melakukan Yadnya orang akan
mencapai surge, dengan melakukan tapa seseorang bisa menjadi pertapa, dengan melakukan
perbuatan baik akan mencapai Brahmaloka, dengan tidak terikat maka seseorang dapat
menyatukan diri dengan alam dan dengan pengetahuan seseorang dapat menyatu dengan esensi
ilahi. Kesatuan ini desebut dengan Kaiwalya dan pengetahuan sejati adalah pengetahuan yang
mengetahui bahwa Atman adalah Brahman, dan ini disebut dengan Jnana Yoga. Pengetahuan
tentang atman adalah Brahman disebut sebagai Adwaita Brahma Jnana. Rsi Rbhu
mengajarkannya kepada Nidagha dan Bharatha mengajarkannya kepada Raja Shoubhira.
Bhagavad Gita
Ketika perang Bharata yudha hendak dimulai, Sri Krsna mengajarkan Gita pad Arjuna di
medan Kuruksetra. Selanjutnya Agni purana mengajarkan esensi dari ajaran Gita itu.
Pengetahuan membebaskan seseorang dari segala pengaruh karma, karena segala perbuatan
bersumber pada Brahman seseorang yang memiliki pengetahuan seperti ini adalah semurni dan
sejernih tetesan embun pada bunga teratai.
Ada empat jenis orang yang memuja Visnu yaitu yang pertama adalah mereka yang
berada dalam masalah, mereka yang menginginkan kekayaan, mereka yang hanya ingin tahu,
dan yang terakhir mereka yang memang telah memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Brahman
senantiasa mencipta dan menghancurkan, karena Ia adalah energy yang tertinggi. Beberapa ada
yang menyadari kesatuannya dengan Brahman melalui meditasi atau dengan melakukan
perbuatan baik dan sebagainya.
Yama Gita
Tesebutlah seorang raja yang bernama Vajasrva. Putranya bernama Nachiketa. Vasjasrva
mengadakan upacara persembahan yang besar yang mana di dalam upacara itu ia meninggalkan
semua kekayaannya. Agni Purana menjelaskan intisari dari ajaran Yama Gita ini Yama bersabda
bahwa sungguh aneh jika manusia mengejar kedudukan, harta, bagunan dan segala jenis
kenikmatan duniawi.
Brahman adalah Ia yang tidak memiliki sesuatu dan memiliki segalanya. Ia tidak bisa
dilihat namun berada dimana-mana.
Kebajikan Dari Agni Purana
Bagian yang terakhir dari Agni Purana ini menceritakan tentang kebajikan dari Agni
Purana. Agni Purana adalah kitab yang paling suci. Ia memberikan kekayaan dan menghilangkan
segala mimpi buruk tentang hidup. Segala pertanda buruk akan menjauh dari rumah orang yang
membawa Agni Purana. Membaca satu bab dari kitab ini akan memberikan pahala yang sama
dengan menyumbangkan seekor sapi.
Seorang Brahman yang mendengarkan penceritaan kisah ini, akan menjadi orang yang
terpelajar dalam hal Veda seorang kesatria yang mempelajarinya akan menjadi pemimpin dunia,
seorang wesya akan menjadi kaya dan sudra akan mendapat kesehatan. Dan yang terakhir tidak
ada yang lebih suci dari pada menulis Purana ini dan menyumbangkannya pada para Brahmana.
Nilai-nilai Yang Terkandung Di Dalam Agni Purana
a. Nilai Ketuhanan (Brahmavidya)
Nilai ke-Tuhanan (Brahmavidya) yang terdapat di dalam Agni Purana tentunya sangat
jelas sekali tergambarkan pada awal cerita di dalam Agni Purana. Dimana, pada awal cerita di
dalam Agni Purana dikisahkan tentang konsep ke awataraan Visnu sebagai Dewa yang agung
yang memiliki tugas (misi) khusus untuk menyelamatkan uamt manusia dan menegakkan prinsif
dharma dari adharma. Di dalam Agni Purana ini, Visnu diceritakan turun mengambil wujud,
yaitu : Matsya Avatar, Kurma Avatar, Varaha Avatar, Narasimha Avatar, Vamana Avatar dan
yang lainya. Demikian pula keberadaan dari doktrin Avatar di dalam Hinduisme berawal dari
kitab Agni Puarana ini. Avatara atau inkarnasi Tuhan mengambil wujud sesuai dengan masa
dimana inkarnasi Tuhan melakukan Lila Kridhanya sebagai penyelamat dunia dari kehancuran
(Mahapralaya) pada akhir kalpa. Di dalam Agni Purana juga ada ilmu tentang Brahman
(Brahmavidya). Dengan pengetahuan yang tepat tentang Brahman, manusia akan mencapai alam
sorga.
b. AtmaVidya Dan Karma Phala
Nilai Atma Vidya dan Karma Phala juga ada di dalam purana ini. Yang mana nilai dari
Atma Vidya (Pengetahuan tentang Atma) dan hukum karma Phala akan dapat ditemui dalam
cerita Agni Purana, pada bagian cerita yang menjelaskan tentang keberadaan Sorga dan Neraka.
Agni akan membakar jasad manusia dan menghantarkan roh baik kesorga dan neraka tergantung
dengan karma wasananya (bekas perbuatan).
c. Tata Susila, Etika dan Moralitas
Nilai ajaran etika dan moralitas dapat dilihat di dalam Agni Purana ini. Nilai etika dan
moralitas adalah sebagai sebuah rambu-rambuuntuk mengatur kehidupan manusia untuk
mencapai tujuan, yaitu Moksa. Di dalam Purana ini menceritakan aturan-aturan tersebut sebagai
sebuah landasan hukum spiritual yang mesti ditaati. Contoh, jika ada seseorang membunuh
seorang Brahmana mencuri, maka mesti melaporkan pada seorang Raja. Dan, Raja akan
menghukum. Kemudian, jika ada seorang yang berdosa, maka ia harus menebus dengan ritual
Prayascitta dan yang lainya.
d. Tempat Suci
Di dalam Agni Purana terdapat kisah yang menjelaskan aturan-aturan untuk mendirikan
banguna suci (kuil) dan patung-patung dewata. Misalnya di dalam kitab ini disebutkan; untuk
membangun kuil suci dan patung-patung dewata Dalam Agni Purana orang yang membangun
kuil atau tempat suci akan menjadi orang yang berbakti dan masuk sorga. Demikian pula pahala
yang didapat dari orang yang membangun kuil dianggap lebih besar dari pada menyumbang
benda lainnya. Akan tetapi pahala yang lebih besar akan didapatkan oleh orang membuat patung
dewa. Patung dewa hendaknya dibuat sedemikian rupa menghadap kota atau desa. Namun
khusus patung Wisnu bisa dibuat menghadap kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari
berbagai wujud.
e. Tirthayatra
Di dalam Agni Purana menjelaskan tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah
Puskara. Dikatakan bahwa Brahma, para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai tinggal di
sini. Di Puskara terdapat dua tempat suci yaitu Jambumarga dan Tandulikaasrama. Selain itu
terdapat juga tempat Tirtayatra yang baik yaitu Kuruksetra karena dilalui oleh Sungai Saraswati.
Setiap tempat yang dilalui oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai tempat suci (Tirta).
Tempat suci terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana kesucian tempat ini disebabkan karena
tempat tersebut merupakan pertemuan 2 sungai suci yaitu sungai Gangga dan Yamuna.
Sementara itu dinyatakan pula bahwa Dewa Siwa memberitahukan kepada Parwati, bahwa
terdapat tempat yang sangat suci yaitu disebut dengan Varanasi.
f. Nilai Kepemimpinan
Di dalam Agni Purana dijelaskan tentang nilai kepemimpinan yang di ajarkan oleh Sri
Rama, seperti berikut: Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana tentang kewajiban
seorang Raja dan Agni Purana mengetengahkan ajaran itu. Adapun kewajiban seorang Raja
yaitu:
a) Ia harus mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
b) Ia harus meningkatkannya.
c) Ia harus melindunginya.
d) Ia harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng membutuhkan.

You might also like