You are on page 1of 2

Depkes ri

Endrina

Hermana

Lawrence

Rohman

Roth

Saparinto

Septiana

Svehla

Tubagus

Tumbel

Winarno

Depkes RI. 1999. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1168/ Menkes/
Per/ X / 1999 Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta : Depkes RI.
Endrinaldi, 2006. Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks pada Mie Basa yang Beredar di
Beberapa pasar Di Kota Padang. Padang :Fakultas Kedokteran.
Hermana . 1991. Iradiasi Pangan. Bandung : Penerbit ITB.
Lawrence, K. et al., 2012. A simple and effective colorimetric technique for the detection of
boronic acids. Analytical Methods, Volume 4, pp. 2215-2217.
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Roth, H. J. 1988. Analisis Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta : Kanisius.
Septiana A., Frans A.H., dan Andri C.K. 2007. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Potensi
Jeruk Nipis Sebagai Bahan Pengelat dalam Proses Pemurnian Minyak Nilam dengan
Metode Kompleksometri. Vol I (1). 21-28.
Svehla, G., 1979. Vogel's Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis.
5th ed. New York: Longman Inc.,.
Tubagus, I, Gayatri, Fatimawali. 2013. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR
BORAKS DALAM BAKSO JAJANAN DI KOTA MANADO. PHARMACON Jurnal
Ilmiah Farmasi UNSRAT . Vol. 2 No. 04. ISSN 2302 - 2493.
Tumbel, Maria. 2010. Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota
Makassar. Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota
Makassar. Jurnal Chemica .Vol 11 Nomor 1 Juni 2010 (5 7-64).
Winarno, F, G. 1997. Keamanan Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

You might also like