Professional Documents
Culture Documents
(Makalah Matematika)
Oleh:
Jenis-Jenis Himpunan
1. Himpunan Semesta
Definisi : Himpunan semesta adalah suatu himpunan yang memuat seluruh benda
atau semua objek yang sedang dibicarakan, atau himpunan yang menjadi objek
pembicaraan. Himpunan semesta sering disebut semesta pembicaraan atau set
universum, dinotasikan dengan S atau U.
Contoh:
Misalkan A = {2,3,5,7}. Himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan
tersebut adalah S = {bilangan prima}
Misalkan B = {Januari, Februari, Maret, April}. Himpunan semesta yang
mungkin untuk himpunan tersebut adalah S = {nama bulan}
2. Himpunan Kosong
Definisi : Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki atau tidak
mempunyai anggota. Himpunan kosong dilambangkan atau dinotasikan dengan
atau {}.
Perlu diperhatikan antara himpunan kosong dengan himpunan yang tidak
tepat (bukan himpunan). Sering kali yang bukan himpunan dianggap sebagai
himpunan kosong. Untuk itu kita harus benarbenar memperhatikan syarat-syarat
keanggotaannya. Bila anggotanya benarbenar tidak ada, maka kumpulan itu
termasuk himpunan kosong. Sebaliknya bila anggotanya tidak jelas, dalam arti
tidak dapat dibedakan apakah suatu objek termasuk anggotanya atau tidak, maka
kumpulan tersebut bukanlah himpunan.
Contoh :
A adalah himpunan mahasiswa STIPER SRIWIGAMA Palembang yang
berusia 15 tahun. Maka, A = {} atau A =
B adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 1.
Maka, B = {} atau B =
Himpunan nama-nama hari yang diawali dengan huruf C.
Maka, B = {} atau B =
Hati-hati dengan angka nol (0) sebab nol (0) bukanlah himpunan kosong tetapi
merupakan anggota dari himpunan yang bernilai nol (0). Seperti pada himpunan 5
bilangan cacah pertama, maka bilangan nol adalah salah satu anggota himpunan
bilangan tersebut.
3. Himpunan Terhingga
Definisi : Himpunan terhingga yang sering disebut finite set adalah himpunan yang
banyak anggotanya terhingga (anggotanya dapat dihitung).
Contoh:
Tentukan banyak anggota dari himpunan-himpunan berikut.
a. P = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
b. Q = {0, 1, 2, 3, ..., 10}
Penyelesaian:
a. Banyak anggota P adalah 6, ditulis n(P) = 6.
b. Banyak anggota Q adalah 11, ditulis n(Q) = 11.
5. Himpunan Sama
Definisi : Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika
setiap angota himpunan A juga merupakan angota himpunan B demikian pula
sebaliknya tanpa melihat urutannya.
Himpunan Sama dinotasikan dengan : A = B
Contoh :
1. Jika A = {1,2,3} B = {2,3,1}
Maka A = B, karena setiap anggota A ada pada B, dan setiap anggota B
termasuk anggota A.
2. Perhatikan himpunan-himpunan berikut :
{ a }, { a, b, c }, { a, c, D }, { c, b, a }, { a, b }
Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan himpunan A = {
b, c, a } ?
Jawab :
Himpunan { a, b, c } dan { c, b, a } identik atau sama dengan himpunan A
karena mereka mempunyai tiga buah elemen yang sama. Himpunan-himpunan yang
lain tidak sama dengan himpunan A karena mereka tidak mengandung semua elemen
dari himpunan A atau mengandung elemen lain.
3. Jika P = {menteri-menteri di Indonesia} Q = {bilangan asli < 5}
Maka PQ, karena anggota P tidak merupakan anggota Q, dan begitu
sebaliknya.
6. Himpunan Kuasa
Definisi : Himpunan Kuasa (Power Set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan
kosong dan himpunan A sendiri.
Himpunan ini dinotasikan dengan notasi: P(A) = {X | X A}
Contoh:
- Misalkan A = {a}, maka P(A) = {, {a}}
- Jika A = {1,2} maka P(A) = {, {1},{2},{1,2}}.
- Jika B = {1,2,3} maka P(B) = {, {1},{2},{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}}
Contoh :
Ada berapa himpunan bagiankah dari himpunan A = {2, 4, 6, 8, 10}?
Penyelesaian:
Himpunan A memiliki 5 anggota. Dengan demikian, banyaknya himpunan bagian
dari A adalah 2n(A) = 25 = 32 himpunan.
8. Himpunan Ekuivalen
Definisi : Dua buah himpunan atau lebih disebut ekuivalen satu sama lain, bila
banyaknya anggota himpunan-himpunan tersebut sama. Dengan kata lain, dua
himpunan atau lebih disebut saling ekuivalen, bila antara setiap anggota himpunan
yang satu mempunyai hubungan satu-satu dengan setiap anggota himpunan lainnya.
Kita nyatakan himpunan A yang ekuivalen dengan himpunan B dalam notasi A ~ B.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa A ~ B, bila n (A) = n (B) atau
banyaknya anggota himpunan A sama dengan banyaknya anggota himpunan B.
Contoh:
Jika A = {u, n, g, u} dan B = {n, o, a, h}
Maka, A~B, karena n(A) = n(B)
X = { p, q, r, s } dan Y = { 2, 3, 5, 7 }
Maka, X ~ Y
9. Bilangan Kardinalitas
Definisi : Jika himpunan A memiliki n buah elemen yang berbeda, maka A adalah
himpunan berhingga dan n merupakan kardinalitas dari A / banyaknya anggota
himpunan A (ditulis : |A|)
Contoh :
A = {a, b} maka P(A) = {{ } { 1 } { 2 } { 3 }}
|A| = 2 dan |P(A)| = 4
B = { }maka P(B) ={{ } { 1 } { 2 } { 3 } { 1,2 } { 1,3 } { 2,3 } { 1,2,3 }}
|B| = 3 dan |P(B)| = 8
C = {1, 2, 3, 4} maka P(C) = {{ } { 1 } { 2 } { 3 } { 4 } { 1,2 }{ 1,3} { 1,4 } {
2,3 }{ 2,4 } { 3,4 } { 1,2,3 } { 1,2,4 }{ 1,3,4 } { 2,3,4 } { 1,2,3,4 }}
|C| = 4 dan |P(C)| =16
Dari beberapa contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa : |P(Z)| = 2|Z|
- P(Z) = himpunan kuasa Z
- |P(Z)|= jumlah anggota himpunan kuasa Z
- |Z| = jumlah anggota himpunan Z ( kardinalitas Z )
OPERASI-OPERASI PADA HIMPUNAN
2. Irisan (Interseksi)
Definisi : Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi. Jika kita mengatakan dua
himpunan A dan B beririsan, maksudnya adalah himpunan elemen-elemen yang
menjadi anggota himpunan A dan juga menjadi anggota himpunan B. Operasi irisan
dapat dinotasikan dengan tanda . Maka untuk menuliskan himpunan A beririsan
dengan himpunan B dapat ditulis dengan operasi yaitu: A B (dapat dibaca: A
irisan B, atau A interseksi B).
Contoh 1 :
Bila A = { p, q, r, s} dan B = { r, s, t}
Maka, A B = {r, s}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut:
1. Sifat Komutatif A B = B A
Jika A = {1, 2, 3, 4}, B = {3, 4, 5} dan C = {4, 5, 6}
maka A B = {3, 4} dan B A = {3, 4}.
Tampak bahwa A B = B A.
Perhatikan anggota-anggota pada himpunan A dan B. Anggota A B merupakan
persekutuan dari anggota pada himpunan A dan himpunan B. Anggota himpunan A
yang terdapat di himpunan B adalah 3, 4. Dengan demikian, A B = {3,4}.
Selanjutnya, kita tentukan B A. Anggota di himpunan B yang terdapat di
himpunan A adalah 3, 4. Dengan demikian, B A = {3, 4}.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa A B = B A.
2. Sifat Asosiatif (A B) C = A (B C)
Jika A = {1, 2, 3, 4}, B = {3, 4, 5} dan C = {4, 5, 6}
Berdasarkan himpunan A, B, dan C di atas dapat diketahui bahwa
A B = {3, 4} dan B C = {4, 5}, sehingga
(A B) C = {3, 4} {4, 5, 6}
(A B) C = {4}
A (B C) = {1, 2, 3, 4}{4, 5}
A (B C) = {4}
Tampak bahwa (AB) C = A (B C).
Dengan demikian, dapat ditunjukkan bahwa (A B) C = A (B C).
Anggota himpunan A yang juga terdapat di himpunan B adalah r, s, sehingga
diperoleh A B = {3, 4}. Adakah anggota himpunan C yang sama dengan anggota
di A B? Ternyata ada yaitu 4, 5.
Dengan demikian, (A B) C = {4}. Selanjutnya, perhatikan anggota himpunan B
yang terdapat di himpunan C yaitu 4, 5, sehingga B C = {4, 5}.
Amati anggota himpunan A yang terdapat di himpunan B C yaitu 4, sehingga (A
B) C = {4}.
Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa (A B) C = A (B C).
3. Sifat distributif :
4. Sifat Identitas
1. A =
2. A S = A
Diketahui S = himpunan bilangan asli kurang dari 10 dan J = {2, 3, 5, 7}. Tentukan:
a. J
b. J S
Penyelesaian:
S = himpunan bilangan asli kurang dari 10 maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
a. J = {2, 3, 5, 7} { } ( Ingat irisan dua himpunan didapat dengan mencari
anggota yang sama)
J=
b. J S = {2, 3, 5, 7} {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
J S = {2, 3, 5, 7}
JS=J
4. Sifat Idempoten A A = A
AA
Diketahui K = {4, 5, 6}. Tentukan: K K
Penyelesaian:
K K = {4, 5, 6} {4, 5, 6} = {4, 5, 6}
KK=K
Gabungan (Union)
Union adalah gabungan dari dua himpunan atau lebih yang hasilnya merupakan
seluruh anggota kedua himpunan tersebut.
Notasi dari union ini adalah (huruf u lepas).
Contoh:
4. A = { s, d, f, g, h }
B = { h, g, s, d, f }
Tentukan A + B!
6. Jika diketahui:
A = { s, d, f, g, h }
B = { h, g, s, d, f }
C = { h, i }
Tentukan:
a. A (B + C)
b. A (B + C)
10. Suatu asrama dihuni 50 mahasiswa dengan perincian 30 orang menguasai bahasa
Inggris, 25 orang menguasai bahasa Jerman, dan 10 orang menguasai bahasa
Inggris dan Jerman. Berapa orang yang tidak menguasai bahasa Inggris dan
Jerman?
12. Dari sekelompok siswa didapat data sebagai berikut : 85 siswa gemar Volly,
63 siswa gemar Basket, 48 gemar Volly maupun basket. Banyaknya siswa
dalam kelompok ini adalah . . . .
A. 181 anak
B. 163 anak
C. 123 anak
D. 115 anak
14. Diketahui
K = {bilangan prima antara 2 dan 12}
L= {4 bilangan kelipatan 3 yang pertama}.
A B adalah .
15. Dalam seleksi penerimaan mahasiswa, setiap mahasiswa harus lulus tes
matematika dan bahasa. Dari 180 peserta terdapat 103 orang dinyatakan lulus tes
matematika dan 142 orang lulus tes bahasa. Banyak mahasiswa yang lulus
sebagai penerima beasiswa ada.............