You are on page 1of 13

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

SMK PGRI 2 LAHAT

Indikator Sub Indikator Resiko Jika Standar Penyebab Tidak


Standar Deskripsi Penyelesaian Pelibatan
Mutu Mutu Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8
STANDAR Lulusan Perangkat Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai Proses pembelajaran Kompetensi guru dalam - Semua guru tetap - Kepala
ISI memiliki pembelajaran kompetensi sikap spiritual dansosial yaitu baik intrakurikuler penyusunan perangkat memberikan nilai sikap sekolah
kompetensi memuat menghayati dan mengamalkan: maupun pembelajaran kurang. kepribadian dan sosial - Wakil kepala
pada karakteristik 1. ajaran agama yang dianutnya, ektrakurikuler Pemahaman guru pada setiap tatap muka sekolah
dimensi kompetensi 2. perilaku jujur, tidakmengarah pada terkait kompetensi sikap - Menyusun kriteria/kaidah bidang
sikap sikap 3. perilaku disiplin, pencapaian siswa belum untuk penilai sikap dan kurikulum
4. perilaku santun, kompetensi sikap. menyeluruh. sosial - Guru mapel
5. perilaku peduli, Pencapaian Visi, misi dan tujuan - Kepala
6. perilaku bertanggung jawab, kompetensi sikap sekolah tidak fokus progra
7. perilaku percaya diri, siswa tidak diukur pada pencapaian keahlian
8. perilaku sehat jasmani dan rohani, dengan tepat. kompetensi sikap. - Guru BP/BK,
9. perilaku pembelajar sepanjang hayat. Siswa tidak memiliki PAI, PPKn
Perangkat pembelajaran meliputi program kompetensi sikap - Wai kelas
tahunan, program semester, silabus,RPP, buku yang ditetapkan.
yang digunakan guru dan siswa dalam
pembelajaran,lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi
danbuku nilai
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di KKG/MGMP tentang
penguatan pendidikan karakter siswa pada
kompetensi sikap.
Rancangan dan hasil penilaian sikap berupa
jurnal penilaian, dokumenobservasi, penilaian
diri, dan penilaian antar teman.
Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler
berupa kegiatan kagamaan,kegiatan krida,
latihan olahbakat dan latihan olah-minat.
Perangkat Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai Proses pembelajaran Kompetensi guru dalam Membentuk MGMP gugus - Kepala
pembelajaran kompetensi pengetahuanyaitu memahami, baik intrakurikuler penyusunan perangkat sekolah sekolah
memuat menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi: maupun pembelajaran kurang. - Wakil kepala
karakteristik 1. pengetahuan faktual, ektrakurikuler Pemahaman guru sekolah
kompetensi 2. pengetahuan konseptual, tidakmengarah pada terkait kompetensi - Kepala
pengetahuan 3. pengetahuan prosedural, pencapaian pengetahuan belum program
4. pengetahuan metakognitif, kompetensi menyeluruh. keahlian
Perangkat pembelajaran meliputi program pengetahua Visi, misi dan tujuan - Guru
tahunan, program semester, silabus,RPP, buku Pencapaian sekolah tidak fokus
yang digunakan guru dan siswa dalam kompetensi pada pencapaian
pembelajaran,lembar tugas terstruktur dan pengetahuan siswa kompetensipengetahua
kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi tidak diukur dengan n
danbuku nilai tepat.
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Siswa tidak memiliki
Berkelanjutan (PKB) di KKG/MGMP tentang kompetensi
kompetensi pengetahuan. pengetahuan yang
Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler ditetapkan.
berupa Kegiatan Ilmiah Remaja(KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan
akademik,penelitian, kelompok pencinta
teknologi informasi dan komunikasi,rekayasa,
dan lainnya.

Perangkat Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai Proses pembelajaran Kompetensi guru dalam Membentuk MGMP gugus - Kepala
pembelajaran kompetensi keterampilanyaitu menunjukkan baik intrakurikuler penyusunan perangkat sekolah sekolah
memuat keterampilan berfikir dan bertindak: maupun pembelajaran kurang. - Wakil kepala
karakteristik kreatif, ektrakurikuler Pemahaman guru sekolah
kompetensi produktif, tidakmengarah pada terkait kompetensi - Kepala
keterampilan kritis, pencapaian keterampilan belum program
mandiri, kompetensi menyeluruh keahlian
kolaboratif, keterampilan. Visi, misi dan tujuan - Guru
komunikatif. Pencapaian sekolah tidak fokus
Perangkat pembelajaran meliputi program kompetensi pada pencapaian
tahunan, program semester, silabus,RPP, buku keterampilan siswa kompetensi
yang digunakan guru dan siswa dalam tidak diukur dengan keterampilan.
pembelajaran,lembar tugas terstruktur dan tepat.
kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi Siswa tidak memiliki
danbuku nilai kompetensi
Rancangan dan hasil penilaian keterampilan keterampilan yang
kinerja, proyek dan portofolio. ditetapkan.
Terdapat pengalaman pembelajaran dalam
bentuk praktik di laboratorium.penelitian
sederhana, studi wisata, seminar atau
workshop, peragaanatau pameran,
pementasan karya seni dan lainnya.
Perangkat Memperhatikan karakteristik mata pelajaran Perilaku siswa di Kompetensi guru dalam Sekolah memiliki referensi Kepala
pembelajaran serta kebutuhan dan kondisisiswa. bawah tahap penyusunan perangkat pedoman dan peraturan Sekolah
menyesuaikan Menyesuaikan tingkat keingintahuan siswa baik perkembangan yang pembelajaran kurang. yang relevan untuk Wakil Kepala
tingkat itu pada tingkat dasar,teknis, spesifik, detil, sesuai. Sekolah belum oemenuhan KTSP Sekolah
kompetensi dan/atau kompleks. Siswa tidak bisa memperhatikan Sekolah menyediakan Guru
siswa Bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat mengembangkan perkembangan akses untuk mendapatkan Tim
dan minat siswa untuk memecahkanmasalah bakat dan minat psikologis anak, pedoman dan peraturan
Pengembang
meliputi bidang: sesuai lingkupdan kedalaman, yang relevan
ilmu pengetahuan, keingintahuannya. kesinambungan, fungsi Sekolah membentuk tim Kurikulum
teknologi, Ketrampilan siswa sekolah dan lingkungan yang menyusun KTSP Komite
seni, tidak berkembang. siswa. Proes penyusunan KTSP Sekolah
budaya, dan/atau dengan melibatkan Pengawas
humaniora. pemangku kepentingan Sekolah
Mencerminkan perilaku siswa sesuai dengan Penilaian Kompetensi Perwakilan
tahap perkembangannya Kepribadian Guru oleh Yayasan
Kepsek/pengawas
Pelatihan manajemen
kalbu

Perangkat Menyesuaikan dengan perkembangan siswa Materi pembelajaran Kompetensi guru dalam Sekolah memiliki referensi Kepala
pembelajaran pada jenjang SMA /SMK yaitupada konteks diri sulit dicerna oleh penyusunan perangkat pedoman dan peraturan Sekolah
menyesuaikan sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan siswa pembelajaran kurang. yang relevan untuk Wakil Kepala
ruang lingkup lingkunganalam sekitar, bangsa, negara, Lingkup Sekolah belum oemenuhan KTSP Sekolah
materi kawasan regional, dan internasional. pembelajaran yang memperhatikan Sekolah menyediakan Guru
pembelajaran Menyesuaikan dengan yang dipelajari pada diterima siswa tidak perkembangan akses untuk mendapatkan Tim
jenjang pendidikan dan sumberlain secara berkembang antar psikologis anak, pedoman dan peraturan
Pengembang
mandiri. jenjangpendidikan. lingkupdan kedalaman, yang relevan
Menyesuakan dengan tahap perkembangan kesinambungan, fungsi Sekolah membentuk tim Kurikulum
anak yang relevan dengan tugasyang sekolah dan lingkungan yang menyusun KTSP Komite
diberikan. siswa. Proes penyusunan KTSP Sekolah
dengan melibatkan Pengawas
pemangku kepentingan Sekolah
Perwakilan
Yayasan
Kurikulum Kurikulum Memiliki tim yang bertugas mengembangkan Warga sekolah dan Komitmen sekolah Sekolah memiliki referensi Kepala
Tingkat Tingkat Satuan kurikulum sekolah. pemangku rendah dalam pedoman dan peraturan Sekolah
Satuan Pendidikan Tim Pengembang Kurikulum meliputi seluruh kepentingan tidak melibatkan pemangku yang relevan untuk Wakil Kepala
Pendidikan dikembangkan guru mata pelajaran, konselor(guru Bimbingan mengetahui KTSP kepentingan oemenuhan KTSP Sekolah
dikembangk dengan dan Konseling), dan komite sekolah yangdilaksanakan dalampengembangan Sekolah menyediakan Guru
an sesuai melibatkan ataupenyelenggara pendidikan dibuktikan sekolah. kurikulum sekolah. akses untuk mendapatkan Tim
prosedur pemangku dengan dokumen penugasan. KTSP yang Unsur dalam tim pedoman dan peraturan
Pengembang
kepentingan Sekolah memiliki pedoman pengembangan dikembangkan tidak pengembang kurikulum yang relevan
kurikulum yang diketahui timpengembang sesuai dengan tidak mengetahui dan Sekolah membentuk tim Kurikulum
kurikulum sekolah sebagai dasar pedoman memahamipedoman yang menyusun KTSP Komite
pengembangan. pengembanganyang pengembangan Proes penyusunan KTSP Sekolah
ditetapkan kurikulum sekolah dengan melibatkan Pengawas
sehingga tidak pemangku kepentingan Sekolah
mauterlibat mendalam. Perwakilan
Sistem informasi Yayasan
manajemen yang
dimiliki sekolah belum
memberikanakses
kepada pemangku
kepentingan.
Kurikulum Sekolah menyusun KTSP sendiri yang telah Sekolah tidak bisa Sekolah kurang Sekolah memiliki referensi Kepala
Tingkat Satuan mengacu kepada: menegakkan aturan. mendapatkan informasi pedoman dan peraturan Sekolah
Pendidikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Acuan tentang perubahan yang relevan untuk Wakil Kepala
dikembangkan tentang Sistem PendidikanNasional pengembangan visi, acuan dan kerangka oemenuhan KTSP Sekolah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun misi, dan tujuan dasar dalam Sekolah menyediakan Guru
mengacu pada 2015 tentang Perubahan Kedua sekolah, rencana pengembangan KTSP. akses untuk mendapatkan Tim
kerangka dasar pembelajaransilabus, Sistem informasi pedoman dan peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Pengembang
penyusunan penilaian dan manajemen yang yang relevan
2005 tentang Standar NasionalPendidikan Kurikulum
rencana kerja dimiliki sekolah belum Sekolah membentuk tim
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah tidak sesuai menyediakan yang menyusun KTSP Komite
Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 Kebutuhan dan informasiterkait acuan Proes penyusunan KTSP Sekolah
tentang Standar Kompetensi Lulusan karakteristik sekolah, kerangka dasar dengan melibatkan Pengawas
Peraturan Menteri Pendidikan dan potensi daerah dan penyusunan. pemangku kepentingan Sekolah
Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 siswa tidak Motivasi sekolah Perwakilan
tentang Standar Isi termuatdalam KTSP rendah untuk Yayasan
Peraturan Menteri Pendidikan dan KTSP tidak bisa memahami acuan
Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 dipakai sebagai kerangka dasar
tentang Standar Proses acuan operasional di penyusunanKTSP.
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah. Ketergantungan
Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 Guru tidak memiiliki sekolah dengan pihak
tentang Penilaian pedoman yang tepat lain dalam penyusunan
Peraturan Menteri Pendidikan dan dalam melaksanakan KTSP.
Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 pembelajaran.
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang KTSP pada pendidikan dasar dan
menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013
tentang Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMA/MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013
tentang Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMK/MAK
Mengacu pada kerangka dasar yang meliputi:
Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Pengorganisasian muatan kurikuler
sekolah.
Pengaturan beban belajar siswa dan
beban kerja guru pada tingkat kelas.
Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
Penyusunan silabus muatan atau mata
pelajaran muatan lokal.
Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap muatan
pembelajaran
Dikembangkan sesuai dengan kondisi
sekolah, potensi atau karakteristikdaerah,
sosial budaya masyarakat setempat, dan
Kurikulum Tahapan Analisis, mencakup: Kebijakan yang Sekolah kurang Sekolah memiliki referensi Kepala
Tingkat Satuan Analisis ketentuan peraturan perundang- termuat dalam memahami bahwa ada pedoman dan peraturan Sekolah
Pendidikan undangan mengenai kurikulum. perundang-undangan tahapan yang harus yang relevan untuk Wakil Kepala
dikembangkan Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan tidak terlaksana dilalui oemenuhan KTSP Sekolah
dengan lingkungan (analisis konteks). padalevel sekolah. dalampengembangan Sekolah menyediakan Guru
melewati Kurikulum yang KTSP. akses untuk mendapatkan Tim
Analisis ketersediaan sumber daya
tahapan dilaksanakan oleh Kesibukan tim pedoman dan peraturan
pendidikan. Pengembang
operasional sekolah tidak sesuai pengembang kurikulum yang relevan
pengembangan Tahapan Penyusunan, mencakup: dengan sekolah sehingga waktu Sekolah membentuk tim Kurikulum
- Perumusan visi, misi, dan tujuan kondisilingkungan, yang dimilikiterbatas yang menyusun KTSP Komite
sekolah. sekolah serta untuk menjalankan Proes penyusunan KTSP Sekolah
- Pengorganisasian muatan kurikuler perkembangan seluruh prosedur dengan melibatkan Pengawas
sekolah. siswa. tersebut. pemangku kepentingan Sekolah
- Pengaturan beban belajar siswa dan Warga sekolah dan Kerjasama dan Perwakilan
beban kerja guru pada tingkat kelas. pemangku koordinasi antara Yayasan
- Penyusunan kalender pendidikan kepentingan tidak kepala sekolah, dewan
sekolah mengetahui KTSP pendidikan dankomite
yangdilaksanakan sekolah belum optimal.
- Penyusunan silabus muatan atau sekolah.
mata pelajaran muatan lokal.
- Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
Tahapan penetapan yang dilakukan kepala
sekolah berdasarkan hasil rapatdewan pendidik
sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah sesuaidengan
kewenangannya.
Kepala Sekolah bertanggungjawab atas
tersusunnya KTSP
Wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang
kurikulumbertanggungjawab atas pelaksanaan
penyusunan KTSP.
Perangkat Sekolah memiliki perangkat kurikulum meliputi: Kurikulum yang Jumlah perangkat yang Sekolah memiliki referensi Kepala
Kurikulum dilaksanakan oleh dikembangkan banyak. pedoman dan peraturan Sekolah
Tingkat Satuan Pedoman kurikulum sekolah tidak Kemampuan tim yang relevan untuk Wakil Kepala
Pendidikan Pedoman muatan lokal memiliki acuan. pengembang kurikulum oemenuhan KTSP Sekolah
yang Pedoman kegiatan ektrakurikuler Pelaksanaan terbatas Sekolah menyediakan Guru
dikembangkan Pedoman pembelajaran kurikulum tidak dapat Kerjasama dan akses untuk mendapatkan Tim
Ped. penilaian hasil belajar oleh pendidik berjalan sesuai koordinasi antara pedoman dan peraturan
Pengembang
Pedoman sistem kredit semester perencanaan kepala sekolah, dewan yang relevan
pengelolaansekolah. pendidikan dankomite Sekolah membentuk tim Kurikulum
Pedoman bimbingan dan konseling
Proses pemantauan, sekolah belum optimal. yang menyusun KTSP Komite
Pedoman evaluasi kurikulum
Pedoman pendampingan pelaksanaan supervisi, Sistem informasi Proes penyusunan KTSP Sekolah
kurikulum pengawasan, manajemen yang dengan melibatkan Pengawas
Pedoman pendidikan kepramukaan pelaporan dan tindak dimiliki sekolah belum pemangku kepentingan Sekolah
Warga sekolah mendapatkan akses untuk lanjutpengawasan menyediakanakses Perwakilan
mengetahui perangkat KTSPyang terhadap terhadap perangkat Yayasan
dikembangkan sekolah. pelaksanaan KTSP.
kurikulum sulit
dilaksanakan.

Sekolah Sekolah Durasi setiap satu jam pembelajaran antara Kompetensi inti dan Hari efektif pembelajaran Penambahan jam diluar waktu Kepala
melaksanak menyediakan lain: kompetensi dasar dari tidak memenuhi alokasi yang ditentukan sekolah
an kurikulum alokasi waktu Untuk SMK adalah 45 menit kompetensi sikap, waktu yang ditentukan. Wakil kepala
sesuai pembelajaran Beban belajar per minggu dialokasikan sebagai pengetahuan sekolah
ketentuan sesuai struktur berikut: dan keterampilan yang bidang
kurikulum Kelas X 42 jam pelajaran diharapkan pada siswa kurikulum
yang berlaku tidak dapat tercapai guru
Kelas XI dan XII 44 jam pelajaran dengan
Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran (SMK) optimal
Beban Belajar per semester dialokasikan
sebagai berikut:
Kelas X dan XI 18-20 minggu
Kelas XII 18-20 minggu (semester ganjil);14-16
minggu (semester genap);
Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40
minggu
Sekolah dapat menambah beban belajar 2
(dua) jam per minggu sesuaidengan kebutuhan
belajar siswa dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya,dan faktor lain yang dianggap
penting.
Sekolah Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa Beban tugas siswa Kompetensi pedagogik Dibentuknya MGMP gugus Kepala
mengatur beban kegiatan pengarahan materi,penugasan menumpuk. pendidik belum optimal. sekolah sekolah
belajar terstruktur dan kegiatan mandiri tidak Pendalaman materi Pendidik tidak Wakil kepala
bedasarkan terstruktur. dilakukan monoton menyusun sendiri sekolah
bentuk Terdapat kegiatan penugasan terstruktur searah. rencana pembelajaran bidang
pendalaman berupa pendalaman materi pembelajaranoleh Bentuk pendalaman kurikulum
materi siswa yang dirancang oleh pendidik dan materi yang diketahui guru
waktupenyelesaian ditentukan oleh pendidik. pendidik terbatas.
Terdapat kegiatan mandiri tidak terstruktur
berupa pendalaman materipembelajaran oleh
siswa yang dirancang oleh pendidik dan
waktupenyelesaiannya diatur sendiri oleh
siswa.
Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri untuk SD, palingbanyak 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri untuk SMP, palingbanyak 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri untukSMA/SMK, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran.

Sekolah Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek Mata pelajaran Bukan merupakan mata
menyelenggara yang disediakan untuk mata pelajaran seni tersebut tidak pelajaran wajib sehingga
kan aspek budaya, prakarya, dan kewirausahaan. mengandung aspek kurang diprioritaskan.
kurikulum pada Siswa mengikuti salah satu aspek yang kurikulum.
muatan lokal disediakan untuk setiap semester,aspek yang Tidak ada
diikuti dapat diganti setiap semester. kompetensi lulusan
yang dicapai siswa
saat mendalami
matapelajaran
tersebut
Sekolah Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb Minat dan bakat siswa Pendidik yang memiliki Mengadakan kerjasama Kepala
melaksanakan yaitu PendidikanKepramukaan tidak tersalurkan dengan kompetensi sesuai dengan pihak luar sekolah
kegiatan Menyediakan layanan ekstrakurikuler pilihan baik bidang pembinaan (Dispora) Wakil kepala
pengembangan meliputi: siswaterbatas. sekolah
diri siswa Dana sekolah untuk bidang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), menyediakan tenaga kesiswaan
Palang Merah Remaja (PMR), pembimbing ekstra Guru
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), kurikulerterbatas pembimbing
olah raga, Siswa
kesenian,
pembinaan kegiatan keagamaan,
dan lainnya sesuai dengan kondisi dan
potensi sekolah.
Menyediakan bimbingan karier

STANDAR Aspek Penilaian Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik untuk Penilaian hasil belajar Perangkat penilaian
PENILAIAN penilaian Mencakup memperoleh informasideskriptif mengenai tidak dapat digunakan terutama untuk penilaian
sesuai ranah ranah sikap, perilaku siswa. untuk mengukur dan sikap memiliki indikator
kompetensi pengetahuan, Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui penilaian yang tidak lengkap
dan mengukur penguasaanpengetahuan siswa. pencapaian kompetensi
keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk siswa
mengukur kemampuan siswamenerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan
dilakukan oleh pendidik, satuanpendidikan,
dan/atau Pemerintah.

Bentuk
pelaporan
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan
keterampilan siswadisampaikan dalam bentuk
Pengukuran
pencapaian
Kemampuan pendidik Dilakukan sosialiasi setiap ada
perubahan peraturan mengenai
Kepala
untuk mendeskripsikan sekolah
penilaian sesuai angka dan/atau deskripsi. kompetensi siswa penilaian Wakil kepala
capaian siswa dalam
dengan ranah Penilaian aspek sikap dilakukan dengan tidak dapat diketahui sekolah
bentukkalimat yang
yang dinilai mendeskripsikan perilaku siswa. dengantepat. bidang
mendidik masih
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan Pendidik tidak dapat kurikulum
terbatas
dengan melaporkan hasil penilaiandalam memperbaiki proses guru
Pemahaman pendidik
bentuk angka dengan skala 0-100 dan pembelajaran.
terhadap proses
deskripsi. Prosedur penilaian
penilaian masih belum
Penilaian aspek keterampilan dilakukan dengan yang dilakukan belum
maksimal
melaporkan hasil penilaiandalam bentuk angka sesuai dengan
Sering terjadinya
dengan skala 0-100 dan deskripsi. peraturan
perubahan peraturan
yangditentukan.
yang berkaitan dengan
penilaian

Teknik Jenis teknik Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria Pengukuran pencapaian Pemahaman pendidik Guru diikutkan pelatihan terkait Kepala
penilaian penilaian yang yang jelas dan tidak dipengaruhi kompetensi siswa tidak terhadap proses penilaian teknik penilaian sekolah
obyektif dan digunakan subjektivitas penilai. dapat diketahui dengan masih belum maksimal. Wakil kepala
akuntabel obyektif dan Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar tepat. Sering terjadinya sekolah
akuntabel pengambilan keputusan Ketidakadilan bagi perubahan peraturan yang bidang
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. siswa yang berkebutuhan berkaitan dengan penilaian. kurikulum
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari khusus dan memiliki Sekolah belum mampu guru
segi mekanisme, perbedaan mengembangkan perangkat
prosedur, teknik, maupun hasilnya. latar belakang. penilaian.
Perangkat penilaian dipertanggungjawabkan Pendidik tidak dapat
dalam bentuk laporan memperbaiki proses
pembelajaran.
Prosedur penilaian yang
dilakukan belum sesuai
dengan peraturan yang
ditentukan.
Kelengkapan Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik Pengukuran pencapaian Pemahaman pendidik Pelatihan penyusunan Wakil Kepala
perangkat dalam bentuk penilaian kompetensi siswa tidak terhadap proses penilaian instrument penilauan Sekolah
teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan dapat diketahui dengan masih belum maksimal. Revisi dokumen penilaian bidang
atau kelompok, dan Tepat Sering terjadinya Sosialisasi dokumen kurikulum
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik Ketidakadilan bagi perubahan peraturan yang penilaian Guru
kompetensi dan tingkat siswa yang berkebutuhan berkaitan dengan penilaian.
perkembangan siswa. khusus dan memiliki Sekolah belum mampu
Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan perbedaan mengembangkan perangkat
pendidikan dalam bentuk latar belakang. penilaian secara mandiri.
penilaian akhir dan/atau ujian sekolah memenuhi Pendidik tidak dapat
persyaratan substansi, memperbaiki proses
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas pembelajaran.
empirik. Prosedur penilaian yang
Memiliki prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dilakukan belum sesuai
dasar pengambilan dengan peraturan yang
keputusan yang dapat diketahui oleh pihak yang ditentukan.
berkepentingan.
Penilaian Menindaklanjuti Ditindaklanjuti untuk memperbaiki proses Upaya peningkatan Pemahaman pendidik Pelatihan penyusunan Wakil Kepala
pendidikan hasil pelaporan pembelajaran. mutu pendidikan kurang terhadap proses penilaian instrument penilauan Sekolah
ditindaklanju penilaian Ditindaklanjuti untuk melakukan perbaikan optimal. masih belum maksimal. Revisi dokumen penilaian bidang
ti dan/atau penjaminan mutu Pencapaian kompetensi Sering terjadinya Sosialisasi dokumen kurikulum
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. lulusan lambat. perubahan peraturan yang penilaian Guru
Ditindaklanjuti untuk menetapkan kriteria Kurang mendapatkan berkaitan dengan penilaian.
ketuntasan minimal serta informasi perbaikan Kurangnya pembinaan dari
kriteria dan/atau kenaikan kelas siswa. rencana penilaian yang pengawas dan
Program penilaian hasil belajar ditinjau secara lebih penyelenggara pendidikan.
periodik berdasarkan data adil dan bertanggung
kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk jawab.
temuan penguji eksternal.
Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa
yang telah dinilai.
Melakukan Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik Upaya peningkatan Pemahaman pendidik Pelatihan penyusunan Wakil Kepala
pelaporan dipantau, didokumentasikan mutu pendidikan kurang terhadap proses penilaian instrument penilauan Sekolah
penilaian secara secara sistematis. optimal. masih belum maksimal. Revisi dokumen penilaian bidang
periodik Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang Pencapaian kompetensi Sering terjadinya Sosialisasi dokumen kurikulum
tua peserta didik, komite lulusan lambat. perubahan peraturan yang penilaian Guru
sekolah , dan institusi di atasnya. Siswa dan orangtua berkaitan dengan penilaian.
Pelaporan proses belajar dan hasil belajar oleh tidak mendapatkan Kurangnya pembinaan dari
pendidik dilakukan oleh masukan untuk perbaikan pengawas dan
wali kelas atau guru kelas kemampuan penyelenggara pendidikan.
Pelaporan penilaian dilakukan oleh pendidik belajar siswa.
disampaikan kepada pesertadidik
dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor
keterampilan
yang berisi tentang skor disertai dengan deskripsi
capaian kompetensi.
Pendidik memiliki dokumen laporan hasil penilaian
pada setiap akhir semester
atau tahun dalam bentuk laporan prestasi belajar
siswa.
Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir
semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar
hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil
penilaian oleh Pendidik.
Instrumen Instrumen Penilaian aspek sikap dilakukan melalui Instrumen tidak dapat Pendidik pada umumnya - Semua guru tetap - Kepala
penilaian penilaian aspek observasi/pengamatan dan teknik digunakan sebagai belum mampu menyusun memberikan nilai sikap sekolah
menyesuaik sikap penilaian lain yang relevan. pengendalian standar instrumen penilaian kepribadian dan sosial - Wakil kepala
an aspek mutu dengan benar. pada setiap tatap muka sekolah
penilaian Jumlah siswa melebihi - Menyusun kriteria/kaidah bidang
Tingkat pencapaian kemampuan pendidik dalam untuk penilai sikap dan kurikulum
kompetensi siswa tidak melakukan penilaian. sosial - Guru mapel
dapat terukur - Penilaian Kompetensi - Kepala
Kepribadian Guru oleh progra
Kepsek/pengawas keahlian
- Pelatihan manajemen - Guru BP/BK,
PAI, PPKn
kalbu
- Wai kelas

Instrumen Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes Instrumen tidak dapat Pendidik pada umumnya - Semua guru tetap - Kepala
penilaian aspek tertulis, tes lisan, dan digunakan sebagai belum mampu menyusun memberikan nilai sikap sekolah
pengetahuan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; pengendalian standar instrumen penilaian kepribadian dan sosial - Wakil kepala
mutu dengan benar. pada setiap tatap muka sekolah
penilaian. Jumlah siswa melebihi - Menyusun kriteria/kaidah bidang
Tingkat pencapaian kemampuan pendidik dalam untuk penilai sikap dan kurikulum
kompetensi siswa tidak melakukan penilaian. sosial - Guru mapel
dapat diketahui - Kepala
progra
keahlian
- Guru BP/BK,
PAI, PPKn
- Wai kelas
Instrumen Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, Instrumen tidak dapat Pendidik pada umumnya - Semua guru tetap - Kepala
penilaian aspek produk, proyek, digunakan sebagai tidak menyusun Instrumen memberikan nilai sikap sekolah
keterampilan portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan pengendalian standar penilaian dengan kepribadian dan sosial - Wakil kepala
kompetensi yang dinilai. mutu benar. pada setiap tatap muka sekolah
penilaian Jumlah siswa melebihi - Menyusun kriteria/kaidah bidang
Tingkat pencapaian kemampuan pendidik untuk penilai sikap dan kurikulum
kompetensi siswa tidak melakukan penilaian sosial - Guru mapel
dapat diukur - Kepala
progra
keahlian
- Guru BP/BK,
PAI, PPKn
- Wai kelas
Penilaian Prosedur Prosedur penilaian pendidikan dilakukan melalui: Pengukuran pencapaian Pemahaman pendidik - Semua guru tetap - Kepala
dilakukan penilaian Penilaian hasil belajar oleh pendidik kompetensi siswa tidak terhadap proses penilaian memberikan nilai sikap sekolah
mengikuti berdasarkan Penilaian hasil belajar oleh sekolah dapat diketahui masih belum maksimal kepribadian dan sosial - Wakil kepala
prosedur penyelenggara Penilaian hasil belajar oleh pemerintah Pendidik tidak dapat Sering terjadinya pada setiap tatap muka sekolah
penilaian Prosedur penilaian oleh Pendidik: memperbaiki proses perubahan peraturan yang - Menyusun kriteria/kaidah bidang
Pendidik menetapkan tujuan penilaian melalui pembelajaran berkaitan dengan penilaian untuk penilai sikap dan kurikulum
telaah/analisis KI/KD Prosedur penilaian sosial - Guru mapel
Pendidik menyusun kisi-kisi penilaian dilakukan belum sesuai - Kepala
Pendidik merancang instrumen dan pedoman dengan peraturan yang progra
penilaian ditetapkan. keahlian
Pendidik melakukan analisis kualitas instru-men - Guru BP/BK,
berkaitan dengan persebaran, PAI, PPKn
tingkat kesulitan, materi, bahasa. - Wai kelas
Pendidik melakukan penilaian pada aspek sikap,
pengetahu an dan keterampilan
Pendidik melakukan pengolahan dan analisis dan
mengintepretasikan
hasil
Pendidik melaporkan hasil penilaian
Pendidik memanfaatkan hasil penilaian
Prosedur penilaian oleh sekolah:
Sekolah menetapkan KKM
Sekolah menyusun kisi-kisi penilaian
Sekolah meran-cang instrumen dan pedom an
penskoran
Sekolah melakukan analisis kualitas instrumen
berkaitan dengan persebaran,
tingkat kesulitan, materi, bahasa.
Sekolah melakukan penilaian pada aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan
Sekolah melakukan pengolahan dan analisis dan
meng-intepretasikan
hasil
Satuan pendidik melaporkan hasil penilaian
Sekolah memanfaatkan laporan penilaian sebagai
evaluasi pendidikan
Prosedur Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: Pengukuran pencapaian Pemahaman pendidik - Semua guru tetap - Kepala
penilaian mengamati perilaku siswa selama pembelajaran; kompetensi siswa tidak terhadap proses penilaian memberikan nilai sikap sekolah
dilakukan mencatat perilaku siswa dengan menggunakan dapat diketahui masih belum maksimal kepribadian dan sosial - Wakil kepala
berdasarkan lembar Pendidik tidak dapat Sering terjadinya pada setiap tatap muka sekolah
ranah yang observasi/pengamatan; memperbaiki proses perubahan peraturan yang - Menyusun kriteria/kaidah bidang
akan dinilai menindaklanjuti hasil pengamatan; dan pembelajaran berkaitan dengan penilaian untuk penilai sikap dan kurikulum
mendeskripsikan perilaku siswa. Prosedur penilaian sosial - Guru mapel
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui dilakukan belum sesuai - Kepala
tahapan: dengan peraturan yang progra
menyusun perencanaan penilaian; ditetapkan. keahlian
mengembangkan instrumen penilaian; - Guru BP/BK,
melaksanakan penilaian; PAI, PPKn
memanfaatkan hasil penilaian; dan - Wai kelas
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui
tahapan:
menyusun perencanaan penilaian;
mengembangkan instrumen penilaian;
melaksanakan penilaian;
memanfaatkan hasil penilaian; dan
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
Kelulusan siswa Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari Pengukuran Sering terjadinya perubahan - Semua guru tetap - Kepala
berdasarkan satuan pendidikan ditetapkanmelalui rapat pencapaian peraturan yang berkaitan memberikan nilai sikap sekolah
pertimbangan dewan pendidik. kompetensi siswa dengan penilaian kepribadian dan sosial - Wakil kepala
yang sesuai Pertimbangan penentuan kelulusan siswa: tidak dapat diketahui pada setiap tatap muka sekolah
1. Menyelesaikan seluruh program dengan tepat. - Menyusun kriteria/kaidah bidang
pembelajaran. Ketidakadilan bagi untuk penilai sikap dan kurikulum
2. Ujian sekolah. siswa yang sosial - Guru mapel
3. Ujian sekolah berstandar nasional. berkebutuhan khusus - Kepala
4. Penilaian sikap. dan memiliki progra
5. Penilaian pengetahuan. perbedaanlatar keahlian
6. Penilaian keterampilan. belakang. - Guru BP/BK,
PAI, PPKn
- Wai kelas

You might also like