Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
tifoid akibat infeksi bakteri Salmonella typhi sangat tinggi. Penyakit ini
typhi masuk dalam saluran pencernaan akan menembus epitel illeosekal dan
limfe memasuki sirkulasi darah menuju berbagai organ terutama hati dan
sel hepar (hepatosit). Di dalam sel, mikroba ini akan tinggal dalam vakuola
(Lehner, 2001).
dari usus. Salmonella typhi bersarang di plaque pleyeri, limfe, hati dan
(Corwin, 2000).
antigen O dan H Salmonella typhi. Prinsip tes widal adalah terjadi reaksi
Hubungan kadar pemeriksaan SGOT dan SGPT dengan titer widal pada
Apakah ada hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan SGPT pada
Untuk mengetahui hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan SGPT
Salmonella typhi.
typhi.
tifoid.
Salmonella typhi.
Ho : Tidak terdapat hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan SGPT
Hi : Terdapat hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan SGPT pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta
(Simanjuntak,C.H, 2009).
klinis yang sangat luas. Data World Health Organization (WHO) tahun
dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun. Demam tifoid di
Asia Selatan dan Tenggara termasuk China pada tahun 2010 rata-rata 1.000
per 100.000 penduduk per tahun. Demam tifoid tertinggi di Papua New
tinggi yaitu 358 per 100.000 penduduk pedesaan dan 810 per 100.000
oleh Salmonella typhi, dengan demam yang berkepanjangan (lebih dari satu
demam tifoid diketahui lebih tinggi pada Negara yang sedang berkembang
Demam tifoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri Salmonella typhi
penyakit, ketika sedang sakit atau sedang dalam masa penyembuhan. Pada
menjadi karier sementara, sedang 2% yang lain akan menjadi karier dalam
ringan pada karier demam tifoid terutama pada karier jenis intestinal, sukar
sedang berkembang di daerah tropis. Penyakit ini telah ada sejak beberapa
abad yang lalu. Sebagai gambaran dapat kita simak kejadian Jamestown
6
Virginia USA, dimana di laporkan lebih 6000 kematian akibat wabah tifoid
pada periode 1607 s/d 1624 .Demikian juga pada peperangan di Afrika
selatan akhir abad 19, dimana pihak Inggris telah kehilangan 13.000 serdadu
akibat tifoid. Padahal kematian akibat peperangan itu sendiri hanya 8000
serdadu. Sampai awal abad 21 ini tifoid ini masih eksis, di perkirakan 17
juta kasus pertahun dengan kematian sekitar 600.000 kasus. Case Fatality
rates berkisar 10% dan menurun sampai 1% bila mendapat pengobatan yang
endemis dan banyak dijumpai di kota-kota besar. Tidak ada perbedaan yang
nyata insiden tifoid pada pria dan wanita. Insiden tertinggi di dapatkan pada
penduduk. Demikian juga dari telaah kasus demam tifoid di rumah sakit
(Depkes, 2006)
mengekresikan protein yang disebut invasin yang memberi jalan pada sel
( Muliawan, 1999).
bersifat gram negatif ,ukuran 1-3,5 um x 0,5-0,8 um, besar koloni rata-
2.3.2 Fisiologi:
dan sorbitol positif dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol
keadaan kering. Dalam air bias tahan selama 4 minggu. Hidup subur
8
Kingdom : Plantea
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
9
Genus : Salmonella
2.4.1 Kultur
a. Titer O yang tinggi atau kenaikan titer yang tinggi (1:160 atau
dini dan senesitif, karena antibodi IgM muncul paling awal yaitu setelah
Salmonella typhi.
darah. (Lubis,1990).
11
ini memberikan efek klinis yang paling baik dibandingkan obat lain.
atau sekitar 28% dari curah jantung agar dapat melaksanakan fungsinya.
Hati terdiri dari dua jenis sel utama yaitu Hepatosit yang aktif secara
metabolisme dan berasal dari epitel, dan sel kupffer yang bersifat fagositik
lemak dapat terjadi di semua sel tubuh, aspek metabolisme lemak tertentu
12
lemak adalah: kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk
mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain pembentukan sebagian besar
Selain itu hati mempunyai peranan yang cukup penting dalam metabolisme
yang berbeda demikian juga dengan ikatan penting lainnya untuk proses
Hati menerima semua darah yang datang dari usus melalui vena
darah sesuai kebutuhan. Hati juga akan menjaga tubuh khususnya otak
(detoksifikasi). Bakteri dan protein bakteri yang memasuki sistim vena porta
melalui dinding usus akan dimakan oleh sel kupffer dalam hati
Hati terbagi atas dua belahan utama, kiri dan kanan. Permukaan atas
hati (Pearce,2002.).
13
daerah kanan atas. Hati memiliki berat 1500 gram, dan dibagi menjadi 4
lobus. Setiap lobus hati terbungkus oleh lapisan tipis jaringan ikat yang
membentang ke dalam lobus itu sendiri membagi masa hati menjadi unit-
pikiran ke penyakit hati. Hati terletak ditempat strategis diantara vena porta
dan vena cava inferior. Semua darah yang datang dari vena-vena usus halus
lainnya.
metabolisme, maka tes faal hati meliputi berbagai tes antara lain kimia klinik,
imunologi, seperti petanda tumor dan lain-lain. Beberapa tes kimia klinik
sedikit di sel ginjal, sel jantung dan otot skelet. Pada kerusakan sel hati
sel hati.
ALP, didapatkan di hati, tulang, ginjal, usus, dan plasenta. Pada orang
tubulirenalis, hati, sel epitel bilier, pankreas, prostat, limfosit, otak dan
testis.
15
5. Bilirubin.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan sel darah
typhi adalah SGOT dan SGPT. Oleh karena proses peradangan sel-sel hati
dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali
2.7.1 SGOT
sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT
dikeluarkan kedalam darah ketika hati rusak. Level SGOT darah kemudian
ditemukan dalam sitoplasma dan mitokondria sel hati, jantung, otot skelet,
2.7.2 SGPT
enzim ini banyak terdapat di hati. Dalam uji SGPT, hati dapat dikatakan
rusak bila jumlah enzim tersebut dalam serum lebih besar dari kadar
normalnya. SGPT terdapat terutama disitoplasma sel hati, di sel ginjal, sel
Peningkatan kadar SGPT akan terjadi jika adanya pelepasan enzim secara
Hasil pemeriksaan
SGPT
Titer widal
Hasil pemeriksaan
SGOT
- Variabel terikat :
18
BAB III
METODE PENELITIAN
analitik. Untuk mengetahui hubungan kadar SGOT dan SGPT dengan titer
NO Kode widal
1 X1
2 X2
Negatif: Perempuan Perempuan
aglutinasi
4 X4
5 X5
30 X30
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Tenggara.
Umur: 5 - 60 tahun.
widal.
Z.P.Q
n=
(d)
20
Keterangan :
Q : 1- P = 1 -0,06 = 0,915
1,96.0,085.0,915
Jadi, n= = 29,87 dibulatkan jadi 30..
0,1
3.4.2 Variabel terikat (Dependent) yaitu kadar SGOT dan SGPT pada pasien
3.5.1 Waktu
3.5.2 Tempat
2. Spektrofotometer
3. objek glass.
4. Rak tabung.
5. Spoit 3 ml.
22
6 Sentrifuge.
7. Tabung reaksi.
9.Tourniquet.
1. Alkohol 70%.
2. Kapas.
3.. Plester
4.Reagen widal(Tydal)
3. 2-okisogglutarat 12 mmol/L
5.LDH 6 KU/L
3. 2 oksoglutarat 15 mmol/L
5. LDH 12 KU/L
setelah 15 menit.
memperoleh serum.
Metode Slide:
hasilnya.
7. Intepretasi hasil
A. Pra analitik
of Clinikal Chemistry).
B. Analitik
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan :
A. Pra analitik
of Clinikal Chemistry).
B. Analitik
nm.
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan :
Lengan Pasien
Pasang
Tourniquet
disinfeksi
Alkohol 70 %
Darah
Ditarik
Jarum spoit
Disimpan dalam
Tabung
Sentrifus
Serum
28
Uji widal
dihomogenkan di homogenkan
20 l serum + 40 l 20 l serum + 40 l
antigen O antigen H
diamati
Hasil
100 l serum
Di pipet ke dalam
Tabung
Tambahkan
Campur Sampai
Homogen
Di baca pada
Spektrofotometer
dengan panjang
gelombang 340
nm
29
100 l serum
Di pipet ke dalam
Tabung
Tambahkan
Campur Sampai
Homogen
Di baca pada
Spektrofotometer
dengan panjang
gelombang 340
nm
pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dan titer widal pada pasien
analitik.
BAB IV
dengan kadar SGOT dan SGPT pada pasien infeksi Salmonella typhi di
Untuk melihat hubungan antara titer widal dengan kadar SGOT pada
pasien infeksi Salmonella typhi dapat dilihat pada tabel 4.1 hubungan antara
Tabel 4.1 Hubungan antara titer widal dengan kadar SGOT pada pasien
infeksi Salmonella typhi.
Correlations
SGOT WIDAL
SGOT . .005
Sig. (1-tailed)
WIDAL .005 .
SGOT 30 30
N
WIDAL 30 30
terhadap kadar SGOT, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berdasarkan nilai
signifikan widal terhadap kadar SGOT sebesar 0,005 yang jauh dibawah dari
Untuk melihat hubungan antara titer widal dengan kadar SGPT pada
pasien infeksi Salmonella typhi dapat dilihat pada tabel 4.2 hubungan antara
Tebel 4.2 Hubungan titer widal dengan kadar SGPT pada pasien infeksi
Salmonella typhi
Correlations
SGPT WIDAL
.
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terdapat hubungan antara titer widal
terhadap kadar SGPT, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berdasarkan nilai
signifikan widal terhadap kadar SGPT sebesar 0,007 yang jauh dibawah dari
analisis regresi taraf signifikan 5% (< 0,05) ( tabel 4.3). Berikut ini adalah
Tabel 4.3 Ringkasan hasil uji ANOVA hubungan titer widal dengan kadar
SGPT pada pasien infeksi Salmonella typhi
ANOVAa
Model Df F Sig.
Regression 1 7.731 .010b
28
29
.
33
Dari tabel 4.3 di ketahui bahwa F hitung sebesar 7,731 dengan tingkat
4.2 PEMBAHASAN
manusia yaitu infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan demam tinggi ,
SGOT dan SGPT pada pasien infeksi Salmonella typhi dirumah sakit Umum
Daerah Abunawas Kota Kendari dengan tujuan pengaruh titer widal terhadap
pasien infeksi Salmonella typhi diperoleh hasil yang signifikan yakni widal
terhadap SGOT sebesar 0,005 yang jauh di bawah dari nilai 0,05 sebagai nilai
taraf kepercayaannya
pada pasien infeksi Salmonella typhi diperoleh hasil yang signifikan widal
teerhadap SGPT sebesar 0,007 yang jauh dibawah 0,05 sebagai nilai taraf
kepercayaannya.
. Hasil uji ANOVA hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan
SGPT diperoleh nilai F hitung sebesar 7,731 dengan tingkat signifikan 0,010
menunjukan bahwa titer widal mempengaruhi kadar SGOT hal ini dapat
34
Salmonella typhi.
hubungan titer widal dengan kadar SGOT dan SGPT pada pasien infeksi
Salmonella typhi.
Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel
bakteri Gram negatif, bakteri Salmonella typhi termasuk dalam jenis bakteri
demam tifoid karena membantu proses terjadinya inflamasi lokal pada jaringan
Dalam keadaan normal kadar SGOT dan SGPT dalam darah selalu
rendah, karena itu jika di temukan kadar SGOT dan SGPT yang tinggi
pengobatan.
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
SGOT.
SGOT.
5.2 Saran
penunjang SGOT dan SGPT pada pasien infeksi Salmonella typhi ,untuk
melihat seberapa besar kerusakan organ hati akibat bakteri Salmonella typhi.
36