Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
buang air besar atau BAB dimana feses menjadi lebih padat sehingga sulit
frekuensi defekasi (>3 hari sekali atau <2 kali seminggu) yang diikuti dengan
pengeluaran feces yang lama dengan konsistensi keras dan kering (Yasmara,
2013). Idealnya pada keadaan normal dalam 24 jam kolon harus dikosongkan
dilakukan studi acak pada orang dewasa usia 18-70 tahun dan ditemukan
6,07% menderita konstipasi. Konstipasi dapat terjadi pada segala usia, dari
pada tahun 2005 prevalensi konstipasi pada ibu post partum, dari Bagian Ilmu
konstipasi yang diderita oleh ibu post partum sekitar 4-30%, ternyata ibu post
diderita masyarakat di atas usia lanjut sekitar 2-25% pada usia 60 tahun ke
Kediri pada bulan Agustus tahun 2017 dari 10 ibu nifas didapatkan 6 ibu nifas
belum bisa buang air besar >3hari setelah pasca persalinan dengan atau 60%
ibu nifas belum bisa buang air besar pasca persalian dan 4 ibu nifas yang pada
hari ke 3 sudah bisa buang air besar 1-3 kali dengan konsistensi lunak. Dari
hasil survey awal dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu nifas yang
antaralain : diet atau pola nutrisi, misalnya asupan serat yang tidak adekuat,
cairan (Arnaud, 2003). Asupan cairan adalah rerata jumlah cairan yang
diminum oleh responden berdasarkan catatan minum selama 3 hari (3D-fl uid
diary). Konsumsi air putih kepada kelompok wanita usia 2542 tahun sebesar
> 2 liter per hari (Muawanah, 2016). Kebutuhan asupan cairan berkisar antara
dkk, dalam Kusumaningrum, 2015). Gerak tubuh yang kurang, baik disengaja
3
olah Yasmara (2015) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifi kan minum air
putih 500 ml di pagi hari terhadap kejadian konstipasi pada pasien dengan imobilisasi
Dampak dari susah buang air besar yaitu perut kembung, penuh, sakit
pada bagian bawah, nafsu makan berkurang. Tubuh tidak fit,lesu, mudah
lelah, sering mengantuk dan berkeringat dingin. Resiko terjadi wasir atau
kurang. Resiko usus besar, terjadinya kanker usus, akibat dari toksin (racun)
yang dilakukan untuk menghindari kejadian diatas maka pola makan ibu nifas
harus memenuhi syarat yaitu bermutu dan bergizi, cukup kalori, makan
cairan dan penggunaan laktasif profilaksis yang tidak mengiritasi usus dapat
2015). Diet sangat berperan penting dalam mencegah konstipasi, yaitu diet
banyak serat seperti: sayuran, buah, mentega, telur, dan daging dapat
Untuk mendukung manfaat serat ini, ibu nifas diharapkan mencukupi asupan
minum 500 ml air putih (LMV) yaitu volume minimal yang dimasukkan ke
(Lunding dalam Yasmara, 2013), maka rangsangan dari regangan lambung ini
B. Rumusan Masalah
pengaruh pemberian terapi air putih terhadap penurunan konstipasi pada ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
Kediri.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kondisi konstipasi pada ibu postpartum sebelum terapi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai penyempurnaan ilmu
e. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan
Penelitian dan
No Judul Metode Hasil Perbedaan
Tahun
Deni Yasmara*, Konsumsi air putih Desain penelitian Hasil adalah : Penelitian Terdahulu :
1 Dewi Irawaty*, pagi hari terhadap mengunakan penelitian ini Variabel bebas : konsumsi air putih
I Made Kariasa* konstipasi pada quassy menunjukkan Terdapat pagi hari
Tahun 2013 pasien imobilisasi eksperiment, pengaruh yang signifi Variabel terikat : konnstipasi
dengan desain post kan minum air putih Penelitian Saat Ini :
test only non 500 ml di pagi hari Variabel bebas : pemberian terapi air
equivalent control terhadap putih
group kejadian konstipasi Variabel terikat : penurunan konstipasi
pada pasien dengan
imobilisasi akibat
gangguan sistem
muskuloskeletal dengan
nilai p=0,002 (p<0,05).
2 Oleh Andri Tri Hubungan cross sectional Hasil uji koefisien Penelitian Terdahulu :
Kusumaningrum pemenuhan nutrisi kontingensi C = 0,450 Variabel bebas : pemenuhan nutrisi
Tahun 2015 tinggi serat dengan dimana p0,05. Sehingga tinggi serat
kejadian hasil H1 diterima, Variabel terikat : kejadian konstipasi
Konstipasi pada ibu ada hubungan pemenuhan
Penelitian Saat Ini :
nifas 3-6 hari kebutuhan nutrisi tinggi
serat dengan kejadian
Variabel bebas : pemberian terapi air
konstipasi ibu nifas putih
Variabel terikat : penurunan konstipasi
7
No Penelitian dan Judul Metode Hasil Perbedaan
7
8
Tahun
3 Muawanah I, Hubungan asupan Observasional Berdasarkan uji chi- Penelitian Terdahulu :
Triska Susila serat dan cairan dengan square didapatkan Variabel bebas : asupan serat dan
Nindya Tahun dengan kejadian pendekatan cross bahwa tidak ada cairan
2013 Konstipasi pada sectional hubungan yang signifi Variabel terikat : konstipasi
ibu pasca kan antara asupan serat Penelitian Saat Ini :
melahirkan dan cairan dengan Variabel bebas : pemberian terapi air
kejadian konstipasi (p > putih
0,05 Variabel terikat : penurunan konstipasi
8
7
9