You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

BAGIAN BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM SARILA HUSADA

HERNIA INGUINALIS
Definisi Penonjolan abnormal dari jaringan atau organ intra abdominal
(sebagian atau seluruhnya) melalui lubang atau defek dinding
abdomen.
Hernia inguinalis lateralis (indirekta) keluar melalui anulus internus
menunju ke kanalis inguinalis anulus eksternus dan keluar ke
dalam kantong zakar (ICD 550) Hasselbach menuju anulus
eksternus; sedang hernia femoralis, kantong melalui annulus
femoralis menuju fossa ovalis.

Anamnesis 1. Benjolan di lipat paha


2. Benjolan hilang timbul
3. Benjolan muncl terutama bila melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan tekanan intra abdomen seperti mengangkat barang
atau batuk, dan benjolan dapat hilang pada saat berbaring atau
dimasukkan dengan tangan (manual)
Pemeriksaan fisik 1. Teraba benjolan lunak di regio inguinal
2. Pemeriksaan finger test sebagai berikut :
a. Menggunakan jari ke 2 atau ke 5
b. Dimasukkan lewat skrotum melalui annulus eksternus ke
kanal inguinal
c. Penderita disuruh batuk
d. Bila impuls di ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis,
dan bila impuls di samping jari maka hernia inguinalis
medialis
3. Bila isi hernia tidak dapat masuk kembali disebut hernia
irreponsibilis
4. Bila terjadi penjepitan isi hernia oleh annulus dan timbul
gangguan pasase isi usus dan atau gangguan vaskularisasi makaa
disebut hernia inkarserata

Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk faktor penentu terjadinya


penunjang
hernia
1. RO-thorax : COPD
2. USG : BPH
Kriteria diagnosis 1. Gejala fisik sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
untuk menentukan lokasi hernia
2. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mengetahui factor
penentu terjadinya hernia.
Diagnosis Hernia Inguinalis
Diagnosis 1. Hidrokel testis
banding 2. Tumor testis
3. Orchitis
4. Tarsio testis

Terapi A. Tehnik operasi Herniotomi Herniorafi Linchtenstein


Hernia inguinalis lateralis dan medialis :
1. Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum,
spinal anestesi atau anestesi lokal.
2. Dilakukan insisi oblique 2 cm medial sias sampai tuberkulum
pubikum
3. Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE
(Muskulus Obligus Abdominis Eksternus)
4. Aponeurosis MOE dibuka secara tajam
5. Funikulus spermatikus dibebaskan dari jaringan sekitarnya
dan dikait pita dan kantong hernia diidentifikasi.
6. Isi hernia dimasukkan ke dalam cavum abdomen, kantong
hernia secara tajam dan tumpul sampai anulus internus.
7. Kantong hernia diligasi setinggi lemak preperitonium,
dilanjutkan dengan herniotomi.
8. Perdarahan dirawat, dilanjutkan dengan hernioplasty dengan
mesh.
9. Luka operasi ditutup lapis demi lapis

B. Perawatan Pasca Operasi :


Paska bedah penderita dirawat dan diobservasi kemungkinan
komplikasi berupa perdarahan dan hematoma pada daerah
operasi.

Komplikasi 1. Perdarahan
2. Infeksi luka operasi
3. Cidera usus
4. Cidera kantong kemih
5. Cidera vesdeferen
6. Cidera testis
7. Cidera syaraf intrainguinal, ilia hipogastric atau genota femoral

Edukasi Pasien disarankan tidak berolahraga berat atau mengangkat benda


berat selama enam sampai delapan minggu untuk mencegah
kekambuhan
Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsional : dubia ad bonam
Daftar pustaka ,,,,,,,,,,,,,,,,,
Sragen, (tanggal)
Ketua Komite Medik Kepala Bagian Bedah

dr. Rio Adriarsa, SpOG dr. Wibagsono Budi Sp B


NIK. NIK.

Direktur Rumah Sakit Umum Sarila Husada

drg. EvelinaYuliani, MPH


NIK.

You might also like