You are on page 1of 5

1.

Epidemiologi
Kejang merupakan kelainan neurologi yang paling sering terjadi pada anak, di mana
ditemukan 4 10 % anak-anak mengalami setidaknya satu kali kejang pada 16 tahun pertama
kehidupan. Studi yang ada menunjukkan bahwa 150.000 anak mengalami kejang tiap tahun, di
mana terdapat 30.000 anak yang berkembang menjadi penderita epilepsi.

Faktor resiko terjadinya epilepsi sangat beragam, di antaranya adalah infeksi SSP,
trauma kepala, tumor, penyakit degeneratif, dan penyakit metabolik. Meskipun terdapat
bermacam-macam faktor resiko tetapi sekitar 60 % kasus epilepsi tidak dapat ditemukan
penyebab yang pasti. Berdasarkan jenis kelamin, ditemukan bahwa insidensi epilepsi pada anak
laki laki lebih tinggi daripada anak perempuan.

Epilepsi paling sering terjadi pada anak dan orang lebih tua (di atas 65 tahun). Pada 65
% pasien, epilepsi dimulai pada masa kanak-kanak. Puncak insidensi epilepsi terdapat pada
kelompok usia 0-1 tahun, kemudian menurun pada masa kanak-kanak, dan relatif stabil sampai
usia 65 tahun. Menurut data yang ada, insidensi per tahun epilepsi per 100000 populasi adalah
86 pada tahun pertama, 62 pada usia 1 5 tahun, 50 pada 5 9 tahun, dan 39 pada 10 14
tahun.

Prevalensi epilepsi di Indonesia berkisar antara 0,5-2% (Paryono dkk, 2003). Sekitar 1,1 juta
hingga 1,3 juta penduduk Indonesia mengidap penyakit epilepsi (Depkes, 2006).

Menurut laporan the International League Against Epilepsy (ILAE) tahun 2014, ada 60 juta
orang dengan epilepsi (ODE) di dunia. Di negara berkembang, prevalensi epilepsi berkisar 3,5 sampai
10,7 per seribu orang dengan angka insiden rata-rata 24 sampai 53 per 100 ribu orang per tahun.

Di Indonesia, ODE sendiri tercatat mencapai 1,1 sampai 8,8 juta orang. ODE tersebar dalam berbagai
usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut. Prevalensi tertinggi terjadi pada bayi dan anak-anak dan
orang lanjut usia.

Epidemiologi

Insidensi di negara berkembang 100 190 / 100.000 penduduk.

Tertinggi :kanak-kanak dan usia lanjut.

Menurun pada dewasa muda dan pertengahan.

Pria > wanita.


Resiko kejang epilepsi di populasi 2-5 %.

50-60% bangkitan pertama epilepsi muncul sebelum usia 16 tahun.

2. Pencegahan
upaya sosial luas yang menggabungkan tindakan luas harus
ditingkatkanuntuk pencegahan epilepsi. Gesiko epilepsi muncul pada bayi dari ibu yang
menggunakan obat antikonvulsi (konvulsi : spasma atau kekejangan kontraksi ototyang keras
dan terlalu banyak, disebabkan oleh proses pada system saraf pusat,yang menimbulkan pula
kekejangan pada bagian tubuh) yang digunakan sepanjang kehamilan.
Hedera kepala merupakan salah satu penyebab utama yang dapatdicegah. melalui pro
gram yang memberi keamanan yang tinggi dan tindakan pencegahan yang aman, yaitu tidak h
anya dapat hidup aman, tetapi jugamengembangkan pencegahan epilepsi akibat cedera kepala
. Ibuibu yangmempunyai resiko tinggi (tenaga kerja, wanita dengan latar belakang sukar mela
hirkan, pengguna obat-obatan, diabetes, atau hipertensi) harus di
identifikasidan dipantau ketat selama hamil karena lesi pada otak atau cedera akhirnya
menyebabkan kejang yang sering terjadi pada janin selama kehamilan dan persalinan.
Program skrining untuk mengidentifikasi anak gangguan kejang pada usia dini,
dan program pencegahan kejang dilakukan dengan penggunaan obat-obat antikonvulsan secara
bijaksana dan memodifikasi gaya hidup merupakan bagian dari rencana pencegahan ini.
Penanganan jangan terlambat
Hindari tempat perawatan yang tidak sesuai
Jangan terlalu banyak obat
Perhatikan kemungkinan komplikasi yang timbul
1. Cara Pencegahan terjadinya Epilepsi
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya epilepsi salah satunya dengan
menghindari cedera pada kepala dan Penyakit epilepsi pada anak pun dapat dicegah
dengan melakukan perawatan saat kehamilan.

Bisanya dicegah saat masih dalam kandungan, dijaga supaya janinnya sehat. Kadang-kadang ibu
juga tidak menyadari bahwa dirinya hamil, dan tidak ada yang tahu apakah ada virus atau
semacamnya. Jadi pemeriksaan di awal kehamilan itu sangatlah penting

Sekarang banyak ibu-ibu yang hamil dan ngidam. Tak perlu sampai begitu, yang penting asupan
gizinya saat hamil asupannya harus terjaga dan bergizi

1. Daging tanpa Lemak. Salah satu sumber protein adalah daging, pilihlah daging yang
tidak mengandung lemak atau bagian lemaknya telah dipisahkan.
2. Telur
Jumlah kalori yang terkandung dalam telur hanya sekitar 90 kalori, 12 vitamin dan
mineral, telur mengandung banyak protein kualitas, yang penting untuk sumber gizi
pada masa kehamilan.
Telur juga kaya akan kolin, yang secara keseluruhan mendorong pertumbuhan janin dan
kesehatan otak, sambil membantu mencegah cacat tabung saraf. Beberapa bahkan
mengandung lemak omega-3, penting bagi otak dan pengembangan organ penglihatan.
3. Ikan salmon (salmon fish)
Ikan salmon merupakan sumber omega-3 dan protein. Kandungan gizi pada ikan salmon
baik sekali untuk ibu hamil, selain juga ikan ini memiliki jumlah merkury yang lebih
rendah. Namun ingat, jangan makan salmon terlalu banyak, setidaknya dengan batas 12
ons per minggu untuk mengurangi bahaya merkuri itu.

Asupan Gizi Ibu Hamil Kacang-Kacangan, Buah dan Sayur


Beberapa jenis kacang-kacangan, buah, sayuran hijau dan umbi-umbian juga sangat baik
sebagai asupan gizi ibu hamil.

1. Kacang-kacangan
Dari beberapa jenis kacang-kacangan yang ada, buncis mengandung yang sumber dan
protein yang paling banyak dari semua jenis sayuran lainya.
Anda sudah tahu protein penting selama kehamilan, namun bunda mungkin belum
menyadari bahwa serat merupakan asupan gizi ibu hamil yang sangat diperlukan. Pada
masa kehamilan ibu, saluran pencernaan melambat, mengakibatkan risiko sembelit dan
wasir pada ibu hamil. Serat alami dapat membantu meringankan wasir pada ibu hamil.
Sayuran dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik dari besi, folat,
kalsium, dan seng.

2. Ubi jalar
Ubi juga merupakan sumber vitamin C, folat, dan serat. Dan seperti kacang, ubi murah
dan serbaguna. satu pengetahuan baru tentang manfaat ubi jalar bagi ibu hamil, ubi jalar
mempunyai warna oranye yang terdiri dari karotenoid, pigmen tanaman yang dikonversi
menjadi vitamin A dalam tubuh kita.

3. Walnut
Walnut merupakan sumber omega 3 alternatif selain ikan dan telur. Omega 3 sangat
berguna untuk perkembang otak pada janin.
4. Sayuran Daun Berwarna Hijau Tua.
Contohnya bayam, atau sayuran berdaun hijau lain yang sarat dengan vitamin dan
nutrisi, termasuk vitamin A, C, dan K, serta folat yang sangat penting untuk kesehatan
ibu hamil.

5. Buah-buahan dan sayuran Beraneka Warna.Makan berbagai berbagai warna


sayur serta buah seperti warna hijau, merah, oranye, kuning, ungu, putih akan
memastikan bahwa Anda dan bayi Anda mendapatkan berbagai nutrisi. Setiap
kelompok warna yang berbeda memberikan vitamin, mineral, dan antioksidan. Baca
juga: Manfaat buah pisang untuk ibu hamil. Manfaat Buah Bengkoang untuk ibu
hamil.
Makanan Olahan. Makanan olahan yang terbuat dari susu seperti yoghurt sangat baik
dikonsumsi oleh ibu hamil.

Pada prinsipnya, asupan makanan untuk ibu hamil harus memenuhi empat sehat lima
sempurna setiap harinya:

karbohidrat, misalnya : nasi, roti, kentang, oatmeal (havermouth)


sayuran
buah-buahan
protein, misalnya : ayam, sapi, telur, tahu, tempe
produk susu, misalnya : susu, yogurt, keju

Diagnosis Banding Epilepsi


ANAK
Sinkop
Breath holding spells
Masturbasi.
Tics
Migren
Serangan panik
Vertigo
Bangkitan psikogenik
Ketakutan malam hari
Hipoglikemi
DEWASA
Sinkop
Serangan iskemik sepintas
Serangan psikogenik
Serangan panik
Iskemik vertebro basiler
Pusing & vertigo
Gangguan tidur
Hipoglikemi
Aspek Sosial Epilepsi
Salah persepsi masyarakat (dianggap kutukan, turunan).
Salah perlakuan keluarga (overproteksi, penolakan, dimanjakan).
Salah perlakuan masyarakat (penolakan, direndahkan, isolasi).
Epilepsi timbulkan keterbatasan (pendidikan, kemasyarakatan, olahraga,dll)
Aspek Sosial Epilepsi
PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH
Faktor penyebab epilepsi. (faktor genetik: sulit cari jodoh).
Faktor pengobatan (wkt lama: bosan, ESO: gg tingkah laku ).
Serangan epilepsi sendiri. (dimana,kapan saja: rendah diri,was was).
Sikap pandangan masyarakat (air liur menular, tdk dpt disembuhkan, penyakit keturunan).
Faktor penyebab epilepsi. (faktor genetik: sulit cari jodoh).
Faktor pengobatan (wkt lama: bosan, ESO: gg tingkah laku ).
Serangan epilepsi sendiri. (dimana,kapan saja: rendah diri,was was).
Sikap pandangan masyarakat (air liur menular, tdk dpt disembuhkan, penyakit keturunan).

Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN UMUM & NEUROLOGI.
Mencari : Gejala/penyakit penyerta.
Defisit neurologik serebral.
Cedera (akibat hilang kesadaran saat serangan).
Melihat adanya tanda-tanda gangguan yang berhubungan dengan epilepsi, seperti trauma
kepala, kelainan kongenital, dan gangguan neurologi. pemeriksa harus memastikan bahwa
kejang tidak ada pencetus yang jelas, seperti demam, gangguan elektrolit, dan gangguan
metabolik lainnya. Adanya keterlambatan perkembangan, organomegali, asimetri ukuran
anggota tubuh dapat menunjukkan awal gangguan pertumbuhan otak. gambaran dismorfik
pada muka, tanda-tanda tertentu pada bagian tubuh seperti hemangioma, nodul, makula,
warna pucat dan sebagainya untuk melihat sindroma epilepsi tertentu ( Hauser dan Nelson,
2013 )
Daftar pustaka
kAPITA SELEKTA NEUROLOGI Harsono (editor) 1996.
BUKU AJAR NEUROLOGI KLINIS. Harsono (editor) 1999.
DASAR-DASAR PELAYANAN EPILEPSI & NEUROLOGI (kumpulan tulisan Prof Dr Mahar
Mardjono) Achdiat Agoes ( editor) 2003.
EPILEPSI (edisi 1) Harsono 2001. ( GajahMada University Press)
Utoyo Sunaryo, Diagnosis Epilepsi, Jurnal ilmiah kedokteran Wijayakusuma , vol 1, no 1
januari 2007
( Hauser dan Nelson, 2013 )

You might also like