You are on page 1of 7

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No.

3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

PENGARUH KETEBALAN INNER-HELICAL FIN TERHADAP


CHARACTERISTIC OF PERFORMANCE PADA HEAD EXCHANGER
1) 2) 2)
Ishak Usman , Slamet Wahyudi , Bambang Dwi Argo
1). Mahasiswa Prog. Magister dan Doktor JurusanTeknik Mesin Universitas Brawijaya
2). Staf Pengajar Prog. Magister dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT Haryono No.167 Malang 65145
1)
Hp : 081233721903
1)
E-mail : ishak_usman1974@yahoo.co.id

Abstract
Effect of inner-helical fin on the rate of heat transfer and flow friction factor in a double pipe
heat exchanger (double tube heat exchanger) to make a split and disrupt the flow pattern of a
streamlined flow of the fluid flowing in the pipe section in the (inner tube) that cause turbulence
(molecule-molecule level of randomness good fluid) that can increase the heat transfer ratein
the the pipe . Inner-helical fin has a varied thickness of 1 mm, 22 mm and 3 mm are mounted on
the pipe where the inside diameter of the inner-helical fin attached to the wall in the inner pipe.
Hot water discharge on the inner pipe ditelitil ranging from 400 to 900 liters / h with interval
increase in 100 liter / hour and the volumetric flow rate of cold water on the outer tube (outer
tube) is kept constant 900 liters / hour. The test results of each inner-helical fin thickness
compared with the test results without the inner-helical fin (plain tube) and obtained the overall
heat transfer rate has increased 60 to 65% of the plain tube, heat exchanger effectiveness of
58.56 to 63, 64% and friction factor of 63.13 to 63.51 of the plain tube.

Keywords : Inner-helical fin, Heat exchanger, rate of heat transfer, friction factor

PENDAHULUAN besarnya laju perpindahan panas konveksi


[1,2,3,4].
Penggunaan energi yang berlebihan Inovasi-inovasi yang dilakukan terhadap
pada suatu peralatan dan sikap manusia yang perpindahan panas dari penukar panas
kurang ramah akan ketersedian sumber bertujuan untuk mengatasi masalah seperti
energi menuntut kepada kita untuk dicari laju perpindahan panas, faktor gesekan,
terobosan-terobosan baru sebagai pengganti pola aliran fluida, luas permukaan
sumber energi takterbarukan. Energi angin, perpindahan panas, daya pompa, serta jenis
energi air, energi gelombang air laut material apa yang digunakan untuk
merupakan beberapa contoh energi memindahkan panas pada penukar panas.
alternative yang diharapkan mampu Pengembangan penelitian tentang
mengurangi ketergantungan penduduk dunia karakteristik perpindahan panas dalam pipa
terhadap energi takterbarukan yang pada dengan pemasangan penghalang inti berulir
suatu saat akan habis. (with core) maupun penghalang berulir
Salah satu cara untuk mengurangi (without core) ini telah dilakukan oleh
ketergantungan ini, seperti dengan melakukan beberapa peneliti, di mana hasil penelitian
inovasi-inovasi baru dari peralatan penukar menunjukkan terjadi peningkatan efisiensi
panas sehingga diperoleh penukar panas 1,00 sampai 1,17 dan Nusselt Number rata-
yang mempunyai efektivitas yang tinggi. rata 2,3 sampai 3,4 dari double plain tube
Besarnya laju perpindahan panas (tanpa turbulator) [5]. Penelitian tentang
konveksi dipengaruhi oleh besarnya perpindahan panas dan karakteristik
kecepatan aliran fluida. Semakin cepat aliran koefisien gesek di dalam double pipe heat
fluida, maka bilangan Reynolds akan exchanger dengan pemasangan louvered
meningkat pula begitu juga bilangan Nusselt strip ke dalam pipa bagian dalam Jika
yang nilainya berbanding lurus dengan dibandingkan dengan plain tube,
pemasangan louvered strip ke dalam pipa

108
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

bagian dalam penukar panas dapat Qh m h c p, h Th,in Th,out ..... (2)


meningkatkan bilangan Nusselt rata-rata dan
di mana:
kerugian gesek berturut-turut 2,63 dan 2,33
(pemasangan searah aliran fluida) serta 2,84 m h = laju aliran massa air panas (kg)
dan 4,13 (pemasangan berlawanan arah c p ,h = panas spesifik air panas(J/kg.0C)
aliran fluida) [6].
Dengan menambahkan inner-helical fin Th,in & Th,out = temperatur masuk dan keluar
pada alat penukar panas diharapkan dapat 0
air panas ( C)
memperbesar luas permukaan perpindahan
panas pada penukar panas, juga dapat Panas yang dilepaskan oleh air panas
mempengaruhi pola aliran fluida dan dapat melalui pipa bagian dalam (inner tube) harus
membentuk pusaran (vortex). lebih besar dari panas yang diserap oleh air
Kecepatan akan mempengaruhi dingin. Dengan demikian untuk menghitung
percampuran fluida yang menyebabkan aliran koefisien perpindahan panas keseluruhan, U
menjadi acak yang pada akhirnya laju digunakan nilai rata-rata dari laju
perpindahan panas pada penukar panas pun perpindahan panas yang disuplai air panas
meningkat. dan laju perpindahan panas yang diserap
Atas dasar inilah, dipandang perlu untuk oleh air dingin.
melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh kecepatan aliran fluida terhadap Qh Qc (3)
characteristic of performance dari heat Qave
exchanger dengan pemasangan inner-helical 2
fin dan dengan tanpa inner-helical fin sebagai
Untuk fluida yang mengalir di dalam
pembanding.
penukar panas pipa konsentik, koefisien
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin
perpindahan panas keseluruhan dapat
dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh ketebalan inner-helical fin yang dihitung dari [3,4]
dipasang kedalam pipa dalam heat exchanger
terhadap laju perpindahan panas, efektivitas QAve U As TLMTD ..(4)
penukar panas, dan faktor gesekan dengan dengan
tanpa pemasangan inner-helical fin (plain As Di L
tube).

DASAR TEORI Untuk tabung pipa yang berbentuk


Bilangan Nusselt rata-rata dan faktor konsentik dan anulus Nusselt number (Nu)
gesekan didasarkan pada diameter dalam dapat dihitung dari persamaan Dittus-
pipa uji. Besarnya panas yang diserap oleh air Boelter [1,7,8]
dingin di anulus, Qc dapat ditulis sebagai h Dh
Nu 0,023 Re 0,8 Pr n .(5)
[2,7,8] k
atau
c c p,c Tc,out Tc,in ..... (1)
Qc m k
h Nu
Dh
dengan :
m c = laju aliran massa air dingin(kg/s) Untuk anulus, diameter hidrolik, Dh
c p ,c = kalor spesifik air (J/kg.0C) diperoleh dari:
Dh Do Di
Tc,in & Tc,out = temperatur masuk dan keluar
0
air dingin ( C) Konduktivitas termal lokal, k dari fluida
dapat ditentukan dari sifat-sifat fluida
Panas yang disuplai (dilepaskan) dari air berdasarkan temperatur bulb. Sedangkan
panas, Qh dapat dihitung oleh [2,7,8] untuk bilangan Reynolds ditentukan dari
[1,7,8]

109
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

u Dh Fluida yang digunakan pada pipa bagian


Re .........(6) luar maupun pada pipa bagian dalam
penukar panas adalah air, di mana air panas
Dimana dan masing-masing adalah mengalir berlawanan (counter flow) arah
kerapatan dan viskositas dinamik fluida. dengan air dingin. Dalam penelitian ini
Faktor gesekan, f dapat dihitung dari [9,11] kerugian panas akibat gesekan dan radiasi
ke lingkungan diabaikan. Penurunan
P tekanan (pressure drop) pada pipa bagian
f
u
L 2
dalam diukur dengan menggunakan
manometer pipa (U). Air dingin yang
D 2
dialirkan kedalam pipa luar dengan debit
yang konstan, yakni 900 l/jam yang
METODE PENELITIAN 0
temperaturnya dijaga konstan 24 C.
Sedangkan untuk pipa dalam dialirkan air
Peralatan Penelitian
dengan laju volumetric bervariasi dari 400
Penelitian yang dilakukan ini
l/jam sampai 900 l/jam dengan kenaikan
menggunakan alat penukar panas pipa ganda
interval 100 l/jam dan temperatur
(double tube heat exchanger) seperti terlihat 0
reservoirnya dijaga konstan 50 C. Spesimen
pada Gambar 1, di mana pipa bagian luar
uji inner-helical fin terbuat dari bahan plat
(outer tube) terbuat dari bahan stainless steel
besi dengan variasi ketebalan 1 mm, 2 mm,
yang berdiameter dalam 72 mm dan pipa
dan 3 mm. Ukuran dan bentuk inner-helical
bagian dalam (inner tube) yang panjangnya
fin seperti pada Gambar 2.
1,1 m dari bahan tembaga yang berdiameter
dalam dan luar masing-masing 23,2 dan 25,4
mm.
3

2 1
4 5

8
7

9
11
10

12 13 Gambar 2 - Inner-Helical Fin

14 Prosedur Penelitian
16
15 Dalam penelitian ini air dimasukkan ke
dalam reservoir air panas dan air dingin.
Selanjutnya dilakukan kalibrasi debit air
18 17 panas 400-900 l/jam dan air dingin 900
l/jam. Air pada reservoir air panas
Gambar 1 - Skema Peralatan Penelitian, Ket.
Gambar: 1 Inner-helical fin; 2 Double tube heat dipanaskan dengan heater hingga suhunya
0
exchanger; 3,4,5 & 6 LM35;7 Manometer; 8 Control mencapai 50 C. Air yang ada di reservoir air
panel; 9 Display digital; 10&11 Debit meter; 12&13 panas selanjutnya dipompa untuk dialirkan
Ball valve; 14 Thermocouple tipe K; 15 & 16 ke pipa bagian dalam (inner tube) sampai
0
Reservoir air panas dan air dingin; 17 & 18 Pompa kondisi steady pada temperatur 50 C (Th,in).

110
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

Kemudian air pada reservoir air dingin pada


0
suhu 24 C (Tc,in) dialirkan ke dalam pipa luar
(outer tube) melalui pompa air dingin. Dengan
demikian akan terjadi perubahan temperatur
air panas keluar (Th,out) dan temperatur air
dingin keluar (Tc,out). Perubahan temperatur
Th,in; Th,out; Tc,in; dan Tc,out akan terbaca pada
display digital dan perbedaan ketinggian air
pada pipa bagian dalam akan terukur di
manometer. Selanjutnya dilakukan
pencatatan dan pengambilan data sebanyak 5
kali dengan pengulangan 3 kali dari
temperatur Th,in; Th,out; Tc,in; dan Tc,out serta Gambar 3 - Variasi Dibit Air Panas terhadap Laju
perbedaan ketinggian manometer (z). Perpindahan Panas
Prosedur penelitian ini dilakukan pada plain
tube dan penukar panas dengan pemasangan
inner-helical fin untuk setiap debit air 400,
500, 600, 700, 800, dan 900 l/jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian pemasangan inner-


helical fin dengan variasi ketebalan ke dalam
pipa bagian dalam penukar panas pipa
ganda, Gambar 3 menunjukan bahwa terjadi
peningkatan laju perpindahan panas rata-rata Gambar 4 - Variasi Dibit Air Panas terhadap
(Qheat exchanger) seiring dengan naiknya variasi Koefisien Perpindahan Panas Keseluruhan
debit air panas yakni sebesar 60% untuk
ketebalan inner-helical fin 1 mm, 62% untuk Pemasangan inner-helical fin pada pipa
inner-helical fin 2 mm, dan 65% untuk inner- dalam (inner tube) pada penukar panas pipa
helical fin 3 mm dibanding laju perpindahan ganda akan memperkecil luas bebas aliran
panas rata-rata tanpa pemasangan inner- yang dilalui fluida dan berdasarkan hukum
helical fin (plain tube). Terjadinya kenaikan kontinuitas maka kecepatan aliran akan
laju perpindahan panas ini diakibatkan oleh bertambah pada area yang mengecil.
akumulasi dari kenaikan koefisien Kecepatan fluida yang meningkat ini akan
perpindahan panas keseluruhan (U) yang menyebabkan lapisan batas termal menipis
ditunjukan pada Gambar 4, pengaruh sehingga akan mengganggu ketahanan
perubahan temperatur akibat pencampuran fluida terhadap meningkatnya gaya geser
fluida yang dapat mempengaruhi properties yang diberikan. Kecepatan aliran fluida yang
fluida tersebut ( TLMTD) serta pengaruh meningkat juga dapat menimbulkan gerak
penambahan luas permukaan perpindahan fluida semakin acak dan saling berinteraksi
panas (As). Kenaikan laju perpindahan panas antara fluida dan dinding pipa yang
ini juga disebakan oleh gerakan mengakibatkan menurunnya viskositas
mencampurnya fluida akibat dari terjadinya fluida. Kecepatan aliran fluida ini akan
peningkatan debit air panas dan adanya meningkatkan kontak termal antara dinding
hambatan (inner-helical fin) yang dilalui oleh pipa dan inner-helical fin dengan fluida yang
aliran fluida (air panas) yang menyebabkan mengalir yang menimbulkan tekanan lokal
turbulensi dapat terjadi pada bilangan yang berbeda-beda sehingga
Reynolds yang lebih rendah. mengakibatkan aliran fluida berpusar
sepanjang helical fin. Gerakan fluida yang
berpusar ini akan memperbesar bilangan
Nusselt (Gambar 5) dan secara langsung
dapat memperbesar koefisien perpindahan

111
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

panas konveksi (Gambar 6) serta gradien ketebalan 1 mm, 71,833% untuk helical fin
temperatur (ada pelepasan kalor yang besar ketebalan 2 mm, dan 86,493% untuk helical
ke sekitarnya) akibat dari pergerakan fluida fin ketebalan 3 mm. Peningkatan nilai NTU
yang memindahkan energinya keluar. ini dipengaruhi oleh peningkatan koefisien
perpindahan panas keseluruhan (U) dan
bertambahnya luas permukaan perpindahan
panas (As). Efektivitas penukar panas juga
mengalami peningkatan dengan adanya
pemasangan inner-helical fin pada pipa
dalam penukar panas jika dibandingkan
dengan plain tube seperti terlihat pada
Gambar 8. Besarnya peningkatan efektivitas
rata-rata penukar panas dengan
pemasangan helical fin ketebalan t = 1 mm,
t = 2 mm, dan t = 3 mm berturut-turut adalah
41,290%, 62,998%, serta 75,042% dari
Gambar 5 - Variasi Dibit Air Panas terhadap efektivitas rata-rata tanpa pemasangan
Bilangan Nusselt helical fin (plain tube).

Gambar 5 menunjukan perbandingan


bilangan Nusselt yang dihasilkan oleh
penukar panas pipa ganda dengan
pemasangan inner-helical fin terhadap plain
tube pada laju volumetrik aliran yang sama.
Nampak bahwa bilangan Nusselt dengan
pemasangan inner-helical fin mengalami
kenaikan dari plain tube di mana bilangan
Nusselt helical fin dengan ketebalan 3 mm
nilainya lebih besar dari helical fin ketebalan 2
mm dan 1 mm (Nut=1mm = 148,023%; Nut=2mm
= 152,164%; dan Nut=3mm = 156,759% dari Nu Gambar 7 - Variasi Dibit Air Panas terhadap NTU
plain tube).

Gambar 6 - Variasi Dibit Air Panas terhadap Gambar 8 - Variasi Dibit Air Panas terhadap
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Efektivitas

Gambar 7 menggambarkan hubungan Pengaruh variasi ketebalan inner-helical


antara debit air panas terhadap number of fin terhadap faktor gesekan pada debit air
transfer unit (NTU) di mana NTU untuk panas yang sama dapat ditunjukkan pada
penukar panas yang dipasangi inner-helical Gambar 9, di mana faktor gesekan
fin secara keseluruhan mengalami mengalami penurunan seiring dengan
peningkatan dibandingkan dengan plain tube naiknya debit air panas. Sedangkan
yang besarnya 46,246% untuk helical fin pengaruh variasi ketebalan inner-helical fin

112
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

terhadap penurunan tekanan (P) pada debit gesekan antar fluida dengan dinding pipa
air yang sama justeru sebaliknya mengalami dan helical fin itu sendiri juga akan
peningkatan seiring dengan peningkatan laju bertambah besar.
aliran volumetrik air panas seperti dapat Penurunan faktor gesekan dan naiknya
diperlihatkan pada Gambar 10. penurunan tekanan pada variasi kenaikan
debit air panas ini sesuai dengan pers. (7) di
mana jika kecepatan meningkat maka faktor
gesekan akan menurun secara parabolik
begitu juga penurunan tekanan akan
meningkat juga secara parabolik karena
penurunan tekanan merupakan fungsi dari
kecepatan dipangkatkan dua. Faktor
gesekan mengalami peningkatan rata-rata
74,047% untuk inner-helical fin ketebalan t =
1 mm, 72,685% untuk ketebalan t = 2 mm,
dan 71,205% untuk ketebalan t = 3 mm dari
plain tube. Sedangkan besarnya
Gambar 9 - Variasi Dibit Air Panas terhadap peningkatan rata-rata penurunan tekanan
Efektivitas untuk inner-helical fin ketebalan t = 1 mm
adalah 389,179%; ketebalan t = 2 mm
adalah 434,379%, dan ketebalan t = 3 mm
adalah 560,992% dari plain tube.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari penelitian variasi ketebalan inner-


helical fin (t =1 mm, t = 2 mm, dan t = 3 mm)
terhadap laju perpindahan panas dan faktor
gesekan diperoleh:
1. Secara keseluruhan laju perpindahan
Gambar 10 - Variasi Dibit aAr Panas terhadap panas di semua variasi ketebalan inner-
Penurunan Tekanan helical fin mengalami peningkatan
dibandingkan dengan plain tube. Untuk
Bila dibandingkan, secara keseluruhan inner-helical fin dengan ketebalan t = 3
faktor gesekan untuk penukar panas yang mm, laju perpindahan panas dan
pipa bagian dalamnya dipasangi inner-helical bilangan Nusselt rata-rata mengalami
fin adalah lebih besar dari plain tube. Begitu peningkatan berturut-turut sebesar
pula penurunan tekanan, untuk pipa dalam 148,023%, 152,164 dan 156,759% dari
(inner tube) dengan pemasangan inner-helical plain tube pada laju aliran volumetrik air
fin penurunan tekanan yang terjadi lebih panas yang sama 900 l/jam.
besar dari tanpa pemasangan inner-helical 2. Pada debit yang sama (900 l/jam) faktor
fin. Terjadinya peningkatan faktor gesekan gesekan juga mengalami peningkatan.
dan penurunan tekanan pada penukar panas Untuk inner-helical fin dengan ketebalan
dengan pemasangan inner-helical fin t = 3 mm faktor gesekan mengalami
disebabkan karena dengan adanya inner- peningkatan rata-rata 63% dari plain
helical fin yang ditempatkan di dalam inner tube tepatnya pada f = 0,093.
tube akan mempersempit ruang aliran yang
dilalui fluida dengan demikian kecepatan Saran
aliran fluida akan meningkat serta hambatan
aliran fluida di dalam saluran pipa pun akan 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
semakin besar maka dengan sendirinya untuk aliran air panas dan air dingin

113
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1, No. 3 Tahun 2010 : 108-114 ISSN 0216-468X

dalam arah yang sama (parallel flow) [6] Eiamsa-ard, Smith. Thianpong, C.
pada penukar panas pipa ganda. Eiamsa-ard, P. Promvonge, P., 2010,
2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut Thermal Characteristic in a Heat
dengan menggunakan fluida yang Exchanger Tube Fitted with Dual
berbeda (selain air). Twisted Tape Element in Tandem,
International Communications in Heat
DAFTAR PUSTAKA and Mass Transfer 37: 39-46.
[7] Holman, J.P., 1988, Perpindahan Kalor,
[1] Bejan, Adrian & Kraus, Allan D., 2003, Edisi keenam. Terjemahan Ir. E. Jasfi,
Heat Transfer Handbook, John Wiley and M.Sc., Erlangga, Jakarta.
Sons, Inc., New Jersey. [8] Kreith, F. ,1997, Prinsip Prinsip
[2] Cengel, Yunus A.,2002, Heat Transfer A Perpindahan Panas, Edisi ketiga.
nd
Practical Approach, 2 edition, McGraw- Terjemahan Arko Prijono, M.Sc.,
Hill Companies Inc, New York. Erlangga, Jakarta.
[3] Eiamsa-ard, Smith. Thianpong, C. [9] Munson, Bruce R. & Young Donald F.
Promvonge, P. ,2006, Experimental 2002. Fundamental of Fluid Mechanics,
nd
Investigation of Heat Transfer and Flow 4 edition. New York: John Wiley &
Friction in a Circular Tube Fitted with Sons, Inc.
Regularly Spaced Twisted Tape Element, [10] Murugesan, P, 2009, Heat Transfer and
International Communications in Heat and Pressure Drop Characteristic of
Mass Transfer 33: 1225-1233. Turbulent Flow in a Tube Fitted with
[4] Eiamsa-ard, Smith. & Promvonge, P. Trapezoidal-Cut Twisted Tape Insert,
,2007, Heat Transfer Characteristic in a International Journal of Academic
Tube Fitted with Helical Screw-Tape Research. 1 (1): 123-128.
with/without Core-Rod Inserts, [11] Olson, R. M. & Wright, S. J. ,1993,
International Communications in Heat and Dasar Dasar Mekanika Fluida Teknik,
Mass Transfer 34: 176-185. Edisi kelima. Terjemahan Alex Tri
[5] Eiamsa-ard, Smith. Pethkool, Somsak. Kantjono Widodo, Gramedia Pustaka
Thianpong, Chinaruk. & Promvonge, P. Utama.,Jakarta.
,2008, Turbulent Flow Heat Transfers and [12] Reynolds, William C. & Perkins Henry C.
Pressure Loss in a Double Pipe Heat , 1991, Termodinakima Teknik, Edisi
Exchanger with Louvered Strip Inserts, kedua. Terjemahan Filino Harahap,
International Communications in Heat and Erlangga Jakarta.
Mass Transfer 35: 120-129.

114

You might also like