You are on page 1of 3

Modulus young ( modulus young ) merupakan besaran yang menyatakan sifat elastis suatu bahan

tertentu dan bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau kabel atau pegas yang
bersangkutan mengalami perubahan akibat pengaruh beban f = kx. Konstanta k atau perbandingan
gaya terhadap perpanjangan disebaut konstanta gaya atau kekuatan pegas. Bilangannya sama dengan
gaya yang diperlukan untuk menghasilkan perpanjangan satuan ( Zemansky, 1982 : 261-262 ).

Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya,dimana yang dimaksud dengan


regangan adalah presentasi perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya-gaya yang merenggang
persatuan luas pemampang yang dikenainya ( Soedojo, 2004 : 33 )

Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar
maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah. Sesuai dengan Hukum Hooke,
yang berbunyi Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus ( sebanding ) dengan gaya tarik ( Young, 2002 ).

Sifat elastisitas (kenyal) adalah sifat menentang perubahan bentuk, seperti halnya karet
yang diregangkan akan berusaha kembali ke keadaan semula. Orang yang terutama mempelajari
sifat ini adalah Robert Hook yang mengemukakan hukumnya yang dikenal sebagai Hukum Hook
yang berbunyi regangan sebanding dengan tegangan. Percobaan-percobaan yang dilakukan
Hook memberikan suatu kesimpulan bahwa penambahan panjang itu sebanding dengan berat
beban, berat beban untuk menambah panjang dengan pertambahan tertetu, sebanding dengan
luas penampang kawat, dengan berat beban tertentu penambahan panjang sebanding dengan
panjang kawat mula-mula (Peter,1986).

Pada deformasi elastis, besarnya regangan sebanding dengan tegangan, dimana


perbandingan tegangan dan regangan ini disebut modulus elastisitas (modulus young) dan
merupakan suatu karakteristik suatu logam tertentu. Deformasi plastis mengubah struktur
internal logam, oleh karena itu dapat mengubah sifat-sifat dari logam tersebut. Selain itu yang
turut juga berubah adalah kekuatannya, logam yang mengalami deformasi plastis akan menjadi
lebih kuat. Hal ini disebabkan karena regangan plastis yang ulet dimana rumusnya adalah:

Sedangkan besarnya tegangan adalah:

Dimana F adalah gaya tarik, A adalah luas penampang, dan L adalah panjng benda (Triyono, 1999).

Logam-logam tersebut umumnya mempunyai sifat mekanik, elektrik, termik, magnetik, dan
sebagainya. Sifat-sifat mekanik antara lain: elastisitas, kekerasan dan keuletan, sedangkan elastisitas
dapatkarena tarikan atau tekanan dan puntiran. Besaran-besaran yang menggambarkan sifat-sifat
mekanik bahan antara lain: kekuatan tarik, modulus elastisitas (E), dan modulus puntir (M) (Edi,2006).
Tegangan banyak sekali macamnya, sebagai contoh adalah tegangan tarik, tegangan tekan, dan
tegangan geser. Tegangan tarik adalah tegangan yang bukan hanya gaya yang menarik ke bawah
suatu benda tetapi juga terdapat gaya yang menarik ke atas. Sedangkan tegangan tekan adalah
tegangan yang berlawanan dengan tegangan tarik, suatu benda bukan ditarik tapi ditekan, sehingga
gaya bekerja didalam benda tersebut. Dan tegangan geser adalah tegangan yang memiliki gaya-gaya
yang sama dan berlawanan arah (Giancoli, 1998)

Seperti yang terpapar dalam latar belakang, modulus young dimanfaatkan dalam bidang kontruksi
beton, modulus elastisitas beton sangat penting sebagai parameter yang menunjukkan kemampuan beton
untuk merusak elastis. Selain itu, dalam rangka untuk memanfaatkan sepenuhnya kekuatan tekan potensi,
struktur menggunakan beton mutu tinggi cenderung lebih ramping dan memerlukan modulus elastisitas
yang lebih tinggi sehingga dapat menjaga kekakuan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang modulus
elastisitas beton mutu tinggi sangat penting dalam menghindari berlebihan deformasi, memberikan servis
yang memuaskan, dan menghindari desain paling hemat biaya (Misba, 2014).

Setiap benda akan mengalami perubahan ketika sebuah gaya diberikan padanya. Salah satu bentuk
perubahan tersebut adalah perubahan panjang. Sifat benda dimana benda tersebut akan kembali ke bentuk
semula ketika gaya yang bekerja pada benda itu dihilangkan disebut sifat elastisitas benda. Elastisitas
adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya yang bekerja pada benda
tersebut dihilangkan. Untuk menentukan modulus young suatu kawat logam, dicatat data massa beban,
pertambahan panjang kawat, dan diameter kawat, kemudian modulus young dihitung langsung dari
rumus yang sesuai. Tegangan adalah gaya persatuan luas. Secara rumus matematis :

dengan F adalah gaya yang diberikan pada kawat. Dengan penampang kawat berbentuk lingkaran, maka
luas penampang kawat dapat dinyatakan dalam diameter.

Berbagai percobaan pada pertambahan panjang kawat kecil menunjukkan bahwa pertambahan panjang
kawat sebanding dengan berat atau gaya yang diberikan pada kawat tersebut,

F=k

dengan k adalah konstan (Dwi, 2009).

Tiga modulus elastisitas dipergunakan untuk mendiskripsikan perilaku elastis (deformasi)


benda-benda sebagai respon benda-benda terhadap gaya-gaya yang bereaksi pada benda-benda
tersebut. Regangan (strain) (perubahan fraksi panjang) dihubungkan secara linier dengan tegangan
(stress) yang bekerja (gaya per satuan luas) oleh modulus dalam setiap kasus. Hubungan umumnya
adalah

Tegangan=modulus x regangan

Tegangan-tegangan dan regangan-regangan mengambil bentuk yang berlainan dalam tiga kasus,
tetapi pada rentang rekayasa tegangan dan regangan sebanding satu sama lain. Konstanta
kesebandingan itu dinamakan modulus elastisitas (David, 2010). Dalam pertanian pengetahuan tentang
sifat elastis jelas seperti rasio Poisson dan modulus elastisitas dari benih pertanian yang penting untuk
prediksi perilaku beban deformasidan desain mesin proses benih (Khodabakhshian, 2011).

Elastisitas logam tergantung pada suhunya. Menurut data-data hubungan antara Modulus
Young dengan Suhu alumunium dapat dinyatakan sebagai

E = -3.9 e-0.0033T +79


Dimana E adalah Modulus Young dalam gigapascal dan T adalah suhu atau temperatur dalam kelvin.
Dan jika sebuah Logam sebagai contoh alumunium dipanaskan dalam suhu yang tinggi dan
proses warp terjadi, nilai modulus young akan kembali setelah dingin (Zachery, 2011).

Modulus dibagi menjadi tiga yaitu Modulus Young, Modulus Bulk, Modulus Geser. Modulus young
(Y)

atau

Modulus Bulk (B) menggambarkan elastisitas volume suatu bahan. Misalnya suatu gaya tekan yang
terdistribusi beraturan bekerja pada permukaan benda dan diarahkan tegak lurus terhadap permukaan
pada semua titik. Maka jika F adalah gaya yang bekerja pada dan tegak lurus suatu luas A, dapat
didefinisikan

Tekanan pada A = P =

Modulus Geser (S) menggambarkan elastisitas bentuk suatu bahan. Gaya - gaya tangensial yang sama dan
berlawanan F bekerja pada suatu balok persegi. Gaya gaya geser ini menganggu balok, tetapi volume tetap
tidak berubah. Kita definisikan

Tegangan geser =

Regangan geser =

Maka Modulus geser= atau S=

Karena biasanya sangat kecil, rasio adalah setara dengan sudut geser dalam radian (Frederick, 2006).

Contoh dari penerapan Modulus Young adalah pada pengelolaan batuan misal batubara. Pada
dasarnya konstanta elastisitas batuan diukur berdasarkan hasil perbandingan stress dan strain. Tipe
atau jenis konstanta elastisitas batuan didefinisikan berdasarkan gaya atau stressseperti tension,
kompresi, pressure, shear. Untuk media homogeny isotropis, terdapat hubungan tertentu antara berbagai
konstanta elastisitas, khususnya modulus geser karena tergantung pada kesamaan sifat dasar
materinya (Sutopo dkk, 2009)

You might also like