Professional Documents
Culture Documents
2. Avani Chairunnisa
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
I. Tujuan
II. Prinsip
1. QSAR
Hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis obat melalui sifat-
sifat kimia fisika, seperti kelarutan dalam lemak (lipofilik), derajat
ionisasi (elektronik), dan ukuran molekul (sterik). (Patrick, 2005).
2. Persamaan Free-Wilson
3. Persamaan Hansch
dengan A/S merupakan aktivitas atau sifat dan f merupakan fungsi yang
tergantung pada struktur molekul atau deskriptor molekul. Aktivitas biologi
dapat dinyatakan dalam log 1/C, Ki, IC50, ED50, EC50, log K, dan Km
(Thakur et al, 2004).
Keuntungan penggunaan model Free-Wilson dibanding model Hansch
dalam studi HKSA antara lain adalah pengerjaannya yang cepat, sederhana
dan murah; tidak memerlukan informasi tentang tetapan substituen seperti
, dan Es; lebih efektif terutama jika uji biologis lebih lambat dibanding
sintesis senyawa turunan, dan jika tidak terdapat tetapan substituent.
Kelemahan dari metoda ini adalah tidak dapat digunakan untuk
memperkirakan aktivitas yang di luar substituen yang digunakan dalam
seperangkat data dengan cara ekstrapolasi persamaan regresi (Seydel,1990).
V. Prosedur
Data percobaan yang sudah ada kemudian diolah dan dibuat persamaan
QSAR yang menghubungkan aktivitas dengan lipofilisitas substituen. Lalu,
dibuat persamaan QSAR yang menghubungkan antara aktivitas denagn
refraktivitas molar (RM). Kemudian dari dua data yang telah diolah, dibuat
persamaan hubungan antara aktivitas dan refraktivitas molar serta lipofilisitas.
Dari data yang sudah didapat maka dipilih persamaan yang terbaik dengan
membandingkan koefisien determinas. Kemudian dibuat grafik hubungan
antara aktivitas hasil eksperimen dengan aktivitas hasil prediksi. Lalu dihitung
koefisien korelasinya.
Axis Title
-1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5
substituen -0,5 Series1
Linear (Series1)
-1
-1,5
-2
Axis Title
2 Dibuat persamaan
Log 1/EC50
QSAR yang
1
dihubungkannya y = 0,0683x - 1,1404
0,5 R = 0,5276
aktivitas dengan
refraktivitas 0
Axis Title
0 5 10 15 20 25 30
-0,5 Series1
Linear (Series1)
-1
-1,5
-2
Axis Title
0
Axis Title
-1,5
-2
Axis Title
Log 1/EC50
1
y = 0,0683x - 1,1404
0,5 R = 0,5276
0
Axis Title
0 5 10 15 20 25 30
-0,5 Series1
Linear (Series1)
-1
-1,5
-2
Axis Title
MR Log 1/EC50
0 1,03 -1,071882021
0,71 6,03 -0,093421687
-0,28 7,36 -0,660865481
-0,57 6,33 -1,423245863
1,96 25,36 0,619788759
0,18 15,55 -0,642464526
1,12 13,94 0,455931956
Regresi Linier
-0,00018984 0,81831697 -0,76499
0,02476972 0,2282488 0,232139
0,887886189 0,312843161 #N/A
15,83901546 4 #N/A
Nilai EC50 ini dapat dikaitkan dengan parameter aktivitas suatu obat
seperti Konstanta hidrofobik dan Refraktivitas Molar. Nilai EC50
berbanding terbalik dengan nilai Log 1/EC50. Sehingga apabila nilai EC50
kecil maka nilai dari Log 1/EC50 akan semakin besar. Nilai Log 1/EC50
berbanding lurus dengan 1/EC50. Semakin besar nilai Log 1/EC50 maka
semakin besar pula nilai 1/EC50.
Log 1/EC50
1
y = 0,817x - 0,7664
0,5 R = 0,8879
0
Axis Title
-1 0 1 2 3
-0,5 Series1
-1 Linear (Series1)
-1,5
-2
Axis Title
Konstanta hidrofobik subtituen () adalah ukuran seberapa besar
hidrofobik subtituen relatif terhadap Hidrogen. Nilai ini dinyatakan dalam
. Nilai positif menunjukan subtituen lebih hidrofobik dari hydrogen
sedangkan nilai negatif menunjukan subtiten kurang hidrofobik dari
hydrogen (Aman dan Daryono, 2013).
Log 1/EC50
1
y = 0,0683x - 1,1404
0,5 R = 0,5276
0
Axis Title
0 10 20 30
-0,5 Series1
-1 Linear (Series1)
-1,5
-2
Axis Title
Refraktivitas Molar (RM) mencerminkan susunan dari kulit elektron
dari ion di molekul dan menyediakan informasi tentang polarisasi elektronik
dari suatu ion, semakin besar nilai RM maka semakin sukar pula suatu
substituen untuk mempolarisasi senyawa induk. Semakin mudah suatu
substituen mempolarisasi maka senyawa yang dihasilkan akan semakin
polar (Pacak, 1989).
MR Log 1/EC50
0 1,03 -1,071882021
0,71 6,03 -0,093421687
-0,28 7,36 -0,660865481
-0,57 6,33 -1,423245863
1,96 25,36 0,619788759
0,18 15,55 -0,642464526
1,12 13,94 0,455931956
Log 1/EC50
Log 1/EC50 Prediksi
Eksperimen
-1,071882021 -0,765185535
-0,093421687 -0,185129687
-0,660865481 -0,995515974
-1,423245863 -1,23263236
0,619788759 0,834096919
-0,642464526 -0,620644957
0,455931956 0,148878637
R2= 0.942277128
Devillers, J., Domine, D., Guillon, C., Bintein, S. dan Karcher, W., 1997, Prediction
of Partition Coefficients (logPoct) Using Autocorrelation Descriptors, SAR
QSAR Environ. Res., 7, 151-172.
Hawkins, D.M., Basak, S.C., Mills, D., 2003. Assessing model fit by
crossvalidation. J. Chem. Inf. Comput. Sci. 43, 579586.
Kubinyi, H., 1993, QSAR: Hansch Analysis and Related Approaches, VCH
Publisher, New York.
Iqmal. 2003. Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivtas Antiradikal Senyawa Turunan
Flavon Berdasarkan Pendekatan Free Wilson. Makalah Seminar Nasional
Kimia Fisik III.
Kurniawan, D. 2008. Regresi Linier (Linear Regression) Terjemahan dari R
Development Core Team (2008). R: A language and environment for
statistical computing. R Foundation for Statistical Computing, Vienna,
Austria. ISBN 3-900051-07-0, URL http://www.R-project.org