You are on page 1of 2

I.

Metode Pelaksanaan Pemasangan Dinding Bata:

1. Persiapan:
a. Pembuatan gambar shop drawing pekerjaan pasangan dinding bata
b. Persiapan material: bata, semen, pasir, air
c. Persiapan alat bantu: theodolite, waterpass, meteran, unting-unting, benang,
profil kayu, sendok semen, selang air.
2. Pengukuran:
a. Surveyor melakukan marking untuk menandai posisi lokasi yang akan dipasang
batu bata, termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan,
siku ruangan, dan ketebalan dinding.
3. Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Adukan yang disiapkan untuk pasangan bata biasa adalah 1 PC: 5 Psr,
sedangkan untuk pasangan bata transram 1 PC: 3 Psr.
b. Sebelum dipasang, bata terlebih dahulu direndam di dalam air hingga seluruh
gelembung di dalam bata keluar. Ini dimaksudkan agar air semen adukan tidak
terserap ke dalam bata yang dapat mengakibatkan adukan mudah rontok dan
pasangan batu bata tidak cukup kuat.
c. Membuat adukan untuk pasangan dinding bata.
d. Profil dan benang dengan unting-untingnya dipasang untuk menjadi acuan
pasangan dinding bata.
e. Pasangan dinding bata disusun dan dipasang sesuai dengan marking yang telah
dilakukan sebelumnya
f. Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis
g. Periksa kelurusan pasangan dinding bata merah, jika sudah sesuai makan
lanjutkan pemasangan
h. Ketinggian pemasangan maksimum dilakukan dengan ketinggian maksimum 1
m/hari/segmen.
i. Pasangan dinding bata yang telah dipasang dirawat dengan disirami air.

II. Metode Pelaksanaan Plesteran

1. Persiapan:
a. Pembuatan gambar shop drawing pekerjaan plesteran
b. Persiapan material: semen, pasir, air.
c. Persiapan alat bantu kerja: waterpass, benang, meteran, unting-unting, profil
kayu, sendok semen.
2. Pengukuran:
a. Pengukuran dilakukan dengan memasang benang serta unting-unting, sesuai
dengan ketebalan plester rencana.
3. Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Adukan yang disiapkan untuk plesteran biasa adalah 1 PC: 5 Psr, sedangkan
untuk plesteran transram 1 PC: 3 Psr.
b. Jalur pemasangan mekanikal dan elektrikal terlebih dahulu di rencanakan dan
ditentukan, agar tidak ikut ter-plester pada saat dilakukan pekerjaan.
c. Penyiraman dilakukan terlebih dahulu terhadap dinding bata, agar tidak terjadi
keretakan plesteran
d. Adukan dibuat.
e. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm
f. Adukan plesteran direkatkan pada permukaan dinding, kemudian diratakan.
g. Perataan plesteran dilakukan mengacu pada kepalaan yang telah dibuat.

III. Metode Pelaksanaan Pemasangan Keramik

1. Persiapan:
a. Pembuatan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik
b. Persiapan material: keramik (sesuai dengan ukuran rencana), semen, pasir,
grouting nat, air.
c. Persiapan alat bantuk kerja: gerinda, waterpass, benang, selang air, palu karet,
meteran.
2. Pengukuran:
a. Surveyor melakukan marking lokasi untuk pemasangan keramik.
3. Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Permukaan yang akan dipasang keramik terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran/ debu, dan disiram terlebih dahulu.
b. Sebelum dipasang, keramik dipasang terlebih dahulu.
c. Adukan untuk keramik dibuat.
d. Benang dipasang untuk menjadi acuan pemasangan permukaan keramik yang
rata, dan garis nat yang lurus.
e. Adukan ditebar rata untuk menghindari terjadinya rongga.
f. Pasang keramik kepalaan sebagai tanda awal pemasangan keramik.
g. Pada saat pemasangan dilakukan, keramik ditekan atau dipukul dengan palu
karet agar didapat permukaan lantai keramik yang rata.
h. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
i. Setelah pemasangan selesai, biarkan beberapa saat agar udara yang ada dalam
adukan dapat keluar.
j. Lakukan pekerjaan perapihan, dan pekerjaan nat.
k. Pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

You might also like