You are on page 1of 5

TOKOH-TOKOH TERKEMUKA DARI KALANGAN SAHABAT

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,


Para sahabatku adalah laksana bintang. Siapa saja di antara mereka yang kalian
teladani, niscaya kalian akan mendapat petunjuk.

10 Sahabat yang Memperoleh Jaminan Masuk Surga


Abu Bakar Ash-Shiddiq
Nama lengkapnya Abdullah bin Ustman bin Amir bin Kaab At-Taimi Al-Qurasyi.
Sebelum masuk islam ia bernama Abdul Kaab, lalu Rasulullah menamainya Abdullah. Ia
digelari Ash-Shiddiq (yang membenarkan), biasa dipanggil Abu Bakar. Selain itu, ia juga
digelari Al-Atiq1 (yang dibebaskan).
Ia lahir di Makkah dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ia berkulit putih, kurus, matanya cekung, badannya bungkuk,
rambutnya lebat, dan suka menyemir rambutnya dengan bahan pewarna al-hinna dan katam.
Seorang laki-laki tua dari suku Al-Azd, Yaman, pernah menyampaikan kepada Abu Bakar
berita tentang dekatnya waktu akan diutusnya nabi akhir zaman. Ia adalah orang pertama yang
menolong dan membenarkannya. Berita yang sama pernah disampaikan oleh Waraqah ibn
Naufal kepadanya.
Abu Bakar adalah laki-laki pertama yang beriman kepada Rasullullah. Tentang
keislamannya, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, Tidak kuajak seorang pun
masuk Islam melainkan ia ragu dan bimbang, kecuali Abu Bakar. Ia tidak ragu dan bimbang
ketika kusampaikan kepadanya. (HR. Ibnu Ishaq)
Tercatat beberapa nama sahabat yang masuk Islam melalui tangannya. Di antara mereka
adalah Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Wassaq,
Thalhah bin Ubaydillah, dan Abu Ubaydah bin Al-Jarrah. Mereka semua termasuk orang-
orang yang mendapat garansi alias jaminan masuk surga.
Abu Bakar adalah salah satu di antara sepuluh sahabat yang memperoleh jaminan masuk
surga. Ia pernah memerdekakan tujuh orang budak dan mereka semua pernah disiksa karena
memperjuangkan Islam. Mereka adalah Bilal, Amir ibn Fuhairah, Zunairah, Nahdiyah dan
putrinya, Jariyah binti Muammil, dan Ummu Ubays.
Tatkala Abu Bakar bersiap-siap untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) dan ia sudah jauh
dari kota Makkah, tiba-tiba ia bertemu dengan Ibnu Dughnah, pemuka suku Al-Ahabisy.

1
Abu Bakar digelari Al-Atiq karena Rasulullah pernah mengatakan kepadanya, Anda adalah orang yang
dibebaskan Allah dari api neraka. Ada yang berpendapat, ia digelari Al-Atiq karena ketampanan wajahnya
atau karena saking banyaknya sahaya yang dimerdekakannya seperti Bilal dan lainnya.
1
Kemana kamu hendak pergi, wahai Abu Bakar? tanya Ibn Dughnah. Kaumku telah
mengusirku, menyakiti dan mengintimidasiku, jawab Abu Bakar. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Bukankah kamu telah bergaul dengan mereka secara baik dan melakukan perbuatan
yang makruf. Pulanglah dan aku akan menjamin keamananmu! kata Ibnu Dughnah. Abu
Bakar pun pulang ke Makkah bersama Ibnu Dughnah. Setiba di Makkah, Ibnu Dhugnah
menyerukan, Wahai orang-orang Quraisy, aku telah menjamin keamanan Ibnu Abi Quhafah
(maksudnya Abu Bakar). Karenanya, jangan sampai ada orang di antara kalian yang
memperlakukannya kecuali dengan baik! Abu Bakar memiliki sebuah mushalla kecil di
depan pintu gerbang rumahnya di daerah pemukiman Bani Jumah. Ia selalu menunaikan
sholat di mushalla tersebut. Karena Abu Bakar adalah orang yang berhati lembut, maka pada
saat membaca Al-Quran, ia selalu menangis. Hal ini mendorong anak-anak, para budak, dan
kaum wanita di sekitar mushalla-nya selalu mendekatinya. Mereka terharu dan heran melihat
kondisi Abu Bakar yang semacam itu. Kemudian beberapa orang pemuka Quraisy menemui
Ibnu Dughnah sembari berkata, Wahai Ibnu Dughnah, Anda menjamin keamanan laki-laki
ini (Abu Bakar) untuk tidak mengganggu ketenangan kami! Jika ia shalat dan membaca apa
yang dibawa oleh Muhammad (Al-Quran), ia selalu menangis. Kami khawatir anak-anak,
kaum wanita dan orang-orang lemah kami akan termakan fitnah. Datangkanlah dia kemari
dan suruhlah ia masuk ke rumahnya dan melakukan apa saja yang ia kehendaki! Setelah itu
Ibnu Dughnah pergi menemui Abu Bakar seraya berkata, Wahai Abu Bakar, aku menjamin
keamananmu bukan untuk mengganggu ketenangan kaummu. Mereka tidak suka melihat
keadaanmu saat ini dan mereka merasa terganggu dengan hal tersebut. Masuklah ke rumahmu
dan lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki! Ataukah aku menolak jaminan
keamananmu dan aku ridha atas jaminan keamanan dari Allah? kata Abu Bakar. Kamu
menolak jaminan keamananku? tanya Ibnu Dughnah. Aku telah menolak jaminan
keamananmu, jawab Abu Bakar. Ibnu Dughnah berdiri sambil berkata, Wahai orang-orang
Quraisy, Ibnu Abi Quhafah (maksudnya Abu Bakar) telah menolak jaminan keamananku.
Sekarang terserah kalian apa yang akan kalian perbuat terhadap sahabat kalian ini! Setelah
itu, orang-orang bodoh kaum Quraisy mulai berani mengganggu Abu Bakar; mereka
terkadang meletakkan tanah di atas kepala Abu Bakar sewaktu berada di Kabah.
Ia bersama Nabi pernah naik ke puncak bukit Uhud. Bersama mereka Umar dan Ustman.
Tiba-tiba bukit Uhud bergetar. Nabi berkata, Tenanglah bukit Uhud! Di atasmu ada Nabi,
Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan dua orang saksi (maksudnya Umar dan Ustman). (HR. Al-
Bukhari)
Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya kepada para sahabat, Siapa
di antara kalian yang berpuasa pada hari ini? Saya, jawab Abu Bakar. Siapa di antara
2
kalian yang mengiringi jenazah pada hari ini? tanya Beliau. Saya, jawab Abu Bakar.
Siapa di antara kalian yang memberi makan fakir miskin pada hari ini? tanya Beliau.
Saya, jawab Abu Bakar. Siapa di antara kalian yang menjenguk orang sakit pada hari
ini? tanya Beliau. Saya, jawab Abu Bakar. Rasulullah lalu bersabda, Tidak terangkum
semua hal tersebut pada diri seseorang, melainkan ia akan masuk surga. (HR. Muslim)
Ia digelari Ash-Shiddiq karena ia membenarkan peristiwa isra. Tentang Abu Bakar, Nabi
pernah mengatakan, Sesungguhnya tidak ada seorangpun di antara manusia yang sanggup
berkorban dengan diri dan hartanya karena aku selain dari Abu Bakar ibn Abi Quhafah.
Sekiranya aku ingin mengambil seseorang kekasih, aku akan mengambil Abu Bakar sebagai
kekasihku. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama. Hendaklah kalian menutup semua
pintu yang ada di masjid ini kecuali pintu Abu Bakar. (HR. Bukhari)
Rasulullah mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah bin Zuhair.
Ia pernah mengatakan, Seandainya satu kaki saya berada di dalam surga dan yang satunya
lagi berada di luarnya, berarti aku belum aman dari tipu daya terhadap Allah.
Ayat berikut diturunkan berkaitan dengan Abu Bakar. Allah berfirman, Dan kelak akan
dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka. (Al-Lail:17)
Ia adalah teman setia Rasulullah dalam perjalanan hijrah dan yang menemani Beliau ketika
berada diGua Tsur. Abu Bakarlah yang dimaksud dalam firman Allah Subhanahu wa Taala
berikut, Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua. (At-
Taubah:40)
Ia tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah. Putrinya, Aisyah,
Ummul mukminin, adalah wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah.
Di antara isterinya adalah Ummu Ruman, Qutailah, Asma binti Umais, dan Habibah. Ia
memiliki 6 (enam) orang anak, 3 (tiga) perempuan dan 3 (tiga) laki-laki. Anaknya yang laki-
laki adalah Abdullah, Abdurrahman, dan Muhammad. Anaknya yang perempuan adalah
Asma, Aisyah, dan Kultsum.
Abu Bakar adalah amir yang pertama kali haji dalam Islam dan orang yang pertama
menjadi imam shalat pasca wafatnya Nabi.
Setelah Nabi wafat, kaum muslimin mengalami kegoncangan. Abu Bakar dengan tegas
mengatakan, Barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka
sesungguhnya Muhammad telah mati. Dan barangsiapa menyembah Allah, maka
sesungguhnya Allah Maha Hidup, tidak mati. Allah telah meneguhkan hati kaum muslimin
berkat pernyataannya ini.
Pada tahun 11 H, kaum muslimin memilihnya menjadi pengganti (khalifah) pertama
Rasulullah. Pidato politik pertamanya setelah diangkat menjadi khalifah berbunyi, Aku
3
diangkat menjadi pemimpin kalian, bukan berarti aku orang yang terbaik dari kalian. Kalau
aku memimpin dengan baik, maka bantulah aku. Jika aku salah, maka hendaklah kalian
meluruskanku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat. Orang lemah di
antara kalian adalah orang kuat menurut pandanganku sampai aku menunaikan apa yang
menjadi haknya. Orang kuat di antara kalian adalah orang lemah menurut pandanganku
hingga aku mengambil hak darinya.
Ia menjabat sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Pada masa pemerintahannya, ia
berhasil mengumpulkan Al-Quran, memerangi orang-orang murtad dan orang-orang yang
enggan membayar zakat. Pada masanya pula dimulai pembebasan wilayah-wilayah baru.
Ia meriwayatkan 142 hadits dari Nabi Shallalllahu Alaihi wa Sallam. Di antaranya, ia
pernah menyampaikan kepada Nabi, Ajarilah aku sebuah doa yang aku bermunajat
dengannya di dalam shalatku! Beliau bersabda, Katakanlah, Ya Allah, sesungguhnya aku
telah menganiaya diriku dengan aniaya yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa
selain Engkau, maka berilah aku ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. (HR. Al-Bukhari)
Tentang Abu Bakar, Hassan ibn Tsabit bersyair:
Jika kamu teringat suatu hajat dari saudaramu yang kamu percayai, maka ingatlah apa yang
pernah diperbuat oleh Abu Bakar.
Ia adalah sebaik-baik manusia, yang paling takwa, dan yang paling adil sesudah nabi. Ia pula
orang yang paling menepati apa-apa yang diembannya.
Ia adalah orang kedua-sesudah Nabi-yang paling terpuji di hadapan manusia, dan orang pertama
yang membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah.
Tatkala Abu Bakar meninggal, Ali bin Abi Thalib berujar, Semoga Allah mengasihanimu,
wahai Abu Bakar. Anda adalah teman akrab Rasulullah, sahabat setianya, tempat curahan
hatinya, tempat menyimpan rahasianya, dan sahabatnya yang diajak bermusyawarah. Anda
adalah laki-laki pertama yang masuk Islam, orang yang paling tulus imannya, orang yang
paling baik yang menemani Rasulullah, yang paling banyak kebaikannya, yang paling mulia
di masa lalu, yang paling mulia kedudukannya, yang paling tinggi derajatnya, dan yang paling
mirip dengan Rasul dalam hal petunjuk dan jalannya. Allah menamaimu dalam kitab-Nya
dengan nama shiddiq (yang membenarkan). Allah berfirman, Dan orang yang membawa
kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
(Az-Zumar:33) Orang yang membawa kebenaran ialah Muhammad dan yang membenarkan
ialah Abu Bakar. Anda adalah orang yang paling dermawan di kala orang lain bersifat kikir.
Anda telah menemani Nabi menghadapi berbagai kesulitan di kala orang lain berdiam diri.

4
Anda telah menemani Nabi dengan setia di masa-masa kritis dan menggantikan Beliau
(khalifah) dengan baik dan menjalankan khilafah dengan baik.
Tatkala ia sakit, para sahabat mengatakan kepadanya, Bolehkah kami memanggil dokter
untuk memeriksa penyakitmu? Dokter telah memeriksa penyakitku, jawab Abu Bakar.
Apa yang dikatakan dokter tentang penyakitmu? tanya mereka. Abu Bakar menjawab, Dia
mengatakan, sesungguhnya Aku Maha Kuasa berbuat apa yang Aku kehendaki.
Abu Bakar meninggal tahun 12 H dalam usia 63 tahun, persis seperti usia Nabi saat
meninggal. Jasadnya dimakamkan di samping makam Rasulullah di kamar Aisyah. Sebelum
meninggal, ia menunjuk Umar sebagai khalifah yang menggantikannya.

Sumber : Syaikh Muhammad Said Mursi. 2007. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang
Sejarah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. (Penerbit Asli; Muassasah Iqra, Kairo)

You might also like