Professional Documents
Culture Documents
KIMIA DASAR
KELOMPOK IV
ALFIYAN 201404001
I. Tujuan
1. Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mengencerkan Larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Molaritas
salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan
menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan
4. Normalitas
Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam
satu liter larutan dengan satuan N
gram zat terlarut 1000
N= x
BE
6. % volum (v/v)
v Massa zat terlarut (mL)
%( ) = x100%
v 100 mL
7. Fraksi mol
Fraksi mol adalah ukuran konsentrasi larutan yang menyatakan
perbandingan jumlah mol sebagian zat terhadap jumlah mol total
komponen larutan. Fraksi mol terbagi atas 2 bagian yakni sebagai
berikut
a. Fraksi mol zat terlarut (Xt)
Fraksi mol zat terlarut (Xt) yang dirumuskan dengan rumus seperti
berikut ini :
nt
Xt =
nt + np
b. Fraksi mol zat pelarut (Xp)
Fraksi mol zat pelarut (Xp) yang dirumuskan dengan rumus seperti
berikut ini :
np
Xp =
nt + np
Keterangan:
Xt : fraksi mol zat terlarut
Xp : Fraksi mol zat pelarut
Nt : jumlah mol zat terlarut
Np : jumlah mol zat pelarut
8. Ppm
berat zat terlarut (mg)
ppm =
volume larutan (L)
9. Ppb
Pengenceran
Larutan-larutan yang tersedia di dalam laboratorium umumnya dalam
bentuk pekat. Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah
biasanya dilakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan
menambahkan aquades ke dalam larutan yang pekat. Penambahan aquades
ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah
mol zat terlarut tetap.
V1M1 = V2 M2
III. Bahan dan Alat
Bahan :
1) NaCl,
2) Asam Cuka,
3) Alcohol
4) Gula
5) Aquades
Alat :
1) Neraca Analitik,
2) Labu Takar 100 Ml,
3) Gelas Ukur,
4) Pipet Ukur,
5) Cawan Petri,
6) Kertas,
7) Tissue
8) Corong
V. Pembahasan
1. Perhitungan Bahan
a. NaCl 0,35 M sebanyak 100 ml
gram
n Mr
M= /M=
V V
Diketahui:
M = 0,35 M
V = 100 ml
Penyelesaian:
Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl
= ( 1. 2 ) + (1. 35,5)
= 58,5
gram
Mr
M=
V
gram
58,5
0,35 =
100
gram
35 =
58,5
2,047 = gram
2. Alat:
1) Neraca analitik
Neraca analitik (sering disebut
"neraca laboratorium") adalah jenis
neraca yang dirancang untuk
mengukur massa kecil dalam rentang
sub-miligram.
2) Pipet ukur
fungsi pipet ukur adalah untuk
memindahkan larutan dalam suatu wadah
ke wadah yang lainnya. Untuk mengambil
larutan tersebut bisa menggunakan alat
bantu pipet filler atau yang lebih mudah
operasionalnya adalah menggunakan macro pipet controller. Ditinjau
dari sisi bentuk, jika dibandingkan dengan pipet volume agak sedikit
perbedaan, yaitu pipet ukur ini terdapat graduasi / divisi per milinya
tergantung dari kapasitas total pipet ukur tersebut dan tidak ada
gelembung dibagian tengahnya. Pipet ukur ini umumnya terbuat dari
bahan borosilicate meskipun juga ada yang terbuat dari bahan plastik.
Untuk warna sendiri juga ada yang bening dan amber.
Pipet ukur juga tersedia dalam berbagai macam ukuran antara
lain 1 ; 2 ; 3 ; 5 ; 10 dan 25. yang dibedakan dengan kode warna yaitu
berturut-turut kuning, hitam, merah, orange, serta putih. Karena
merupakan salah satu glassware yang digunakan untuk pengukuran
maka pipet ini juga mempunyai nilai toleransi atau spesifikasi yaitu
berturut-turut 0.006 ; 0.01 ; 0.03 ; 0.05 ; dan 0.1 ml. Setiap volume
tersebut juga mempunyai divisi yang berbeda yaitu berturut-turut 0.01
; 0.02 ; 0.05 ; 0.1 dan 0.1 ml.
3) Labu Takar
labu takar merupakan peralatan
yang banyak digunakan dalam
laboratorium kimia analisis. Labu takar
mempunyai bentuk alas bulat dan leher
panjang dengan mulut sempit. Pada
Lehernya terdapat tanda batas yang
menunjukkan volume sebagai mana tertera pada badan labu takar.
Labu takar dilengkapi dengan penutup yang terbuat dari bahan - bahan
kimia seeperti polietilen atau dapat juga dari gelas.
Labu takar digunakan untuk keperluan pengenceran larutan
sampai dengan volume tertentu sebagai mana tertera dalam badan labu
takar. Pembacaan volume larutan dilakukan pada tanda yang melingkar
pada leher labu dengan membaca miniskus. ketelitian pembacaan
volume pada suhu tertentu biasanya tertera pada badan labu.
4) Cawan Petri
Fungsi cawan petri adalah digunakan
untuk membiakkan sel yang bentuknya
bundar dan terbuat dari plastik atau kaca.
Ukuran cawan petri agak kecil dari
tutupnya dan selalu berpasangan, alat ini
juga digunakan sebagai wadah untuk
penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora,
atau biji-bijian.
5) Tissue dan Kertas
Tissue digunakan untuk membersikan sisa cairan dan alat yang lain,
sedangkan kertas digunakan sebagai wadah untuk penimbangan bahan.
6) Corong
Secara umum alat ini terbagi menjadi dua
jenis yaitu corong yang menggunakan
karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Bagian dari corong
terdiri dari mulut dan batang corong.
Corong Gelas juga memiliki ukuran dari terkecil hingga terbesar
Panjangnya sesuai dengan diameter atas corong, ukuran diameter 50,
75, 100, 150, dan 200 mm. sehingga dalam prakteknya dapat dengan
mudah memasukkan cairan ke dalam wadah yang digunakan untuk
praktek.
7) Filler (karet pengisap)
Digunakan untuk menghisap cairan dari bejana ke
dalam pipet. Terdiri atas satu bola dengan ujung
pendek diatas dan ujung panjang dibawah (berupa
pipa sempit). Ujung bawah sedikit kesamping
Cara Menggunakan :
Sebelum dipakai menghisap, bola dikosongkan
dengan menekan bola dan ujung atas pipa (1)
Pasang ujung bawah pipa ke pipet. Pipet yang digunakan
dimasukkan melalui ujung bawah dan jangan sampai melebihi pipa
cabang.
Tekan/pijat pipa bawah (2) untuk menyedot cairan ke atas.
Perhatikan : jangan sampai larutan masuk ke dalam bola. Lepas
pijatan pipa bawah (2), cairan akan terhenti.
Cairan yang terhisap dapat dalam pipet dapat dikeluarkan dengan
menekan pipa cabang (3).
Sesudah menggunakan alat ini, bola harus segera dilepas dari
pepetnya dan dibiarkan udara masuk kembali.
https://taufikwelldone.wordpress.com/2012/05/31/alat-alat-laboratorium-
kimia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Garam_(kimia)
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_analitik
PERCOBAAN 2
I. Tujuan :
Memisahkan garam daricampuran air, garam dn pasir dengan cara
kristalisasi.
yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih. Kristalisasi ada dua cara yaitu
titik didih antara pelarut dan titik leleh zat terlarut, dimana titik didih
perlarut harus lebih kecil dari titik leleh zat terlarut kristalisasi merupakan
suatu metode untuk pemurnian zat dengan pelarut dan dilanjutkan dengan
panaskan maka solvent menguap dan yang tertinggal hanya kistal. Metode
ini digunakan bila penurunan suhu tidak begitu mempengaruhi kelarutn zat
meminimalizir solvent atau zat pelarut sisa yang terdapat pada fitrat
(cahyono,1998).
III. Bahan dan Alat
IV. Pembahasan
a. Perhitungan Bahan
100 35 5
b. Penimbangan Alat
1. Beaker glass
Gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan
beaker glass
bentuknya, yaitu:
Griffin .
2. Batang pengaduk
3. Erlenmeyer
stopper.
Alat laboratorium ini adalah salah satu alat yang paling umum
Fungsi Erlenmeyer
komposisi media,
memindah atau
gravitasi.
diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm. sehingga dalam
wadah.
5. Krus porselin
dipanaskan.
7. Kaki tiga
8. Pembakar spiritus
peralatan.
9. Kawat kasa
pemanas Bunsen.
larutan.
V. Cara Kerja
cuci
9. Setelah itu, tuangkan sedikit (beberapa tetes) larutan air pada tabung
10. Siapkan pembakar spirtus dan kaki tiga (tripot). Letakkan segitiga
segitiga porselin
12. Tunggu beberapa saat (3 menit ) hingga seluruh air dalam can
13. Jika seluruh air menguap, maka akan terlihat butiran kecil Kristal
16. Amatilah Kristal garam pada cawan dan catat data-data pengamatan
17. Setelah selesai bersihkan/ cuci alat praktikum dan kembalikan pada
Masukkan spatula dan beberapa butir Kristal garam kedalam beaker glass
porselin.
tempatnya
VII. Daftar Pustaka
http://pengolahanpangan.blogspot.co.id/2014/05/gelas-kimia-atau-beaker-
glass.html
http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-krus-porselin-porcellain-
crucible.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Batang_pengaduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas_piala
https://taufikwelldone.wordpress.com/2012/05/31/alat-alat-laboratorium-
kimia/