You are on page 1of 2

Maaf ganggu, cuma mau beropini aja atas berita yg lagi rame belakangan ini

Brexit: Apa Rencana UK Selanjutnya?

Referendum telah dilaksanakan, dengan 51% persen suara menginginkan UK (United Kingdom) keluar
dari EU (European Union). Dengan ini UK resmi keluar dari EU.

Motif UK keluar dari EU disebabkan oleh:

1. Muaknya UK terhadap aturan penerimaan imigran di EU yang terlalu membebaskan jalan masuk
imigran ke negaranya, dan berakibat sempitnya lapangan kerja karena arus imigran yang
mengambil lowongan kerja di UK sehingga banyak penduduk asli UK yang nganggur, setidaknya
itu klaim dari UK.
2. UK sudah lelah menjadi penopang negara anggota EU lain yang ekonominya berkembang
bahkan krisis seperti Yunani, Spanyol, dll

Melalui referendum, UK berkeinginan untuk membuat regulasi sendiri tentang penerimaan imigran guna
menekan laju imigran di negaranya agar memberi lapangan kerja untuk penduduk asli UK. Singkatnya UK
ingin memiliki kelonggaran dalam mengatur politik ketenagakerjaan dan ekonominya tanpa diatur EU.

Ya, saya paham kalo UK merasa bisa mengurusi semuanya sendiri, mereka merasa masih mempunyai
pride sebagai kerajaan paling nyentrik (ngeteh terus) dengan wilayah kekuasaan terluas di dunia pada
saat itu, sehingga mereka merasa gengsi kalo sampai segala tindak-tanduknya diatur EU melalui
kepalanya a.k.a Jerman yang notabene musuh bebuyutannya. Mereka juga gengsi harus bekerjasama
dengan musuh bebuyutannya yang lain seperti Perancis dan Spanyol. Mereka juga gengsi harus
berdampingan dengan negara yang ekonominya mereka klaim lemah seperti Yunani, Kroasia, Italia, dll.

And well, UK sudah resmi keluar, tapi ada tugas yang lebih berat: UK harus bisa bertahan mengarungi
arus perekonomian global sendirian karena kali ini EU sudah tidak bisa membantu lagi.

Keluarnya UK dari EU menyebabkan sulitnya pengurusan perpanjangan masa kerja perusahaan non UK
di UK maupun pengurusan izin kerja bagi pekerja non UK, karena UK memang pengennya seperti itu,
menekan pergerakan pekerja non UK. Hal ini berpotensi menggoyahkan ekonomi UK karena investor
dari negara lain akan mikir dua kali bila mengurus perizinan di negara yang ribet, dan bisa juga
perusahaan non UK yang sebelumnya aktif di UK akan memindahkan semua asetnya ke negara yang
pengurusannya relatif lebih longgar, contoh: USA, Jepang, dll.

Sebenarnya hal tersebut bisa disiasati dengan menggiatkan aktivitas dan daya saing perusahaan
nasionalnya, peningkatan mutu SDM pribumi, peningkatan mutu produk aslinya, dan satu rencana
cadangan yang pahit, menaikkan pajak, guna menjaga kestabilan pemasukan negara apabila semua cara
di atas tidak berhasil.
Namun bila SDM pribumi UK kualitasnya tidak meningkat, bisa berakibat aktivitas ekonomi UK stagnan
atau turun, mutu produknya kalah dengan negara lain, bisa berakibat kenaikan pajak gilaan, penduduk
makin sengsara, udah ga naik ekonominya, pajaknya gede pula. Semua hal itu bisa menuntun UK ke
ketidakpastian ekonominya sehingga daya saing mata uangnya bisa berkurang tak sekuat dulu. Bila
sudah terjadi, investor akan berpikir dua kali lagi untuk menanamkan investasi di negara yang
ekonominya ga pasti, lalu beralih ke negara yang ekonominya lebih stabil (Swiss, Jepang, dll) dan, UK
mencapai titik nadirnya sendiri.

Semua bergantung pada UK sendiri. Saya yakin mereka mengerti opportunity cost yang harus mereka
bayar untuk membuat keputusan ini dengan segala konsekuensinya. Yang perlu UK lakukan adalah
meningkatkan mutu SDM pribuminya, meningkatkan mutu produknya, meningkatkan daya saing
perusahaan nasionalnya, dan meningkatkan daya saing mata uang mereka. Dengan begitu
kesejahteraan masyarakat UK terjamin, UK akan tetap besar sehingga negara lain akan memandang UK
masih memiliki pride seperti leluhur mereka terdahulu di UK, yang notabene superpower yang
menguasai lautan dan hampir setengah daratan di dunia, sampai ada pepatah Britannia Rule the
Waves, The Sun Never Sets on British Empire.

Well done UK, do it with your own risk

You might also like