Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
perubahan yang luar biasa dalam persaingan, pemasaran dan pengolahan sumber
daya manusia. Akibatnya dalam dunia bisnis yang terjadi persaingan yang global
dan semakin tajam. keberhasilan suatu organisasi bisnis diera yang sarat dengan
perusahaan. Lingkungan ekonomi saat ini mengalami perubahan dengan cepat yang
tingginya tingkat persaingan pasar, telah menjadi bagian utama dari sebagian besar
lingkungan.
mereka, misalnya dengan menekan biaya, melalui inovasi produk baru dan proses,
1
tugas yang akan dilakukan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui karakteristik
Dalam kondisi persaingan ini, semakin sulit bagi manajer untuk membuat
oleh karena itu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik dan tangguh
sehingga dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat
pendelegasian wewenang yang diberikan oleh kantor pusat kepada manajer tiap
cabang, sekaligus sering timbul konflik dalam penetapan anggaran serta tujuan
yang ingin dicapai. Konflik ini disebabkan oleh ketidak selarasan antara tujuan
yang ingin dicapai organisasi dengan tujuan individu yang terlibat didalamnya.
keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah (Hansen dan Mowen, 1997
sistem formal yang dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Sistem
2
merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang berguna untuk
terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai
sistem yang dapat mensuplai kebutuhan informasi baik informasi akuntansi ataupun
informasi manajemen.
timelines adalah informasi yang tersedia ketika dibutuhkan dan sering dilaporkan
3
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam
pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak
terlepas dari masalah keuangan (Kasmir, 2010: 25). Dalam suatu perusahaan
kemungkinan setiap bagian dari suatu perusahaan agar lebih mengutamakan kinerja
karyawannya.
hasil kinerja karyawan akan diketahui seberapa jauh kemampuan karyawan dalam
yang dihadapi karyawan dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja dari suatu
perusahaan dapat terus berkembang dan tidak mengalami suatu hambatan yang
yang solid dan professional, maka dilakukanlah merger seluruh Bank berbadan
4
hukum koperasi di daerah. Sedangkan untuk Bank Bukopin Padang pertama kalinya
didirikan pada tanggal 01 Agustus 1984 dan dari sanalah bank bukopin selalu
dana dan penyaluran kredit yang fokus pada empat pilar utama yaitu usaha kecil,
menengah & koperasi (UMKMK), bisnis mikro, bisnis konsumer dan bisnis
komersial. Selain empat pilar tersebut, Bank Bukopin memiliki kegiatan usaha
berkembang.
PT. Bank Bukopin, Tbk yang bergerak dalam jasa keuangan, seharusnya
persaingan yang begitu ketat, Manajemen PT. Bank Bukopin, Tbk tidak hanya
melainkan dituntut untuk menjalin hubungan baik yang dinamis, harmonis dengan
5
perusahaan maka penelitian ini mengambil judul tentang:Pengaruh
Manajerial(studi kasus pada PT. Bank Bukopin Tbk Cabang Kota Padang).
Cabang Padang?
Cabang Padang?
terhadap kinerja manajerial pada PT. Bukopin Tbk Cabang Padang baik
terhadap kinerja manajerial pada PT. Bukopin Tbk Cabang Padang secara
6
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi,
2. Bagi Penulis,
isi skripsi secara ringkas yang terdiri dari beberapa bab, yaitu :
7
Bab I, Merupakan pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang,
Bab II, Merupakan tinjauan pustaka yang digunakan dalam pembahasan teori
kinerja manajerial.
Bab III, Merupakan gambaran umum PT. Bank Bukopin Tbk, Cabang Padang
yang berisikan sejarah singkat berdirinya PT. Bank Bukopin Tbk, visi dan misi PT.
Bank Bukopin Tbk, Budaya Perusahaan dan struktur organisasi PT. Bank Bukopin
Tbk, Strategi Pemasaran dan cara memasarkan serta uraian kerja dan metode
penelitian.
manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Bukopin Tbk Cabang Padang
8
1.6 Time Schedule dan Biaya Penelitian
1 Penulisan Proposal
2 Bimbingan
3 Seminar Proposal
4 Penelitian Lapangan
5 Skripsi
6 Ujian Kompre
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Desentralisasi
diperlukan.
dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang
berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi dan dapat memperbaiki
10
Desentralisasi sangat diperlukan akibat adanya kondisi administratif
perusahaan atau organisasi yang semakin kompleks, begitu pula dengan tugas dan
lebih rendah. Pendelegasian wewenag kepada manajemen yang lebih rendah maka
beban yang ditanggung manajemen yang lebih tinggi menjadi terkurangi atau
11
elite-elite lokal dan dukungan terhadap rencana pembangunan nasional
persoalan hari ke hari yang lebih banyak dan dapat lebih berkonsentrasi pada
tinggi.
yang telah dilakukan. Hal tersebut membuat pekerjaan lebih menarik dan
12
d. Manajer-manajer yang berada pada tingkat yang lebih rendah secara umum
tingkat yang lebih rendah seringkali didasarkan pada informasi yang lebih
e. Sulit untuk mengevaluasi prestasi seorang manajer jika manajer tidak banyak
terlihat.
memiliki suatu pemahaman yang lebih baik dari strategi perusahaan. Situasi
yang sama kepada setiap manajer yang sampai pada CEO (Chief Executive
13
b. Organisasi yang betul-betul terdesentralisasi, memungkinkan suatu
organisasi.
c. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang
bagian organisasi mungkin memiliki suatu gagasan yang luar biasa yang
arahan dari pusat, gagasan tersebut mungkin tidak dibagi bersama dan
organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang
14
2.2.2 Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen
terdiri dari informasi Broad Scope, Timelines, Aggregation, dan informasi yang
15
Gambar 2.1 Dimensi Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
- Informasi eksternal
Broad - informasi non financial
Scope, - informasis yang
berorientasi ke depan
- Frekwensi pelaporan
Integration - kecepatan pelaporan
a. Broad Scope
kejadian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, informasi yang
16
salah satu implikasi dan meningkatnya otoritas, tanggung jawab mereka
pelaksana), sehingga dalam organisasi ini informasi broad scope tidk terlalu
untuk mendukung kemampuan daya saing mereka. Informasi Broad Scope juga
manajer membutuhkan informasi yang berbeda antar manajer yang satu dengan
kebutuhan, oleh sebab itu informasi broad scope diperlukan untuk memenuhi
untuk arah yang lebih baik. Sebuah organisasi yang mempunyai tingkat
desentarlisasi yang tinggi perlu didukung dengan informasi broad scope agar
17
b. Timelines
tidak dengan tepat waktu akan berakibat informasi tersebut kehilangan nilai
informasi yang tepat waktu. Informasi yang tepat waktu dibutuhkan oleh para
manajer agar dapat merespon setiap permasalahan yang ada serta mengantisipasi
dengan informasi yang tepat waktu. Maka dari uraian tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa pada tingkat desentralisasi yang tinggi maka informasi yang
18
c. Aggregation
bentuk kebijakan formal atau merupakan informasi yang didasari oleh hasil akhir
yang berkaitan dengan area atau unit yang menjadi tanggung jawab mereka.
19
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan
terjadinya konflik dan dapat menghindarkan para manajer dari informasi yang
informasi agregasi ini disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas tetapi tetap
mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri.
Informasi yang teragregasi akan berfungsi sebagai masukan yang berguna dalam
proses pengambilan keputusan karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk
d. Integration
antara segmen sub-unit yang satu dengan yang lainnya. Informasi integrasi ini
mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari proses
lainnya akan tercermin dalam informasi integrasi ini. Semakin banyak segmen
dalam sub-unit dalam organisasi, maka informasi yang bersifat integrasi akan
organisasi. Informasi terintegrasi ini juga sangat membantu para manajer ketika
20
para manajer tersebut dihadapkan untuk melakukan dicision making yang
mungkin juga berpengaruh terhadap sub unit lainnya. Informasi integrasi ini
karena informasi mengenai dampak suatu kebijakan terhadap unit yang lainnya
evaluasi kerja.
situasi dimana mengambil keputusan yang akan berdampak pada unit lain.
yang sesungguhnya dari aktivitas sejumlah orang atau suatu badan usaha selama
beberapa periode. Selain itu, kinerja adalah prestasi yang dicapai perusahaan dalam
Tjiptono dan Diana, 2001 dalam Aji 2008:15 menyatakan bahwa kinerja manajerial
21
adalah kemampuan manajer dalam menggunakan pengetahuan, perilaku, da bakat
merupakan hasil koordinasi pekerjaan dari penggunaan yang tepat terhadap teknik
seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan
tingkat seberapa baik manajer dalam melakukan fungsinya sebagai manajer. Secara
sesuatu sesuai dengan tujuan perusahaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
Menurut Mulyadi (2001:420) tahap penilaian kinerja terdiri dari tiga tahap,
sebelumnya.
22
c. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk
perusahaan. Salah satu parameter atau indikator yang sering digunakan suatu
23
organisasi untuk melakukan penilaian terhadap kinerja manajer adalah pendekatan
1. Perencanaan (Planning)
kerja.
Semua fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi
lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang
2. Pengorganisasian (Organizing)
24
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-
Pengorganisasian adalah:
c. Penugasan tanggung jawab dan promosi kepada setiap karyawan sesuai hasil
mengembangkan tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan rencana dan program
yang telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang
berbeda pula.
3. Pengarahan
membuat para karyawan melakukan apa yang didinginkan dan apa yang harus
25
mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin
disiplin.
4. Pengawasan (Controlling)
26
2.4 Penelitian terdahulu
27
4 Yuristisia (2009) Pengaruh sistem Bahwa sistem akuntansi
akuntansi manajemen manajemen berpengaruh
terhadap kinerja terhadap kinerja manajer
manajerial dengan didukung oleh strategi bisnis
variabel moderasi dan desentralisasi sebagai
strategi bisnis variabel moderator.
perceived
environmental
uncertainty peu dan
desentralisasi pada
perusahaan
manufaktur di
provinsi jambi
28
8 Mutamainah Pengaruh Menyimpulkan bahwa
(2009) Ketidakpastian ketidak pastian tugas tidak
Tugas, Desentralisai berpengaruh positif terhadap
Terhadap Kinerja kinerja manajerial yang
Manajerial dengan dimediasi oleh Sistem
Sistem Akuntansi Akuntansi Manajemen,
Manajemen Sebagai Desentralisasi berpengaruh
Variabel Intervening. positif terhadap kinerja
manajerial yang dimediasi
Sistem Akuntansi Manajemen.
9 Dwiandra (2006) Pengaruh interaksi Kombinasi antara derajat
ketidakpastian, desentralisasi dan agregat
lingkungan, informasi SAM yang tinggi
desentralisasi, tidak berpengaruh positif
agregat informasi terhadap kinerja manajerial
akuntansi terhadap bagi manajer yang memiliki
kinerja manajerial persepsi ketidakpastian
lingkungan yang rendah
10 Tuati (2007) Pengaruh desentralisasi dan
Desentralisasi dan pengendalian intern secara
Pengendalian Intern simultan maupun parsial
terhadap Kinerja berpengaruh signifikan positif
Manejerial pada terhadap kinerja manajerial.
Pemerintah Kota
Kupang
29
2.5 kerangka Konseptual
sebagai berikut:
Desentralisasi H1
A
X1
kinerja manajerial
Akuntsansi Y
manajemen
H2
X2 A
H3
A
2.6 Hipotesis
1
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
30
BAB III
Pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia
31
professional, maka dilakukanlah merger seluruh Bank berbadan hukum koperasi di
b. Tahun 1986,
Cabang Bandung)
Makassar)
tanggal 03 Desember 1996 PT. Bank Bukopin berubah menjadi Bank Umum
32
Pada tahun 2006, PT Bank Bukopin menjadi perusahaan terbuka dengan
melakukan IPO (Initial Public Offering) yaitu dengan melakukan penjualan saham
perdana kepada masyarakat. Pada tahun yang sama PT.Bank Bukopin juga telah
melakukan akuisisi saham PT. Bank Syariah Bukopin (sebelumnya PT. Bank
Perserikatan Indonesia), serta akuisisi saham PT. Bukopin Finance (dahulu PT.Indo
tanggal 01 Agustus 1984, Bank Bukopin Cabang Padang hanya memiliki 7 orang
perusahaan, Bank Bukopin Cabang Padang mulai membangun kantor yang lebih
adalah tanggal 18 Juli 1987, dimana mulai masuknya era komputerisasi dalam
proses transaksi keuangannya dan disaat bersamaan gedung kantor yang baru
dibangun telah dapat digunakan den diresmikan oleh Menteri Koperasi Republik
33
Gambar 3.1
Sejarah Singkat
Langkah Kesuksesan
R:250 G:250 B:0
Bank Umum
Koperasi Perubahan Penetapan Pembukaan Menjadi perusahaan terbuka Pelaksanaan
R:0 G:111 B:192 Indonesia nama Bukopin sebagai Cabang Syariah melalui IPO Penawaran Umum
(Bukopin) menjadi Bank Bank yang pertama Akuisisi saham PT Bank Terbatas (PUT) I
didirikan dengan Bukopin Devisa Bank pertama yang Syariah Bukopin Spinn off unit usaha
badan hukum Menerbitkan menyelesaikan (sebelumnya PT Bank Syariah kepada Bank
R:63 G:173 B:92 Obligasi program Persyarikatan Indonesia) Syariah Bukopin
koperasi
pertama Rekapitalisasi sebesar 24.73% dimana Bank Bukopin
Perbankan Akuisisi Saham PT Bukopin memiliki 65.4%
Finance (dahulu PT Indo
Trans Buana Multi Finance)
1970 1986 - 1987 1989 1993 1996 1999 2001 2003 2006 2008 2009 2011 2012
3.1.2.1 Visi
3.1.2.2 Misi
34
1. Memberikan Solusi Jasa Keuangan Yang Unggul dan Komprehensif yang
Bank Bukopin).
- Professionalism
- Respect Other
- Intregity
membangun kepercayaan
- Dedicated of Customer
35
- Excellence
Organisasi adalah suatu proses yang tersusun orang-orang yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan. Dari defenisi tersebut ada tiga elemen yang terkait yaitu :
a. Organisasi formal yaitu tanggung jawab yang dirancang oleh manajemen agar
b. Organisasi informal yaitu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin
36
Bentuk organisasi garis, kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap
tingkatan pimpinan dari atas ke bawah. Setiap atasan mempunyai bawahan yang
Bentuk organisasi ini tidak mempunyai sejumlah bawahan yang jelas. Setiap
Bentuk organisasi ini banyak dianut perusahaan besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam dan rumit dan jumlah
karyawan banyak. Terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam
Dewasa ini, garis besar struktur organisasi bank dapat dibagi atas :
1. Struktur atas dasar retail. Struktur organisasi seperti ini umumnya dialami oleh
37
Biasanya mereka mengadakan diversifikasi product range. Struktur
perusahaan dan memiliki relatif sedikit retail bisnis, kegiatan ini seperti disebut
coorporate banking.
3. Struktur atas dasar nasabah. Struktur organisasi bank atas dasar pelayanan pada
saat sekarang ini berkembang menjadi organisasi yang berstuktur atas dasar
globalnya. Atas dasar pengelompokkan itu terdapat kegiatan bagian bak yang
4. Struktur Divisi Internasional yang terpusat. Tipe struktur ini terdapat pada bank-
38
pelayanan maupun pinjaman. Keadaan ini disebabkan karena struktur industri di
cabangnya.
dilihat dari tabel atau bagan struktur organisasi PT.Bank Bukopin,Tbk Cabang
Padang. Struktur organisasi pada PT. Bank Bukopin Cabang Padang, Tbk adalah
Dua jabatan dimaksud adalah Manager Pelayanan dan Operasi yang bertugas disisi
Sedangkan Manager Bisnis lebih difokuskan untuk memantau kegiatan usaha baik
kerjasama. Untuk gambaran struktur perusahaan dapat dilihat pada lampiran 3.1
39
PT. Bank Bukopin Cabang Padang merupakan kantor cabang kelas B, menurut
didasarkan atas jumlah asset yang dimiliki oleh kantor cabang. Jumlah asset yang
I. Pemimpin Cabang
untuk mencapai target cabang sesuai dengan baik untuk unit bisnis UKMK
dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito), kredit yang diberikan (meliputi
pelayanan cabang.
1. Manager Bisnis
40
dan pelaporannya untuk memastikan terlaksananya program sesuai
rencana.
kegiatan pemasaran.
SLA.
2. Manager Operasi
41
a. Menyusun program kerja dan anggaran biaya atau investasi bagian
ketentuan.
(meliputi transaksi front office dan back office) dan pelayanan untuk
yang berlaku.
perusahaan.
42
h. Melakukan penugasan-penugasan lain sesuai arahan (seperti sebagai
promosi, gathering).
kredit debitur.
43
2. Koordinator Pelayanan
dengan baik.
44
Membawahi beberapa bagian antara lain :
nasabah, internet banking, sms banking dan seluruh produk PT. Bank
Bukopin.
45
a. Memonitor dan melaksanakan kegiatan settlement transaksi yang
kebijakan berlaku.
46
rekening koran antar kantor dan Capem sesuai ketentuan berlaku,
47
3.1.5 Perkembangan Usaha PT. Bank Bukopin Tbk
Swasta nasional terkemuka di tanah air pada saat ini. Selain mampu
mengembangkan jaringan usaha dengan 419 outlet yang terdiri dari 36 kantor
Cabang, 107 Kantor Cabang Pembantu, 136 Kantor Kas, 90 kantor layanan
fungsional (layanan mikro), 42 kantor payment point dan 8 pick up service. Untuk
Jaringan elektronik yang dijalankan antar lain: 368 ATM yang tersebar di seluruh
cabang dan daerah-daerah tertentu, 779 ATM Mini, 11.000 PPOB diseluruh
Kinerja PT. Bank Bukopin,Tbk dapat dilihat dari berbagai indikator yang
tercapai selama ini, khususnya yang berkaitan langsung dengan bisnis perbankan.
Salah satu bentuk keberhasilan yang dicapai PT.Bank Bukopin Tbk adalah mampu
melewati masa sulit pada tahun 1998. Ditengan situasi perbankan yang mengalami
operasional dari Rp. 124,14 Milyar pada tahun 1997 menjadi Rp.371,99 Milyar
ekonomi yang belum membaik sangat mempengaruhi dunia usaha yang berdampak
pada meningkatnya jumlah kredit bermasalah. Menghadapi hal ini, sejak dini
48
melakukan penagihan lebih intensif, restrukturisasi kredit, pengambil-alihan
usaha sesuai rencana jangka panjang 1998-2003. Kelima segmen itu adalah
consumer, koperasi, usaha kecil dan mikro, komersial, syariah, treasury dan
internasional banking.
sepanjang tahun 1998 dilakukan dengan sangat selektif dan ditujukan pada sector
Tbk menjadi satu dari sembilan bank swasta nasional yang mengikuti program
rekapitulasi perbankan. Keputusan ini disambut dengan lega dan rasa syukur,
mengingat hal ini membuka peluang bagi PT. Bank Bukopin Tbk untuk terus
berkarya demi peningkatan usaha serta taraf hidup sector usaha kecil, pedesaan, dan
yang dirubah dengan pembetulan AD Bank Bukopin nomor 118 tanggal 28 Mei
1993. Bank Bukopin menjalankan kegiatan usaha berupa perhimpunan dana dan
49
penyaluran kredit yang fokus pada empat pilar utama yaitu usaha kecil, menengah
& koperasi (UMKMK), bisnis mikro, bisnis konsumer dan bisnis komersial. Selain
empat pilar tersebut, Bank Bukopin memiliki kegiatan usaha treasury, perbankan
1. Produk keunggulan bisnis mikro dari bank Bukopin produk kredit dengan
a. Produk Dana
b. Produk Kredit
- Bank Garansi
50
3. Produk unggulan bisnis komersial terdiri dari :
a. Produk Dana
- Giro umum
- Deposito valas
b. Produk Kredit
- Kredit investasi
- Public Service
- Trade Finance
- Remittance
- Cash Management
- Custodian Services
- Virtual Accoun
51
3.2 Metode Penelitian
Bank Bukopin Tbk Cabang Padang untuk memperoleh data dan informasi
penelitian ini.
52
dengan masalah yang diteliti, sehingga didapatkan pengertian secara teiritis
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah
sebagai berikut:
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna
juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa
53
Kuesioner atau angket tersebut dikirimkan kepada responden
ditujukan kepada orang yang terdiri dari berbagai posisi atau jabatan pada
Untuk dapat menganalisis suatu masalah dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah :
memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer) (Indriantoro dan
Supomo 2002:146). Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli, tidak melalui media perantara. Data primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang Desentralisasi dan system
akuntansi manajemen yang diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang diajukan
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan bank, buku-buku
1. Populasi
minat yang ingin peneliti investigasi. sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
54
yang terditi atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah manajer dan supervisi PT. Bank
2. Sampel
populasi dijadikan sebagai sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 91). Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betu-betul
Hal ini sering digunakan untuk penelitian dengan jumlah sampel dibawah 30 orang,
atau untuk penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan
yang sedikit atau kecil. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel
menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh yang termasuk data
55
Sampel dalam penelitian ini adalah manajer pada PT. Bank Bukopin cabang
Variabel penelitian adalah obyek atau apa yang menjadi titik pusat
Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
e. Negosiasi
56
2. Variabel Bebas (X)
dalam variable terikat dam memiliki pengaruh positif atau negative bagi variable
terikat. Variabel bebas atau independen dari penelitian ini ada dua, yaitu :
A. Desentralisasi (X1)
keputusan dari manajer puncak kepada manajer yang lebih rendah. Dan
57
peristiwa Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan
2. Informasi Timelines
3. Informasi Aggregation
4. Informasi Integretion
1. Validitas
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan menurut Saifuddin
Azwar (2014) bahwa validitas mengacu sejauh mana akurasi suatu tes atau skala
yang digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur serta sejauh mana
produk dari validasi. Validasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh
58
penyusun atau pengguna instrumen untuk mengumpulkan data secara empiris
validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran ukurnya.
2. Reabilitas
bahwa pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi
menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak
hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten (Neuman, 2007).
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
59
a. Uji Normalitas
masing variabel penelitian. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji
lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.
b. Uji multikolinieritas
Pengujian ini untuk mengetahui adanya linier yang sempurna atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Syarat
berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance melalui SPSS dan koefesien
korelasi antar variabel bebas. Jika VIF > 10 maka variabel tersebut mempunyai
regresi diperoleh VIF < 5 dan tolerance diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak
c. Uji Heteroskedastisitas
60
Gejala heteroskedastisitas dapat diketahui dengan dilakukan pengamatan
scatter plot melaluli SPSS antara prediksi variabel terikat dengan residualnya,
grafik Scatter plot dengan pola titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y.
1. Metode Deskriptif
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi
61
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis
X100%
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
% =prosentase
62
Interval Persentase Kriteria
63
Interval Persentase Kriteria
menarik kesimpulan tentang ciri ciri populasi tertentu dari hasil analisa serangkaian
sampel yang dipilih dari populasi yang bersangkutan. Metodenya member tekanan
analisis regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
64
probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap Ghozali
Y = a + 1. X1 + 2 . X2 + e
Dimana:
Y = kinerja manajerial
A = konstanta regresi
X1 = variabel desentralisasi
b. Koefisien Determinasi
varian dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. yang
variabel independen dalam suatu model atau disebut Adjust Atau yang telah
65
Selain melakukan uji t, perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi
a. Menentukan hipotesis
Bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan
sebesar 5% maka Ho dapat ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut). Dengan
kata lain kita menerima hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan bahwa satu
66
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis melalui tabel.
Jika t hitung t tabel dan t hitung t tabel maka Ho ditolak, maka kita
Jika t hitung < t tabel dan t hitung > t tabel maka Ho diterima, maka kita
menolak hipotesis alternatif (Ha) yang artinya tidak ada pengaruh antara
a. Menentukan hipotesis
Ho = i = 0 (tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan variabel
secara bersama-sama)
67
b. Simpulan
Bila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan
5%. Atau nilai Sig > 0,05, maka H0 diterima (santoso 2010) Dengan kata lain
manajerial)).
Bila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima pada derajat kepercayaan
5%. Atau nilai Sig < 0,05, maka H0 ditolak Dengan kata lain kita menolak
hipotesis alternatif (Ha) yang artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara
68