You are on page 1of 7

3.

2 Klasifikasi Data

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


Kala I
O : Pasien mengatakan nyeri makin lama Pasien tampak meringis
makin bertambah Pasien tampak berkeringat dingin
P : Paien mengatakan nyeri karena ingin Pasien memegang daerah perut bagian
melahirkan bawah
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti Pasien tampak gelisah
berdenyut-denyut Pasien tampak pucat
R : Pasien mengatakan nyeri perut bagian Pasien sering berkemih
bawah dan menjalar sampai ke belakang Pasien tampak menangis
S : Pada skala 1-10 pasien mengatakan
nyeri berada pada skala 7 (TTV)
T: Pasien mengatakan pasien tidak
melakukan apa-apa untuk meghilangkan
nyeri, karena nyeri makin bertambah
U : Pasien mengatakan nyeri tersebut
karena ia akan melahirkan
V: Pasien berharap dapat mengontrol dan
beradaptasi dengan nyeri
Pasien mengatakan khawatir tidak bisa
dan tidak mampu melahirkan anaknya
Pasien mengatahan bahwa ia sudah tidak
berdaya

Kala II
O : Pasien mengatakan nyeri makin
bertambah dan tidak bisa hilang Pasien tampak meringis
P : Pasien mengatakan nyeri karena ingin Pasien tampak berkeringat dingin
melahirkan Pasien berteriak karena menahan sakit
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti Pasien memegang perut bagian bawah
berdenyut-denyut
Terdapat luka episiotomi
R : Pasien mengatakan nyeri di bagian
Pasien mengeluh nyeri
perut bawah dan vagina
Terdapat perdarahan 200 cc
S: Pada skala 1-10 pasien mengatakan
nyeri berada pada skala 9
T : Pasien mengatakan nyeri berkurang
saat menarik napas dalam melalui hidung
dan menghembuskan dari mulut
U : Pasien mengatakan nyeri karena ingin
melahirkan
V: Pasien berharap dapat beradaptasi dan
mengontrol nyeri

Kala III -
Perdarahan 200 cc
Pasien tampak pucat
Pasien tampak gelisah pasien berkeringat
dingin
Mukosa bibir kering

Kala IV
O : Pasien mengatakan nyeri bertambah
ketika bergerak Pasien tampak pucat
P : Pasien mengatakan nyeri karena luka Pasien tampak meringis
dibagian alat kelamin pasien tampak berkeringat dingin
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti di perdarahan 200 cc
tusuk-tusuk
terdapat luka jahit bekas episiotomy
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian alat
perineum
kelamin/luka episiotomy
pasien belum mandi sejak kemarin
S : Pada skala 1-10 pasien mengatakan
(TTV)
nyeri berada pada skala 5
T : Pasien mengatakan nyeri sedikit
berkurang bila pasien tidak bergerak
U : Pasien mengatakan nyeri karena luka
tambahan jalan lahir
V : Pasien berharap nyeri dapat
berkurang dan terkontrol
3.3 Analisa Data

ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Kala I Kala I aktif Nyeri melahirkan
DS
Pasien mengatakan nyeri makin Kontraksi meningkat
lama makin bertambah, nyeri karena
ingin melahirkan,nyeri seperti Dilatasi uterus
berdenyut-denyut, nyeri perut bagian
bawah dan menjalar sampai ke Tekanan pada jaringan
belakang, nyeri berada pada skala 7,
pasien tidak melakukan apa-apa Nyeri melahirkan
untuk meghilangkan nyeri, karena
nyeri makin bertambah, nyeri
tersebut karena ia akan melahirkan,
Pasien berharap beradaptasi dan
mengontrol nyeri

DO:
Pasien tampak meringis
Pasien tampak berkeringat dingin
Pasien memegang daerah perut
bagian bawah

2 DS Kurang informasi Ansietas


Pasien mengatakan tidak bisa/tidak
mampu melahirkan anknya Peningkatan Stressor
Pasien mengatakan tidak berdaya
Krisis situasional
DO
Ansietas
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak pucat
Pasien sering berkemih
Pasien menangis

1 Kala II Pembukaan serviks 10 Nyeri melahirkan


DS : cm
Pasien mengatakan nyeri makin
bertambah dan tidak bisa hilang, Mengedan involunter
nyeri karena ingin melahirkan, nyeri
Kepala janin menurun
seperti berdenyut-denyut, nyeri di
bagian perut bawah dan vagina, Menekan
nyeri berada pada skala 9, nyeri saraf/penekanan
berkurang saat menarik napas dalam jaringan
melalui hidung dan menghembuskan
dari mulut, nyeri karena ingin Nyeri melahirakan
melahirkan, Pasien berharap dapat
mengontrol dan beradaptasi dengan
nyeri

DO :
Pasien tampak meringis
Pasien tampak berkeringat dingin
Pasien berteriak karena menahan
sakit
Pasien memegang perut bagian
bawah
2 Teakanan meningkat Gangguan intergritas
pada otot dasar jaringan
DS : - panggul

DO Refleks mengedan
Terdapat luka episiotomi
Pasien mengeluh nyeri Kontraksi

Terdapat perdarahan 200
Pelebaran vulva,
perineum menonjol

Episiotomi pada
primipara

Kerusakan itergritas
jaringan

1 Kala III Kala III Resiko


DS : - ketidakseimbangan
Bayi lahir cairan
DO :
Perdarahan 200 cc Kontraksi uterus
Pasien tampak pucat
Pasien tampak gelisah pasien Kelahiran plasenta
berkeringat dingin
Mukosa bibir kering Kehilangan darah

Resiko
ketidakseimbangan
cairan
1 Kala IV Kala IV Ketidaknyaman pasca
DS : partum
Pasien mengatakan nyeri bertambah Kelahiran bayi
ketika bergerak, nyeri karena luka
dibagian alat kelamin, nyeri seperti Episiotomi pada
di tusuk-tusuk, nyeri dibagian alat primipara
kelamin/luka episiotomI, nyeri
berada pada skala 5, nyeri sedikit Luka pada perineum
berkurang bila pasien tidak
bergerak, nyeri karena luka Ketidaknyaman pasca
tambahan jalan lahir, Pasien partum
berharap nyeri dapat berkurang dan
terkontrol

DO :
Pasien tampak pucat
Pasien tampak meringis
pasien tampak berkeringat dingin
perdarahan 200 cc
terdapat luka jahit bekas episiotomy
perineum
pasien belum mandi sejak kemarin

2 Episiotomi Resiko infeksi


DS : -
Rupture perineum
DO : (luka jahitan)
Pasien tampak pucat
Pasien tampak meringis Terputusnya
pasien tampak berkeringat dingin kontinuitas jaringan
perdarahan 200 cc
terdapat luka jahit bekas episiotomy Post the entry
perineum mikroorganisme
pasien belum mandi sejak kemarin
Resiko infeksi
3.4 Diagnosa Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Kala I
Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
Ansietas berhubungan dengan ancaman konsep diri

2 Kala II
Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin
Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan luka episiotomi

3 Kala III
Resiko ketidakseimbangan caiaran berhubungan dengan perdarahan

Kala IV
4
Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan trauma perineum selama
persalinan dan kelahiran
Resiko infeksi berhubungan kerusakan integritas jaringan

3.5 Rencana Keperawatan dan Rasional

3.6 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

You might also like