You are on page 1of 5

NO NAMA PENGARANG JUDUL JURNAL KRITIK

1 IKA DHARMAYANTI, ASMA PADA ANAK DI METODE


DWI HAPSARI, INDONESIA: Studi ini menggunakan data Riskesdas tahun 2013.
KHADIJAH AZHAR PENYEBAB DAN Desain penelitian Riskesdas menggunakan rancangan
KATA KUNCI: ANAK, PENCETUS potong lintang dengan metode survei di 33 provinsi di
PENCETUS ASMA, seluruh Indonesia Populasi dalam penelitian ini adalah
PERILAKU MEROKOK anak
berusia 6 - 14 tahun
PEMBAHASAN
Pada jurnal ini juga mebahas hasil-hasil riset
penelitian diantaranya
Hapsari dkk,yang menggunakan data
Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004 dan
Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004,
menyatakan bahwa status sosial ekonomi tidak
berpengaruh pada kejadian asma. Hasil studi
ISAAC,di Brazil memberikan kesimpulan yang sama
bahwa prevalensi asma tidak dipengaruhi oleh
status sosial ekonomi.
Hari, dkk,
di Kabupaten Boyolali, bahwa status sosial ekonomi
tinggi akan meningkatkan risiko asma sebesar 2,27
kalidibandingkan status sosial ekonomi rendah. Hal
ini berarti bahwa anak dari keluarga dengan status
sosialekonomi tinggi akan lebih sensitif terhadap
rangsangan pencetus asma yang terkait dengan
kebersihan lingkungan di dalam dan luar rumah
sehingga sedikit saja terpapar dengan pencetus
asma
Zulikar,Bracken dkk dan Klinnert dkk,menyatakan
bahwa faktor genetik terutama ibu akan
meningkatkan risiko anak menderita asma. Hal ini
terkait dengan adanya kecenderungan genetik yang
diturunkan oleh orangtua untuk bereaksi terhadap
zat-zat yang terdapat di lingkungan (alergen). Reaksi
hipersensitivitas terhadap alergen disebut alergi
(atopi). Manifestasi klinis dari atopi pada anak akan
berkembang menjadi asma,rinitis alergi dan
dermatitis atopi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data Riskesdas tahun
2013pada anak usia 6 - 14 tahun, diketahui bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara variabel
jenis kelamin,kuintil indeks kepemilikan, riwayat
asma pada orangtua,anak yang merokok, dan
orangtua yang merokok dengan kejadian asma pada
anak. Sedangkan lima faktor utama pencetus asma
pada anak adalah udara dingin, flu dan infeksi,
kelelahan, debu, dan asap rokok dengan diagram
2 WAHYU , PEPIN , FAKTOR-FAKTOR METODE
HEXAWAN TANALISA PENCETUS DERAJAT Desain penelitian yang
KATA KUNCI SERANGAN ASMA digunakan adalah deskriptif
PENCETUS ASMA, PADA PENDERITA PEMBAHASAN
DERAJAT, SERANGAN penelitian dilakukan di Puskesmas Perak Kabupaten
ASMA Jombang diketahui bahwa sebagian besar dari
responden mempunyai riwayat alergi sebanyak 40
orang (54,1%)
Faktor-Faktor Pencetus Derajat Serangan Asma Di
Puskesmas Perak Kabupaten Jombang. Hal tersebut
juga didukung nilai p value 0,588 yang artinya ada
hubungan faktor aktivitas fisik dengan derajat
serangan asma di puskesmas perak kabupaten
Jombang dengan interpretasi korelasi sedang
KESIMPULAN
Faktor alergen, faktor aktivitas fisik, serta faktor stress
merupakan pencetus derajat serangan asma pada
penderita asma di Puskesmas Perak Kabupaten
Jombang tahun 2013. Faktor aktivitas fisik merupakan
faktor lebih mendominasi dengan nilai p value 0,000.
Faktor stress dengan nilai p value 0,001 dan faktor
alergen dengan nilai p value 0,002.
3 ISNANIYAH USMAN1, FAKTOR RISIKO DAN METODE
EVA CHUNDRAYETTI2, FAKTOR PENCETUS penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional.
OEA KHAIRSYAF YANG PEMBAHASAN
KATA KUNCI MEMPENGARUHI Banyak membahas perbandingan penelitian yang
ASMA PADA ANAK, KEJADIAN ASMA dilakukan di indonesia maupun di dunia terkait
FAKTOR RISIKO, FAKTOR PADA ANAK DI RSUP adanya faktor jenis kelamin mempengaruhi kejadian
PENCETUS DR. M. DJAMIL asma pada anak seperti
PADANG penelitian yang dilakukan oleh Wahani pada anak
yang dirawat di RS Prof. R. D. Kandow Malalayang
Manado pada bulan Januari 2007- Desember 2008
didapatkan kejadian asma pada laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan dengan persentase masing-
masingnya 52% laki-laki dan 48% perempuanDi
Amerika dilaporkan tidak ada perbedaan prevalensi
asma antara laki-laki dan perempuan. Prevalensi laki-
laki lebih tinggi daripada anak perempuan dengan
rasio 3:2 pada usia 6-11 tahun dan meningkat menjadi
8:5 pada usia 12-17 tahun. Pada orang dewasa
perbandingan ini berubah menjadi sebanding antara
laki-laki dan perempuan pada usia 30 tahun
KESIMPULAN
Angka kejadian asma pada anak lebih banyak terjadi
pada laki-laki dibandingkan. Sebagian besar pasien
dipengaruhi faktor risiko perubahan cuaca dan debu.
Riwayat atopi pada anak paling banyak adalah
Urtikaria. Pada semua pasien, paling banyak tidak
terdapat riwayat atopi pada kedua orangtua dan
riwayat atopi pada orangtua terbanyak adalah
dermatitis atopi pada ibu saja. Riwayat atopi pada ibu
lebih banyak mempengaruhi asma pada anak
dibandingkan dengan riwayat atopi ayah. Status gizi
pada semua anak dengan asma sebagian besar adalah
normal. Sebagian besar pasien memiliki berat badan
lahir 2500 gram.

4 INDRI K. T. RUNTUWENE PREVALENSI DAN METODE


AUDREY M. I. WAHANI FAKTOR-FAKTOR deskripstif retrospektif
VIVEKENANDA PATEDA RISIKO YANG PEMBAHASAN
KATA KUNCI MENYEBABKAN Pada jurnal ini lebih banyak membahas hasil
ASMA, PREVALENSI, ASMA PADA ANAK DI penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
FAKTOR RISIKO, ANAK RSU GMIM prevalensi dan faktor-faktor resiko yang
BETHESDA mempengaruhbi asma.Berdasarkan faktor risiko
TOMOHON PERIODE adanya riwayat atopi terdapat 40 pasien (54,5%)
AGUSTUS 2011 JULI dengan riwayat atopi dalam keluarga.
2016 Berdasarkan faktor risiko adanya pengaruh tungau
debu rumah terhadap kejadian asma didapatkan
sebanyak 39 anak (52,70%)
Berdasarkan faktor risiko adanya pengaruh perubahan
cuaca atau cuaca dingin terhadap kejadian asma
ditemukan sebanyak 41 pasien (55,40%)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
prevalensi tertinggi terjadinya asma pada anak di RSU
GMIM Bethesda Tomohon terjadi pada periode
Agustus 2011-Juli 2012. Riwayat atopi, tungau debu,
dan perubahan cuaca atau udara dingin berpengaruh
besar terhadap kejadian episodik asma

5 AINI CHUSNAWATI , GAMBARAN FAKTOR- METODE


GIPTA GALIH WIDODO , FAKTOR PENCETUS deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan
YUNITA GALIH TIMBULNYA retrospektif
YUDANARI SERANGAN ASMA PEMBAHASAN
KATA KUNCI PADA PASIEN ASMA Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
ASMA BRONKHIAL, BRONKHIAL DI RSUD responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sejumlah
FAKTOR PENCETUS UNGARAN 30 responden (88,2%) sedangkan perempuan hanya
ASMA sejumlah 4 responden (11,8%).Ada dua hal yang
menjelaskan pengaruh hormonal dalam hubungan
obesitas dan asma.Pertama, obesitas mempengaruhi
pengaturan hormon perempuan sehingga
mempercepat pubertas. Pada keadaan ini, sel adiposit
memproduksi estron(salah satu estrogen alami) dan
leptin sehingga kadarnya meningkat dalam darah.
Kedua hormon ini memiliki peran untuk terjadinya
asma.Hormon estrogen berperan mempengaruhi
respons saluran napas terhadap 2 adrenergik,
sedangkan leptin mempengaruhi respons inflamasi.
Kedua, peningkatan hormon estrogen pada
perempuan obes cenderung menyebabkan atopi.Hal
ini karena hormon perempuan menyebabkan sel
limfosit menyekresi lebih banyak IL-4 dan IL-13
sehingga meningkatkan produksi IgE. Meningkatnya
kepekaan terhadap alergi pada anak perempuan yang
obes menjelaskan terjadinya asma (Vasudevan, et al.
2006)
diketahuibahwa rata-rata responden berusia 26,47
tahun dengan usia termuda 22 tahun dan usia tertua
34. Rata-rata responden menderita asma selama 5,15
tahun dengan lama menderita terendah adalah 3
tahun dan terlama 9 tahun
responden memiliki riwayat alergi yang bervariasi
dengan sebaran jenis alergi cuaca sejumlah 20
responden (58,8%), riwayat alergi binatang sejumlah
27 responden (79,4%), riwayat alergi makanan
sejumlah 10 responden (29,4%), riwayat alergi
minuman sejumlah 23 responden (67,6%), riwayat
alergi obat sejumlah 22 reponden (64,7%), riwayat
alergi jamur sejumlah 22 reponden (64,7%) dan
riwayat alergi udara sejumlah 17 responden (50,0%)
KESIMPULAN
Seluruh responden memiliki riwayat alergi yang
bervariasi dengan sebaran jenis alergi cuaca sejumlah
20 responden (58,8%), riwayat alergi binatang
sejumlah 27 responden (79,4%), riwayat alergi
makanan sejumlah 10 responden (29,4%), riwayat
alergi minuman sejumlah 23 responden (67,6%),
riwayat alergi obat sejumlah 22 reponden (64,7%),
riwayat
KESIMPULAN

Dari lima jurnal yang telah di sajikan membahas beberapa faktor pencetus yang sering
muncul pada saat penelitian dilakukan,menurut jurnal asma pada anak di indonesia mengenai
penyebab dan pencetusnya yg dikarang oleh Ika dharma yanti,Dwi Hapsari,Khadijah Azhar lebih
menonjolkan data bahwa pencetus asma yang menjadi trend saat itu adalah udara dingin.penelitian
dilakukan dengan menggunakan data riskesdas tahun 2013.pada jurnal faktor-faktor pencetus
derajat asma pada penderita asma yang dikarang oleh wahyu,dkk menyatakan aktifitas fisik yang
menjadi dominan sebagai pencetus asma penelitian dilakukan di puskesmas perak kabupaten
jombang pada tahun 2013.pada jurnal faktor resiko dan faktor pencetus yang mempengaruhi
kejadian asma pada anak di RSUP Dr M Djamil Padang yang dikarang oleh isnaniyah usmani,dkk
mengangkat faktor jenis kelamin mempengaruhi terjadi serangan asma dengan faktor resiko
perubahan cuaca.pada jurnal prevalensi dan faktor-faktor risiko yangmenyebkan asma pada anak di
RSU Gmim Bethesda Tomohon Periode Agustus 2011 Juli 2016.pada penelitian tersebut
mengambarkan bahwa perubahan cuaca atau udara dingin sebagai pencetus terjadinya
asma.menurut jurnal tentang gambaran faktor-faktor pencetus timbulnya serangan asma pada
pasien asma bronkhial di rsud unggaran menyatakan bahwa banyak responden menyatakan riwayat
alergi binatang menjadi faktor pencetus terjadinya asma.

Dari lima jurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pencetus asma yang paling
dominan adalah faktor cuaca meskipun adapula meyatakan faktor lainnya sebagai faktor
pencetus.faktor pencetus yang ditampilan pada lima jurnal diatas dipengaruhi juga tempat
penelitian ataupun data yang disajikan pada saat itu.dimana data yang didapat dipengaruhi juga
keadaan tempat dan responden yang diteliti serta jumlah dan cakupan wilayah diteliti

Saya berharap kedepan banyak penelitian dilakukan dengan cakupan tempat,banyak


responden dan wilayah yang luas serta waktu yang lebih panjang.Untuk menampilkan gambaran
pencetus asma yang lebih valid dan dapat di jadikan bahan pertimbangan judul penelitian yang akan
dilakukan adalah PENGARUH CUACA TERHADAP SERANGAN ASMA DI KABUPATEN BULELENG

You might also like