You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG USAHA PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH (DHF)

I. LATAR BELAKANG
Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit endemik yang
menyerang beberapa negara dengan sanitasi lingkungan yang buruk.Dimana di
indonesia masalah demam berdarah cenderung semakin luas penyebarannya sejalan
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.Seluruh wilayah Indonesia
mempunyai resiko untuk kejangkitan penyakit demam berdarah dengue karena virus
penyebabnya dan nyamuk penularnya (Aedes aegypti) tersebar luas di seluruh pelosok
tanah air,kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Kasus-kasus demam berdarah yang muncul di indonesia yaitu pada tahun 1999
sebanyak 21.134 orang, 2000 (33.443), 2001 (45.904), 2002 (40.377) dan 2003
(50.131). Tentu saja angka penderita dan kematian yang diakibatkan DBD 2004
signifikan dan bermakna.Dari 30 provinsi di Indonesia, 12 provinsi diantaranya
ditetapkan sebagai KLB DBD: Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.Pada 16 Februari 2004
pemerintah pusat lewat Departemen Kesehatan menyatakan telah terjadi KLB DBD
Nasional.(http://www.depkes.go.id/downloads/Bulletin%20Harian%2011032004.pdf).
Sebenarnya, masyarakat Indonesia sudah tahu tanda-tanda dan cara penularan
penyakit DBD, karena DBD masuk ke Indonesia sejak 36 tahun lalu.Pencegahannya
pun sederhana saja dan tidak memerlukan teknologi tinggi,hanya saja untuk
memberantas DBD diperlukan langkah jelas dan sederhana dengan menumbuhkan
perubahan sikap dan kesadaran semua pihak dan masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan.Dengan jumlah penduduk besar, seharusnya masyarakat Indonesia dapat
saling tolong menolong dan bergotong royong membersihkan lingkungan,sebagai
contoh dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang
dilakukan dengan kegiatan 3M, sehingga rantai penularan aedes aegypti sebagai
penyebab DBD dapat diputus dan tidak sampai menyebar luas.Biasanya di daerah yang
penduduknya padat dan tingkat kebersihan lingkungannya rendah banyak timbul kasus-

1
kasus demam berdarah,untuk itu perlu diadakan suatu penyuluhan kepada masyarakat
sehingga wabah demam berdarah dapat ditekan.

II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat dapat
memahami penyakit DHF dan usaha-usaha pencegahan serta
penanggulangannya.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan selesai diharapkan :
1. Masyarakat mampu menjelaskan kembali pengertian DHF
dengan benar.
2. Masyarakat mampu menyebutkan ciri-ciri dari nyamuk aedes
aegepty dengan tepat.
3. Masyarakat mampu menyebutkan minimal 7 dari 10 gejala
DHF dengan tepat.
4. Masyarakat dapat menjelaskan cara penularan penyakit DHF
dengan benar.
5. Masyarakat mampu menjelaskan cara-cara penanganan
pertama pada penyakit DHF dengan benar.
6. Masyarakat dapat menjelaskan dengan benar upaya
pencegahan DHF dan dapat mendemonstrasikan cara
penaburan bubuk abate (Abatesasi).

III. MATERI
Materi yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Pengertian penyakit DHF
2. Ciri-ciri nyamuk penyebab DHF
Bentuknya
Sifat-sifatnya
Tempat berkembang biak
3. Tanda-tanda atau gejala-gejala penyakit DHF
4. Cara penularan penyakit DHF

2
5. Cara penanganan pertama pada penyakit DHF
6. Upaya pencegahan penyakit DHF dan cara abatesasi yang benar

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

V. MEDIA
A. Media
Transparan
Poster
Leaflet
Mikrofon
Tape
OHP
Spidol
White board
B. Alat
Abate
Sendok
Botol aqua
C. Sumber
1. DEPKES RI DIRJEN P3M,1981,Demam Berdarah Diagnosa dan
Pengelolaan Penderita.Departemen kesehatan : jakarta
2. DEPKES RI DIRJEN Pemberantasan Penyakit Menular Dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman,1992, Petunjuk Teknis
Penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Demam Berdarah Dengue.Departemen kesehatan : Jakarta
3. DEPKES RI,2003,Pencegahan dan penanggulangan Penyakit
Demam Dengue Dan Demam Berdarah

3
Dengue.Diperbanyak oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Bali(2004)
4. http://www.depkes.co.id
5. Indrawan,2001,Mengenal Dan Mencegah Demam Berdarah.CV
Pionir jaya : Bandung.

VI. SASARAN
Masyarakat di desa pedungan.

VII. WAKTU
Hari / tanggal :Rabu / 28 Desember 2005
Jam :10.00 10.30

VIII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di Kampus Jurusan Keperawatan Jalan Pulau Moyo
33A Di ruang Lab Komunitas.Pedungan,Denpasar Selatan.

IX. RENCANA EVALUASI


1. Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
Transparan
Poster
Leaflet
Mikrofon
Tape

4
OHP
Spidol
White board
Persiapan Alat
Alat yang dipergunakan dalam penyuluhan antara lain sendok,
bubuk abate, botol aqua semua lengkap dan bisa dipergunakan
dengan baik.
Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan ditulis pada
transparan,leaflet dan juga poster agar lebih mudah saat
penyampaian kepada masyarakat.
Undangan
Dalam penyuluhan tentang DHF ini kami mengundang masyarakat
di Desa Pedungan.
2. Proses Penyuluhan
Penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit
demam berdarah berlangsung lancar dan masyarakat mengerti
tentang penyuluhan yang diberikan.
Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan masyarakat yang menerima penyuluhan.
Kehadiran undangan diharapkan sekitar 90 % dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.

3. hasil penyuluhan
a. Jangka pendek
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan
oleh penyuluh.
Masyarakat mampu menjelaskan kembali pengertian DHF
Peserta tahu bagaimana caranya untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya DHF.
Peserta mangetahui bagaimana ciri-ciri dari nyamuk Aedes
Aegepty
Peserta tahu minimal 7 dari 10 gejala DHF

5
Masyarakat dapat menjelaskan cara penularan penyakit DHF
Masyarakat dapat mendemonstrasikan cara penaburan bubuk abate
(Abatesasi).
b. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat menurunkan
angka kematian akibat penyakit demam berdarah.

Pembimbing Penyuluh

I Made Saniawan,SKM I Gede Cory Yudanegara


NIP.140 148 749 NIM.P07120004032

LAMPIRAN I
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
USAHA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGN DEMAM
BERDARAH (DHF)

1. Pengertian
Penyakit DHF adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditandai dengan panas tinggi, adakalanya disertai pendarahan dan cenderung
menimbulkan shock (tidak sadar) dan kematian.

2. Ciri-ciri Nyamuk Penyebab DHF

6
DHF disebabkan oleh virus Dengue dengan penularannya melalui perantaraan
gigitan nyamuk Aedes Aegepty.
1) Bentuknya
Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
Terbangnya agak lamban
Pada bagian ekornya terdapat garis melingkar putih nampak
seperti belanga.
2) Sifat
Tinggal diruang yang lembab dan gelap.
Hinggap pada benda-benda yang tergantung seperti pakaian,
gorden.
Menggigit anak pada pagi, siang dan sore hari.
Hidup tersebar di daerah Tropis di dataran rendah dan tidak
ditemukan pada ketinggian lebih dari 1000 meter diatas
permukaan laut.
Kemampuan jarak terbangnya mencapai 100 meter.
Lamanya hidup 2-3 minggu.
Badannya mendatar saat hinggap dan membentuk sudut 45 0
saat menggigit.
3) Tempat berkembang biak
Dalam perkembangbiakannya nyamuk membutuhkan waktu 11-14 hari
dimana nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air
bersih, seperti tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari: bak mandi,
WC, tempayan, drum air, bak menara (tower air) yang tidak tertutup, sumur gali.
Selain itu, wadah berisi air bersih atau air hujan: tempat minum burung, vas
bunga, pot bunga, ban bekas, potongan bambu yang dapat menampung air, kaleng,
botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainnya yang dapat
menampung air walau dengan volume kecil, juga menjadi tempat
kesukaannya.Telur akan diletakkan dan menempel pada dinding penampungan air,
sedikit di atas permukaan air. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat
mengeluarkan sekitar seratus butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 milimeter
perbutir.Di tempat kering (tanpa air), telur dapat bertahan sampai enam
bulan.Telur akan menetas menjadi jentik setelah sekitar dua hari terendam
air.Setelah 6-8 hari, jentik nyamuk akan tumbuh menjadi pupa nyamuk.Pupa

7
nyamuk yang masih dapat aktif bergerak di dalam air tanpa makan, itu akan
memunculkan nyamuk aedes aegypti baru setelah 12 hari.

3. Tanda-tanda / Gejala Penyakit DHF


a. Demam terjadi secara mendadak berlangsung 2-7 hari.
b. Mual-mual atau muntah-muntah.
c. Nafsu makan menurun.
d. Nyeri kepala dan badan lemas.
e. Nyeri tulang dan persendian.
f. Nyeri pada belakang kepala yang hebat.
g. Bintik-bintik merah pada kulit.
h. Suara serak.
i. Mimisan atau gusi berdarah.
j. Perdarahan hebat,berak darah,kencing darah,muntah darah disertai shock.

4. Cara Penularan Penyakit DHF


Virus dengue termasuk famili flaviviridae, yang berukuran kecil sekali (35-45
nm). Virus ini dapat tetap hidup di alam ini lewat dua mekanisme,yaitu:
a. Mekanisme pertama, tranmisi vertikal dalam tubuh nyamuk.Dimana
virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya
akan menjadi nyamuk.Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan
pada nyamuk betina melalui kontak seksual.
b. Mekanisme kedua, tranmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh makhluk
Vertebrata dan sebaliknya.Yang dimaksud dengan makhluk vertebrata
disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.Nyamuk sendiri
mendapatkan virus ini pada saat menggigit manusia yang saat itu
darahnya sedang mengandung virus dengue.Virus yang sampai ke dalam
lambung nyamuk akan mengalami replikasi (memecah diri atau
berkembang biak), kemudian akan migrasi dan akhirnya sampai di
kelenjar ludah.
Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit.Empat
hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya secara cepat.Apabila jumlahnya

8
sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah dan saat itulah manusia yang
terinfeksi akan mengalami gejala-gejala seperti yang telah di sebutkan diatas.

5. Cara Penanganan Pertama Pada Penyakit DHF


Beri banyak minum.
Beri obat penurun panas.
Kompres dingin di kepala.
Beri minum air buah.
Bila sudah tidak mau makan atau minum di rumah,cepat bawa kerumah
sakit agar mendapat cairan infus.
Kalau sudah ada bintik-bintik merah pada kulit, mimisan/gusi berdarah
cepat dibawa ke rumah sakit agar segera mendapat pertolongan

6. Cara Pencegahan Penyakit DHF


Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk
Demam Berdarah (Aedes Aegepty) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan
Sarang Nyamuk) Upaya ini merupakan cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah
dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara sebagai berikut:
1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC,
drum, dan lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di
vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain
sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan
lain-lain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat
itu
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng
bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung
air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan
bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar bersama sampah
lainnya
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau
adukan semen

9
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak
hinggap disitu
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan
bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-
jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali.

DEMONSTRASI CARA PENAKARAN BUBUK ABATE YANG BENAR


Bubuk abate merupakan pestisida dari golongan organofosfat, yang
dijamin aman bagi manusia maupun hewan peliharaan dan ternak.Tetapi sangat
efektif untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: Untuk 10
liter air cukup dengan 1 gram bubuk ABATE
Contoh:
Untuk 100 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram
ABATE
Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan peres berisi
10 gram ABATE.
Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai
berikut:
Ambil 1 sendok makan penuh ABATE dan tuangkan pada selembar
kertas.
Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran
yang dibutuhkan.

Setelah dibubuhkan ABATE maka:


o Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh
jentik Aedes Aegypti.
o Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan
dibersihkan/diganti airnya, hendaknya jangan menyikat bagian dalam
dinding tempat penampungan air tersebut
o Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak
membahayakan dan tetap aman bila air tersebut diminum

10
LAMPIRAN II
POST TEST

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar.


1. Apakah DHF itu?
2. Bagaimana ciri-ciri dan sifat dari nyamuk penyebab demam berdarah?
3. Apa tanda-tanda / gejala yang ditimbulkan apabila seseorang terkena penyakit
demam berdarah?(sebutkan minimal 7 )
4. Bagaimana cara penanganan pertama pada penyakit demam berdarah?

11
5. Bagaimana cara penularan penyakit demam berdarah?
6. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya wabah demam
berdarah?

*****

12

You might also like