Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka yang masih jauh dari target. Angka tersebut.1 Angka tersebut masih jauh dari angka pencapaian target menurut Millenium Development Goals ( MDGs) dalam mengurangi angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 yaitu mencapai target sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.2 Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) 81% akibat komplikasi selama hamil dan bersalin dan 25% selama masa nifas.3 Hasil Studi Masalah Gizi Mikro di 10 propinsi yang dilakukan Puslitbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2006 memperlihatkan balita dengan serum retinol kurang dari 20g/dl adalah kurang dari 14,6%. Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan bila dibandingkan dengan Survei Vitamin A Tahun 1992 yang menunjukkan 50% balita yang mempunyai serum retinol kurang dari 20g/dl. Cakupan pemberian vitamin A meningkat dari 71,5 persen pada tahun 2007 menjadi 75,5 persen di tahun 2013.4 Paska persalinan (masa nifas) merupakan masa yang rentan bagi kelangsungan hidup ibu baru bersalin. Kematian ibu pada masa nifas biasanya disebabkan oleh infeksi nifas (10%), perdarahan (42%), dan komplikasi masa nifas (11%). Sebagian besar kematian ibu terjadi pada masa nifas sehingga pelayanan kesehatan masa nifas berperan penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu.4 Salah satu pelayanan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu ialah dengan memberikan kapsul vitamin A dosis tinggi. Bagi ibu nifas, vitamin A berguna untuk mempercepat proses pemulihan akibat persalinan dan mencegah ibu terjangkit penyakit, sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu nifas. Vitamin A yang dikonsumsi ibu nifas juga bermanfaat bagi bayinya. Bayi biasanya lahir dengan jumlah cadangan vitamin A dalam tubuh yang cukup rendah. Menyusu dari ibu yang tercukupi kandungan vitamin A-nya merupakan sumber vitamin A bagi bayi.5,6 Vitamin A merupakan zat gizi mikro yang penting bagi ibu nifas. Vitamin A membantu hipofise anterior untuk merangsang sekresi hormone prolactin di dalam epitel otak dan mengaktifkan sel-sel epitel pada alveoli untuk menampung air susu di dalam payudara. Vitamin A merupakan salah satu vitamin larut lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Selain itu Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan. Vitamin A juga diperlukan untuk membantu proses pertumbuhan.6 Namun defisiensi vitamin A ini masih menjadi masalah kesehatan pada ibu hamil. World Health Organization (WHO) tahun 2011 mengestimasi 19 juta jiwa ibu hamil mengalami defisiensi vitamin A, jumlah ini paling tinggi ditemukan di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan vitamin A bagi ibu nifas, sejak tahun 1996, di Indonesia telah dilakukan program pemberian dua kapsul vitamin A dosis tinggi dengan dosis 200.000 IU untuk ibu nifas. Dalam laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, cakupan suplementasi vitamin A pada ibu nifas hanya 52,2% (bervariasi 33-66% antar provinsi). Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 mencatat bahwa persentase cakupan suplementasi vitamin A pada ibu nifas adalah 80,02% dari tolok ukurnya sebesar 100%, sehingga masih banyak ibu nifas yang belum mendapatkan suplementasi vitamin A ini. 4,7 Mengingat pentingnya pemberian vitamin A pada ibu nifas dan rendahnya angka vitamin A pada ibu nifas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi vitamin A pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Palmerah bulan Desember 2017.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Masih jauhnya angka pencapaian target menurut Millenium Development Goals (MDGs) dalam mengurangi angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 yaitu mencapai target sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. 1.2.2 Masih tingginya angka kematian ibu di dunia menurut laporan WHO tahun 2014, yaitu 289.000 jiwa. 1.2.3 Hasil Studi Masalah Gizi Mikro di 10 propinsi yang dilakukan Puslitbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2006 memperlihatkan balita dengan serum retinol kurang dari 20g/dl adalah kurang dari 14,6%. 1.2.4 Menurut Riskesdas 2013, cakupan pemberian vitamin A pada anak meningkat dari 71,5 persen pada tahun 2007 menjadi 75,5 persen di tahun 2013 1.2.5 Menurut WHO pada tahun 2011, jumlah ibu hamil yang mengalami defisiensi vitamin A berjumlah 19 juta jiwa, yang ditemukan tertinggi di Afrika dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. 1.2.6 Menurut RISKESDAS tahun 2010 memperlihatkan bahwa cakupan suplementasi vitamin A pada ibu nifas di Indonesia masih rendah, yaitu 52,2 %. 1.2.7 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 memperlihatkan persentase pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Karawang sebesar 80,02% dari tolok ukurnya sebesar 100%. 1.1 Hipotesis Penelitian 1.1.1 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut pengetahuan ibu di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017. 1.3.2 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut pendidikan ibu di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017. 1.3.3 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut dukungan suami di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017. 1.3.4 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut dukungan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017. 1.3.5 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut usia suami di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017. 1.3.6 Tidak ada beda rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas menurut usia awal pemberian MPASI di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi lamanya pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Palmerah pada bulan Desember 2017.
2.3.2 Tujuan Khusus
a) Diketahuinya rata-rata konsumsi vitamin A pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. b) Diketahuinya sebaran pengetahuan ibu pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. c) Diketahuinya sebaran pendidikan ibu pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. d) Diketahuinya sebaran dukungan suami pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. e) Diketahuinya sebaran dukungan petugas kesehatan pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. f) Diketahuinya sebaran usia pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. g) Diketahuinya sebaran usia anak pertama kali diberi MPASI pada ibu yang mempunyai anak usia 25 - 60 bulan di wilayah kerja Pedes bulan Desember 2017. h) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut usia ibu di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. i) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut pengetahuan ibu di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. j) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut pendidikan ibu di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. k) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut dukungan suami di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. l) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut dukungan petugas kesehatan di Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017. m) Diketahuinya perbandingan rata-rata lama pemberian ASI pada ibu menurut usia pertama kali anak diberi MPASI di Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Untuk Peneliti a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti terutama mengenai hubungan antara usia, pengetahuan, pendidikan, dukungan suami, pekerjaan, peran petugas kesehatan dan usia pertama pemberian MPASI dengan lamanya pemberian ASI di Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017.
1.3.2 Untuk Institusi Pendidikan
a. Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi mahasiswa fakultas kedokteran tentang hubungan antara usia, pengetahuan, pendidikan, dukungan suami, pekerjaan, peran petugas kesehatan dan usia pertama pemberian MPASI dengan lamanya pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017.
1.3.3 Untuk Masyarakat
a. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Palmerah bulan Desember 2017.