Professional Documents
Culture Documents
NIM : 1415644063
BADUNG
2017
ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK
SPLIT) TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2015-2016
BADUNG
2017
ANALISIS ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM
(STOCK SPLIT) TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN
SAHAM DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN
2015-2016
DIAJUKAN OLEH :
NAMA : NI LUH ADE MURNIASIH
NIM : 1415644063
NAMA :
NIP :
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang
Widhi Wasa), karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan usulan
proposal penelitian ini tepat pada waktunya. Penulisan usulan proposal penelitian
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Negeri Bali. Tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkulihaan sampai pada penyusunan proposal penelitian ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan usulan proposal penelitian ini. Oleh karena itu, saya
1. Ir. I Made Mudhina., M.T, selaku Direktur Politeknik Negeri Bali yang
Bali
3. Cening Ardina., SE. M. Agb, selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
penelitian ini
5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan baik itu
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ vi
1. Pasar Modal............................................................................ 8
2. Saham ................................................................................... 16
a. Pengertian Saham ............................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Dengan kata lain,
saham di pasar perdana (IPO) yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan
informasi yang dapat bermanfaat selain mengenai pergerakan harga saham yang
emiten secara langsung sehingga dengan informasi yang lengkap investor akan
menerapkan syarat transparasi dimana hal tersebut dapat menjadi acuan bahwa
setiap data atau informasi yang diberikan perusahaan adalah benar. Berdasarkan
hal tersebut, para investor dapat mempertimbangkan dengan matang setiap
kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang pemilik saham serta
pemilik saham (stock holder). Ada berbagai bentuk corporate action, beberapa
diantaranya yaitu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), stock split, reverse
diambil oleh perusahaan sebagai sebuah sinyal yang dapat digunakan untuk
pengumuman right issue yang ditangkap sebagai sinyal negatif oleh para
perusahaan yang sedang kekurangan atau membutuhkan dana. Maka dari itu
respon dari para pemegang saham akan bersifat negatif, misalnya mereka akan
banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak dapat menghadapi situasi
krisis global dengan baik. Bukan hanya perusahaan kecil, perusahaan besar
yang sudah lama berdiri pun juga merasakan dampak dari krisis global tersebut.
Secara tidak langsung, hal ini juga berdampak pada harga saham yang ada di
BEI. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menyiasati harga saham yang
dilakukan oleh emiten untuk menaikkan jumlah saham yang beredar, dimana
aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi
Sebagian besar emiten yang melakukan stock split percaya bahwa hal
manfaat bagi mereka. Kondisi ini mengakibatkan saham menjadi lebih likuid
untuk diperdagangkan.
selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru adalah
bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang
disetor, tapi yang terjadi hanyalah pemecahan nilai nominal sehingga tidak akan
mereka mengambil keputusan untuk melakukan stock split. Alasan yang paling
signifikan dalam upaya peningkatan likuiditas saham. Selain itu, stock split juga
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
dilatarbelakangi oleh beberapa alasan dimana dari dari sisi investor dapat juga
Disamping itu, penelitian ini akan lebih menjurus pada satu jenis
Bursa Efek Indonesia baik dari sektor Konsumer, Farmasi, dan masih banyak
yang baik seperti UNVR, GGRM serta ASII yang sudah melakukan stock split
B. Rumusan Masalah
perdagangan saham?
2. Apakah return saham berubah secara signifikan antara sebelum dan sesudah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan beberapa
3. Bagi Perusahaan
4. Bagi Investor
E. Sistematika Skripsi
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan pokok
masalah yang dibahas yang berisi penjelasan singkat tentang pasar modal,
saham serta stock split. Selain itu juga membahas pengaruh stock split baik
bab ini juga dbahas mengenai hasil penelitian sebelumnya, definisi operasional
Merupakan metode penelitian yang berisi informasi mengenai jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, metode penentuan sampel dan alat analisis data
Dalam bab ini, akan dianalisis apakah stock split dapat mempengaruhi volume
perdagangan dan return saham dengan teknik analisis yang sudah ditentukan..
BAB V PENUTUP
Bab ini menjabarkan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran untuk
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Ketentuan Umum Pasal 1 no. 13), Pasar Modal adalah kegiatan yang
Tahun 1976 tentang Pasar Modal Bab I pasal 1 dimana disebutkan "Pasar
2015:1) :
upaya diversifikasi.
menengah.
mempunyai prospek.
diversifikasi.
dimiliki oleh bangsa dan Negara Indonesia. Tepatnya pada tahun 1912,
yaitu pada 95 tahun silam, didirikan bursa efek yang pertama kali di
Belanda. Namun sebagai akibat dari perang dunia ke II, serta adanya
Vereniging voor der Effectenhandel (= Bursa Efek). Pada kala itu, bursa
Setelah bursa efek ditutup sebagai akibat dari perang dunia ke II,
bursa efek di Indonesia diaktifkan kembali pada tahun 1952. Bursa efek
daerah Kota di Jakarta. Pada waktu itu, anggota bursa efek baru terdiri dari
Pengawas Pasar Modal, serta menunjuk Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai
beroperasi di Indonesia.
saham yang untuk pertama kalinya dicatatkan di Bursa Efek Jakarta, yang
1988 dan Pakto 88, yang ketiga-tiganya mampu menciptakan kondisi yang
mencatatkan efeknya (efek saham) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
berfokus pada perdagangan efek ekuitas, dan sementara itu Bursa Efek
sepenuhnya oleh anggota bursa efek, yang terdiri dari anggota bursa efek
20, kawasan Asia Tenggara dan Timur Jauh mengalami krisis moneter
mencapai titik yang terendah di sepanjang sejarah, yakni turun dari 740
menjadi 255 saja (menurun sebesar 65,5 %). Pada waktu itu, nilai selembar
lunak.
Market Forum 2006, yang dihadiri oleh para tokoh penting ekonomi dunia.
itu. Waktu 10 tahun merupakan kurun waktu yang cukup lama untuk
Bursa Efek Surabaya, menjadi bursa dengan nama baru Bursa Efek
1) Fungsi Ekonomi, dalam hal ini pasar modal menyediakan fasilitas atau
dipilih.
perdana.
bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan
2. Saham
a. Pengertian Saham
saham, seperti misalnya pendapat dari Irham Fahmi dan Yovi Lavianti
perusahaan.
dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya.
sekuritas, salah satunya yaitu saham. Jadi, saham merupakan salah satu
perusahaan.
b. Jenis Saham
satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa.
saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas
c. Return Saham
return).
pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga
Keterangan:
Keterangan :
return bernilai tetap yaitu sama dengan rata-rata actual return sebelumnya
Keterangan:
transaksi atas suatu saham tertentu yang terjadi di lantai bursa pada waktu
tertentu pula dimana TVA sendiri merupakan salah satu factor yang
investor yang dapat dilihat dar reaksi pasar. Salah satu reaksi pasar tersebut
lebih rendah dari pada yang seharusnya. Hal ini umumnya disebabkan oleh
investor.
kondisi pasar.
menggunakan rumus:
menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah
satu saham dibagi menjadi dua sehingga terdapat dua saham yang masing-
yang beredar tanpa adanya transaksi jual beli saham yang mengubah
bertambah banyak dengan nilai nominal per saham yang lebih kecil, tapi
bersamaam dengan itu pula harga saham tersebut secara teoritis akan turun
dengan saham baru hasil stock split agar dapat diperdagangkan di bursa.
tersebut.
jika terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak
akan terjangkau.
rendah.
1) Signaling Theory
Signaling theory menyatakan bahwa stock split
split down merupakan peningkatan nilai nominal per lembar saham dan
likuiditas saham dimana salah satu hal yang mempengaruhi likuiditas saham
ialah volume perdagangan. Tujuan utama dilakukannya stock split ialah untuk
menggambarkan adanya harapan yang kuat bahwa harga saham tersebut akan
Activity (TVA). Semakin tinggi TVA sebuah saham maka akan semakin tinggi
kas.
dimana investor memandang hal tersebut sebagai suatu sinyal bahwa manajer
menajdi lebih rendah sehingga saham tersebut lebih affordable bagi para
sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan
perdagangan saham serta return saham. Berikut merupakan definisi dari setiap
variabel:
1. Stock Split ialah suatu kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan dengan
pengaruh stock split terhadap Trading Volume Activity dan return saham, ialah:
stock split yang tergabung dalam LQ45 dengan event windownya selama 31
hari yaitu 15 hari sebelum, pada saat, dan 15 hari setelah atas peristiwa stock
aktivitas stock split. Dimana harga saham mengalami penurunan, hal ini
disebabkan karena tujuan utama dari stock split adalah menurunkan harga
ketika harga dirasa terlalu mahal. Dengan menurunnya harga saham akan
gain.
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2007 2009 dimana penulis
yang terdaftar di BEI. Penulis memaparkan hasil penelitian ini bahwa pada
dari pasar.
Begitu pula dengan kebijakan stock split yang dilakukan oleh emiten dengan
perubahan yang terjadi pada volume perdagangan saham dan juga pada
diketahui dengan melakukan uji beda pada volume dan return antara
dibawah ini:
GAMBAR 2.1
Emiten yang
melakukan Stock Split
bahwa Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti
kurang dari dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis merupakan
suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus diuji
kebenarannya.
stock split.
H2 : Terdapat perbedaan antara return saham sebelum dan sesudah stock
split.
BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum, terdapat dua jenis data yaitu data kualitatif dan data
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah bagan, gambar dan foto.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah datar
harga saham serta volume perdagangan saham dari emiten yang disediakan oleh
Selain itu, dikenal pula sumber data yang terbagi atas dua jenis yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
secara khusus atau sendiri oleh peneliti dan berhubungan langsung melalui
observasi, wawancara dan kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang
historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak
perusahaan yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia dan KSEI. Informasi
tersebut berisi data mengenai perusahaan yang melakukan stock split selama
periode 2015-2016, tanggal stock split, closing price harian saham yang
sekunder yaitu data yang didapat dari pihak kedua. Sehingga dalam penelitian
dokumentasi dan pustaka yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang
perusahaan yang melakukan stock split diperoleh dari KSEI melalui website
sahamok.com
Manufaktur.
3. Tidak melakukan corporate action lain selain stock split dalam jangka
waktu penelitian.
Sumber: sahamok.com
D. Teknik Analisis
karena penelitian ini menggunakan data berupa angka. Dalam penelitian ini,
terdapat beberapa teknik analisis yang akan dilakukan yaitu uji normalitas serta
uji hipotesis dimana teknik analisis tersebut berbasis SPSS dengan event
window yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah stock split. Penentuan event
terhadap volume perdagangan dan return saham akan digunakan Uji Beda Rata-
dahulu dilakukan pengujian normalitas distribusi data. Pada tahap uji normalitas
program SPSS.
statistic parametrik yaitu diuji melalui uji t berpasangan (paired sample t-test).
5%, maka dapat membandingkan antara H0 dengan H1 dan H2. Jika probabilitas
(p-value) < 5%, maka H0 ditolak dan H1 dan H2 diterima, tetapi apabila
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Bandung: CV Alfabeta
Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan, Edisi Pertama. Jakarta:
Mitra Wacana Media
Jogiyanto, H.M. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke Tujuh.
Yogyakarta: BPFE
Riyadi, Selamet dan Selvi Andrefa. 2013. Analisis Dampak Stocksplit Terhad
Harga, Volume dan Keputusan Investasi Pada Saham. Institute Keuangan
Perbankan dan Informatika Asia Perbanas.
Sugiyono dan Agus Susanto. 2015. Cara Mudah Belajar SPSS dan LISREL.
Bandung: Alfabeta