You are on page 1of 3

RUMAH SAKIT PANDUAN PRAKTIK KLINIK DISAHKAN OLEH

PKU MUHAMMADIYAH Tentang DIREKTUR


KARANGANYAR

Vertigo Dr. Aditiya Nurcahyanto


Nomer Dokumen Tanggal : 25 februari 2017
Nomer Revisi 0
A. Pengertian (Definisi) Suatu ilusi yang dialami seseorang tentang gerakan yang berhubungan
dengan sekitarnya. Ilusi dalam bentuk : gerak vertikal atau horizontal,
suatu perasaan tidak stabil atau suatu perasaan berputar.
B. Anamnesis 1. Pasien mengeluhkan adanya rasa pusing berputar, goyang, tidak
stabil atau melayang yang bersifat periodik maupun kontinyu
2. Derajat serangan dapat ringan sampai berat
3. Foktor pencetus : perubahan gerak kepala, situasi ramai, perubahan
emosi, adanya suara.
4. Gejala penyerta yang sering timbul : tinitus, gangguan
pendengaran, rasa baal pada satu sisi wajah, rasa baal pada
sekeliling mulut, rasa sulit menelan, kelemahan anggota gerak,
penglihatan ganda.
5. Dapat dijumpai adanya riwayat DM, hipertensi atau kelainan
jantung, riwayat mengkonsumsi obat-obatan yang menimnulkan
vertigo seperti streptomisin, gentamisin, dan obat-obatan
kemoterapi, serta rindakan temporal bone surgery atau trans-
tympanal treatment.

C. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda vital


2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologik
4. Pemeriksaan khusus neuro-otologi
Tes Romberg
Tes jalan tandem
Tes Fukuda
Past pointing test
Head thrust test
5. Pemeriksaan nistagmus

D. Kriteria Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisik

E. Diagnosis Vertigo
F. Diagnosis Banding 1. Dizziness non vestibuler
2. Disekuilibrium
3. Sinkop
4. Psychogenic dizziness

G. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium :


Darah rutin, Kimia darah, Serologi.

Radiologi:
Atas indikasi , Brain CT-Scan tanpa kontras (Golden Standard)

EKG

H. Terapi / Tindakan Medikamentosa


1. Ca Entry Blocker : Flunarizin 5-10 mg, dua kali sehari
2. Anti histamin :
Dimenhidrinat 50 mg, tiga kali sehari
Prometasin 25-50 mg, tiga kali sehari
Sinarizin 25 mg, tiga kali sehari
3. Fenotiazin
Clorpromazin 25 mg, tiga kali sehari
Proclorpromazin 3 mg, tiga kali sehari
4. Benzodiazepin : Diazepam 2-5 mg, tiga kali sehari
5. Histaminik : Betahistin 8 mg, tiga kali sehari

Fisioterapi
I. Edukasi Edukasi terhadap pasien dan/ atau keluarga tentang:
1. Diagnosis
2. Risiko dan komplikasi selama perawatan
3. Rencana pemeriksaan penunjang
4. Rencana penatalaksanaan
5. Faktor risiko penyakit
6. Pencegahan rekurensi
J. Prognosis Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
K. Tingkat Evidens (basis : EBPM)
L. Tingkat Rekomendasi
M. Penelaah Kritis Kelompok staf medis (KSM) Saraf RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar
N. Indikator Medis Keluhan pusing berkurang
Keluhan mual muntah berkurang
O. Kepustakaan 1. Kelompok Studi Vertigo PERDOSSI. Pedoman Tata Laksana
Vertigo, Jakarta. 2012.
2. T. D. Fife, D. J. Iverson, T. Lempert, J. M. Furman, R. W. Baloh,
R. J.Tusa, T. C. Hain, S. Herman, M. J. Morrow, G. S. Gronseth.
Practice Parameter. Therapies for Benign Paroxysmal Positional
Vertigo ( An Evidence-Based Review ). America, 2012.
3. Samuel MA, Ropper AH, Samuelss Manual of Neurologic
Therapeutics, 8th Ed. Philadelphoa, 2010.
Karanganyar, 25 Januari 2017

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Fungsional Saraf

Prof.DR.Dr.Os.Hartanto,SpS (K)

You might also like