BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
INSTRUKSI KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Nomor : PO. 05.02.1.4133
Kepada Sekietaris Utama, para Deputi,
para Kepala Pusat, para Kepala
TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK DI TEMPAT KERJA DI LINGKUNGAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MEKANAN,
Menimbang : a bahwa asap rokok membahayakan kesehatan balk bagi perokok
‘maupun orang lain disekitarya yang terpapar asap (perokok pasif);
b bahwa untuk melindungi Kesehatan masyarakat temadap bahaya
‘merokok serta melindungi Kesehatan perokok pasif perlu dibentuk
kawasan tanpa rokok ;
¢ bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut diatas pimpinan
tempat / lingkungan kerja harus bertanggung jawab terhadap
terwujudnya kawasan tanpa rokok di lingkungan tempat kerjanya
masing-masing;
Mengingat : 1 Undang - undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495);
2 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan (Tambahan Lembaren Ri Nomor 4276);
3 Keputusan Presiden RI No 103 tahun 2001 tentang Kedudukan.
‘Tugas, Fungsi, Kewenangan , Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah dan Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 22,
Tahun 2005;
4 Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05.21.4231 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat_ dan Makanan — Nomor
(02001/SK/KBPOM tanggal 26 Februari 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan;
5 Instruksi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05,3.1646 tentang kawasan tanpa rokok ditempat kerja
lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan,
MENGINSTRUKSIKAN
di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan di Indonesia sebagai berikut
2 Percetakan Negra No. 23, Jaa Pusat 10560 nora Top 4244601, 20021, 265859, 24475, 241781, 4244819 Fa: 26590
if ron cers rtasonaei
i Besar dan Balai Pengawas Obat dan MakananBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Ri
1. Menjadikan tempatlingkungan kerja pada unit kerja masing-masing sebagai
kawasan tanpa roKok.
2. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
‘untuk Keglatan produksi, penjualan, Klan, promosi dan atau penggunaan rokok.
3. Untuk mewujudkan hal tersebut pada angka 1, pimpinan tempat kerja harus
mengupayakan terbentuknya Kawasan tanpa rokok, dengan melaksanakan
larangan merokok bagi para pejabat, karyawan atau tamulpengunjung serta
rmelarang tokokkantinwarung yang berada di lingkungan tempat kerja
Trenyedakan atau menjual rokok dan meneiwma atau memasang iklan atau
promosi rokok di lingkungan kerja di unit masing-masing,
4, Para pimpinan tempat kerja agar mengenakan sanksi terhadap para pejabat
‘atau Karyawan yang tidak mengindahkan larangan merokok di tempat Kerja,
Sesua’ dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 30 Tahun
{1982 tentang peraturan Disiplin Pegawai Neveri Sipil atau sanksi lain sesuai
ketentuan yang beriaku di tempat kerja tersebut
5. Larangan merokok pada tempatfingkungan kerja bagi para pejabatkaryawan
harus cilaksanakan secara Konsekuen dan bertanggung jawab dan proakif
dalam —mewujudkan kawasan tanpa rokok pada tempav/ingkungan kerja
‘masing-masing sehingga dapat menjadi panutan masyarakat.
6 Memasang dan atau menempelkan rambu larangan merokok ditempat kerja
dan lingkunaan.
7. Para Kepala Bata Besar dan Kepala Balai POM wajb mendorong
tetbentuknya kawasan tanpa rokok di lingkungan Kesehatan yang bergerak
dibidang keformasian seperti pabrik farmasi, pedagang besar farmasi, apotek
toko obat di wilayan kerja masing-masing.
68. Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
Ditetapkan di: JAKARTA
.da Tanggal | 12 Oktober
‘Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
“Ae Kepala °
RES
Dr, Husniah Rubiana Thamrin akib, MS., Mkes..SpKt
NIP. 140071 537
2 Pecan pee 2 sana Pu na ip 4, en ee, 4,
{feral ronson msn