You are on page 1of 5

Kata Kunci

Perempuan 35 tahun
Rasa sakit yang hebat
Luka bekas pencabutan
Bau tidak sedap
Cabut gigi geraham
Cabut 3 hari lalu
Hiperemis
Bengkak

Pertanyaan Penting

1. Apa tanda-tanda inflamasi dan jelaskan tahapan mekanismenya?


2. Jelaskan gambaran normal pasca pencabutan!
3. Apa pengertian dan nama lain dry soket?
4. Jelaskan gambaran klinis dan gejala dry soket!
5. Sebutkan etiologi dry soket!
6. Bagaimana prosedur penegakan diagnose?
7. Jelaskan tahapan perawatan dan penanganan dry soket!
8. Bagaimana pencegahan dry soket?
9. Apa pengertian hiperemis?
Jawaban

1. Tanda-tanda inflamasi
Rubor (kemerahan). Sebuah jaringan tampak merah akibat infeksi bakteri dan
kongjutivitis akut. Hal ini disebabkan dilatasi pembuluh darah kecil di dalam daerah yang
rusak
Calor (panas). Peningkatan suhu hanya terlihat pada bagian kulit. Hal ini karena
peningkatan aliran darah (hiperemi), mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan
pengiriman darah hangat ke daerah tersebut.
Tumor (pembengkakan). Pembengkakan hasil dari edema akumulasi cairan dalam ruang
ekstravaskular sebagai bagian eksudat cariran dan pada tingkat jauh lebih rendah
Dolor (nyeri). Peregangan dan distorsi jaringan akibat edema inflamasi, abses, dll.
Beberapa mediator inflamasi akut seperti bradikini, prostaglandins, serotonin
menginduksi nyeri
Function laesa adalah fungsi yang hilang

2. Gambaran pasca pencabutan


Perdarahan
Perdarahan ringan biasa terjadi pada 24 jam pertama. Perdarahan paling baik dikontrol
dengan menggunakan penekanan. Hal ini dilakukan dengan menggigit kasa yang
diberikan
Rasa sakit
Rasa sakit dan tidak nyaman mencapai puncaknya pada waktu kembalinya rasa sensasi
Pembengkakan mencapai puncaknya kurang lebih 24 jam setelah pencabutan

3. Alveolar Osteitis dengan nama lain dry socket,localized osteitis, alveolalgia, atau necrotic
alveolar socket adalah suatu komplikasi pasca pencabutan gigi atau pasca operasi gigi impaksi
molar ketiga dimulai pada hari pertama sampai ketiga pasca operasi.1,2,3

4. Adapun gambaran klinis dry socket yakni socket tidak terdapat bekuan darah dan tulang yang
terlihat terbuka.1,2 Socket terisi dengan debris serta saliva dan kontaminannya. Kemudian gejala
yang dirasakan ketika mengalami dry socket yakni rasa sakit 24 72 jam setelah pencabutan
gigi. Frekuensi dan intensitas rasa sakit bervariasi dan terasa di sekitar teling dan leher. Sakit
kepala, pusing, dan insomnia mungkin saja bias terjadi.2

5. Beberapa teori telah dikemukakan yang menjadi etiologi dari dry socket, antara lain trauma saat
pencabutan gigi, infeksi bakteri, dan bahan kimia.1 Etiologi dry socket yang dapat diterima
adalah fibrinolisis bekuan darah sebagai hasil dari invasi bakteri.2,3 Akan tetapi, juga terdapat
faktor-faktor lain yang ikut berperan yang dikategorikan sebagai factor resiko, yaitu pencabutan
yang sulit, operator yang kurang berpengalaman, pengguna tembakau, irigasi yang kurang baik,
kontrasepsi oral, kortikosteroid, dan penggunaan anastesi local yang mengandung
vasokonstriktor.2

6. Prosedur penegakan diagnose5


I. Pemeriksaan Subjektif
a. Pengumpulan informasi
Nama pasien, umur, alamat, jenis kelamin,pekerjaan
b. Anamnesa
c. Keluhan Utama
Berupa gejala / masalah yang diutarakan pasien dengan bahasanya sendiri
d. Riwayat Kesehatan Umum
Memeriksa secara tuntas kesehatan umum pasien

II. Pemeriksaan Objektif


a. Pemeriksaan ekstraoral dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah
dengan inspeksi, palpasi, dan perkusi
b. Pemeriksaan intraoral
Mukosa pipi, palatum, dasar mulut, lidah, gingival, karang gigim dan gigi dalam kondisi
karies
III. Pemeriksaan Tambahan
a. Radiografis Wajah : Panoramik, Oklusal, Periapikal
b. Radiografi Khusus : Arterogrsfi, Magnetic, Sialografi
7. Perawatan dry socket dapat dilakukan dengan irigasi, tindakan bedah, dan terapi dressing
Irigasi
Irigasi menghilangkan debris dan bakteri pada socket dengan menggunakan larutan
saline
Dressing
disarankan sebagai kombinasi dengan intervensi bedah karena terjadinya komplikasi
lokal. Beberapa obat yang digunakan adalah antibakteri, anestesi topikal dan
obtundants, atau kombinasi dari ketiga, misalnya, zinc oxida dan eugenol, alvogyl
(eugenol, iodoform dan butamen), dentalone, subnitrate bismuth dan pasta iodoform
(BIPP) dan metronidazole dan salep lidokain.
Tindakan Bedah
Kuretase dapat digunakan sebagai metode pengobatan untuk socket kering. Namun
tidak dianjurkan karena menginduksi nyeri lagi. Kuretase melibatkan pemberian anestesi
dan debridement dari soket

8. Pencegahan terjadinya dry socket yang dapat dilakukan:


Mengurangi trauma saat pencabutan gigi
Pembersihan Alveolar
Dilakukan packing sebagai profilaksis dengan pembalut obat

9. Hiperemis adalah kenaikan aliran darah ke suatu organ, jaringan, atau bagian tubuh. Merupakan
cirri dari respon peradangan. 4
DAFTAR PUSTAKA

1. Preetha S. An Overview of Dry Socket and Its Management. IOSR Journal of Dental and Medical
Sciences. Vol 13. 2014. Pp 32-5
2. Dwirahardjo, Bambang. Prevalensi Alveolar Osteitis Pasca Operasi Impaksi Molar Ketiga
Bawah Pada Pria dan Wanita. Indonesian Journal Dentistry. Vol 12(2). 2005. Pp 96-9.
3. Bowe, Dr Denise C. The management of dry socket alveolar osteitis. Journal of Irish
Dental Association. Vol 57 (6). 2011. Pp 305-10
4. Robert Ireland. Kamus Kedokteran Gigi. 2012. Jakarta: EGC
5. Abu Bakar. Kedokteran Gigi Klinis edisi 2. 2012. Yogyakarta: Quantum

You might also like