You are on page 1of 8

MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN DENGAN KELAINAN SISTEMIK

CANDIDIASIS PSEUDOMEMBRAN PADA PENDERITA LUPUS


ERYTHEMATOSUS

Hanif Vana Permata

Kata kunci Abstrak

Pendahuluan :Kandidiasis pseudomembran merupakan salah satu infeksi


Lupus
zpaling sering akibat penggunaan obat imunosupresif seperti kortikosteroid
erythemathosus
sistemik yang digunakan oleh pasien penderita SLE. Lupus Erythematosus
, sistemik
(SLE) merupakan penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya
erythemathosus
autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan komplek simun, dan
, kandidiasis
disregulasi sistem imun, sehingga terjadi kerusakan pada beberapa organ
pseudomembra
tubuh. Pada penderita SLE terapi yang diberikan salah satunya adalah
n,
pengkonsumsian obat kortikosteroid. Obat steroid memiliki efek
kortikosteroid,
imunosupresi. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan obat steroid dalam
steroid
menghambat fungsi makrofag. Pemberian obat steroid dapat menekan
sistem imun sehingga seseorang menjadi mudah terkena infeksi misalnya
infeksi oleh jamur Kandida pada rongga mulut
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

Pendahuluan

Lupus Eritematosus Sistemik RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta,


(SLE) merupakan penyakit inflamasi didapatkan 1,4% kasus SLE dari total
autoimun kronik, menyerang organ kunjungan pasien di poliklinik
tubuh secara luas, yang Reumatologi Penyakit Dalam,
menimbulkan manifestasi klinik, sementara di RS Hasan Sadikin
perjalanan penyakit, dan prognosis Bandung adalah 10,5% selama tahun
yang sangat beragam. Penyakit ini 2010. 10
berhubungan dengan deposit Etiologi utama SLE sampai
autoantibodi dan kompleks imun saat ini belum diketahui, namun
sehingga menimbulkan kerusakan beberapa faktor predisposisi dapat
jaringan. Etiologi dari SLE belum berperan dalam patogenesis
diketahui pasti namun diduga akibat terjadinya penyakit ini. Diantara
adanya interaksi yang kompleks dan beberapa faktor predisposisi tersebut,
multifaktorial antara variasi genetik sampai saat ini belum diketahui
dimana faktor ini berperanan penting faktor yang paling dominan berperan
dalam predisposisi penyakit SLE dan dalam timbulnya penyakit ini.2
faktor lingkungan.1 Berikut ini beberapa faktor
Prevalensi SLE di berbagai predisposisi yang berperan dalam
Negara sangat bervariasi antara timbulnya penyakit SLE. Faktor
2.9/100.000-400/100.000. Di genetik, faktor imunologi, faktor
Amerika Serikat prevalensi SLE hormonal, faktor lingkungan. SLE
dilaporkan 52 kasus per 100.000 adalah penyakit autoimun
penduduk. Belum terdapat data multisistem yang dapat bersifat
epidemiologi SLE yang mencakup eksaserbasi dan remisi. Penyakit ini
semua wilayah Indonesia. menyerang berbagai macam organ
Berdasarkan data pada tahun 2002 di seperti kulit, ginjal, muskuloskeletal,
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

saraf, kardiovaskular, serta rongga SLE, sebanyak 20% memiliki DLE.


mulut.2 Terapi SLE sebaiknya dilakukan
Sebanyak 50-70% pasien secara bersamaan dan
SLE mengalami gangguan pada berkesinambunganagar tujuan terapi
ginjalnya. Keterlibatan ginjal dapat tercapai. Terapi edukasi dan
merupakan penyebab utama konseling, program rehabilitasi,
tingginya morbiditas dan mortalitas terapi medikasi. Manifestasi pada
pada populasi ini. Secara klinis, penderita SLE pada rongga mulut
penyakit ginjal pada SLE berawal yaitu xerostomia, lesi ulserasi, lesi
dari proteinuria asimtomatik yang discoid, kandidiasis oral. 3
kemudian berkembang dengan cepat Kandidiasis merupakan
menjadi glomerulonefritis progresif opportunistic oral mycotic infection
disertai dengan gagal ginjal.3 yang sering terjadi yang disebabkan
Pada kulit, manifestasi SLE oleh peningkatan salah satu atau
disebut juga lupus dermatitis. Lupus beberapa faktor predisposisi. Secara
dermatitis dapat dibagi menjadi klinis bermacam-macam tergantung
discoid lupus erythematosus (DLE) dalam kondisi akut atau kronis.
dan subacute cutaneous lupus Acute pseudomembranous
erythematosus (SCLE). Kebanyakan candidiasis merupakan salah satu
gambaran klinis SLE pada kulit jenis kandidiasis oral dengan
berupa lesi diskoid yang umum karakteristik plak putih yang terdiri
bersifat fotosensitif, eritema sedikit dari fungal organisms, keratotic
meninggi, bersisik, pada wajah debris, inflamatory cells,
bagian pipi dan sekitar hidung yang desquamated epithelial cells, bakteri,
disebut buterfly rash karena dan fibrin. Plak putih dapat dikerok
membentuk seperti sayap kupu-kupu dan meninggalkan area kemerahan
(Gambar 1), telinga, dagu, daerah yang sakit, erosi atau permukaan
leher, punggung atas, dan bagian yang ulseratif. Pada kasus yang lebih
ekstensor dari lengan. Sebanyak 5% parah pasien dapat mengeluhkan
individu dengan DLE memiliki SLE sendasi rasa terbakar dan disfagia.7
namun, diantara individu dengan
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

Candida albicans merupakan penyakit kronik pada sistem


mikroflora normal terutama saluran pernafasan paru- paru manusia.
pencernaan, juga selaput mukosa Penyakit ini biasanya bersifat
saluran pernafasan, vagina, uretra, herediter, dan kadang lebih dari satu
kulit dan dibawah jari-jari kuku orang dalam suatu keluarga bisa
tangan dan kaki. Ditempat-tempat ini mengalami penyakit asma ini. Pada
ragi dapat menjadi dominan dan penyakit asma terjadi inflamasi dan
menyebabkan keadaan-keadaan pembengkakan pada sistem
patologik ketika daya tahan tubuh pernafasan manusia. steroid dalam
menurun baik secara lokal maupun mengobati penyakit ini adalah
sistemik. Candida tampak sebagai melalui aksi antiinflamasi obat ini
ragi lonjong, kecil, berdinding tipis, yang mampu mengurangi inflamasi
bertunas, gram positif, berukuran 2- dan pembengkakan yang terjadi pada
3x 4-6 mikrometer, yang memanjang pasien asma. Steroid bekerja
menyerupai hifa (pseudohifa). mengurangi pembentukan mediator
Penyebab kandidiasis oral umumnya proinflamasi seperti Penggunaan
adalah jamur Candida albicans. prostaglandin, leukotrien, dan
Dalam rongga mulut, Candida platelet activating factor (PAF) serta
albicans dapat melekat pada mukosa menekan semua respon inflamasi
labial, mukosa bukal, dorsum lidah, termasuk pembengkakan dini,
dan daerah palatum. Spesies Candida kemerahan, nyeri, panas, dan
yang dominan dalam rongga mulut gangguan fungsi. 8
yaitu, C.albicans, C.tropicalis, C. Dalam bidang kedokteran
glabrata, C.parapsilosis C.krusei, gigi, obat steroid umunya digunakan
dan spesies Candida lainnya.12 pada kasus- kasus ulser di rongga
Secara umum, penggunaan mulut yang dilatarbelakangi oleh
obat steroid diindikasikan dalam adanya reaksi hipersensitivitas
mengobati berbagai penyakit seperti seperti liken planus dan recurrent
asma, rheumatoid arthritis, dan juga apthous stomatitis. Hal ini
pada beberapa kondisi lainnya. dihubungkan dengan kemampuan
Penyakit asma merupakan suatu
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

obat steroid sebagai antiinflamasi 31, Methylprednisolon 316gr,


dan imunosupresan.8,9 Iansoprazole 1-0-1, kloroguin 21,
Obat steroid dapat allopurinol, simvastatin. Pada
menimbulkan efek-efek yang tidak anamnesa terhadap pasien pasien
diinginkan pemakainya. Adapun mengeluhkan lidahnya terasa tebal
beberapa efek samping tersebut dan bau mulut. Tetapi pasien tidak
seperti kerentanan seseorang tahu mulai kapan lidahnya terasa
terhadap infeksi, obesitas, tebal. Operator melakukan
osteoporosis, terhambatnya pemeriksaan intra oral dan ekstra
pertumbuhan, katarak, dan terjadinya oral. Pada pemeriksaan intraoral
sindrom Cushing (moon face, buffalo didapatkan plak putih kekuningan
hump, dan peningkatan lingkaran pada lidah, dapat di kerok
perut). Pemberian obat steroid dapat meninggalkan kemerahan, batas
menekan sistem imun sehingga jelas. Pada pemeriksaan ekstra oral
seseorang menjadi mudah terkena didapatkan lesi eritema pada pipi
infeksi misalnya infeksi oleh jamur kanan dan kiri apabila di gabungkan
Kandida pada rongga mulut.8,9 menyerupai sayap kupu-kupu.

KASUS
Pasien perempuan usia 29 tahun
datang ke instalasi rawat jalan poli
penyakit dalam RSUD Soedono
madiun dengan keluhan mudah
terluka saat tergores pada kulit
tangan dan kakinya. Saat datang
tekanan darah pasien 120/90 mmHg.
Berdasarkan rekam medis
pemeriksaan lab pada tanggal 05
Gambar I
januari 2017 HB: 11,3 , ANA test :+
4,15 , eritrosit : +1-2 , bakteri/jamur:
+. Dokter memberikan resep celcept
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

kemampuannya untuk memfagosit


dan membunuh mikroorganisme.
Aktivasi limfosit T dan produksi
limfosit B juga dihambat oleh obat
steroid. 11
Antibodi sebagai salah satu
komponen penting dalam sistem
imunitas manusia dapat ditekan
produksinya oleh pemakaian obat
steroid terutama apabila digunakan
Gambar II dalam dosis besar.11
Seperti yang kita ketahui,
makrofag, limfosit T , limfosit B, dan
PEMBAHASAN juga antibodi merupakan komponen
Kandidiasis merupakan penting yang berfungsi sebagai
infeksi oportunistik mycotic oral sistem pertahanan dan imunitas
yang disebabkan oleh peningkatan tubuh manusia yang juga terdapat
koloni C. albicans yang dipengaruhi dalam rongga mulut.
oleh beberapa faktor predisposisi. Namun, komponen-
Pada kasus ini pasien kandidiasis komponen tersebut diatas dapat
memiliki riwayat sistemik lupus terganggu fungsinya akibat
erythematosus dengan pemakaian obat steroid yang mana
mengkonsumsi obat salah satunya obat ini dapat menekan sistem
methylprednisolon.9 imunitas manusia. Dalam keadaan
Obat steroid seperti yang imun yang lemah, maka infeksi akan
telah dibahas sebelumnya, memiliki mudah menyerang seseorang.Seperti
efek imunosupresi. Hal ini dapat yang telah dijelaskan sebelumnya, di
disebabkan oleh kemampuan obat dalam rongga mulut manusia
steroid dalam menghambat fungsi terdapat banyak flora normal yang
makrofag. Efek terhadap makrofag salah satunya adalah jamur Kandida.
tersebut menandai dan membatasi Pada keadaan sistem imun yang baik,
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

jamur Kandida tidak menimbulkan lupus erythematosus. Arthritis


penyakit. Namun, penggunaan obat Rheum 2006;54:2550-7
steroid dapat menurunkan sistem 3. Chen HS, Tsai WP, Leu HS, Ho
imun dalam rongga mulut.11 HH, Liou LB. Invasive fungal
Dengan sistem imun yang infection in systemic lupus
lemah, maka jamur Kandida dalam erythematosus: an analysis of 15
rongga mulut bisa menjadi patogen cases and a literature review.
dan menimbulkan infeksi yang Rheumatology (Oxford)
9,11
disebut kandidiasis. 2007;46:539-44.
4. Fridayanti, Cut Mirna Amanda.
KESIMPULAN 2014. Pengaruh Pajanan Asap
Acute pseudomembranous Rokok Terhadap Jumlah Candida
candidiasis merupakan infeksi di Rongga Mulut. Karya Tulis
oportunistik mycotic oral yang Ilmiah. Medan: FK USU
disebabkan oleh peningkatan koloni 5. Guyton AC dan Hall JE.
C. albicans yang dipengaruhi oleh 2006.Buku Ajar Fisiologi
beberapa faktor predisposisi dalam Kedokteran Edisi 11.
kasus ini penggunaan obat Penterjemah: Irawati, Ramadani
methylprednisolone yakni obat D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit
kortikosteroid yang sistem kerjannya Buku Kedokteran EGC
dapat mempengaruhi sistem imun 6. Font J, Cervera R, Ramos-Casals
dalam tubuh. M, Garcia-Carrasco M, Sents J,
Herrero C, et al. Clusters of
DAFTAR PUSTAKA
clinical and immunologic
1. Abu-Shakra M. Do improved
features in systemic lupus
survival rates of patients with
erythematosus: analysis of 600
systemic lupus erythematosus
patients from a single center.
reflect a global trend? J
Semin Arthritis
Rheumatol 2008;35:1906-8.
7. Hakim, Luqmanul dan
2. Bernatsky S, Boivin JF, Joseph
Ramadhan, Ricky. 2015.
L, et al. Mortality in systemic
Kandidiasis Oral. Majority
Hanif vana permata| Manifestasi Oral Pada Pasien Dengan Kelainan Sistemik
Candidiasis Pseudomembran Pada Penderita Lupus Erythematosus

Journal Vol.4 No.8. Lampung:


FK Univ Lampung h 54 Rheum.
2004;33(4):217-30.
8. Goodman & Gilman. The
Pharmacological Basis Of
Therapeutics 11th ed. McGraw-
Hill, New York. (2006)
9. Katzung, B.G. (1997).
Farmakologi Dasar dan Klinik.
EGC, Jakarta.
10. Salma Oktaria. Tata Laksana
Lupus Eritematosus: Masalah
dalam Diagnosis dan Maj Kedokt
Indon, Volum: 60, Nomor: 10,
Oktober 2010
11. Sutarman Putu Ngakan, Roma
Julius. Pengaruh
Kortikosteroid Terhadap
Sistem Imun. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas
Kedoteran Universitas
Hasanuddin Rumah Sakit Ujumg
Pandang. Cermin Dunia
Kedokteran No.85;1993.
12. Simatupang, 2009. Candida
Albicans. Medan: FK USU
Dept.Mikrobiologi h 3-4
13. Werner, RA massage therapists
guide to Pathology. 3rd edition.
Lippincott Williams & Wilkins,
Pennsylvania, USA. (2005).

You might also like