Professional Documents
Culture Documents
PEMODELAN FARMAKOFOR
2. Avani Chairunnisa
Disusun Oleh :
AYU APRILIANI
260110140078
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
I. Tujuan :
II. Prinsip :
1. Farmakofor
Farmakofor adalah susunan geometris yang penting dari suatu atom atau
gugus fungsi yang diperlukan untuk menghasilkan respons biologis tertentu
sehingga dapat dikatakan bahwa farmakofor merupakan bagian penting dari
suatu obat. Farmakofor bekerja dengan cara berikatan dengan molekul ligan
untuk berinteraksi dengan target reseptor di tempat pengikatan tertentu (Dror
et al., 2009).
2. Ligan
Ligan merupakan senyawa aktif yang terikat pada asam-asam amino suatu
protein dan dapat berupa molekul organik contohnya adalah kurkumin,
tetrasiklin, quercetin dll. Adapun reseptor merupakan molekul tempat
terikatnya ligan, umumnya memiliki ukuran molekul yang besar, contohnya
adalah enzim dan protein (Syahputra, 2015).
V. Prosedur
Diketik kode pdb protein yang akan diunduh yaitu (1KE6) pada kotak di
area atas sebelah kanan kemudian tekan tombol download. Setelah protein
terunduh, akan ditampilkan dalam mode macromolecule view, dimana protein
digambarkan dalam bentuk ribbon dan ligand berada dalam kotak yang berwarna
kuning. Diklik pada kotak yang berwarna kuning yang berada dalam protein,
sehingga molekul ligand akan di zoom, dan informasinya akan tampil di jendela
sebelah kanan. Apabila molekul ligand dalam data pdb strukturnya tidak lengkap,
misalnya ada salah satu ikatan yang putus, hal ini dapat diperiksa dengan cara
mengklik ikatan pada tampilan 2D atau pada tampilan 3D, dan apabila ada yang
tidak sesuai, ikatan tersebut dapat diperbaiki dengan mengklik tombol retype bond
atau tombol [1], [2] dan [3]. Apabila molekul ligand sudah benar, tekan tombol
[Ctrl+F9] untuk membuat farmakofor. Dari farmakofor yang terbentuk, tentukan
gugus mana yang bertindak sebagai donor ikatan hidrogen, akseptor ikatan
hidrogen, interaksi hidrofobik, dan yang lainnya.
Sehingga dalam hal ini tidak perlu banyak dilakukan modifikasi farmakofor
pada oseltamivir tersebut. Namun untuk reseptor 3TI5 yang akan ditambatkan pada
reseptor zanamivir, jumlah donor ikatan hidrogennya tidak memenuhi persyaratan
sehingga dalam hal ini harus dilakukan modifikasi pada farmakofor. Modifikasi
tersebut tentunya pada gugus lain dari farmakofor dikarenakan farmakofor merupakan
bagian penting yang bertanggung jawab terhadap aktivitas biologis
VII. Simpulan
Abbaspour, M., Jalayer, N., dan Makhmalzadeh, B. S., 2014, Development and
Evaluation of a Solid Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System for
Loratadin by Extrusion-Spheronization, APB.,4 (2), 113-119.
Ayton, G.S., Noid, W.G., Voth, G.A. 2007. Multiscale modeling of biomolecular
Costa, Josane A., Lucas, Elizabete F., Queiros, Yure G.C., dan Mansur, Claudia
R.E., 2012, Evaluation of Nanoemulsions in The Cleaning of Polymeric
Resins, Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects., 415, 112- 118.
Dror, O., Schneidman-Duhovny, D., Inbar, Y et al. 2009. A Novel Approach for
Efficient Pharmacophore-based Virtual Screening: Method and Applications.
J Chem Inf Model; 49(10): 23332343.
Shen, J., Zhang, W., Fang, H., Perkins, R., Tong, W., Hong, H. 2013. Homology
Wermuth, G., Ganellin, C.R., Lindberg, P., Mitscher, L.A. 1998. Glossary of terms
used in medicinal chemistry. Pure Appl Chem. 70, 11291143.
Winston dan Wayne L., 2014, Operation Research, Aplication and Algorithms, 4th
ed., Thomson Learning Inc.