You are on page 1of 9

[tutup]

Mari bergabung dengan sukarelawan Wikipedia bah

Diare
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lompat ke: navigasi, cari


Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi da
digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tid
diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medi
pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehat
Diare

Wanita yang sedang mengalami diare.


Klasifikasi dan rujukan luar
Spesialis penyakit infeksi[*], Gastroenterologi
asi
ICD-10 A09, K58, K59.1
ICD-9-CM 009.2-009.3, 558.9, 564.5
Diseases 3742
DB
eMedicine ped/583
Patient Diare
UK
MeSH D003967
[sunting di Wikidata]
Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat tinja atau
feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling
sedikit tiga kali dalam 24 jam.[1] Di negara berkembang, diare adalah
penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh
lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

Daftar isi [sembunyikan]

1 P
P e
e n
n g
B
D a o
a
i n b
P c
P a g a L R
P e a
e r g t i e
e G n a
r e u a h f
n e c n
a i l n a e
y j e 1 l 1
2 3 w 4 n 5 a 6 7 t 8 t 9 r
e a g 0 a 1
a f n r p e
b l a n
t e g a u n
a a h j
a k a d l s
b a u
n t n i a i
n t
i d s
a
f i i
n
a o
r n
e a
l
Pranala luar
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di
bawah umur 5 tahun.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,
lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu.
Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada
beberapa kondisi lain yang melibatkan tetapi tidak semua gejala diare, dan
definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per
hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara
berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar.
Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan,
makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan
yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar
menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang
setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi
dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan
dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya
sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu
minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa
perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis
seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk
serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya
mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah
banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa,
karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami
gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak.[2]
Gejala[sunting | sunting sumber]
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus
disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan
muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada
punggung, dan perut sering berbunyi.
Perawatan[sunting | sunting sumber]
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang
mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur
dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah
nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah
diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir.[1]
Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak
dibutuhkan.
Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan
berikut ini:[2]
200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang
2 sendok teh gula pasir
1/2 sendok teh garam halus
Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare.
Minum oralit dengan ketentuan sebagai berikut:[2]
Pemberian Setelah 3 Jam Diketahui Pemberian Setelah
Usia
Diare BAB
Kurang dari 1
1 1/2 gelas 1/2 gelas
tahun
1 - 4 tahun 3 gelas 1 gelas
5 - 12 tahun 6 gelas 1 1/2 gelas
Dewasa 12 gelas 5 gelas
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
Diare pada balita
Diare menengah atau berat pada anak-anak
Diare yang bercampur dengan darah.
Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut,
demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang
eksotis seperti parasit)
Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut
kesehatan mental.
Diare infektif[sunting | sunting sumber]
Diare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini
disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat
bertahan selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang
yang jelas.
Penanggulangan diare[sunting | sunting sumber]

Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan campuran dari gula
dan garam untuk menjaga cairan tubuh.[3][4]
Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
1 Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling
sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi
sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang
dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit
yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat
berakibat fatal (keracunan air).
2 Mencoba makan lebih sering tetapi dengan porsi yang lebih sedikit,
frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
3 Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi
dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
4 Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap
oleh tubuh.
5 Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor
utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
Pencegahan[sunting | sunting sumber]
Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah
penderita diare.[1] Ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus.
Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang
dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.
Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering
melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan
disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi
Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang
dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan
menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare.[5]
Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun.
Lakukan hal yang sama setelah selesai buang air besar. Usahakan
meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua bakteri
penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal dari
sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah
agar tidak menggunung dan jadi sarang penyakit.[2]
Pengobatan tradisional[sunting | sunting sumber]
Akar bunga teratai
Sediakan 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe. Kemudian dicuci
bersih lalu diparut dan diambil airnya. Minum ramuan tersebut tiga kali
sehari setiap pagi, siang dan sore.
Beras ketan
Goreng beras ketan hingga hangus (beras ketan yang digoreng tanpa
menggunakan minyak), tambahkan kunyit yang juga dibakar hingga
hangus. Seduh beras ketan dan kunyit yang sudah dilumatkan dengan air
hangat, konsumsi dengan takaran 3 kali dalam sehari.
Apel cuka
Pembuatan cuka apel sebagai bahan untuk meredakan penyakit diare
dibuat dengan cara yang mudah yaitu dengan memberikan beberapa tetes
cuka apel pada air putih.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Konstipasi
Oralit
Maag
Referensi[sunting | sunting sumber]
1 ^ a b c "Diarrhoea:Why children are still dying and what can be done" (PDF). World
Health Organization.
2 ^ c d Cara Menghindari Diare Setelah Banjir
a b

3 ^ The Treatment Of Diarrhea, A manual for physicians and other senior health
workers, World Health Organization, 2005. See esp. section "4.2 Treatment
Plan A: home therapy to prevent dehydration and malnutrition" on pages 8 -
11 (12-15 in PDF).
4 ^ Community Health Worker Training Materials for Cholera Prevention and
Control, CDC, slides at back are dated 11/17/2010. Page 7 states " . . .
Continue to breastfeed your baby if the baby has watery diarrhea, even when
traveling to get treatment. Adults and older children should continue to eat
frequently."
5 ^ Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA (2008). Ejemot, Regina I, ed.
"Hand washing for preventing diarrhoea". Cochrane Database Syst Rev (1):
CD004265. PMID 18254044. doi:10.1002/14651858.CD004265.pub2.
Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]
Caldarella, M. Visceral Sensitivity and Symptoms in Patients with
Constipation- or Diarrhea-predominant Irritable Bowel Syndrome
(IBS). The American Journal of Gastroenterology, Volume 100 Issue
2 Page 383 - February 2005.
Choi, Y. Fats, Fructose May Contribute to IBS Symptoms. ACG 68th
Annual Scientific Meeting: Abstract 21, presented Oct. 13, 2003;
Abstract 547, presented October 14, 2003.
Van Vorous, Heather. Eating for IBS. 2000. ISBN 1-56924-600-9.
Excerpted with author's permission at Help for Irritable Bowel
Syndrome (see IBS Diet Section)
Whorwell, PJ. Bran and irritable bowel syndrome: time for reappraisal.
Lancet. 1994 Jul 2;344 (8914): 39-40.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
(Inggris) Reducing deaths from diarrhoea through oral rehydration
therapy. 1: Bull. World Health Organ. 2000;78(10):1246-55.
(Inggris) Rehydration Project
(Indonesia) Tentang diare
(Indonesia) Diare sepele tetapi menyebalkan
(Indonesia) Cara menanggulangi diare
<img src="//id.wikipedia.org/wiki/Special:CentralAutoLogin/start?type=1x1"
alt="" title="" width="1" height="1" style="border: none; position: absolute;" />
Kategori: GastroenterologiGejala penyakit

Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID

Bahasa lain

English
Espaol

Basa Jawa
Bahasa Melayu
Basa Sunda


85 lagi
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 5 Desember 2017, pukul 12.48.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih
jelasnya.
Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Pengembang

Cookie statement

Tampilan seluler

You might also like