Professional Documents
Culture Documents
Posted:2011-08-10 12:47:24
Sebagai bahan makanan pokok yang memberikan energi bagi anak anda adalah golongan sereal
seperti gandum, padi-padian (beras putih, beras merah) dan jagung. Golongan umbi-umbian
seperti singkong, ubi dan kentang. Golongan starchy (mengandung zat tepung) seperti pisang
raja dan buah sukun.
Selain bahan makanan pokok tersebut, anak anda juga memerlukan nutrisi dari sumber lain yaitu;
Sumber hewani : hati, daging sapi, ayam, ikan, telur.
Produk susu : keju, yoghurt.
Biji-bijian
Daun hijau dan sayuran berdaun kuning : bayam, brokoli, lobak, wortel, labu (pumpkin).
Buah-buahan : pisang, jeruk orange, jambu biji, peach, kiwi , papaya.
Minyak dan lemak : minyak nabati, butter.
Pada usia 6-8 bulan mulailah memperkenalkan makanan tambahan pada anak anda. Mengawali
dengan memberikan 2-3 suapan (atau lebih, sesuka anak anda) bubur atau nasi tim 2-3 kali
sehari. Anda dapat meningkatkan jumlah asupan sedikit demi sedikit.
Hindari memberikan makanan yang dapat menyebabkan tersedak (kacang, anggur dalam bentuk
utuh atau potongan besar). Anda dapat memberikan snack yang dapat ia pegang sendiri untuk
dimakan di antara waktu makannya atau sesuai seleranya.
Pada usia 9-11 bulan anda dapat memberikan makanan lunak atau makanan dengan potongan
kecil yang dapat dimakan 3-4 kali sehari ditambah dengan snack 1-2 kali sehari tergantung
selera.
Bantulah bayi anda untuk menyantap makanannya sendiri, sebaiknya tidak memaksa Ia untuk
menghabiskan makanan. Jauhkan dari lingkungan atau benda yang dapat mengalihkan
perhatiannya dari makanannya. Setelah melewati usia 6 bulan, anda dapat memberikan tambahan
cairan selain ASI, tawarkan ia air putih (yang telah dimasak) setelah ia makan.
(tee)
Sumber: WHO
kategori
keluarga
bayi anda
anak anda
ibu hamil
pendidikan
olahraga
nutrisi
penyakit
kecantikan
postpartum
relationship
lain-lain
1. Seorang bayi belum memerlukan makanan tambahan saat ini. Makanan tersebut dapat
menggantikan ASI, jika makanan diberikan maka ia akan minum ASI lebih sedikit dan
ibu pun memproduksinya lebih sedikit sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi anak.
2. Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit sehingga resiko infeksi
meningkat.
3. Resiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
4. Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau
berupa sup karena mudah dimakan bayi, makanan ini memang membuat lambung penuh
tetapi memberikan nutrient sedikit.
5. Ibu mempunyai resiko lebih tinggi untuk hamil kembali.
Berikut ini akibat dari kurang menyusui dan resiko pemberian makanan bayi tambahan terlalu
lambat :
1. Bayi tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan mengisi kesenjangan energi dan
nutrient.
2. Bayi berhenti pertumbuhannya atau tumbuh lambat.
3. Pada bayi resiko malnutrisi dan defisiensi mikro nutrient dapat meningkat.
Sedangkan tujuan dari pemberian makanan bayi tambahan ini adalah untuk mencapai
pertumbuhan perkembangan yang optimal, menghindari terjadinya kekurangan gizi, mencegah
resiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien seperti zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C
dan folat. Pada bayi yang diberikan makanan ekstra, dibutuhkan untuk mengisi kekurangan
energi dengan nutrien, memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan bila sakit,
membantu perkembangan jasmani, rohani, psikomotor, mendidik kebiasaan yang baik tentang
makanan dan memperkenalkan bermacam-macam bahan makanan yang sesuai dengan keadaan
fisiologis bayi.
Pada pemberian makanan bayi tambahan ini merupakan proses pendidikan agar mengajarkan
pada bayi untuk mengunyah dan menelan makanan padat. Tetapi jika makanan tidak diberikan
pada waktu yang tepat saat si kecil telah muncul kepandaiannya dalam mengunyah, maka jika
mengajarkan kembali hal tersebut pada masa berikutnya akan lebih sulit. Dalam tahap
pengenalan pemberian makanan bayi lebih mudah sebelum tumbuh gigi, dan gusi bengkak serta
rasa sakit yang dialami maka akan sulit memberikan makanan tambahan.
Dalam indikator bahwa bayi telah siap untuk menerima makanan padat yaitu, kemampuan bayi
untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga, menghilangnya refleks
menjulurkan lidah, bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara
membuka mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk menunjukkan rasa lapar, dan
menarik tubuh ke belakang atau membuang muka saat ia menolak ketidaktertarikannya pada
makanan. Bilamana Anda melihat indikator tersebut pada si kecil, berarti ia telah siap untuk
mengkonsumsi makanan bayi tambahan.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) ANAK USIA PRASEKOLAH
Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu komponen penting Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK) dan program yang dirancang oleh pemerintah. PMT sebagai sarana pemulihan
gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan merupakan salah satu
bentuk kegiatan pemberian gizi berupa makanan dari luar keluarga, dalam rangka program
UPGK. PMT ini diberikan setiap hari, sampai keadaan gizi penerima makanan tambahan ini
menunjukkan perbaikan dan hendaknya benar-benar sebagai penambah dengan tidak mengurangi
jumlah makanan yang dimakan setiap hari dirumah. Pada saat ini program PMT tampaknya
masih perlu dilanjutkan mengingat masih banyak balita dan anak-anak yang mengalami kurang
gizi bahkan gizi buruk.
Anak usia 3 5 tahun merupakan usia dimana seorang anak akan mengalami tumbuh kembang
dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika ia masih bayi. Kebutuhan zat gizi
akan meningkat. Sementara pemberian makanan juga akan lebih sering. Pada usia ini, anak
sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih makanan yang
disukainya. Seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada
usia dini tentunya sangat mudah mengarahkan makanan anak, karena dia telah mengenal
makanan yang baik pada usia sebelumnya. Oleh karena itu, pola pemberian makanan sangat
penting diperhatikan.
Apalagi jika di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik makan makanan yang sehat
secara rutin. Hal ini sangat menguntungkan seandainya ada anak yang susah makan dan dengan
petunjuk guru tentunya anak akan mengikuti. Oleh karena itu program makan bersama di sekolah
sangat baik dilaksanakan. Ini merupakan modal dasar pengertian supaya anak mau diarahkan
pada gizi yang baik.
C. Komposisi PMT
Menurut Departemen Kesehatan RI seperti yang dikutip oleh Judiono (2003) bahwa prasyarat
pemberian makanan tambahan pada anak usia pra sekolah adalah nilai gizi harus berkisar 200
300 kalori dan protein 5 8 gram, PMT berupa makanan selingan atau makanan lengkap (porsi)
kecil, mempergunakan bahan makanan setempat dan diperkaya protein nabati/hewani,
mempergunakan resep daerah atau dimodifikasi, serta dipersiapkan, dimasak, dan dikemas
dengan baik, aman memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan. Pemberian makanan tambahan
(PMT) diberikan dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu selama 100 160 hari.
Protein Hewani
- Daging sapi
- Daging babi
- Daging ayam
- Hati sapi
- Didih sapi
- Babat
- Usus sapi
- Telur ayam
- Telur bebek
- Ikan segar
- Ikan asin
- Ikan teri
- Udang basah
- Keju
- Bakso daging
Hidrat Arang
- Nasi
- Nasi tim
- Bubur beras
- Nasi jagung
- Kentang
- Singkong
- Talas
- Ubi
- Biskuit
- Krakers
- Maizena
- Tepung beras
- Tepung singkong
- Tepung sagu
- Tepung terigu
- Tepung hunkwe
- Mi kering
- Mi basah
- Makaroni
- Bihun
Sayuran
- Daun bawang
- Daun kacang panjang
- Jamur segar
- Kangkung
- Tomat
- Kecipir
- Buncis
- Kol
- Kembang kol
- Pepaya muda
- Rebung
- Sawi
- Selada
- Seledri
- Tauge
- Terong
- Cabe hijau besar
- Bayam
- Buncis
- Daun singkong
- Daun pepaya
- Jagung muda
- Jantung pisang
- Genjer
- Kacang panjang
- Nangka muda
- Pare
- Wortel
- Ketimun
Buah-buahan
- Avokad
- Apel
- Anggur
- Belimbing
- Jambu biji
- Jambu air
- Duku
- Durian
- Jeruk manis
- Kedondong
- Mangga
- Nenas
- Nangka masak
- Pepaya
- Pir
- Pisang ambon
- Rambutan
- Salak
- Sawo
- Sirsak
- Semangka
Menu makanan bayi 6 bulan, menu makanan bayi 1 tahun keatas, menu makanan bayi 10 bulan,
menu makanan bayi 8 bulan, menu makanan bayi 11 bulan, menu makanan bayi 4 bulan, menu nasi
tim, menu makanan bayi 1 tahun, Menu Makanan Bayi Usia 6 Bulan Keatas, Cara membuat bubur bayi
nasi tim bayi 6 bulan- resep bubur tim bayi 6 bulan daftar menu makanan bayi 6 bulan jadwal
makan bayi 6 bulan menu makanan pendamping asi
Belum tahu menu makanan bayi anda hari ini, masih binggung juga cara membuatnya ?
Apabila anda mempunyai anak balita berumur 6 bulan dan Masih binggung memberi menu
tambahan makanan pendamping ASI ? lalu apa saja menu tambahan tersebut dan bagaimana cara
membuatnya ? Nah bagi para Ibu rumah tangga yang merasa binggung membuat atau memberi
makanan tambahan pendamping ASI kali ini Superampuh.com akan mencoba menghadirkan
menu makanan untuk bayi pada usia 6 bulan keatas terbuat dari aneka macam buah dan sayuran
secara alami yang bergizi.
Kehadiran si kecil disisi kehidupan kita yang pasti akan menambah semakin lengkapnya suasana
rumah tangga. Merawat si kecil merupakan prioritas utama dalam rangka memberi gizi
penunjang dalam proses pertumbuhan pada bayi. Pemberian asupan makanan dengan nutrisi gizi
seimbang pada bayi akan memberikan dampak positif bagi kecerdasan juga pertumbuhan lebih
yang maksimal kedepanya, dengan demikian memberikan makanan sehat bergizi merupakan
kunci utama, terutama jika si kecil sudah menginjak diusia 6 bulan.
Banyak para orang tua terutama si Ibu belum memperhatikan betul akan pentingnya menu
makanan tambahan pendamping ASI ini, hal ini terjadi kemungkinan si orang tua yakni si Ibu
belum mengerti juga paham bagaimana jenis menu dan cara membuat menu tambahan
pendamping ASI di usia tersebut karena kurangnya sosialisasi dan jauhnya dari media masa.
Barangkali jika tinggal diperkotaan tidak akan menjadi masalah akan tetapi apabila tinggal di
pelosok desa, tugas instansi terkait dalam memberi sosialisai dalam hal penerapan gizi
seharusnya semakin ditingkatkan, sehingga kejadian akiabat gizi buruk tidak terus terulang.
Lantas makanan jenis apa saja yang terbaik pada usia 6 bulan keatas ?
Ketika usia bayi sudah menginjak usia 6 bulan, seharusnya orang tua memahami, bahwa di usia
tersebut bayi sudah memiliki refleks mengunyah serta organ pencernaan bayi sudah mulai
menguat. Oleh karena itu diperlukan makanan pendamping ASI terbaik. Bentuk makanan
tambahan ini sebaiknya makanan dalam jenis lumat seperti bubur susu, biskuit yang dicampur
susu, dan juga dari jenis bubur dari bahan buah-buhan yang lain.
Nah dalam pemberian makanan tambahan orang tua hendaknya lebih bijak dengan membuatkan
sendiri makanan jenis bubur daripada membelikan secara instan makanan pendamping ASI yang
dijual dipasaran. Kenapa demikian selain lebih aman dengan membuat makanan sendiri,
diharapkan lebih hemat dan yang terpenting bisa mengelola komposisi nilai gizi sesuka kita,
artinya sangat perlu dan harus pandai-pandai menjaga kuwalitas nilai gizi, juga bisa membuat
menu berbeda disetiap waktu dengan mengedepankan bahan-bahan yang masih alami.
Perlu diperhatiakan dalam pemberian menu tambahan makanan bayi 6 bulan ini sebaiknya
dilakukan secara bertahap, bertujuan untuk proses pengenalan makanan pertama pada sang bayi.
Caranya anda berikan cukup sebanyak dua sendok makan saja selama dua kali sehari, setelah itu
lakukan menurut aturan yang sesuai.
Berikut ini cara membuat dan jenis bahan makanan alami sebagai makanan pendamping ASI
yang akan Superampuh.com persembahkan :
Cara Membuatnya :
Taruh ikan salmon diatas piring lalu lumuri dengan butter. Tutup dengan alumunium foil,
berikan sedikit lubang sebagai ventilasi sirkulasi udara. Langkah selanjutnya masukan di
microwave selama kurang lebih satu setengah jam. kemudian kukus brokoli selama kurang lebih
sampai 4 menit.
Cara Membuanya :
Kupas dahulu serta haluskan dahulu buah pisang lalu campurkan dengan tahu yang sudah
matang, kemudian lumatkan hingga menjadi pure. Buah pisang ini bisa anda tambah dengan
buah lain seperti buah persik, buah mangga dan buah aprikot.
IbuNya^I...
MAKANAN bayi yang utama adalah air susu ibu (ASI) karena ASI mengandung hampir semua zat gizi
dengan komposisi sesuai kebutuhan bayi tetapi kecukupan komposisinya hanya sampai usia empat
bulan.
Cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat dari ibu semasa dalam kandungan dan
selama usia tiga bulan sejak lahir sudah mulai menurun, sedangkan dari ASI kandungan vitamin A dan C
serta zat besi sudah tidak begitu tinggi. Karena itu sejak usia empat bulan sudah perlu diberikan
makanan tambahan yang mengandung vitamin dan mineral, selain tetap memberikan ASI.
Pada usia empat bulan pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian makanan pendamping ASI harus setelah
usia empat bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami
gangguan pencernaan atau bisa diare. Sebaliknya bila makanan pendamping diberikan terlambat akan
mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu panjang.
Makanan tambahan
Makanan tambahan pada bayi usia empat bulan pertama-tama adalah buah-buahan yang dihaluskan.
APisang, pilih yang masak pohon dari jenis pisang ambon, pisang kepok, atau pisang raja. Pemberiannya
dengan dikerok memakai sendok kecil. Bertahap hari pertama diberikan 3 sendok makan, kemudian
selanjutnya bisa ditambah.
Pepaya, dipilih yang masak dan dagingnya berwarna merah jingga, disaring atau di-blender halus. Jeruk
dipilih jeruk manis atau jeruk baby yang rasanya manis, diperas. Jambu biji diambil dagingnya tanpa
kulit, di-blender halus. Semua diberikan memakai sendok kecil.
Selain buah dan ASI, bisa dimulai pemberian bubur susu. Bubur susu bisa dibuat dari tepung beras,
tepung maizena, dan tepung kacang hijau.
Membuat bubur susu, bila memakai susu bubuk pakailah 25 gram dicairkan dengan 200 ml air menjadi
susu cair; 20 gram tepung beras; dan 10 gram gula pasir.
Panaskan susu sebagian untuk mencairkan tepung. Setelah susu mendidih masukkan campuran susu
tepung, aduk sampai mengental dan mendidih, masukkan gula pasir, aduk, angkat, dinginkan. Setelah
dingin suapkan pada bayi dengan sendok kecil.
PASI atau pengganti ASI diberikan berupa susu formula yang sesuai umur atau cocok dengan bayi,
artinya susu yang bayi tersebut bisa menerima. Bila dengan susu formula anak tidak mau menerima
sebaiknya diganti dan akan lebih baik sesuai petunjuk dokter anak.
Bila dengan susu formula anak ada keluhan diare dan sebagainya perlu petunjuk dokter apakah bayi
menderita intoleransi laktosa sehingga perlu diganti dengan susu kedele.
Kendala dalam pemberian susu botol dimulai dari botol susunya sendiri yang lebih sulit
membersihkannya dan mudah tercemar bakteri ataupun kuman penyakit. Susu botol tidak mengandung
zat kekebalan tubuh karena itu bayi/anak sering menderita sakit terutama diare. Dan, susu botol
harganya mahal karena diproses dari susu sapi.
Bila ibu tidak bisa memberi ASI, upayakan memilih susu yang sesuai. Kebersihan botol susu harus dijaga
dengan mensteril atau merebus dulu sebelum dipakai.
Susu harus diberikan dengan kekentalan sesuai aturan dan jumlahnya sesuai umur. Bila susu terlalu
kental bayi akan cepat haus. Pemberian susu yang kekentalan terus-menerus dan berlebihan akan
membuat bayi kegemukan. Ini akan dibawa sampai besar. Kebanyakan susu juga akan mengganggu
nafsu makan sehingga makanan tidak dihabiskan.
Memberikan makanan pralaktat sebelum ASI keluar. Makanan pralaktat adalah jenis makanan seperti
air kelapa, air tajin, madu, pisang, yang sudah diberikan pada bayi baru lahir.
Membuang kolostrum. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memanfaatkan optimal ASI-nya sehingga ASI
yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI
yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi.
Penggunaan hanya satu payudara. Menyusui hanya dari satu payudara berarti tidak memanfaatkan ASI
secara optimal sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian
makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi
menderita kurang gizi.
Pemberian makanan pendamping terlalu dini atau terlambat. Pemberian makanan pendamping ASI
terlalu dini menurunkan konsumsi ASI dan menimbulkan gangguan pencernaan/ diare. Sedang bila
terlambat bisa menyebabkan bayi kurang gizi.
Cara pemberian
Cara pemberian makanan pendamping, pertama, berikan dalam bentuk cair dan bertahap menjadi lebih
kental. Kedua, bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan pada kesempatan
lain bisa diulang pemberiannya.
Pagi : ASI/PASI
Pukul 09.00 : Bubur susu
Pukul 11.00 : ASI/PASI
Pukul 13.00 : ASI/PASI
Pukul 15.00 : Buah/sari buah
Pukul 18.0 : ASI/PASI
Pukul 21.00 : ASI/PASI
Tengah malam bila bayi bangun : ASI/PASI
5 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
Penilaian Penanya:
Komentar Penanya:
Thanks.Atas informasinya.